Setelah menempuh perjalanan sekitar 40 menit akhirnya mereka sampai di mansion utama keluarga Ryan.
"Mommy tunggu Qeela " ucap Aqeel saat Ara baru keluar dari dalam mobil.
"Mom tidak meninggalkan mu " ucap Ara.
"Mom terbaik " ucap Aqeela.
Mereka langsung masuk ke dalam Mension dengan maid yang sudah menyambut kedatangan mereka.
"Selamat datang nyonya nona muda " ucap maid.
"Terima kasih bik, kan saya sudah bilang tidak perlu di bukakan pintu " ucap Ara.
Ara paham membersihkan mansion yang lumayan besar pasti sangat lelah apa lagi harus menunggu mereka dan membuka kan pintu untuk mereka.
"Tidak apa-apa nyonya, kami senang melakukan ini " ucap maid lagi.
"Baiklah, bibik boleh istirahat jika sudah selesai semua nya " ucap Ara.
"Baik nyonya " ucap maid.
Tapi maid masih di posisi yang sama menunggu dua orang pria yang berbeda usai siapa lagi jika bukan Devan dan Aqeel.
"Biar kami saja yang tunggu bik " ucap Aqeela.
Sekaya apa pun diri mu Ara dan Devan tetap mengajarkan pada dua buahnya mereka selalu bersikap sopan pada orang yang lebih tua apa mereka.
Walau begitu mereka akan bersikap sopan pada orang tersebut jika mereka bisa menghargai sesama tapi tidak untuk orang yang sombong ibarat kata kau boleh tua dari ku tapi jika kau injak kaki nya maka dia akan menginjak kepala mu.
Jangan sombong jika kita masih numpang di dunia ini, dan mereka juga menerapkan apa yang keluarga BENATA ajarkan pada mereka.
Sekaya apa pun diri mu jangan pernah berpikir jika kau akan sukses,,,TIDAK,,, Anda salah besar mereka tidak akan membantu penerus selanjutnya berfikir demikian.
Mereka harus berusaha sendiri untuk mendapatkan hasil yang maksimal dan itu sebabnya mereka menjadi lukisan terbaik di Jerman dan mereka dengan mudah mendapatkan kerja.
Sedangkan dua orang laki-laki yang di tinggalkan oleh dia wanita kesayangan mereka hanya bisa pasrah secara mereka sebelum pulang mereka menyempatkan diri untuk membeli bahan makanan.
"Nasib harus jadi asisten " ucap Aqeel.
"Sabar nak " ucap Devan.
Maid yang melihat majikan membawa barang barang berniat untuk membantu tapi langkah kakinya terhenti saat seseorang memegang tangan nya.
"Nona muda ada apa, nona perlu sesuatu " ucap maid.
"Biarkan Daddy dan kakak Aqeel yang membawa nya bibik sedang tidak sehat sekarang "ucap Aqeela.
"Bibik sakit " ucap Ara panik dan langsung menyentuh kening maid yang benar saja jika tubuh nya panas.
"Bibik demam, ayo kita kedokteran " ucap Ara.
Maid langsung menggeleng kepala karna dia merasa ini hanya meriang biasa saja tidak perlu ke dokter .
"Bibik takut di suntik ya " ucap Aqeela.
"Bibik tidak seperti kau yang ingin di suntik malah ngumpet " ucap Aqeel yang masuk dengan membawa barang belanjaan.
"Mana ada " ucap Aqeela.
"Okeh aku akan mengingatkan mu kembali " ucap Aqeel.
( Flashback on )
Di sebuah mansion yang megah seorang anak kecil wanita yang terbaring lemah dan saat Ara cek ternyata suhu badan putrinya sangat panas.
"Astaga badan nya panas sekali " ucap Ara terkejut.
"Daddy " teriak Ara .
Devan yang berada di ruang kerja yang kebetulan berdampingan dengan kamar putri nya langsung bangun dari duduknya saat mendengar teriakkan istrinya
"Sayang ada apa " ucap Devan.
"Aqeela dad badan nya panas sekali " ucap Ara
"Ayo kita bawa ke dokter " ucap Devan.
"Aqeela tidak mau Mom " ucap Aqeela dengan suara lemah.
"Tapi sayang badan Qeela panas, kita ke dokter ya nak " ucap Ara .
Aqeela menggeleng kepala dan air mata nya langsung keluar saat di ajak ke dokter.
Ara dan Devan yang melihat itu mengerti jika putrinya sangat takut dengan yang namanya jarum suntik.
"Aqeela hanya di periksa saja tidak di suntik kok " ucap Devan .
Dia ikut membujuk putrinya yang sedang mode Takut ini.
"Aqeela tidak mau ,, hiks,,,, hiks ,,,"
Aqeela kecil malah langsung menangis saat di di rayu pergi ke rumah sakit.
"Okeh, kita tidak ke rumah sakit tapi kita panggil aunty Sasa boleh " ucap Ara lagi.
Jika putrinya takut dengan dokter maka dia akan mengambil keputusan untuk memanggil kakak nya saja.
Saat mendengar aunty Sasa yang Aqeela berpikir sejenak sebelum memutuskan .
"Tapi ajak velel cekali " ucap Aqeela kecil.
"Tentu saja, kita telpon sekarang ya " ucap Ara lagi, Aqeela langsung mengangguk .
sedangkan Aqeel sedang tidur siang itu sebabnya dia tidak ada di sana sekarang.
Setelah putrinya setuju Ara langsung menghubungi kakak nya biar memeriksa putrinya .
Dan tidak butuh waktu lama Sasa langsung menjawab panggilan dari nya.
"Hello kak " ucap Ara.
"Hello Ara, ada apa " ucap Sasa.
"Apa Kaka sibuk " ucap Ara karna tanpa Sengahja dia mendengar suara seseorang yang bicara padanya.
"Tidak, apa terjadi sesuatu pada keponakan kakak " ucap Sasa karna dia mendengar Aqeela merengek.
"Aqeela badannya panas dan Aqeela tidak mau di bawa ke dokter kakak bisa datang ke sini saat Kakak pulang bekerja " ucap Ara
Sasa langsung melihat jam tangannya yang menuju jam 12 siang, maka dia akan pulang sekitar lima jam lagi.
"Kakak bisa datang ke sana pas makan siang nanti " ucap Sasa.
Mana mungkin dia membiarkan keponakan cantiknya kesakitan biar jarak nya sedikit jauh dari rumah sakit tapi sasa akan melakukan yang terbaik untuk keponakan.
"Tapi Aqeela ingin Verel ikut sekali Kakak, tidak apa Aqeela Ara beri obat pereda panas dulu " ucap Ara.
"Tidak masalah, Kaka akan datang ke sana tapi kakak titip Verel sampai kakak pulang kerja karna kebetulan mas Arga sedang dinas " ucap Sasa.
"Baiklah jika kakak tidak keberatan, tentu saja Aqeel pasti senang jika Verel datang sekali " ucap Ara.
"Oke, dalam satu jam Kaka akan sampai di sana " ucap Sasa
1 jam kemudian.
Terdengar suara deru mobil yang berhenti tepat di depan mansion utama Ryan dan mereka sudah bisa menebak jika yang datang adalah dokter Sasa.
"Selamat datang nyonya, nona kecil " ucap maid.
"Terima kasih bik, di mana Ara " ucap Sasa sambil mengiringi Verel kecil.
"Nyonya di kamar nona kecil " ucap maid.
"Dan nyonya berpesan jika nyonya langsung saja ke kamar Nona Aqeela karna nona Aqeela sedikit rewel " ucap maid.
"Baiklah , kami ke atas sekarang " ucap Sasa langsung menuju ke lantai atas.
Sedangkan Ara dan Devan yang tidak bisa pergi ke mana-mana karna saat mereka bergerak maka Aqeela akan menangis.
"Mom ke kamar mandi dulu ya sayang mom ingin pipis " ucap Ara.
"Hiks,,,, Hiks ,,,, tidak mau mom tipu " ucap Aqeela.
"Kan ada Daddy sayang " ucap Devan.
"Ada Aqeel juga " ucap Aqeel yang sudah terbangun dari tidur siang nya.
"Tidak mau, Qeela mau mommy " ucap Aqeela.
"Iya iya mommy tidak akan ke mana-mana " ucap Ara
Tok Tok Tok ....
"Velel .... " teriak Aqeela saat melihat sepupunya.
" Hi,,,, " ucap Verel dengan melambaikan tangan nya.
Masih kecil saja Verel sudah cool apa lagi jika sudah dewasa mereka tidak tahu jika sudah dewasa nanti pasti sangat cool .
"Kakak " ucap Ara langsung menghampiri Sasa dan berpelukan .
"Bagaimana keadaan Aqeela " Ucap Sasa.
"Masih panas dan biasa dia akan rewel " ucap Ara .
"Ngomong-ngomong di mana Aqeela " ucap Sasa.
"Di san.... " Ara tidak melanjutkan ucapannya saat sudah tidak ada lagi Aqeela di kasur.
"Di mana Aqeela " ucap Devan.
Padahal mereka baru saja melihat putri kecilnya tapi hanya mereka pelukan saja si kecil Aqeela malah hilang entah ke mana dia.
"Adik takut sama jarum suntik mom " ucap Aqeel lagi.
"Ya ampun dia sangat gesit " ucap Ara.
"Aqeela sayang keluar nak, aunty hanya periksa Lo tidak suntik beneran tapi kalau Aqeela tidak keluar biar mommy yang suntik Aqeela mau " ucap Ara.
Sedangkan Aqeela kecil bersembunyi di bawah kasur pelan-pelan keluar saat mendengar ancaman dari mommy nya.
"Mommy itu adik " ucap Aqeel.
"Astaga sayang kenapa sembunyi di bawah kolong " ucap ara.
"Aqeela tidak ingin di tuntik my " ucap Aqeela.
"Aunty hanya periksa Lo sayang lihat aunty tidak bawa jarum suntik " ucap Sasa sambil memperlihatkan isi tas yang dia bawa.
"Anty jangan tipu nanti Aqeela melajuk " ucap Aqeela kecil.
"Tidak dong aunty hanya datang bawa verel dan periksa Qeela biar cepat sembuh biar kita ke pantai " ucap Sasa.
"Tuh kan mommy sudah bilang aunty hanya periksa bukan suntik , ayo periksa biar kita pergi ke pantai " ucap Ara.
"Holeeee,,, pantai ayo anty peliksa Aqeela " ucap Aqeela langsung kembali berbaring di kasur nya.
Akhirnya setelah terjadi drama mereka langsung periksa si ratu kecil yang sedang tidak sehat.
Dan setelah selesai baru Sasa kembali ke rumah sakit dan Verel yang tinggal di mansion utama Ryan.
( Flashback off )
"Sekarang ngaku jika adik ku yang cantik jelita ini takut dengan jarum suntik " ucap Aqeel.
"Itu bukan takut, tapi Aqeela mau beri kejutan pada aunty " ucap Aqeela.
"Cih,,,, banyak sekali alasan mu " ucap Aqeel.
"Sudah, sudah kalian masuk ke kamar bibik ayo kita ke rumah sakit tidak ada penolakan " ucap Ara .
" By mommy Daddy " ucap Aqeela.
Setelah ke dua A masuk ke kamar nya, baru Ara dan Devan pergi ke ruang sakit untuk periksa keadaan maid yang sedang tidak enak badan.
Jangan lupa untuk mampir di karya author yang lain dan mohon masukan dan saran nya
Rekomendasikan Aqeel dan Verel d tunggu ya KK sebelum otor yang menentukan🙏🏻
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 69 Episodes
Comments
Feyza
komenku
2022-08-06
0
Dwi Iriana
masya Allah sudsh kaya baik perhatian lagi sama maid yg lagi kurang sehat badannya.
2022-07-09
0
Ifti Nisa
lanjut thor,, semangat💪💪
2022-07-08
1