Suamiku Alergi WANITA
Happy reading......
Di sebuah gedung mewah berlantai 3, seorang pengantin wanita tengah menangis karena dia tidak ingin dijodohkan dengan seorang pria yang sebentar lagi akan menikah dan menjadi suaminya.
Kedua orang tuanya tentu saja sangat bingung, karena gadis itu tetap ngotot tidak ingin dinikahkan. Padahal penghulu sudah menunggu di lantai bawah, tapi wanita itu malah menangis dan mengancam akan bunuh diri jika pernikahan itu dilangsungkan.
"Pokoknya aku nggak mau ya, Ayah, Bunda, menikah dengan pria itu. Aku nggak mau ... kalau sampai kalian masih memaksa aku untuk menerima pernikahan ini, aku nggak akan segan-segan buat loncat dari balkon!" ancam Azkia kepada kedua orang tuanya.
"Nak, kamu tidak bisa begitu. Di bawah sudah ada penghulu, dan sebentar lagi kamu akan menikah. Kenapa kamu tidak membatalkannya dari kemarin saja?" tanya Om Prima, kepada putrinya itu. Sebab dia tidak ingin malu karena pernikahan itu dibatalkan, pasalnya keluarga besannya Om Prima adalah keluarga yang sangat berada, bahkan bisa dibilang orang terkaya nomor 3 di Indonesia.
"Pokoknya aku tidak sudi, menikah dengan pria penyakitan itu. Masa kemarin aku pegang tangannya aja, dia langsung kayak orang bengek? Gimana kalau kita lebih dari itu? Kalau memang Ayah dan Bunda tidak mau malu, maka Ayah dan Bunda nikahkan saja Kak Bintang dengan pria itu," ucap Azkia dengan enteng, sambil melihat ke arah Bintang yang sedang duduk di tepi ranjang.
Wanita cantik berusia 24 tahun, dengan kulit putih, tubuh ramping dan juga rambut bergelombang, seketika terkesiap dan menatap Azkia dengan tatapan kaget. Kemudian wanita itu pun berdiri dan berjalan ke arah Azkia dan kedua orang tuanya.
"Kenapa kamu limpahkan pada Kakak? Yang mau nikah kan kamu, bukan Kakak. Lagi pula, dari awal kan kamu sudah menerima dia, sudah bertemu dengan dia. Lalu ... kenapa sekarang kamu malah menyuruh Kakak untuk menikah dengannya?" Bintang sama sekali tidak terima jika pada akhirnya dialah yang menjadi korban, karena jujur, Bintang saja belum pernah bertemu dengan calon suami dari Azkia.
Bintang Sebastian dan juga Azkia Sebastian, adalah saudara Kakak beradik. Bintang berumur 24 tahun dan Askia berumur 22 tahun. Kebetulan Bintang baru saja pulang dari Surabaya, mengenyam pendidikannya di sana dan dia baru saja lulus kuliah.
Om prima dan juga Tante Emma yang mendengar itu seketika menatap ke arah Bintang dengan tatapan memohon kemudian Tante Ema memegang tangan Bintang. "Nak, Sayangnya Bunda. Kali ini tolong selamatkan nama baik Ayah dan Bunda di hadapan semua orang. Kamu tidak mau kan, kalau nama Ayah dan Bunda tercemar? Apalagi kamu tahu sendiri, besan dari Ayah dan Bunda itu bukan orang sembarangan. Bisa kamu bayangkan kan Nak, bagaimana marahnya mereka jika pernikahan ini batal. Sebab, mereka juga akan malu," ucap Tante Emma mencoba memberi pengertian kepada Bintang.
Bintang tentu saja tidak setuju, pasalnya dia belum pernah bertemu dengan calon suami Azkia. Apalagi kata Azkia, calon suaminya itu punya kepribadian yang langka, dan Bintang tidak bisa membayangkan bagaimana jika dia harus menikah dengan pria itu.
"Apakah Ayah dan Bunda tega, mengorbankan aku kepada pria itu?" tanya Bintang dengan tatapan tidak percaya mengarah kepada orang tuanya.
"Nak, bukan kami tega. Hanya saja, kamu juga harus mengerti, ini demi kebaikan kami, demi baikan keluarga kita. Bunda mohon Sayang, kamu terima ya pernikahan ini. Kamu gantikan Azkia untuk menikah dengan Emillio."
Bintang menggelengkan kepalanya dengan cepat, namun Om Prima dan juga Tante Emma terus aja membujuk Bintang dengan kata-kata balas budi kepada orang tua, dan berbakti kepada orang tua. Akhirnya Bintang pun mengiyakan, karena dia tidak mau membuat kedua orang tuanya malu. Walaupun pada akhirnya dia harus menerima kenyataan yang pahit.
MUA pun akhirnya merias wajah Bintang, tapi tidak nampak kebahagiaan dari pancaran wajah cantiknya itu. Bahkan yang ada hanya mendung dan juga raut wajah pasrah.
Siapa yang menyangka jika kepulangan Bintang dari Surabaya adalah awal bagi kehidupan barunya, yang entah Bintang pun tidak tahu, akankah bahagia atau malah sebaliknya.
Setelah Bintang dihias dengan sangat cantik, wanita itu pun duduk menghadap ke arah orang tuanya, dan di sana juga sudah ada Azkia yang sedang memainkan ponselnya.
"Baiklah, kamu tunggu di sini. Ayah dan Bunda akan turun dulu ke bawah untuk mengecek para tamu. Sebentar lagi Bunda akan ke sini untuk membawa kamu menuju lantai bawah," ucap Tante Emma sambil mengusap pundak Bintang dengan lembut.
Bintang menatap ke arah Azkia dengan tatapan penuh kekesalan. "Kenapa kamu mengorbankan Kakak? Dia kan dijodohkan dengan kamu, bukan dengan Kakak?" Bintang berbicara dengan kesal pada Adiknya.
Mendengar kekesalan dari sang Kakak, Azkia pun mengangkat wajahnya, kemudian dia berjalan ke arah jendela dan menatap keluar gedung yang sudah dipenuhi oleh mobil-mobil para tamu undangan.
"Aku tidak sudi, jika menikah dengan pria yang alergi dengan wanita. Bagaimana mau bahagia," jawab Azkia dengan jutek.
Bintang yang mendengar itu tentu saja sangat geram. Kemudian dia berjalan dan mendekat ke arah Azkia, lalu mencengkram lengan Adiknya itu dengan kasar. "Lalu ... apa harus kamu mengorbankan Kakak? Kamu tidak bahagia, lalu apa kamu memikirkan kebahagiaan Kakak? Apa kamu tidak memikirkan, bagaimana kehidupan Kakak selanjutnya?" kesal Bintang dengan lantang kepada Adik satu-satunya itu.
"Lagian, Kakak itu kan udah lulus kuliah. Udah waktunya Kakak nikah. Kalau aku masih 2 tahun lagi buat lulus kuliah. Aku masih pengen have fun. Iya sih, dia itu ganteng, tapi sayang, masa alergi sama wanita? Disentuh aja langsung bengek? Mana ada yang mau sama pria seperti itu. Jadi, karena masa depanku masih panjang, aku kasih aja deh buat Kakak, daripada keluarga kita malu," jawab Azkia dengan enteng tanpa rasa bersalah sedikitpun.
Bintang benar-benar geram dengan kelakuan Sang adik, dia tidak menyangka jika saat ini dirinya tengah dijadikan seorang pengantin pengganti seperti pada novel-novel yang dia baca. Bintang hanya berharap, kisah cinta dan rumah tangganya sama seperti yang ada di novelnya Aisyah Az, yang berakhir bahagia dengan ending yang manis, tapi sayang, dunia real belum tentu semanis yang ada di dalam novel.
Saat Bintang akan menjawab ucapan Azkia, tiba-tiba Tante Emma masuk, lalu menyuruh Bintang untuk turun ke lantai bawah, dan melangsungkan acara ijab qobul.
Dengan berat hati Bintang melangkah digandeng oleh Tante Emma turun ke lantai bawah, sedangkan Azkia masih berada di kamar karena perintah dari kedua orang tuanya. Bintang mulai turun menapaki anak tangga satu persatu. Dia tidak pernah menyangka jika hari ini adalah hari yang bersejarah bagi dirinya, karena dia harus menikah dengan pria yang sama sekali tidak dia kenal, tidak pernah dia temui dan tidak pernah sekalipun Bintang melihat wajahnya.
Dia berharap, jika ini hanyalah sebuah mimpi, tapi sayang, sorakan dan tepuk tangan dari para tamu undangan yang menyambut kedatangannya, tentu saja menyatakan jika itu bukanlah sebuah mimpi dalam tidur, tapi itu adalah sebuah mimpi yang begitu nyata. Hingga Bintang tidak bisa mengangkat wajahnya karena dia sama sekali merasa malu.
'Apakah hidupku harus berakhir seperti ini? Menikah dengan seorang pria yang tidak aku cintai, tidak aku kenal, bahkan tidak pernah bertemu dengannya. Bahkan aku tidak berani hanya untuk menatap wajahnya, ya Allah ... kenapa hidupku harus seperti ini? Kenapa aku seperti terjebak dalam novel yang sering aku baca?' batin Bintang sambil menundukkan kepalanya.
Bersambung.. . ...
JANGAN LUPA TEKAN JEMPOLNYA YA😘KOMEN JUGA TINGGALKAN JEJAK KALIAN😘🙏
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 93 Episodes
Comments
Pisces97
ehh penyakit awas saja nanti nyesel terus berusaha rebut suami kakak mu
soalnya penyesalan belakang bukan diawal hehehhe 🤭
2023-10-12
0
Sintia Dewi
adek gk da otaknya, nantik klok kakakmu bahagia jngan ngiri
2023-04-07
0
linamaulina18
jgn cma bs nya menghujat doang
2023-04-02
1