Pesta pernikahan yang sempat kacau, akhirnya bisa berjalan dengan baik. Meskipun pasangan pengantin baru sellau saling sikut dan saling cubit saat mereka duduk berdua di pelaminan. Namun, kedua bisa menahan diri untuk tidak bertengkar di atas pelaminan. Hanya saja, saat pesta itu sudah selesai, terlihat ada perang badar di kamar Juki.
"Oon, kamu jangan menyentuh satu barang pun yang ada di kamarku," tegur Juki saat melihat Shelo akan tidur di kasurnya.
"Maksudnya, aku tidur di lantai gitu? Ogah! Di rumah saja tempat tidurku besar, untuk apa aku harus tidur di lantai?" Shelo segera menuju ke pintu kama Juki. Tapi ternyata sudah terkunci di luar.
Rupanya, Pak Yoga sudah merencanakan semuanya, agar pengantin baru itu tidur di dalam kamar yang sama. Karena kamar Shelo sendiri masih berantakan oleh sisa hajatan.
"Gak bisa keluar, kan? Udah nurut saja, kamu tidur di lantai," ucap Juki dengan menopang kaki seraya memakan kue sus kering isi coklat kesukaannya.
"Kamu saja sana yang tiur di lantai. Awas minggir! Aku mau makan kue sus," ucap Shelo dengan merebut satu kantong kue susu kering yang sedang dipegang oleh Juki.
"Hey, Bengsrat! Balikin gak? Itu punyaku," sentak Juki saat Shelo membawa kue ke jendela kamarnya.
"Apaan sih lapuk? Jadi suami itu jangan pelit biar rejekinya gak seret. Lagipula, harta suami itu harta istri," ucap Shelo dengan entengnya.
Kedua anak manusia yang seharusnya sudah bisa bersikap dewasa, terlihat sedang berebut kue sus. Tidak ada yang mau mengalah di antara keduanya. Sampai akhirnya pintu kamar ada yang membuka dari luar.
"Kalian pasti lelah, berantem terus. Ini Mama bawakan minum untuk kalian biar tidak haus. Setelah minum, kalian boleh lanjutkan bergelut di atas ranjang," ucap Bu Lintang dengan nampan di tangannya.
Tanpa berpikir dua kali, mereka pun segera berebut gelas yang di bawa oleh Bu Lintang. Wanita cantik itu hanya tersenyum mesem, melihat keduanya menghabiskan air yang ada di dalam gelas.
Kena kalian! Sudah sana tidur, berisik dari tadi ribut terus, batin Bu Lintang.
Benar saja, hanya dalam hitungan detik keduanya menguap. Mereka tiba-tiba saja merasa sangat mengantuk, sehingga tanpa sadar tidur berdua di atas tempat tidur.
"Kalau begini kan rumah aman. Sudahlah! Karena kalian tidak melakukan malam pertama, biar Mama dan Papa yang wakilkan. Mumpung tidak ada pengganggu," gumam Bu Lintang seraya membetulkan selimut Juki dan Shelo.
Dia keluar kamar disambut senyum cerah suaminya. Karena memang, mereka yang merencanakan memberikan obat tidur pada Juki dan Shelo kalau keduanya terdengar ribut di kamar.
"Sukses, Mah?"
"Sukses, Pah!" sahut Bu Lintang dengan tersenyum lebar.
"Ya sudah ayo! Kita saja malam pengantin baunya, karena kita sudah bukan! pengantin baru lagi, xixixixi ...." Kedua orang tua itu tertawa cekikikan dengan apa yang sudah mereka lakukan.
Keduanya masuk ke dalam kamar yang bersisian dengan kamar Juki. Tidak menunggu waktu lama, Pak Yoga langsung menyerang istrinya untuk melepaskan semua hasrat yang membuncah di dada.
...***...
Keesokan harinya, saat sang Surya mulai menampakkan sinarnya, perlahan Shelo membuka matanya. Dia merasa tidurnya sangat pulas sampai-sampai dia bangun kesiangan. Namun, Shelo sangat terkejut saat melihat tangan Juki yang tertidur dengan memeluknya dari belakang.
"Awww ...."
Bruk!
Seketika Juki terjatuh dari atas tempat tidur karena Shelo menendangnya dengan sekuat tenaga. Membuat laki-laki itu meringis kesakitan.
"Brengsekk kamu Juki! Kenapa kamu mencuri kesempatan dengan tidur memeluk aku?" bentak Shelo kesal karena merasa kecolongan dipeluk oleh laki-laki yang sangat dibencinya.
"Hey, Oncom! Kira-kira dong! Kamu nendang orang seenaknya saja. Kamu pikir aku ini bola? Lagian ini kamarku. Kamu sudah numpang, gak tahu diri lagi," Juki pun balik memarahi Shelo yang melotot ke arahnya. Saat dia ingin berbicara kembali, Juki mengurungkan niatnya, saat terdengar ponselnya berbunyi.
Aku ingin menjadi sesuatu, yang s'lalu bisa kau sentuh. Aku ingin kau tahu, bahwa ku selalu memujamu. Tanpamu, sepinya waktu merantai hati. Oh, bayangmu seakan-akan ... Kau seperti nyanyian dalam hatiku, yang memanggil rinduku padamu. Oh, seperti udara yang kuhela kau selalu ada.
Dia mencari ke sana ke mari ponsel miliknya yang terus saja berbunyi. Sampai akhirnya, dia menemukan ponsel itu di belakang bokong Shelo. Tanpa bicara lagi, Juki segera mengambil ponselnya dan menerima panggilan telepon yang ternyata dari sahabatnya.
"Hallo, Regan! Ada apa pagi-pagi menelpon aku?" tanya Juki setelah tersambung dengan panggilan telepon dari sahabatnya.
"Kamu di mana? Kenapa kemarin mendadak ijin. Anak-anak kelimpungan karena banyak author yang mengeluh masuk review manual," ucap Regan, sahabat sekaligus pemilik platform online tempat Juki bekerja.
"Aku pulang ke rumah. Aku kan sudah titip pada Kinara untuk menghandle semuanya dulu."
"Sudah cepat ke kantor sekarang! Aku tunggu!"
"Aku paling juga bisa datangnya siang, lagi ada acara keluarga di rumah." Juki melihat kepergian Shelo sampai gadis itu menghilang di balik pintu kamarnya.
"Oke, aku tunggu jam satu siang. Jangan telat Jupiter!"
"Oke, Bos! Mau mandi dulu," ucap Juki seraya menutup panggilan telepon dari sahabatnya.
Dia menghela napas dalam karena akan disibukan lagi dengan pekerjaannya sebagai Editor senior di sebuah platform online yang dia bangun bersama dengan sahabatnya. Namun, wajah murung itu mendadak kembali cerah saat mendapatkan sebuah pesan dari author yang sering meminta tolong kepadanya.
Author Selow :[Halo kak, boleh minta tolong! Punyaku dari kemarin babnya ketahan kak, tolong dibantu ya kak!]
Peter :[Baik Kak!]
Juki langsung senyam-senyum sendiri. Entah kenapa dia merasa suka saat chatting dengan author Selow itu, padahal dia belum pernah melihat wajahnya. Tapi dari foto profil yang sering diunggah oleh author itu, Juki yakin kalau dia perempuan.
Aku jadi penasaran dengan dia. Apa dia sudah menikah dan punya anak seperti yang lainnya? Atau dia masih gadis. Apa jangan-jangan, sebenarnya dia itu laki-laki ya! Aku selalu lupa setiap kali mau mengecek surat kontraknya, batin Juki.
Dia langsung bergegas menuju ke kamar mandi untuk membersihkan dirinya. Meskipun dia membenci Shelo tapi dia berencana untuk mengajak gadis itu agar tinggal bersamanya di apartemen. Karena jika pulang pergi ke rumahnya, memakan waktu yang cukup lama di perjalanan.
Selesai Juki membersihkan dirinya dan penampilannya kini terlihat sudah rapi, dia pun keluar dari kamarnya. Pak Yoga menyambut kedatangan putra semata wayangnya dengan senyum cerah secerah sinar mentari di pagi ini.
"Pagi, Boy. Ayo sarapan bersama!" ajak Pak Yoga.
"Pagi, Pah! Mama, semalam kasih minum apa sama aku dan Shelo? Kenapa aku tiba-tiba mengantuk setelah meminumnya?" tanya Juki dengan menatap lekat mamanya yang sedang menghidangkan sarapan pagi di meja makan.
"Hanya air putih ditambah sedikit obat tidur, agar kalian tidak berantem terus. Mama pusing mendengarnya. Lagian kamu sudah tiga puluh tahun tapi masih saja pecicilan kalau dekat dengan Shelo. Mama jadi curiga, kalau sebenarnya kalian sama-sama suka. Tapi gengsi buat mengatakannya."
...~Bersambung~...
...Jangan lupa dukungannya ya Kak! Klik like, comment, rate, vote, gift dan favorite....
...Terima kasih!...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 52 Episodes
Comments
Sulaiman Efendy
YG NIKAH SIAPA, YG GELUT SIAPA, TERNYATA PNGANTEN LAMA YG GELUT😂😂😂😂😂
2023-12-27
1
Sulaiman Efendy
BETUL TU BU LINTANG😁😁😁😁😁
2023-12-27
1
Ami batam
malam pertama juki dan shelo di gantiin sama papa dan mama mertua 🤦♀️,
rupanya shelo penulis novel juga sama kyk author ny ini 😃, dan tanpa di sadari kedekatan juki dan shelo malah berawal dari Dunia maya,padahal mereka di dunia nyata udh seperti tom and Jerry nggk pernah akur 😄
2022-11-13
0