Matinya Para Pelayan

“Kalian tidak akan aku biarkan lolos dari kematian.” Krystal memberi penekanan atas ancamannya, ia menghempaskan tubuh pelayan yang ia cekik hingga menimpa tubuh tiga pelayan lain.

“Y-yang M-mulia, k-kami—”

“DIAM!” sergah Krystal, dia membenci orang-orang tidak tahu posisi seperti mereka ini.

Krystal melangkah pelan mengitari mereka berempat, netra violet itu seakan menelan para pelayan tersebut hingga mati. Mereka mencari masalah dengan orang yang salah, sang dewi bukanlah ia yang diagung-agungkan sebagai eksistensi pemberi maaf atas kelakuan manusia. Pandangan mereka tertunduk dalam, pergerakan mereka dikunci hanya dengan tatapan tajam milik Krystal.

“Apa kalian mau melihat neraka?” Langkah Krystal terhenti di hadapan mereka, ia menyunggingkan senyum kejam.

“N-neraka? Tidak Yang Mulia, kami masih ingin hidup. Tolong ampuni nyawa kami, kami akan lakukan apa saja asal Anda mengampuni nyawa kami, Yang Mulia.” Para pelayan masih terus memohon, mereka merangkak ke kaki Krystal untuk memperoleh belas kasihnya.

“Mati!”

Seketika tubuh mereka hancur berkeping-keping, hanya dengan satu kata saja Krystal berhasil menghancurkan mereka. Ini adalah kekuatan dari seorang dewi pembalasan, dia dapat mengatur hidup dan mati seorang manusia dengan mudah.

“Bangkit!”

Dalam beberapa detik, para pelayan tersebut hidup kembali bahkan tubuh mereka yang hancur kembali seperti sedia kala. Ekspresi wajah mereka tidak baik-baik saja setelah balik dari kematian, mereka seolah-olah kehilangan kewarasan.

“T-tidak, aku tidak ingin mati. AKU TIDAK MAU MATIIIII!!”

Keempat pelayan itu tampak sangat syok, mereka berlari keluar dari kamar Krystal sembari berteriak ‘tidak ingin mati’. Krystal mengukir senyum puas di bibir merah mudanya, ia tahu betul kalau manusia sudah melihat neraka maka tidak akan ada kewarasan yang tersisa pada diri mereka.

“Tidak akan ada manusia yang selamat selepas melihat neraka, mereka tidak tahu betapa kejamnya raja neraka menyiksa roh jahat, terlebih jika roh itu selama hidupnya selalu melakukan hal-hal merugikan orang lain.”

Lalu Krystal beralih pada cermin rias, ia terduduk di depan cermin sembari mengamati pantulan dirinya. Krystal baru sadar rupanya separuh wajahnya ditutupi setengah oleh topeng, dia memutuskan untuk membuka topeng tersebut.

“Gadis ini benar-benar cantik, walau tidak secantik aku tapi apabila dibandingkan dengan manusia maka dia akan memperoleh peringkat teratas. Badannya juga bagus, jika dia memiliki otak yang pintar atau memiliki kekuatan di tubuhnya maka aku yakin dia akan disayang. Tapi, bukan itu masalahnya sekarang.”

Krystal bangkit dari tempat duduknya, dia melangkah menuju jendela kamar yang terkunci rapat menggunakan sihir. Namun, Krystal dengan mudah mematahkan sihir pengunci jendela itu, kini jendela kamar itu tersingkap sempurna. Angin malam berhembus masuk menyejukkan ruang yang tidak pernah terkena angin tersebut.

“Alasan mengapa gadis ini mengenakan topeng adalah karena ditekan oleh Permaisuri, dia hidup tanpa sosok Ibu di sisinya. Permaisuri yang mengetahui tentang kecantikan gadis ini maka dengan sengaja menekannya untuk tidak memperlihatkan wajahnya di hadapan banyak orang supaya Emilia dapat hidup di puncak teratas tanpa hambatan dari gadis bodoh ini. Bahkan dia tidak pernah keluar dari kamar selama 20 tahun lamanya.”

Wajah Krystal sangat serius, dia merancang satu persatu cerita Krystal dari ia kecil hingga dewasa. Banyak kejanggalan yang membuatnya merasa curiga atas keluarga Kekaisaran Albertine ini.

“Dia keluar dari kamar hanya pada saat ia ke akademi, itu pun dia menggunakan topeng sehingga tidak ada orang yang mengenal wajah aslinya. Krystal dulu sempat dianggap memiliki muka buruk rupa, itulah sebabnya Krystal sering dirundung oleh gadis-gadis bangsawan. Di kekaisaran ini yang terpenting adalah otak serta kemampuan. Wajah tampan atau cantik rupawan tidak akan berguna jika orang itu tidak mempunyai sesuatu untuk membanggakan kekaisaran. Gadis ini bahkan tidak mampu untuk lulus dari akademi.”

Krystal mengacak-acak rambutnya, masalah ini bukan hanya sekedar balas dendam saja sebab masih banyak hal yang perlu diperbaiki. Krystal mendongakkan kepalanya, dia melihat bulan bersinar terang malam ini.

“Krystal tidak memiliki banyak ingatan tentang siapa saja orang-orang luar yang jahat kepadanya, dia tidak punya info penting selain tentang manusia-manusia b*adap yang membunuhnya. Masih ada ingatan tersisa tentang alasannya keluar dari kamar yaitu karena Leonard, satu-satunya pria yang meluluhkan hatinya atas kebaikan palsu yang dia berikan kepada gadis malang ini.”

Krystal menghela napas panjang, perjalanan balas dendamnya kali ini akan lebih rumit. Ini merupakan kasus balas dendam pertama yang dia lakukan setelah sekian lama tidak melakukan apa-apa.

“Aku tertidur selama kurang lebih 4000 tahun, kekuatanku telah pulih sepenuhnya. Balas dendam ini akan menjadi hal paling asik, tidak akan aku biarkan lolos satu pun. Kaisar, Permaisuri, Emilia, Putra Mahkota, dan para selir wanita murahan itu. Akan aku perlihatkan kepada mereka bagaimana bentuk neraka itu sebenarnya.”

Krystal menutup rapat kembali jendelanya, dia menuju ke ranjang tempat tidurnya guna merebahkan sejenak tubuh lemah itu. Krystal menatap langit-langit kamar yang sangat buruk tersebut, tidak ada keindahan dari kamar usangnya.

“Aneh sekali, gadis ini tidak memiliki banyak ingatan di kepalanya seakan-akan ada ingatan yang terhapus. Ingatan yang tersisa hanyalah beberapa penggal saja, kemudian yang membuatku lebih heran lagi adalah bagaimana caranya rohnya tiba di tempat persembunyianku. Dewa saja tidak bisa menemukan tempat persembunyianku itu, di tubuh gadis ini tidak ada kekuatan spiritual, jadi apa yang membuatnya bisa menemuiku secara langsung?”

“Sesungguhnya, aku tertarik menggantikan gadis itu balas dendam hanyalah karena aku penasaran atas alasan kenapa dia bisa mencapai tempat persembunyianku? Tapi sekarang setelah melihat sendiri bagaimana penderitaannya, aku jadi semakin tertarik untuk melakukan balas dendam ini.”

...***...

“KYAAAAA ADA MAYAT! TOLONG ADA MAYAT!”

Pagi ini disambut oleh keributan penghuni istana, mereka menemukan empat mayat pelayan tergantung di depan gerbang istana. Empat pelayan tersebut yaitu pelayan yang kemarin sempat mencari masalah dengan Krystal. Mereka mati bunuh diri setelah tidak sanggup lagi menahan kegilaan akibat Krystal memperlihatkan neraka kepada mereka.

Para detektif kekaisaran berdatangan saat itu juga untuk menyelidiki kasus bunuh diri dari pelayan-pelayan tersebut. Dinyatakan bahwa para pelayan itu murni bunuh diri tanpa ada kecurigaan pembunuhan di istana. Akan tetapi, detektif mencurigai satu hal yakni atas saksi salah satu rekan mereka, para pelayan itu terlihat gila setelah keluar dari kamar Krystal. Kala itu, detektif tanpa berpikir panjang langsung mendatangi kamar Krystal. Mereka masuk begitu saja tanpa mengetuk pintu atau pun mengucapkan kata permisi.

“Kalau masuk ke kamar orang itu ketuk pintu dulu, kalian tidak punya sopan santun ya?” sinis Krystal.

Detektif-detektif itu terkesima beberapa detik karena kecantikan Krystal, namun mereka segera menyadarkan diri sebelum tenggelam lebih jauh lagi.

“Berdasarkan keterangan saksi, para pelayan yang bunuh diri itu memperlihatkan gelagat aneh setelah keluar dari kamar ini. Sekarang kami—”

Seettt!

Terpopuler

Comments

imah umaraya

imah umaraya

ayooo Krystal.. babat habis.. hohoho

2022-01-03

5

lihat semua
Episodes
1 Sebuah Kebohongan
2 Kematian Tragis
3 Memutar Waktu Kembali
4 Matinya Para Pelayan
5 Bertemu Permaisuri
6 Pembunuh Mulai Beraksi
7 Mengacau dalam Pesta
8 Raja Neraka
9 Pencarian Selir
10 Selir Pertama
11 Identitas Austin
12 Negosiasi
13 Kegeraman Isabelle
14 Pemuda Tak Dikenal
15 Pria Berjulukan Monster
16 Derita Lucio
17 Kecemburuan Austin
18 Perdebatan Krystal dan Emilia
19 Suasana Kacau Ruang Rapat
20 Isabelle Mencari Masalah
21 Cleon
22 Surat dari Akademi
23 Menuju Akademi Parthevia
24 Perseteruan dengan Profesor Tesya
25 Memberi Pelajaran Joanna
26 Kejengkelan Krystal Kepada Leonard
27 Selir Ketiga
28 Ujian Berpedang
29 Ledakan Emosi
30 Senyum Terluka
31 Meyakinkan Julian
32 Penyerangan
33 Krystal Nyaris Tumbang
34 Istana Neraka
35 Kembali ke Asrama
36 Energi Dewa
37 Protes Para Bangsawan
38 Memori Mimpi Buruk
39 Pengumuman Hasil Ujian
40 Menghancurkan Akademi
41 Keputusan Akhir
42 Olin si Gadis Klan Mata Elang
43 Selir Keempat
44 Pengawasan Hukuman
45 Sumber Energi Negatif
46 Arwah Anak Kecil
47 Tumbal
48 Pemulangan Para Arwah
49 Siapa Mereka Sebenarnya?
50 Bertemu Pendeta Agung
51 Ketakutan Si Pemilik Tubuh
52 Mempermalukan Leonard
53 Arwah Jahat
54 Dewi Kematian
55 Pengungkapan Identitas
56 Mimpi Buruk Arsen
57 Penudingan Tak Berbukti
58 Tersadarnya Pria Asing
59 Shion
60 Keributan Antarselir
61 Visual Karakter
62 Emilia Mulai Frustasi
63 Musuh Manusia
64 Kedatangan Vicenzo
65 Bisakah Kalian Membantuku?
66 Berendam Sejenak
67 Permaisuri Langit
68 Menciptakan Skenario
69 Tawaran Pekerjaan
70 Pembuktian Pembunuhan
71 Kekaisaran Tengah Panas
72 Mendatangi Arsen
73 Kematian Arsen
74 Ancaman Krystal
75 Ibu Krystal
76 Malaikat Surgawi
77 Terlukanya Heros
78 Aku Mulai Lelah
79 Heros Tersadar
80 Menginginkan Kehancuran Kaisar
81 Aura Kesedihan
82 Wilayah Perlindungan
83 Kemunculan Killian
84 Obsesi Killian
85 Amarah Krystal
86 Jangan Tinggalkan Saya
87 Menyerap Kekuatan Emilia
88 Bunga Marigold Bening
89 Bahaya yang Menghadang
90 Terperangkap
91 Kekuatan Kalung Permata
92 Firasat Buruk
93 Pangeran Monster
94 Di Balik Kematian Raja Monster
95 Sandiwara Lagi
96 Keresahan
97 Tolong Biarkan Aku Hidup
98 Novel Baru!
99 Aku Sudah di Sini
100 Pengkhianat
101 Alibi Leonard
102 Kepanikan Emilia
103 Rencana yang Gagal
104 Kemunculan Ibu Krystalia
105 Kekaisaran Midland
106 Ketahuan
107 Percobaan Bunuh Diri
108 Pertarungan di Istana Midland
109 Cerberus
110 Krystal, Bertahanlah!
111 Kunci Memori
112 Seruan Kebebasan
113 Pertemuan Bangsawan
114 Selir Shuria
115 Penawaran
116 Memojokkan Pengkhianat
117 Efek Mata Aura
118 Kedatangan Killian Kembali
119 Curahan Hati Krystal
120 Penyesalan
121 Wahyu dari Dewa
122 Pecahan Ingatan
123 Identitas Orang Tua Krystalia
124 Berlian Kepemimpinan
125 Shion Kembali Sadar
126 Kemunculan Morgan
127 Pandangan yang Kosong
128 Masa Lalu (1)
129 Masa Lalu (2)
130 Masa Lalu (3)
131 Masa Lalu (4)
132 PENGUMUMAN
133 Promo Novel
134 Masa Lalu (5)
135 Masa Lalu (6)
136 Pertemuan dengan Frine Kembali
137 Tekad untuk Melindungi
138 Kabar Buruk
139 Apa yang Harus Aku Lakukan?
140 Kehancuran Tiada Henti
141 Kehebohan di Ruang Singgasana
142 Leonard dan Emilia Menikah
143 Pembunuhan
144 Terbukanya Ingatan yang Terkunci
145 Identitas Fergus
146 Ingatan 4000 Tahun Lalu
147 Air Mata Pertama
148 Hilang Menjadi Debu
149 Terjerat Rantai Iblis
150 Sosok Dewi Iblis
151 Keruntuhan Pihak Gereja
152 Pengungkapan Kebenaran
153 Kembalinya Ingatan Rakyat
154 Keasingan Langit
155 Menolak Mewarisi Takhta
156 Ledakan dari Albertine
157 Jeratan Rantai
158 Kedatangan Iris dan Regan
159 Happy Ending
160 Numpang Promosi~
Episodes

Updated 160 Episodes

1
Sebuah Kebohongan
2
Kematian Tragis
3
Memutar Waktu Kembali
4
Matinya Para Pelayan
5
Bertemu Permaisuri
6
Pembunuh Mulai Beraksi
7
Mengacau dalam Pesta
8
Raja Neraka
9
Pencarian Selir
10
Selir Pertama
11
Identitas Austin
12
Negosiasi
13
Kegeraman Isabelle
14
Pemuda Tak Dikenal
15
Pria Berjulukan Monster
16
Derita Lucio
17
Kecemburuan Austin
18
Perdebatan Krystal dan Emilia
19
Suasana Kacau Ruang Rapat
20
Isabelle Mencari Masalah
21
Cleon
22
Surat dari Akademi
23
Menuju Akademi Parthevia
24
Perseteruan dengan Profesor Tesya
25
Memberi Pelajaran Joanna
26
Kejengkelan Krystal Kepada Leonard
27
Selir Ketiga
28
Ujian Berpedang
29
Ledakan Emosi
30
Senyum Terluka
31
Meyakinkan Julian
32
Penyerangan
33
Krystal Nyaris Tumbang
34
Istana Neraka
35
Kembali ke Asrama
36
Energi Dewa
37
Protes Para Bangsawan
38
Memori Mimpi Buruk
39
Pengumuman Hasil Ujian
40
Menghancurkan Akademi
41
Keputusan Akhir
42
Olin si Gadis Klan Mata Elang
43
Selir Keempat
44
Pengawasan Hukuman
45
Sumber Energi Negatif
46
Arwah Anak Kecil
47
Tumbal
48
Pemulangan Para Arwah
49
Siapa Mereka Sebenarnya?
50
Bertemu Pendeta Agung
51
Ketakutan Si Pemilik Tubuh
52
Mempermalukan Leonard
53
Arwah Jahat
54
Dewi Kematian
55
Pengungkapan Identitas
56
Mimpi Buruk Arsen
57
Penudingan Tak Berbukti
58
Tersadarnya Pria Asing
59
Shion
60
Keributan Antarselir
61
Visual Karakter
62
Emilia Mulai Frustasi
63
Musuh Manusia
64
Kedatangan Vicenzo
65
Bisakah Kalian Membantuku?
66
Berendam Sejenak
67
Permaisuri Langit
68
Menciptakan Skenario
69
Tawaran Pekerjaan
70
Pembuktian Pembunuhan
71
Kekaisaran Tengah Panas
72
Mendatangi Arsen
73
Kematian Arsen
74
Ancaman Krystal
75
Ibu Krystal
76
Malaikat Surgawi
77
Terlukanya Heros
78
Aku Mulai Lelah
79
Heros Tersadar
80
Menginginkan Kehancuran Kaisar
81
Aura Kesedihan
82
Wilayah Perlindungan
83
Kemunculan Killian
84
Obsesi Killian
85
Amarah Krystal
86
Jangan Tinggalkan Saya
87
Menyerap Kekuatan Emilia
88
Bunga Marigold Bening
89
Bahaya yang Menghadang
90
Terperangkap
91
Kekuatan Kalung Permata
92
Firasat Buruk
93
Pangeran Monster
94
Di Balik Kematian Raja Monster
95
Sandiwara Lagi
96
Keresahan
97
Tolong Biarkan Aku Hidup
98
Novel Baru!
99
Aku Sudah di Sini
100
Pengkhianat
101
Alibi Leonard
102
Kepanikan Emilia
103
Rencana yang Gagal
104
Kemunculan Ibu Krystalia
105
Kekaisaran Midland
106
Ketahuan
107
Percobaan Bunuh Diri
108
Pertarungan di Istana Midland
109
Cerberus
110
Krystal, Bertahanlah!
111
Kunci Memori
112
Seruan Kebebasan
113
Pertemuan Bangsawan
114
Selir Shuria
115
Penawaran
116
Memojokkan Pengkhianat
117
Efek Mata Aura
118
Kedatangan Killian Kembali
119
Curahan Hati Krystal
120
Penyesalan
121
Wahyu dari Dewa
122
Pecahan Ingatan
123
Identitas Orang Tua Krystalia
124
Berlian Kepemimpinan
125
Shion Kembali Sadar
126
Kemunculan Morgan
127
Pandangan yang Kosong
128
Masa Lalu (1)
129
Masa Lalu (2)
130
Masa Lalu (3)
131
Masa Lalu (4)
132
PENGUMUMAN
133
Promo Novel
134
Masa Lalu (5)
135
Masa Lalu (6)
136
Pertemuan dengan Frine Kembali
137
Tekad untuk Melindungi
138
Kabar Buruk
139
Apa yang Harus Aku Lakukan?
140
Kehancuran Tiada Henti
141
Kehebohan di Ruang Singgasana
142
Leonard dan Emilia Menikah
143
Pembunuhan
144
Terbukanya Ingatan yang Terkunci
145
Identitas Fergus
146
Ingatan 4000 Tahun Lalu
147
Air Mata Pertama
148
Hilang Menjadi Debu
149
Terjerat Rantai Iblis
150
Sosok Dewi Iblis
151
Keruntuhan Pihak Gereja
152
Pengungkapan Kebenaran
153
Kembalinya Ingatan Rakyat
154
Keasingan Langit
155
Menolak Mewarisi Takhta
156
Ledakan dari Albertine
157
Jeratan Rantai
158
Kedatangan Iris dan Regan
159
Happy Ending
160
Numpang Promosi~

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!