Cinta Di Ujung Senja
Aku begitu menunggu datangnya senja, senja selalu hadir begitu indah dan menakjubkan. Sebuah anugerah ciptaan Sang Maha Kuasa. Aku begitu tak kuasa ketika senja itu redup, rasanya aku ingin sekali senja hadir setiap saat, menemani hati yang sedang menanti dan berpasrah.
Aku bertambah terpesona, mendengar riuh merdu suara adzan di ujung senja. Suara begitu amat indah, mengalun memanggil untuk menunaikan kewajiban. Kuambil air wudhu, mengenakan mukena yang setia menemani ke rumah Allah. Kulangkahkan dengan pasti kaki ini menuju rumah-Mu.
Entah mengapa ada rasa berbeda, hatiku berdebar kencang mndengar suara indah itu. Aku begitu jatuh cinta seketika akan suara itu. Rasanya aku ingin sekali memeluk suara itu.
“Ya Allah indah sekali suara itu, siapa pemilik suara itu?” gumanku dalam hati
Saat itu aku begitu terpesona akan suara itu, aku tiba-tiba jatuh cinta. Tapi entah aku tak mengetahui siapa pemilik suara itu. Aku bgitu penasaran dan ingin tau siapa dia?
Dengan izin Allah secepat itu rasa penasaranku terjawab, aku mengetahui siapa dia, dari mana dia. Entahlah, aku begitu amat jatuh cinta, tapi aku tak berani untuk menatap dan mengetahui parasnya yang sebenarnya sungguh membuatku bertambah jatuh cinta.
Tapi, apalah dayaku, aku hanya bisa mengaguminya dalam diam, merindunya dalam kesunyian, aku hanya memandang dari kejauhan. Aku sungguh takut ketika apa yang kurasakan saat ini, rasa jatuh cintaku melebihi rasa cintaku kepada Sang Pemberi Rasa.
Aku hanya bisa melukiskan bagaimana keadaan hatiku di selembar kertas putih. Aku hanya bisa mengadukan rasa ini, cinta ini kepada Allah.
20 Juni 2016
Percayalah…
Aku tak jatuh cinta denganmu karena apapun
Hanya aku jatuh cinta ketika
Rasa cinta itu hadir sendiri karena Allah
Suara itu anugerah dari Allah
Yang diberikan dengan indah untukmu
Dan itu juga yang membuatku
Bergetar ketika merindumu…
Dalam Diam Dan Doaku
22 Juni 2016
Ketika matahari tak bersinar
Ketika bulan tak terlihat
Suara itu tetap indah dalam sanubari
Tak pernah tau rupa
Tak pernah bersapa
Satu baris dalam kebaikan
Namun terhalang oleh kewajiban
Satu salam dalam keimanan
Namun tak bertatap kewajaran
Hanya bayangan dalam halangan
Akankah dipersatukan?
Sedang itu rahasia ilahi
Akankah saling bertatap?
Sedang itu masih diharamkan
Setiap hati memiliki cinta
Cinta untuk sang pencipta
Setiap insan memiliki nafsu
Nafsu untuk tak membisu
Tak ingin mendahului takdir
Namun hanya terukir
Dan menjadi rahasia ilahi
Aku tak pernah tau bagaimana bisa aku memendam rasa ini, ingin sekali kuhanyutkan rasa ini mengalir sesuai takdir yang ada. Aku tak ingin berharap lebih dengannya, aku hanya ingin berharap kepada Allah untuk memberi takdir dan jalan yang paling indah suatu saat nanti.
15 Juli 2016
Aku ingin sekali waktu itu berhenti
Berhenti.. ketika aku ingin sekali memiliki
Banyak waktu untuk melihatmu
Meski hanya dalam diamku
Aku ingin memperhatikanmu sedetail mungkin
Hingga tak sedikitpun terlewati
Hanya saja waktu tak bisa kuhentikan
Kau berlalu dan waktu berjalan begitu cepat
Tak sedetikpun aku melihatmu lagi
Ketika waktu itu telah berlalu
Andai kau tau
Perlu banyak waktu untuk aku bersabar menunggu waktu itu lagi…
Sekarang aku harus menunggu bersama ribuan senja untuk bisa melihatmu lagi, mendengar indah suara itu. Sekarang senja tak ingin membuatku kecewa akan ketidak hadirannya setelah ribuan senja berlalu. Aku akui aku terlalu lemah untuk menunggu, menunggu hadirmu yang sampai kapan tak kutemui kau berdiri diujung senja itu. Aku tau kau pergi mencari sesuatu hal yang kau impikan, yang sebenanrnya adalah impianku, harapanku, cita-citaku.
Aku tau kau tak pernah tau siapa aku, dan tak pernah menyadari keberadaanku. Tapi andai saja kau tau aku ada disetiap senja untuk menunggumu. Aku seseorang yang mengagumimu dalam diamku, dalam doaku. Aku yang merasa bersalah telah membawamu kedalam dunia cinta yang tak seharusnya saat ini.
Tapi andai kau tau, kau adalah salah satu alasanku untuk merubahku dan menyadarkanku untuk lebih baik menjadi sosok wanita. Dan andai kau tau aku selalu menitipkan rasa terimakasihku kepada Allah dan bersyukur kepada-Nya karena telah menghadirkanmu dalam hidupku.
7 April 2017
Sampai saat ini pun
Aku masih setia dengan rasa ini
Menunggu bersama senja
Mengikuti takdir yang ada
Meratapi setiap urat hati yang merindu
Aku tak percaya…
Akan ribuan senja yang ada
Kau kadang kala hadir untuk menengok
Izinkanlah aku mengagumimu
Mengagumi dari kejauhan
Tak akan berharap lebih
Karena semua kehendak Allah
Dan…
Semua takdir-Nya adalah yang paling baik
Aku percaya kala senja itu hadir, dia tak akan pernah membohongi ketika dia benar-benar ada bukan sekedar angan semata. Dan andai saja suatu ketika senja itu memberi tau bahwa dia tak hadir lagi, aku hanya percaya bahwa Allah akan hadirkan bintang untuk mengganti ujung senja yang hilang. Dan aku percaya akan janji Allah itu. Terimakasih telah hadir dalam hidupku dan memberi pelajaran yang paling berharga akan sebuah rasa. Dan aku tak ingin mendahului takdir akan kepastian tentang cinta. Kau tak lagi kuharapkan, tapi kepada Allah aku berharap takdir yang terbaik.
Setiap hati akan mendapat cinta paling indah
Cinta yang dikaruniakan dari Sang Pemberi Rasa
Menggetarkan setiap kekosongan hati yang telah lama menunggu
Ada waktu menunggu begitu lama
Ada waktu yang bahagia abadi
Bukan rupa
Buka harta
Bukan keturunan
Tapi akhlaq yang paling baik
Menjadi pengisi satu sama lain
Menjadi pedoman paling baik
Saat ini ada seseorang yang diharapkan akan bersama
Memohon, begitu memohon
Akan Allah agar dipersatukan
Disetiap doa selalu tentang namanya
Disetiap bayangan indahnya surga selalu tentangnya
Namun…
Bukankah Allah yang paling mengerti
Akan siapa yang paling pantas
Akan siapa yang paling baik akhlaqnya
Percayalah …
Bukan Allah tak mendengar apa yang diminta dan diharapkan. Akan tetapi Allah telah menulis jodoh dengan ketentuan-Nya yang laing indah, amat sangat indah...
BELLA PRADITA...