Fisioterapi

“Bunga tutup pintunya.” Perintah Arya.

“A....apa Tuan.” Ucap nya tergagap.

“Tutuplah pintu nya sayang.” Ucap Arya dengan suara lembut, Bunga seperti melayang ingin pingsan. sebisa mungkin dia mengumpulkan kesadaran nya yang sempat bertebaran, berjalan menuju pintu kamar lalu menutup nya perlahan.

“Bunga, kamu bebas menatap ku sekarang, tanpa perlu mencuri-curi pandang lagi, kita sudah halal untuk melakukan apapun sekarang.” Goda Arya.

“Degkh...” Bunga merasa melayang dan hilang keseimbangan, hingga dia jatuh dipangkuan hangat Arya yang tersenyum kearahnya.

Perlahan Bunga bangkit dari pangkuan Arya, yang masih mengulum senyum. namun tangan kekar Arya masih melingkar di pinggang Bunga seakan tidak ingin melepaskannya.

“Ma...maaf tuan muda.” Ucap Bunga dengan bibir bergetar gugup.

“Sekarang kamu sudah sah menjadi istriku, bukan perawat ku lagi. mulai sekarang carilah panggilan yang lebih bagus dan pantas diucapkan oleh seorang istri kepada suaminya.” Balas Arya dengan jarak yang begitu dekat.

"A... aku harus panggil dengan sebutan apa?” Bunga masih sangat gugup, bahkan tangannya begitu dingin.

“Terserah, Ingat aku suamimu sekarang !” ulang Arya.

“Ba... baiklah mas Arya.” Balas Bunga dengan muka memerah, karena Arya langsung mencium keningnya.

“Mas aku belum siap untuk melakukan ini.” Bunga langsung angkit dari pangkuan Arya.

“Melakukan apa?”

Arya kembali menggoda Bunga, sekarang setelah menikah dengan Bunga Arya sudah kembali banyak bicara, dia mersa sudah menemukan sesuatu yang hilang selama ini. yaitu perhatian dan kasih sayang Bella, yang berubah semenjak karier nya sebagai model melambung tinggi.

Bella seperti lupa, jika dia sudah memiliki suami dan anak.

“I...itu, melakukan hubungan yang dilakukan pasangan pengantin baru biasanya, mas.” Ucap Bunga yang langsung menutup mukanya saking malunya.

Arya memencet tombol otomatis kursi rodanya, mendekati Bunga.

“Aku mengerti dan sangat paham, lagipula aku belum bisa melakukan itu dengan kondisi ku yang seperti ini? namun semenjak kehadiran mu dan bersedia menikah dengan laki-laki seperti ku ini, menerima kekurangan ku. secara tidak langsung sudah membuat ku kembali bersemangat untuk sembuh.” ucap Arya.

“Benarkah mas,”

“Iya, besok temani aku terapi dirumah sakit ya.” pinta Arya meremas lembut jemari tangan Bunga.

“Tentun mas.”

Bunga dengan telaten membantu menggantikan Pakaian Arya, degan Piyama tidur. meskipun dia sangat malu saat hendak membuka celana dasar yang dipakai Arya sewaktu pernikahan mereka barusan.

Tangan Bunga terhenti saat membuka resleting tersebut, dia menatap Arya. Laki-laki itu langsung mengangguk sebagai tanda dia mengizinkan Bunga untuk membuka dan membantu menggantikan celananya. Bunga juga membantu Arya untuk naik ke ranjang yang sekarang menjadi kamar tidur mereka berdua, sedangkan di lantai dua rumah mewah merupakan kamar Arya dan Bella istri pertama nya.

Setelah membersihkan tubuhnya, Bunga ikut berbaring disebelah Arya meskipun semula dia masih malu-malu meong dan ragu.

"Bunga, berbaringlah di sisiku sayang." ucapan Arya membuat Bunga begitu bahagia.

Perlahan Bunga tidur disamping Arya, yang langsung memeluk hangat tubuh Bunga, dalam balutan selimut yang ikut memberikan kehangatan pada pasangan pengantin baru itu.

“Apakah ini yang dinamakan pengantin baru, tidur berdua dan saling berpelukan. rasanya begitu indah dan nyaman. baru mas Arya laki-laki pertama yang menyentuh dan memelukku seperti ini.” gumam Bunga berusaha menyembunyikan senyum nya, menikmati kehangatan pelukan Arya.

Begitu juga dengan Arya, dia mersa sangat bahagia. belum pernah dia bertemu wanita setulus dan sebaik Bunga. meskipun dulunya Arya sangat berharap Bella juga akan memperlakukan nya sebaik dan setulus Bunga, namun nyatanya berbanding terbalik. Bella malah sibuk dan hanya mencintai dirinya sendiri.

***

Pagi yang cerah, secercah pancaran wajah bahagia pasangan pengantin baru itu, Bunga dan Arya. mereka keluar dari kamar dengan dandanan yang sangat rapi. senyum yang tidak lepas menghiasi bibir keduanya.

“Pagi ma.” sapa Arya dan juga menyapa putra kesayangannya Cecilio yang tengah menunggu mereka sarapan.

“Duh senangnya, Mama sangat bahagia melihat pancaran kebahagiaan dari wajah mu nak, sesuatu yang sudah lama hilang. sekarang sudah kembali lagi.” Ucap mama Sinta. melihat Arya yang sudah ceria dan mulai banyak bicara, tidak murung dan pendiam lagi.

“Tentu dong ma, karena sekarang sudah ada bidadari cantik yang dikirimkan untuk menjaga dan merawat ku.” Ucap Arya tersenyum melirik Bunga.

Bunga senang mendengar penuturan Arya, dia mengambilkan sarapan untuk suaminya. membuat Sinta dan Arya terkagum-kagum, karena sosok istri yang seperti ini lah yang diharap-harapkan nya selama ini. meladeni dan tahu tugasnya sebagai istri.

“Terimakasih sayang.” Ucap Arya saat Bunga menaruh piring berisi makanan, untuk Arya sarapan pagi ini.

termasuk menyiapkan susu untuk Cecilio.

Muka Bunga jangan ditanya, rasanya ingin berteriak saking bahagianya dan bercampur rasa malu-malu meong.

“ Jantungku, kenapa tidak normal lagi sekarang? dan kenapa aku begitu bahagia mendengar kata sayang yang terucap dari mulut mas Arya, apakah aku sudah benar-benar jatuh cinta pada suamiku ku itu..” Bunga perang batin dengan perasaan nya sendiri.

“Ma, hari ini aku dan Bunga, berencana pergi kerumah sakit untuk terapy.” Ucap Arya.

“Wah baguslah, jadi tugas Mama yang biasanya menemanimu sudah ada yang gantiin.” balas mama senang.

"Tentu dong ma." mereka tertawa bersama.

Sampai dirumah sakit khusus ini, Arya mulai melatih berdiri dan menggerakkan kakinya yang terasa berat sambil bertumpu pada sebuah alat. Arya sangat bersemangat karena Bunga selalu disampingnya pada saat mengikuti fisioterapi dan terapi lainya.

Selesai mengikuti serangkaian terapi, sekarang tim dokter yang biasa menangani Arya mulai memeriksa kondisi nya.

“Sungguh perkembangan yang luar biasa, sel-sel tulang belakang Anda mulai bekerja meskipun pelan tapi pasti, aku yakin dengan terus terapi dan semangat yang besar, keadaan akan kembali normal lagi.” Ucap dokter.

“Tapi saya masih belum bisa berdiri dan melangkah jika tidak dibantu alat?” ucap Arya.

“Semuanya masih butuh proses dan waktu, semangat dan rajin terapi serta minuman obat yang teratur akan mempercepat proses penyembuhan Anda nanti.” terang tim dokter satunya lagi.

Dua kali seminggu, Arya dan Bunga kembali melakukan terapi dan pemeriksaan kerumah sakit. pancaran dan harapan Arya kembali bangkit, ditambah lagi Bunga yang sangat telaten membantu nya minum obat dengan teratur.

Usaha Arya, semakin menunjukkan hasil yang memuaskan. sekarang dia tidak perlu kursi roda lagi. melainkan sebuah tongkat, untuk membantu nya melangkah dan berdiri meskipun secara perlahan-lahan. namun Sinta dan Bunga sangat bahagia melihat perubahan itu.

“Kakiku sekarang tidak berat lagi untuk dilangkahkan.” Ucap Arya tersenyum bahagia.

Bahkan Arya sudah bisa menjahili istri mudanya Bunga, yang masih sering malu-malu keong.

Biasanya Arya mandi sendiri dengan segala sesuatu yang sudah disiapkan oleh Bunga, namun sekarang timbul niat iseng untuk mengerjai istri imutnya itu.

“Bunga sayang, bantu ambilkan handuk ya.” Ucap Arya.

“Tumben mas Arya ngak bisa ngambil handuk, biasanya dia bisa karena letaknya dekat dari tempat nya berdiri.” Ucap Bunga, namun dia masuk juga ke dalam kamar mandi.

Terpopuler

Comments

Alanna Th

Alanna Th

hati yg gembira adalah obat

2025-05-01

0

Mbah Edhok

Mbah Edhok

hati yang bahagia itu juga menjadi motivasi untuk lebih cepat sembuh... hati yang tenang, lapang dan ceria dalam menjalani serangkaian pengobatan dan terapi semakin mempercepat proses kesembuhan... selamat sehat dan bahagia selalu ...

2024-01-06

0

Sarini Sadjam

Sarini Sadjam

bunga kuliah kedokteran aja..atau keperawatan

2022-07-08

0

lihat semua
Episodes
1 Kesedihan Bunga
2 Diminta Menjadi Istri Kedua
3 Resmi Menikah
4 Fisioterapi
5 Ciuman lembut
6 Pakaian pengantin baru
7 Penampakan Bidadari
8 Bella pulang
9 Berjanji Untuk Berubah
10 Seperti Pencuri
11 Sarapan pagi
12 Ulah Bella
13 Kemarahan Radit
14 Ikut kekantor Arya
15 Kedatangan Bella
16 Insiden tak terduga
17 Bunga kehilangan calon bayinya
18 Kemarahan Arya
19 Kemarahan Arya
20 Bermanja-manja
21 Usaha Bella
22 Rencana Arya
23 Rencana Arya
24 Bunga pindah
25 Kesedihan Bella
26 Doa Bunga
27 Suasana hati Bella
28 Cecilio Sakit
29 Mulai Akur
30 Laki-laki misterius
31 Bercinta
32 Terulang kembali
33 Berterus terang
34 Siapa Dani
35 Rasa malu
36 Bukan aku pelakunya
37 Mimpi Andrian
38 Nganterin mobil
39 Kesungguhan Dani
40 Suasana panas
41 Ketahuan
42 Arya sekarat
43 Doa Cecilio
44 Ancaman Dani
45 Kondisi Arya
46 Alam bawah sadar Arya
47 Pacaran dadakan
48 Ruangan khusus
49 Arya tersadar kembali
50 Arya sembuh
51 Bella hamil
52 Pernikahan Bella
53 Rencana liburan
54 Mandi bareng
55 Kekesalan Vira
56 Kapal pesiar mewah
57 Lukisan
58 Curahan hati Bella
59 Curahan hati Bella
60 Menara Cinta
61 Kembali pulang
62 Bermesraan
63 Kemana Radit
64 No tidak dikenal
65 Khayalan tingkat dewa
66 Kencan
67 Pacaran setelah menikah
68 Merasa malu
69 Suami ku manja
70 Mulai cemburu
71 Badut karakter
72 Kehujanan
73 Menikmati sentuhan
74 Mual dan pusing
75 I Love You
76 Hasil pemeriksaan dokter
77 Permintaan Cecilio
78 Kesibukan Arya
79 Bolu coklat
80 Rasa Rindu Bella
81 Mimpi tersa nyata
82 Orang yang salah
83 Penembakan misterius
84 Bella kesakitan
85 Bella koma
86 Bella kritis
87 Kepergian Bella
88 Terbangun dari mimpi buruk
89 Tamat
90 promo Novel baru Pelakor cantik itu. Aku
91 Promo, Sekretaris Kesayangan, Presdir mesum
92 Promo karya Baru judul Gairah Terlarang Lolly
93 Salahkah aku selingkuh (promo karya)
Episodes

Updated 93 Episodes

1
Kesedihan Bunga
2
Diminta Menjadi Istri Kedua
3
Resmi Menikah
4
Fisioterapi
5
Ciuman lembut
6
Pakaian pengantin baru
7
Penampakan Bidadari
8
Bella pulang
9
Berjanji Untuk Berubah
10
Seperti Pencuri
11
Sarapan pagi
12
Ulah Bella
13
Kemarahan Radit
14
Ikut kekantor Arya
15
Kedatangan Bella
16
Insiden tak terduga
17
Bunga kehilangan calon bayinya
18
Kemarahan Arya
19
Kemarahan Arya
20
Bermanja-manja
21
Usaha Bella
22
Rencana Arya
23
Rencana Arya
24
Bunga pindah
25
Kesedihan Bella
26
Doa Bunga
27
Suasana hati Bella
28
Cecilio Sakit
29
Mulai Akur
30
Laki-laki misterius
31
Bercinta
32
Terulang kembali
33
Berterus terang
34
Siapa Dani
35
Rasa malu
36
Bukan aku pelakunya
37
Mimpi Andrian
38
Nganterin mobil
39
Kesungguhan Dani
40
Suasana panas
41
Ketahuan
42
Arya sekarat
43
Doa Cecilio
44
Ancaman Dani
45
Kondisi Arya
46
Alam bawah sadar Arya
47
Pacaran dadakan
48
Ruangan khusus
49
Arya tersadar kembali
50
Arya sembuh
51
Bella hamil
52
Pernikahan Bella
53
Rencana liburan
54
Mandi bareng
55
Kekesalan Vira
56
Kapal pesiar mewah
57
Lukisan
58
Curahan hati Bella
59
Curahan hati Bella
60
Menara Cinta
61
Kembali pulang
62
Bermesraan
63
Kemana Radit
64
No tidak dikenal
65
Khayalan tingkat dewa
66
Kencan
67
Pacaran setelah menikah
68
Merasa malu
69
Suami ku manja
70
Mulai cemburu
71
Badut karakter
72
Kehujanan
73
Menikmati sentuhan
74
Mual dan pusing
75
I Love You
76
Hasil pemeriksaan dokter
77
Permintaan Cecilio
78
Kesibukan Arya
79
Bolu coklat
80
Rasa Rindu Bella
81
Mimpi tersa nyata
82
Orang yang salah
83
Penembakan misterius
84
Bella kesakitan
85
Bella koma
86
Bella kritis
87
Kepergian Bella
88
Terbangun dari mimpi buruk
89
Tamat
90
promo Novel baru Pelakor cantik itu. Aku
91
Promo, Sekretaris Kesayangan, Presdir mesum
92
Promo karya Baru judul Gairah Terlarang Lolly
93
Salahkah aku selingkuh (promo karya)

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!