Penangkapan

Setelah pertemuan itu aku langsung ke rumah sakit karena semalam dokter menelpon ku “Halo nona Abel, saya dokter Febi yang menangani Rara, ada hal yang ingin saya sampaikan kepada anda, apakah anda bisa datang besok?”, lalu aku pun menjawab “baik dok, terima kasih”, setelah itu aku menutup telepon.

Awalnya aku bingung, kenapa dokter tidak membicarakan tentang hal ini pada ibunya Rara, lalu aku hanya mengiyakan saja dokter itu, mungkin ada satu hal penting yang ingin disampaikan tapi tidak sanggup memberitahu ibunya Rara.

*Sesampainya di rumah sakit

Aku ke parkiran setelah itu langsung menemui dokter Febi untuk membicarakan apa yang terjadi pada Rara. *tok...tok..tok...* terdengar suara pintu diketok, lalu dokter mempersilahkan aku masuk “silahkan masuk”, setelah itu aku masuk dan duduk, lalu aku bertanya “ada apa dengan Rara dok ?”, lalu dokter menjelaskan “sebenarnya akibat dari kekerasan seksual ini, hal ini menyebabkan syok pada Rara sehingga ia tak mampu berjalan untuk beberapa waktu, tapi ada kemungkinan Rara bisa sembuh, tapi untungnya Rahim Rara tidak apa-apa dan baik-baik saja dan lebih anehnya lagi di bagian perutnya sama sekali tidak ada luka atau pun bekas tendangan”, lalu aku bingung dan bertanya lagi “bagaimana bisa dok ?, apakah ada hal lain lagi dok mengenai Rara, seperti sakit yang lain ?”, lalu dokter berkata “sejauh ini tidak ada masalah, dan ia hanya mengalami syok yang cukup berat, oh ya nona, semalam setelah ibu Rara mendengar hal ini ia pingsan dan sedang dirawat di ruang inap”, lalu aku pun menjawab “baik dok, terima kasih banyak”, lalu dokter menjawab “sama-sama nona”,

Setelah berbincang cukup lama aku pun pergi dari ruangan dokter dan langsung ke ruangan si Ibu, tapi saat aku tiba, si ibu malah tidak ada di ruangan, ternyata ia berada di ruangan anaknya, lalu aku segera menyusul ke sana.

Perlahan aku masuk ke dalam dan mengucapkan salam “halo selamat siang bu.., siang Rara, bagaimana keadaan mu ??”, lalu karena masih ada rasa takut di hatinya dia enggan untuk berbicara bahkan reaksi dia saat melihat ku seperti ketakutan, lalu ibu berusaha menjelaskan pada Rara “sayang... ini kakak Abel, dia adalah pengacara kita nak, dia yang akan membantu kita mendapatkan keadilan sayang..., kamu jangan takut ya, kakak abel baik ku sayang...”.

Setelah Rara agak tenang aku pun mulai mendekatkan diriku lalu aku menggenggam tangannya, lalu aku berkata “Rara, kamu tenang ya, kakak akan bantu kamu, kakak akan jaga kamu, ya sayang...”, kemudian Rara mengucapkan sesuatu tapi terputus-putus “te..terima...terima kas.. terima kasih...”, kemudian dirinya menangis aku pun memeluknya dan berusaha menguatkan dirinya, air mataku tak dapat membendung lagi dan mengalir begitu saja saat memeluknya, si ibu tersenyum melihat hal itu, karena perlahan Rara mulai mau berinteraksi dengan orang lain.

*Kediaman Thomas

Tim kepolisian telah tiba di rumah pejabat itu dan ia membawa surat penangkapan terhadap Thomas karena kasus pemerkosaan. Melihat anaknya ditangkap seperti itu orang tua nya hanya bisa diam dan tidak bisa melakukan apa-apa, karena ancaman yang diberikan ku cukup menggertak mereka.

Kini Thomas berada di penjara, ia menggila karena hal ini, dia terus menggedor-gedor pintu dan menjerit-jerit di dalam ruangan, akan tetapi tidak ada yang mau mendengar nya, ia merasa ada yang salah, dia tak mau berada disini, merasa dirinya tak bersalah, merasa ada sesuatu yang salah, kenapa orang tua nya tidak membantunya keluar dari sana, karena lelah akhirnya dia duduk terdiam disana.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!