4. Kucing Oyen Sialan

Selepas Maghrib 17 Agustus 2022, uji coba RIHLAH mulai dilakukan oleh Zayn dan Udin. Perahu teleportasi itu mereka rencanakan untuk berteleportasi ke wilayah Sommerville yang berada sekian mil ke timur dari kampus mereka Princeton.

Dengan pakaian safety dan kesiapan lengkap, mereka merencanakan untuk berteleport ke tengah Dilboy Stadium di kota itu. Ini adalah uji coba pertama sekaligus pengoperasian awal RIHLAH. Mereka sengaja mencoba ukuran jarak pendek, menengah, jauh dan lintas benua. Bahkan dengan teknologi baterai dan effisiensi daya yang mereka temukan alat ini mereka klaim bisa untuk berteleportasi setiap detiknya ke tempat manapun di Bumi selama 100 tahun.

Zayn ditunjuk Udin menjadi Captain dari Rihlah, Udin sendiri menjadi awak yang memasukkan koordinat dan hasil perhitungan yang dilakukan Zayn dalam alat kendali RIHLAH. Koordinat telah dimasukkan, kini saatnya Zayn menekan tombol teleportasi pada alat kendali. Sambil melakukan hitung mundur dengan pengucapan yang didramatisir, mereka berdua penuh haru menguji coba karya mereka, yang baru pertama kali ada dan hanya satu-satunya di dunia itu.

“Tiga, Dua,” dan tiba-tiba “Meonggg..” lengkingan suara dua kucing oyen peliharaan Udin berlari diatas panel-panel dan astaga naga, gelas kopi di dudukan cup holder Zayn yang harusnya dirancang cukup aman dari tumpah terhambur ke atas panel-panel dan menciptakan percikan api, sepertinya ada korsleting listrik. Sebelum kelistrikan RIHLAH mati salah satu kucing oyen sialan yang hendak kawin itu berhasil mengacak-acak input koordinat dan perhitungan yang dimasukkan Udin sekaligus melompat ke tombol teleportasi di hadapan Zayn dan kemudian Blup. Byurrrr.

RIHLAH terteleportasi ke suatu tempat di lautan pesisir, mereka mengira sudah terteleportasi ke pesisir New Jersey lebih ke timur dari titik yang mereka tentukan. Namun lokasi yang mereka kira di Samudra Atlantik itu sungguh sunyi, tidak tampak kapal yang melintasi perairan. Siluet daratan pun Nampak hanya gelap gulita tanpa lampu. Suatu hal yang janggal mengingat dari pesisir New Jersey harusnya terlihat penuh lampu di daratan yang tampak dari lautan.

Namun malam sunyi itu mereka berdua tidak mempedulikan hal itu. “Udin, segera tangkap dan ikat kaki dari dua kucing sialan milikmu itu lalu bantu aku memperbaiki kelistrikan RIHLAH yang konslet,” perintah Zayn.

Tak lama setelah mengikat kucingnya Udin menghampiri Zayn yang sedang memperbaiki kelistrikan kapal, dua kucing oyen sialan itu hanya diikat begitu saja dan Udin masukkan kedalam kotak amunisi yang masih memiliki cukup ruang. Kemunculan kucing-kucing oyen sialan ke dalam RIHLAH di luar skenario mereka, dan malam itu Udin lupa tidak memasukkan keduanya di kandang dalam rumah mereka.

“Kira-kira seberapa lama lagi kelistrikan di RIHLAH dapat kembali normal Zayn?” tanya Udin. “Entahlah Din, kucing-kucing sialanmu itu mengacaukan segalanya, dan malam ini sungguh gelap gulita tiada nampak bulan di langit, aku tak tahu dengan senter kecilku ini berapa lama kita dapat menyalakan RIHLAH lagi, btw tolong nyalakan senter hape mu untuk membantuku lebih cepat memperbaikinya,” ujar Zayn.

Malam itu mereka sama sekali tidak mendapatkan sinyal internet, suatu hal yang sebetulnya sudah sangat janggal mengingat posisi mereka masih dekat dengan daratan, Jarum jam di RIHLAH menunjukkan pukul 23.45 Waktu Pantai Timur Amerika, Zayn dibantu Udin berhasil menyalakan kembali kelistrikan RIHLAH, namun keduanya belum berhasil memperbaiki mesin teleportasi yang terinstal di RIHLAH. Mereka berdua sudah penat dan memilih untuk berlekas tidur. Selepas subuh mereka berniat untuk menyandarkan RIHLAH di pelabuhan terdekat yang mereka temui di Teluk Raritan di tempat yang mereka kira masih New Jersey.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!