Diminta Menjadi Istri Kedua

“Tidak sayang, kamar ini untuk mu. lagian akan mempermudah untuk mu nanti jika Arya butuh sesuatu. kamu tahu sendiri jika Bella istrinya itu sangat sibuk, meskipun ibu heran apa yang dia inginkan lagi. padahal kekayaan Arya tidak akan habis dan mampu untuk menghidupi nya. meskipun saat ini Arya lumpuh.” Ucap Sinta tanpa sadar sudah mengeluarkan unek-uneknya.

Arya begitu mencintai Bella, sehingga dia tidak bisa hidup tanpa Bella, wanita yang lebih mencintai kehidupan nya sendiri, dari pada mengurus anak dan suami nya, hal ini tidak pernah berubah jauh sebelum Arya duduk dikursi roda.

Bella memanfaatkan cinta Arya yang besar untuk dirinya, sedangkan Sinta terpaksa menuruti keinginan Arya anak satu-satunya. meskipun sesungguhnya dia sudah muak melihat tingkah Bella.

Bunga tidak bisa memejamkan matanya, kesedihan atas kepergian sang nenek masih sering membuat air matanya menetes, meskipun sekarang kehidupan nya jauh lebih layak dan nyaman.

“Mbak Bunga.”

Ucap Cecilio tersenyum riang, masuk ke kamar Bunga, mengagetkan gadis cantik itu yang sedang melamun. segera Bunga mengusap pipinya yang masih tergenang air mata.

“Cecilio sayang, ngapain kekamar mbak?” ucap Bunga sambil menarik tubuh Cecilio kedalam pangkuannya.

“Mbak Bunga dipanggil Oma, dan Mami.” Balasnya.

“Begitu ya, baiklah sayang kita langsung kesana."

Bunga membawa Cecilio menuju ruang keluarga. nampak sekali wajah ceria terpancar dari Nyonya Bella dan Bu Sinta. sementara tuan muda Arya terlihat sedih sambil menundukkan kepalanya dalam-dalam. berbanding terbalik dengan raut dua orang wanita dihadapannya nya.

“Duduklah Bunga.” ucap bu Sinta, sambil menunjuk sofa disebelah tuan muda Arya.

“ Ada apa Nyonya?” tanya Bunga yang masih bingung.

“Ya Tuhan, apa aku sudah melakukan kesalahan, dan sekarang aku diminta untuk mempertanggung jawabkan kesalahan ku itu, tapi apa kesalahan ku?” berbagai pertanyaan berkecamuk di benaknya Bunga.

“Bunga, kamu mau ngak untuk menjadi madu ku?” ucap Bella santai dan langsung pada pokok permasalahan yang akan mereka bahas.

“Apa?”

Bunga terlonjak kaget, dengan perkataan Nyonya Bella yang terlihat tanpa beban tersebut, yang meminta dirinya untuk menjadi madu nya.

“Iya Bunga, agar kamu lebih mudah lagi untuk mengurus Arya.” Ucap Bu Sinta menimpali.

Bibir Bunga terasa kelu dan tidak bisa mengeluarkan kata-kata, semua ini terasa aneh dan mendadak. bagaimana mungkin Bunga yang seorang pelayan biasa harus menikah dengan majikannya yang sudah memiliki anak dan istri yang sangat cantik.

Bunga melirik kearah Arya, yang hanya memilih untuk banyak diam. sepertinya laki-laki tampan itu tengah menyembunyikan sesuatu, kemarahan atau penolakan kah? atau malah sebaliknya, yang jelas Bunga tidak bisa mengartikan sikap diam Arya.

Semenjak kecelakaan yang menimpanya, sikap Arya jauh berubah drastis, dia tidak ceria seperti dulu lagi. bahkan untuk bersuara pun Arya seakan-akan enggan dan malas, dia lebih banyak menghabiskan waktu dengan sendiri.

Sudah banyak cara dan pengobat yang mereka tempuh, berharap Arya bisa sembuh namun hasilnya selalu gagal, mungkin perubahan sikap dan diamnya Arya karena merasa gagal dan tidak bisa disembuhkan kan lagi. atau kecewa dengan sikap istri yang begitu dicintainya, malah lebih memilih sibuk dengan dirinya sendiri. tanpa peduli perasaan suaminya yang sangat menginginkan perhatian istri nya. entahlah hanya Arya yang tahu.

Bunga belum memberikan jawaban apa-apa, Sinta dan Bella memberikan nya kesempatan untuk berfikir selama seminggu ini.

***

Pagi yang cerah, Bunga mendorong kursi roda Arya menuju taman belakang. duduk dibawah terik matahari pagi sambil membantu menyuapi sarapan untuk Tuan mudanya yang tidak mau membalas tatapan lembut dan tulus Bunga.

“Mbak Bunga lagi nyuapin papi atau melamun.” Ucap Cecilio yang ikut menyusul ke taman bersama maminya Bella.

Bunga terlonjak kaget, begitu menyadari jika dia sudah menumpahkan minuman di pakaian Arya.

“Astagfirullah!” pekik Bunga kaget, begitu menyadari jika dia sudah menumpahkan makanan dipakaian Arya. Refleks tangannya mengambil tissue dan membersihkan pakaian Arya.

“Maaf Tuan muda, aku tidak bermaksud seperti ini.” Ucap Bunga panik.

“Jangan pangil Tuan muda lagi Bunga, belajarlah untuk pangil mas, sayang atau calon suami ku terdengar nya lebih bagus.” Ucap Bella tertawa dan tos bareng dengan Cecilio.

Bella sangat yakin, meskipun Arya menikahi Bunga nantinya, itu hanya semata untuk membantu merawatnya saja tidak lebih, sedangkan hati dan cinta mas Arya tidak akan berpaling darinya yang jauh lebih segalanya dibandingkan Bunga.

“Mas Arya hanya mencintai ku, terbukti meskipun Bunga cantik tapi mas Arya tidak berminat untuk meliriknya sedikit pun.” gumam Bella senang.

“Lagi mikirin apa sih Bunga?” ucap Bella duduk disebelah Arya, dan meminum teh nya sendiri, tanpa berniat membantu suami. padahal saat itu Arya begitu menginginkan perhatian kecil dari sang istri yang begitu dicintainya.

“Tuan.” Jawab bunga refleks.

“Ooo jadi kamu mikirin mas Arya.” Balas Bella menggodanya kembali, dia sangat senang melihat wajah kesal Arya yang sangat mencintainya.

Sedangkan Bunga sangat malu, wajah nya langsung menunduk dalam berusaha menetralkan detak jantungnya ketika pandangan nya dan Arya Bertemu sesaat, namun mampu membuat Bunga panas dingin.

Deringan ponsel Bella, membuat tawanya itu terhenti, segera dia mengangkat panggilan dari teman-temannya sosialita nya tersebut dengan antusias.

“Okey, aku akan segera kesana. kamu tunggu ditempat biasanya ya.” Ucap Bella mengakhiri panggilan nya.

“Sayang, aku keluar dulunya. cuma bentar kok.” Ucap Bella melayangkan ciuman dikedua pipi Arya.

“Bunga, jangan lupa obat Tuan diberikan secara teratur ya.” pesan Bella sebelum berangkat, pergi menemui teman-temannya.

“Baik Nyonya.” Ucap Bunga menatap punggung Bella yang mulai menjauh pergi menuju mobilnya.

“Kamu bisa memijit kepala ku?” tiba-tiba Arya bersuara, membuat Bunga melonggo. Karena sudah lama dia tidak mendengar Arya berbicara, bahkan Bunga berfikir jika tuan Arya sudah lupa cara untuk mengeluarkan suara nya.

“Bis....bisa tuan.” Perlahan Bunga berdiri ingin memulai memijit kepala Arya.

“Tunggu, aku hanya ingin memastikan saja. Nanti setelah kita sah sebagai pasangan. kamu boleh melakukan apapun.” Ucap Arya sambil mengulum senyum.

Bunga juga bisa melihat dengan jelas, sudut bibir Arya tergerak. tanda laki-laki itu masih bisa tersenyum.

“Tuhanku, apa ini benar-benar nyata.” gumam Bunga yang masih syok dan tidak percaya.

**

*

Malam ini Bunga berusaha untuk fokus belajar, mengingat besok hari pertama ujian Nasional, untuk kelulusan nya sebagai pelajar disekolah favorit ini. namun dia sama sekali tidak bisa konsentrasi. kejadian tadi masih membekas diingatannya.

“Apa tuan muda Arya menyetujui perjodohan ini?” Gumam Bunga memainkan bolpoin nya.

Selepas sholat Isa, Bunga berdoa untuk orang-orang tercintanya yang sudah lebih dahulu menghadap sang khalik, dia juga meminta diberi petunjuk dari yang diatas tentang jawaban. yang akan diutarakan nya nanti.

Selesai sholat, Bunga memilih untuk tidur, karena jika dia melanjutkan untuk belajar percuma saja, Bunga sudah tidak konsentrasi lagi. namun baru beberapa detik dia memejamkan mata, dia kembali teringat wajah tampan tuan mudanya. yang mana usia mereka juga dudah terpaut cukup jauh.

Terpopuler

Comments

Mbah Edhok

Mbah Edhok

bunga pasti shock berat mendengarnya ... menjadi isteri kedua ... tidak pernah terlintas didalam benaknya.

2024-01-06

0

Rohiyah

Rohiyah

bagus ceritanya saya suka

2023-07-09

0

💖syakilah💖

💖syakilah💖

gak bisa like thorr bukan aq pelit jempol ya ..

2023-01-06

0

lihat semua
Episodes
1 Kesedihan Bunga
2 Diminta Menjadi Istri Kedua
3 Resmi Menikah
4 Fisioterapi
5 Ciuman lembut
6 Pakaian pengantin baru
7 Penampakan Bidadari
8 Bella pulang
9 Berjanji Untuk Berubah
10 Seperti Pencuri
11 Sarapan pagi
12 Ulah Bella
13 Kemarahan Radit
14 Ikut kekantor Arya
15 Kedatangan Bella
16 Insiden tak terduga
17 Bunga kehilangan calon bayinya
18 Kemarahan Arya
19 Kemarahan Arya
20 Bermanja-manja
21 Usaha Bella
22 Rencana Arya
23 Rencana Arya
24 Bunga pindah
25 Kesedihan Bella
26 Doa Bunga
27 Suasana hati Bella
28 Cecilio Sakit
29 Mulai Akur
30 Laki-laki misterius
31 Bercinta
32 Terulang kembali
33 Berterus terang
34 Siapa Dani
35 Rasa malu
36 Bukan aku pelakunya
37 Mimpi Andrian
38 Nganterin mobil
39 Kesungguhan Dani
40 Suasana panas
41 Ketahuan
42 Arya sekarat
43 Doa Cecilio
44 Ancaman Dani
45 Kondisi Arya
46 Alam bawah sadar Arya
47 Pacaran dadakan
48 Ruangan khusus
49 Arya tersadar kembali
50 Arya sembuh
51 Bella hamil
52 Pernikahan Bella
53 Rencana liburan
54 Mandi bareng
55 Kekesalan Vira
56 Kapal pesiar mewah
57 Lukisan
58 Curahan hati Bella
59 Curahan hati Bella
60 Menara Cinta
61 Kembali pulang
62 Bermesraan
63 Kemana Radit
64 No tidak dikenal
65 Khayalan tingkat dewa
66 Kencan
67 Pacaran setelah menikah
68 Merasa malu
69 Suami ku manja
70 Mulai cemburu
71 Badut karakter
72 Kehujanan
73 Menikmati sentuhan
74 Mual dan pusing
75 I Love You
76 Hasil pemeriksaan dokter
77 Permintaan Cecilio
78 Kesibukan Arya
79 Bolu coklat
80 Rasa Rindu Bella
81 Mimpi tersa nyata
82 Orang yang salah
83 Penembakan misterius
84 Bella kesakitan
85 Bella koma
86 Bella kritis
87 Kepergian Bella
88 Terbangun dari mimpi buruk
89 Tamat
90 promo Novel baru Pelakor cantik itu. Aku
91 Promo, Sekretaris Kesayangan, Presdir mesum
92 Promo karya Baru judul Gairah Terlarang Lolly
93 Salahkah aku selingkuh (promo karya)
Episodes

Updated 93 Episodes

1
Kesedihan Bunga
2
Diminta Menjadi Istri Kedua
3
Resmi Menikah
4
Fisioterapi
5
Ciuman lembut
6
Pakaian pengantin baru
7
Penampakan Bidadari
8
Bella pulang
9
Berjanji Untuk Berubah
10
Seperti Pencuri
11
Sarapan pagi
12
Ulah Bella
13
Kemarahan Radit
14
Ikut kekantor Arya
15
Kedatangan Bella
16
Insiden tak terduga
17
Bunga kehilangan calon bayinya
18
Kemarahan Arya
19
Kemarahan Arya
20
Bermanja-manja
21
Usaha Bella
22
Rencana Arya
23
Rencana Arya
24
Bunga pindah
25
Kesedihan Bella
26
Doa Bunga
27
Suasana hati Bella
28
Cecilio Sakit
29
Mulai Akur
30
Laki-laki misterius
31
Bercinta
32
Terulang kembali
33
Berterus terang
34
Siapa Dani
35
Rasa malu
36
Bukan aku pelakunya
37
Mimpi Andrian
38
Nganterin mobil
39
Kesungguhan Dani
40
Suasana panas
41
Ketahuan
42
Arya sekarat
43
Doa Cecilio
44
Ancaman Dani
45
Kondisi Arya
46
Alam bawah sadar Arya
47
Pacaran dadakan
48
Ruangan khusus
49
Arya tersadar kembali
50
Arya sembuh
51
Bella hamil
52
Pernikahan Bella
53
Rencana liburan
54
Mandi bareng
55
Kekesalan Vira
56
Kapal pesiar mewah
57
Lukisan
58
Curahan hati Bella
59
Curahan hati Bella
60
Menara Cinta
61
Kembali pulang
62
Bermesraan
63
Kemana Radit
64
No tidak dikenal
65
Khayalan tingkat dewa
66
Kencan
67
Pacaran setelah menikah
68
Merasa malu
69
Suami ku manja
70
Mulai cemburu
71
Badut karakter
72
Kehujanan
73
Menikmati sentuhan
74
Mual dan pusing
75
I Love You
76
Hasil pemeriksaan dokter
77
Permintaan Cecilio
78
Kesibukan Arya
79
Bolu coklat
80
Rasa Rindu Bella
81
Mimpi tersa nyata
82
Orang yang salah
83
Penembakan misterius
84
Bella kesakitan
85
Bella koma
86
Bella kritis
87
Kepergian Bella
88
Terbangun dari mimpi buruk
89
Tamat
90
promo Novel baru Pelakor cantik itu. Aku
91
Promo, Sekretaris Kesayangan, Presdir mesum
92
Promo karya Baru judul Gairah Terlarang Lolly
93
Salahkah aku selingkuh (promo karya)

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!