Dari tadi Khaira merasa gelisah, ia tidak tahu ada apa. setelah semua pembelajaran selesai Khaira pamit duluan pada Azwa.
Di lorong kampus, Khaira berpapasan dengan Sam. Khaira melirik sekilas sedangkan Sam menunduk meneruskan langkah nya.
Khaira menatap nanar kepergian Sam, ia seolah tak peduli setelah berhasil menanamkan benih di rahim Khaira.
Khaira meneruskan langkah untuk pulang ke rumah.
POV Khaira.
Aku membayar ongkos setelah sampai ke jalan dekat rumah ku, aku meneruskan dengan berjalan kaki sebentar.
Saat tiba di rumah, kenapa pintu di biarkan terbuka?
kulihat ayah dan bunda sedang melamun.
"Ayah, bunda" sapaku
Ayah dan bunda tersenyum samar.
"Udah pulang, sini nak duduk" kata Ayah.
Aku mengangguk. Bunda menatapku dengan tatapan sedih, ada apa ini?
Ayah mengeluarkan sebuah amplop.
Deg.
Amplop itu.
"Bisa kamu jelaskan nak?" kata Ayah.
Seluruh tubuh ku gemetar, kenapa aku bisa ceroboh sampai lupa menyembunyikan amplop itu.
Aku menangis.
"Benar ini punya kamu nak?" tanya bunda
Setelah lama diam, aku pun mengangguk.
Bunda menangis langsung memeluk ku.
"Siapa nak Ayah dari bayi itu?" tanya Ayah.
"K-ak s-am, ka-kak kel-as ku" ucap ku terbata
"Kita temui keluarga nya, nanti ayah ke kampus mencari tau alamat nya"
"Tapi yah, kita tidak sederajat dengan keluarga nya" lirih ku.
"Sederajat atau tidak dia tetap harus bertanggung jawab, karena di perut mu ada anak nya" kata ayah dengan sorot mata tajam.
Baru kali ini aku melihat ayah marah, karena sebelum nya ayah tidak pernah seperti ini.
******
POV Sam
Aku berjalan ke arah lorong kampus, saat menatap ke depan, ada Khaira ia diam mematung sambil menatap ke arah ku.
tatapan nya sendu, wajah nya terlihat gelisah. Kasihan dengan Khaira tapi aku juga takut dengan Papa ku.
Papa ku seorang yang ambisius dengan harta, hingga kakak ku di jodohkan dengan rekan bisnis nya, agar perusahaan papa semakin besar. Jika papa tau aku menghamili gadis dari keluarga sederhana, semua fasilitas ku akan di cabut dan cita cita ku menjadi arsitek hanya akan sebatas angan saja.
Maafkan aku Khaira.
Aku tidak menyangka hubungan aku dan Khaira akan sejauh ini, awal nya aku hanya penasaran kencan dengan gadis lugu seperti mu.
Cinta?
Ya, awal nya perasaan ini menggebu tapi saat aku mengetahui Khaira hamil rasanya terasa hampa.
********
Khaira menatap bangunan megah dan mewah di depan nya, ia tahu Sam adalah orang berada tapi ia tidak menyangka kekayaan keluarga Sam di atas rata rata.
Bunda Aini mengerti apa yang di rasakan Khaira, ia menggenggam tangan anak semata wayang nya untuk menguatkan, memberi dukungan apapun yang terjadi dia adalah orang terdepan yang akan melindungi Khaira.
Bayu menghampiri pos jaga satpam.
"Maaf pak ada yang bisa di bantu?" ucap satpam ramah.
Hahhh!
Khaira bernafas lega ia pikir satpam orang kaya akan sama seperti di sinetron televisi, galak dan judes.
"Saya ingin bertemu dengan orang tua nak Sam pak" kata Bayu.
"Maaf bapak siapa?"
"Saya orang tua dari teman nak Sam"
"Bapak tunggu sebentar"
Terlihat satpam menelepon menanyakan apakah majikan nya mau menerima tamu.
"Silahkan masuk pak" kata satpam.
Bayu mengajak istri dan anak nya untuk masuk, setelah memasuki gerbang mereka semakin takjub di suguhi taman bunga yang luas terdapat gazebo serta kolam ikan yang ada air mancur nya.
"Mari pak, silahkan duduk dulu" kata Mak Asih.
Mak Asih adalah asisten rumah tangga yang sudah mengabdi sejak mendiang kakek Sam masih hidup.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 57 Episodes
Comments