Bab 2. Kebakaran

Di dalam hutan Yohan berhasil menangkap rusa. Rencananya ia akan menjualnya pada kedai makan. Apa lagi ini rusa yang gemuk dan sehat harganya pasti mahal. Meskipun tubuhnya lemah, tapi jika hanya berburu menangkap rusa saja ia bisa melakukannya. Dirinya sudah berlatih berkali kali belajar berburu secara otodidak. Meskipun kadang kala pernah tidak mendapatkan hasil, namun seiring berjalannya waktu ia mulai mahir dan selalu mendapatkan hewan buruan. Setidaknya dengan hewan buruan ini ekonomi keluarganya dapat terpenuhi.

Dalam perjalanan pulang ia melihat sebuah pertarungan dari jauh. Disana terlihat seorang pak tua yang sedang menghadapi hewan buas Harimau ekor dua tingkat 5. Dalam pertarungan itu terlihat pak tua yang berambut hitam dengan banyak uban serta jenggot dan kumis yang sama dengan rambutnya. Dia mengenakan pakaian semacam sekte. Sekali lihat jelas dia adalah kultivator.

Jarak pertarungan itu cukup jauh namun dirinya dapat melihat dengan baik. Mata merah bergaris lurus nya melihat dengan jelas pertarungan itu. Kelima indranya memang berfungsi jauh lebih baik dari pada indra orang lain. Berkat itu ia bisa berburu cukup mudah. Meskipun satu hal yang menjadi kekurangannya, ia buta arah. Tidak tahu kenapa, tapi Yohan benar benar buta arah. Dirinya dapat menemukan jalan pulang karena sudah membuat tanda jalan untuk pulang.

Wajahnya tampak senang karena menemukan seorang kultivator. "Apa dia seorang kultivator? Kalau benar bukankah aku bisa memintanya untuk menjadikanku murid?" Tanya Yohan pada dirinya sendiri. Tapi setelah dipikir ulang, jika ia diharuskan pergi bersama kultivator itu maka tidak ada yang menjaga ibunya. "Lupakan saja, Ibu pasti akan sedih jika aku pergi. Lagian apa bagusnya kultivator? Mereka hanya tahu bertarung!?" Ia berjalan menjauh dari tempatnya walaupun sesekali ia melihat ke belakang.

Di kedai makan Yohan berhasil menjual daging rusa sebesar sepuluh perak. Itu jumlah yang besar untuknya bisa untuk makan satu bulan. Wajahnya terlihat senang mendapatkan uang banyak, 'Akhirnya aku bisa membeli obat untuk ibu. Dia pasti akan senang kan?' pikirnya senang. Tapi kesenangannya tidak bertahan lama saat ketika ada pertarungan yang terjadi antara seorang pria berperawakan kekar berambut merah dan kulit agak gelap dengan seorang pak tua berbaju putih dan berjenggot putih.

Untuk pak tua berbaju putih Yohan mengenalnya. Dia adalah pak tua kultivator yang ada didalam hutan. Pertarungan mereka terjadi ditengah jalan. Orang orang yang ada di sekitar segera menyingkir dari jalannya pertarungan. 'Dia bukannya yang ada didalam hutan? Dan, siapa pria yang bertarung dengannya?' pikir Yohan. Saat dirinya fokus melihat pertarungan tiba tiba sebuah wajah gadis cantik muncul tepat didepan wajahnya.

Wajah gadis itu tersenyum manis dihadapan Yohan sembari melambaikan tangan, "Apa kabar?!" sapanya ramah. Dia adalah Qin Qiu, seorang gadis cantik berambut hitam panjang dengan mata biru, dan pipi yang merona. Anak dari asosiasi bela diri di kota Chifeng.

Yohan hanya memperlihatkan wajah datar menatap gadis itu. "Ya." jawabnya singkat. Meskipun dalam hati tidak ingin balas menyapa, tapi bukannya tidak baik jika bersikap terlalu dingin. Tapi meskipun Yohan ingin bersikap seramah mungkin, sikap dinginnya keluar tanpa dirinya sadari. "Ada apa?" tanyanya.

Qin Qiu mengerucutkan bibirnya, melihat respon Yohan yang sangat formal. Padahal pengenalan kereka sudah cukup lama. "Kenapa kau sangat formal padaku? Bicara santai saja." rengeknya. Dia ingin jadi lebih dekat dengan Yohan. Qin Qiu melihat Yohan dari atas sampai bawah. Sungguh sempurna. Dari atas kepala sampai ujung kaki semuanya sempurna. Karena itulah Qin Qiu ingin dekat dengan Yohan.

Rasanya sangat risih berhadapan dengan Qin Qiu yang selalu menatap dan menilai dirinya. 'Aku bertaruh jika aku sangat jelek dia tidak akan sudi bicara padaku.' pikirnya. Ia kembali melihat pertarungan kultivator di balik gadis yang menghalanginya itu. Tanpa ia sadari pertarungan sudah selesai dan hanya menyisakan pak tua yang ada di hutan saat itu. 'Sial…' gerutunya dalam hati. Yohan melihat Qin Qiu jengkel. Namun ia tidak bisa sembarangan menyalahkan gadis itu. Kemudian pergi dari tempatnya. Tapi dari belakang Qin Qiu tetap mengikutinya.

"Eh? Mau kemana?" tanya Qin Qiu.

"Pulang." jawab Yohan singkat.

"Pulang? Tapi arah rumahmu di sana!" ujar Qin Qiu sembari menunjuk ke kanan. Yohan langsung berhenti dan melihat Qin Qiu. "Aku akan menunjukkan jalannya padamu, ayo!?" ajak Qin Qiu yang menarik tangan Yohan tanpa persetujuannya. Genggamannya sangat kuat, seperti tidak rela melepaskan tangannya. "Ah, guru!?" panggil Qin Qiu pada seseorang.

Yohan agak terkejut mendengar Qin Qiu berkata guru pada kultivator tua yang bertarung beberapa saat yang lalu, "Guru?" tanyanya penasaran.

Qin Qiu tersenyum melihat Yohan penasaran terhadap dirinya. Tak disangkanya kalau Yohan tertarik, "Iya, dia guruku!? Sebenarnya dia baru menjadi guruku pagi ini. Ayah memasukkanku ke Akademi Qing Luo. Apa kau juga tertarik pergi kesana?" Tanya Qin Qiu.

Akademi Qing Luo adalah sekolah kultivator untuk membimbing para pemula kultivator dari ranah Lianqi sampai Jindan.

"Oh? Qiu'er? Sedang apa kau disini? Bukannya kau harus bersiap menuju akademi?" tanya pak tua tersebut.

"E he he he, aku ingin jalan jalan sebentar." jawab Qin Qiu.

"Dan, siapa dibelakangmu?" tanya pak tua itu. Dia melihat langsung mata Yohan. Matanya yang tidak biasa itu menarik banyak perhatian.

"Oh, dia Liu Yohan temanku." jawab Qin Qiu. Tiba tiba terlintas sebuah ode di pikirannya, "Ah, guru!? Bolehkan aku meminta satu permintaan?" tanya Qin Qiu.

"Apa itu?"

"Bolehkah Yohan juga masuk le akademi?" tanya Qin Qiu langsung membuat mereka berdua terkejut.

"Qin Qiu!" panggil Yohan. Kenapa dia tidak bertanya dulu padanya dan langsung bertanya pada pak tua itu.

Pak tua itu tersenyum tipis, "Tentu saja, akademi Qing Luo terbuka untuk siapa saja dari umur sepuluh sampai dua puluh tahun." jawab Pak tua tersebut.

Qin Qiu terlihat senang bukan main. Jika Yohan juga masuk ke akademi Qing Luo, ia bisa menjadi lebih dekat dengannya.

"Tapi, bisakah aku memeriksa nadi spiritual Yohan? Aku ingin tahu apakah dia berbakat dalam seni bela diri atau tidak." ujar pak tua itu.

"Ya, baiklah… " Qin Qiu langsung menyerahkan tangan Yohan tanpa persetujuan pemiliknya.

Pak tua itu juga langsung memeriksa nadi spiritual Yohan. Menyebalkannya, Yohan tidak bisa menarik tangannya dari pak tua itu. Rasanya ada yang memasuki tubuhnya melalui sentuhan pak tua itu di pergelangan tangannya. 'Dia, dia tidak ingin melepasnya?' pikirnya.

Tampak senyum diwajah pak tua itu, "Selamat, sepertinya kau berbakat untuk mempelajari seni bela diri." ujar pak tua itu. Dia sedikit melonggarkan pegangan tangannya dari pergelangan Yohan.

Segera setelah itu Yohan menarik tangannya sambil memasang senyum ramah (palsu) yang dipaksakan di wajahnya, "Terima kasih, tapi aku tidak memiliki niat untuk memasuki akademi, permisi…" ujarnya sembari melanjutkan perjalanannya yang tertunda.

Qin Qiu mengejar Yohan sembari berdiri didepan jalannya. Dia melentangkan tangan agar Yohan tidak pergi terlalu jauh, "Kenapa kau menolak tawaran guru Lao? Padahal kau bisa menjadi tambah kuat jika memasuki akademi. Tapi kenapa_"

"Itu bukan urusanmu!?" terlihat wajah marah Yohan langsung membuat Qin Qiu kicep.

"Ha ha ha ha ha ha ha Qiu'er, apa kau tidak tahu? Dia hanya sampah yang tidak bisa berkultivasi!? Sia sia saja jika mengajaknya untuk masuk ke Akademi Qing Luo. Sampah sepertinya tidak akan beguna, benarkan?" ujar Jiang Feng yang tiba tiba muncul.

"Benar, sampah sepertinya tidak berguna!? Lebih baik dibuang ke dunia bawah!?"

"Biarkan dia dimakan oleh para iblis disana!?"

Tidak lama kedua bersaudara Xituo dan Caituo ikut bicara. Mereka bertiga tertawa mengejek Yohan.

"Kalian kenapa jahat sekali? Yohan kan juga sama dengan kita, kalian harus minta maaf pada Yohan!?" ujar Qin Qiu membela Yohan, dia melirik Yohan yang juga menatapnya. 'Dengan begini semoga dia tidak bersikap dingin lagi padaku.' pikir gadis itu sembari tersenyum pada Yohan. Tapi terlihat jelas Yohan tidak merespon senyuman Qin Qiu.

Jiang Feng terlihat tidak suka saat Qin Qiu gadis tercantik di kota Chifeng membela Yohan. Tapi jika Dirinya bertindak sembrono dan berperilaku lebih buruk pada Yohan, mungkin Qin Qiu bisa saja menjauh darinya. Seketika wajah kesalnya berubah menjadi raut ramah yang dipaksakan, "Qiu'er benar, aku harusnya tidak mengatakan hal jahat pada Yohan. Tolong maafkan aku!?" Ujarnya yang sudah merangkul pundak Yohan. Tangannya memegang lengan atas Yohan dengan menekannya untuk mengisyaratkan mengikuti drama yang dilakukannya.

Tapi Yohan terlihat malas mengikuti permainan Jiang Feng, "Aku tidak membutuhkan permintaan maaf yang tidak dari hati." Ujarnya sembari melepas tangan Jiang Feng. Ia berbalik kembali pulang ke rumah.

Jiang Feng terlihat kesal karena Yohan mengatakan hal yang memalukan untuknya dihadapan Qin Qiu. "Eeh Qiu'er , aku_"

"Yohan, tunggu aku!?" Panggil Qin Qiu dengan berlari mengejar Yohan.

Kini terlihat jelas di wajah Jiang Feng ketidak senangannya. Dia menatap benci Yohan yang berjalan beriringan dengan Qin Qiu. "Kalian, ikut aku ke rumah sampah itu!?" Ujar Jiang Feng yang juga pergi dari sana.

Kedua orang itu saling menatap bingung, "Apa yang ingin kita lakukan disana?" Tanya Caituo.

"Akan kita buat pertunjukan yang tidak akan dilupakan sampah itu!?" Jawabnya dengan senyum licik.

...***...

Dalam perjalanan pulang setelah dari toko obat, Yohan melihat dari kejauhan ada asap hitam dari arah rumahnya. Matanya langsung terbelalak kaget melihat banyaknya asap dari arah itu. Seketika ia teringat dengan ibunya. Detak jantungnya berdebar semakin kencang takut terjadi sesuatu yang terburuk. Dirinya berlari tanpa pikir panjang.

Dan benar saja, rumahnya terbakar dengan banyaknya orang yang hanya menonton. Seketika dunianya seperti bancur melihat rumah tua itu terbakar. Yohan ingin meminta tolong tapi orang orang hanya melihat rumah itu terbakar. "APA YANG KALIAN LIHAT? KENAPA TIDAK MEMBANTUKU MEMADAMKAN APINYA? IBU MASIH ADA DI DALAM!?" teriaknya histeris dengan pikiran kacau.

"T tapi rumah itu sudah hampir hancur terlalap api!?" jawab salah satu orang yang melihat.

"Benar, ibumu juga pasti sudah mati terbakar didalam!?"

Yohan menggertakkan giginya mendengar mereka mengatakan itu. Hatinya benar benar panas dengan orang orang ini yang hanya menyaksikan rumahnya hancur. Memang tidak mungkin ibunya selamat dari kebakaran sebesar ini, tapi setidaknya harus ada yang peduli. "Tidak berguna!?" gumannya marah. Yohan langsung membuang obatnya dan berlari masuk kedalam.

"Hei, nak!? Berbahaya!? Jangan berlari kedalam api!?" Teriak salah seorang dari mereka.

Tanpa ada keraguan sedikitpun Yohan memasuki rumahnya yang terbakar api besar. Tepat setelah masuk kedalam rumah yang terbakar, ia melihat ibunya yang sudah berceceran darah di lantai. "Ibu!?" Teriaknya langsung menghampiri Daoyun. Ia segera memeluk Daoyun yang terlihat masih ada sedikit nafas. "Ibu, kau harus hidup!? jangan meninggalkanku sendiri!?" Ujar Yohan panik dengan air mata yang keluar.

Tiba tiba pipinya yang basah ada yang mengelus, "Kenapa anak laki laki tampan sepertimu menangis? Jangan jadi pria yang cengeng, nanti tidak akan ada gadis yang menyukaimu!?" Ujar Daoyun masih sempat sempatnya bercanda.

Wajah Yohan terlihat senang ternyata Daoyun masih hidup. "Aku tidak perduli dengan para gadis, yang penting ibu selamat!?" Balasnya dengan nafas yang sesak karena asap, matanya melihat pintu keluar yang sebentar lagi akan roboh. "Benar, aku akan menggendong ibu keluar!? Lalu kita pergi ke tabib untuk mengibati luka ibu. J jika sekarang pasti masih sempat!?" Ujarnya yang ingin menggendong tubuh Daoyun.

Ketika Yohan ingin menggendong Daoyun, wanita itu dengan sengaja mendorong Yohan sekeras mungkin menjauh.

"Ah!?"

Brak!?

Kayu yang terbakar api menjatuhi Daoyun hingga tewas dan membakar tubuhnya.

Mata merahnya membulat saat Daoyun mati tepat didepannya. "Aah Agghh AAGGRRHH!?" teriaknya histeris.

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

Terpopuler

Comments

awwww, gilaaa

2023-12-19

0

lihat semua
Episodes
1 Prolog
2 Bab 1. Liu Yohan
3 Bab 2. Kebakaran
4 Bab 3. Dunia yang hancur
5 Bab 4. Pembunuhan pertama
6 Bab 5. Orang yang mengaku penjahat gila
7 Bab 6. Tidak bisa kultivasi
8 Bab 7. Api sejati
9 Bab 8. Teman baru untuk orang aneh
10 Bab 9. Hadiah untukmu
11 Bab 10. Hasil yang tak terlihat
12 Bab 11. Kakek menyebalkan
13 Bab 12. Orang orang aneh
14 Bab 13. Jiangshi cantik + Rubah merah
15 Bab 14. Serangan misterius
16 Bab 15. Makanan Anjing
17 Bab 16. Kebangkitan seseorang
18 Bab 17. Guru, murid dan keluarga
19 Bab 18. Gadis aneh 1
20 Bab 19. Gadis aneh 2
21 Bab 20. Keributan di kasino
22 Bab 21. Katakanlah, “Aku. Mencintaimu!?”
23 Bab 22. Anjing setia 1
24 Bab 23. Anjing setia 2
25 Bab 24. Waktu tiga tahun
26 Bab 25. Menjadi penjahat
27 Bab 26. Kembalinya penjahat
28 Bab 27. Pembakaran sampah
29 Bab 28. Reuni
30 Bab 29. Cerita masa lalu
31 Bab 30. Bestie
32 Bab 31. Tidak tahu apa apa
33 Bab 32. Sumpah
34 Bab 33. klan pengemis
35 Bab 34. wanita gila dan bayinya
36 Bab 35. Kontrak naga kembar
37 Bab 36. Keluarga
38 Bab 37. Sebuah keadilan
39 Bab 38. Pemimpin muda Sekte Demonik.
40 Bab 39. Pertemuan dengan Ming Jiajun
41 Bab 40. Akar dari dendam
42 Bab 41. Musuh kuat
43 Bab 42. Latihan jurus pertama berpedang
44 Bab 43. Mengatasi kelemahan
45 Bab 44. Mencari tahu tentang wanita misterius
46 Bab 45. Mencari informasi wanita misterius
47 Bab 46. Hari terbukanya portal
48 Bab 47. Labirin bagian luar 1
49 Bab 48. Labirin bagian luar 2
50 Bab 49. Labirin bagian luar 3
51 Bab 50. Labirin bagian dalam 1
52 Bab 51. Labirin bagian dalam 2
53 Bab 52. Labirin bangian dalam 3
54 Bab 53. Lapisan kedua, labirin bagian dalam 1
55 Bab 54. Lapisan kedua, labirin bagian dalam 2
56 Bab 55. Pondok tua flower garden
57 Bab 56.
58 Bab 10. Teratai putih
59 Bab 11. Permainan
60 Bab 12. Perkenalan
61 Bab 13. Teratai spiritual
62 Bab 14. Orang berstatus yang tidak berguna
63 Bab 15. Memberi dan menerima
64 Bab 16. Kerinduan pada kata cinta
65 Bab 17. Ming Jiazhen
66 Bab 18. Suara yang memanggil
67 Bab 19. Ilusi hati 1
68 Bab 20. Ilusi hati 2
69 Bab 21. Uluran tangan
Episodes

Updated 69 Episodes

1
Prolog
2
Bab 1. Liu Yohan
3
Bab 2. Kebakaran
4
Bab 3. Dunia yang hancur
5
Bab 4. Pembunuhan pertama
6
Bab 5. Orang yang mengaku penjahat gila
7
Bab 6. Tidak bisa kultivasi
8
Bab 7. Api sejati
9
Bab 8. Teman baru untuk orang aneh
10
Bab 9. Hadiah untukmu
11
Bab 10. Hasil yang tak terlihat
12
Bab 11. Kakek menyebalkan
13
Bab 12. Orang orang aneh
14
Bab 13. Jiangshi cantik + Rubah merah
15
Bab 14. Serangan misterius
16
Bab 15. Makanan Anjing
17
Bab 16. Kebangkitan seseorang
18
Bab 17. Guru, murid dan keluarga
19
Bab 18. Gadis aneh 1
20
Bab 19. Gadis aneh 2
21
Bab 20. Keributan di kasino
22
Bab 21. Katakanlah, “Aku. Mencintaimu!?”
23
Bab 22. Anjing setia 1
24
Bab 23. Anjing setia 2
25
Bab 24. Waktu tiga tahun
26
Bab 25. Menjadi penjahat
27
Bab 26. Kembalinya penjahat
28
Bab 27. Pembakaran sampah
29
Bab 28. Reuni
30
Bab 29. Cerita masa lalu
31
Bab 30. Bestie
32
Bab 31. Tidak tahu apa apa
33
Bab 32. Sumpah
34
Bab 33. klan pengemis
35
Bab 34. wanita gila dan bayinya
36
Bab 35. Kontrak naga kembar
37
Bab 36. Keluarga
38
Bab 37. Sebuah keadilan
39
Bab 38. Pemimpin muda Sekte Demonik.
40
Bab 39. Pertemuan dengan Ming Jiajun
41
Bab 40. Akar dari dendam
42
Bab 41. Musuh kuat
43
Bab 42. Latihan jurus pertama berpedang
44
Bab 43. Mengatasi kelemahan
45
Bab 44. Mencari tahu tentang wanita misterius
46
Bab 45. Mencari informasi wanita misterius
47
Bab 46. Hari terbukanya portal
48
Bab 47. Labirin bagian luar 1
49
Bab 48. Labirin bagian luar 2
50
Bab 49. Labirin bagian luar 3
51
Bab 50. Labirin bagian dalam 1
52
Bab 51. Labirin bagian dalam 2
53
Bab 52. Labirin bangian dalam 3
54
Bab 53. Lapisan kedua, labirin bagian dalam 1
55
Bab 54. Lapisan kedua, labirin bagian dalam 2
56
Bab 55. Pondok tua flower garden
57
Bab 56.
58
Bab 10. Teratai putih
59
Bab 11. Permainan
60
Bab 12. Perkenalan
61
Bab 13. Teratai spiritual
62
Bab 14. Orang berstatus yang tidak berguna
63
Bab 15. Memberi dan menerima
64
Bab 16. Kerinduan pada kata cinta
65
Bab 17. Ming Jiazhen
66
Bab 18. Suara yang memanggil
67
Bab 19. Ilusi hati 1
68
Bab 20. Ilusi hati 2
69
Bab 21. Uluran tangan

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!