Setelah mengalahkan Zhao Feng, Li Wei kembali ke gua batu giok untuk melanjutkan kultivasinya.
Namun, warisan master kuno itu belum selesai.
Saat ia mencapai tahap Fondasi Jiwa, batu giok retak, mengungkapkan sebuah artefak ajaib, Pedang Roh Naga, senjata legendaris yang ditempa dari sisik naga purba.
Pedang itu hidup, berdenyut dengan qi murni yang bisa memanggil badai petir atau menyembuhkan luka mematikan.
"Kau adalah pewarisnya," bisik suara roh pedang di telinga Li Wei.
Dengan artefak itu, ia merasakan kekuatan baru mengalir, tapi juga kutukan, setiap penggunaan pedang akan menarik perhatian roh roh kuno yang haus darah.
Konflik antar sekte pun memburuk.
Sekte Pegunungan Hitam bergabung dengan Aliansi Bayangan, sebuah kelompok kultivator gelap yang menguasai artefak terlarang dari Lembah Kutukan.
Pemimpin Aliansi, Guru Xuan, seorang monster tahap Inti Emas, mengirim pasukan untuk merebut Pedang Roh Naga.
Mereka menyerbu desa Li Wei di malam bulan purnama, membakar ladang dan menawan penduduk.
Li Wei, dengan mata menyala qi biru, melompat ke medan perang.
"Kalian mengganggu harmoni alam!" teriaknya, sambil mengayunkan pedang.
Petir menyambar dari langit, menghancurkan formasi musuh, tapi Guru Xuan muncul, tubuhnya dibalut kabut hitam dari artefaknya sendiri, Kalung Jiwa Abadi yang bisa menyerap nyawa lawan.
Pertarungan epik meletus di antara reruntuhan desa.
Li Wei menggunakan teknik Napas Naga Langit untuk menggabungkan qi nya dengan pedang, menciptakan ilusi seribu naga yang mengamuk.
Guru Xuan membalas dengan gelombang kegelapan yang menelan cahaya, mencoba menyerap esensi jiwa Li Wei.
"Kultivasi bukan untuk kekuasaan, tapi untuk melindungi yang lemah!" jerit Li Wei, menusuk ke inti kabut.
Pedangnya bertabrakan dengan kalung, meledakkan energi yang mengguncang gunung.
Guru Xuan terlempar, artefaknya hancur, dan Aliansi Bayangan bubar.
Tapi Li Wei terluka parah, qi-nya kacau, memaksanya mundur ke gua untuk meregenerasi.
Setelah pertarungan dahsyat melawan Guru Xuan, Li Wei menghabiskan berbulan bulan di gua tersembunyi, meregenerasi qi nya yang rusak dengan bantuan Roh Pedang Naga.
Li Wei akhirnya mencapai Transendensi, tubuhnya menyatu dengan alam.
Artefak artefak kuno menjadi warisan, bukan senjata perang.