Usiaku sebelas tahun saat kejadian itu, kenangan yang masih terpatri jelas hingga kini. Saat itu, kabar duka datang dari keluarga Pak RT, sosok yang disegani di lingkungan kami. Orang tua beliau berpulang di kampung halaman, sebuah desa terpencil yang sunyi. Solidaritas warga begitu kuat, membuat rombongan tetangga memutuskan untuk melayat dan mengikuti tahlilan hingga hari ketujuh.
Perjalanan menuju desa itu bukan main beratnya. Jalanan desa yang sempit dan belum beraspal memaksa kami untuk melewati rimbunnya pepohonan di kanan dan kiri. Bahkan, aku ingat betul, kami di kasih beberapa pohon pisang dari warga setempat agar mobil yang kami tumpangi bisa melintas. Suasana desa begitu asri, namun entah mengapa, bulu kudukku mulai meremang.
Setibanya di rumah duka, suasana terasa begitu khusyuk. Lantunan ayat suci Al-Quran mengalun merdu, mengiringi doa-doa yang dipanjatkan. Namun, di sela-sela keramaian, aku merasakan ada sesuatu yang aneh. Seperti ada mata yang mengawasi, bisikan-bisikan halus yang tak bisa kutangkap maknanya.
Malam-malam berikutnya, aku semakin sering merasakan kehadiran itu. Di setiap sudut rumah, di balik pepohonan rindang, seolah ada sosok yang mengintai. Aku mencoba menceritakan hal ini kepada orang tuaku, namun mereka hanya menganggapnya sebagai imajinasi anak kecil.
Hingga suatu malam, saat tahlilan memasuki hari terakhir, aku melihatnya. Di balik jendela, sosok wanita berambut panjang dengan gaun putih lusuh menatapku dengan tatapan kosong. Jantungku berdegup kencang, tubuhku membeku. Aku ingin berteriak, namun suaraku tercekat di tenggorokan.
Wanita itu tersenyum, senyum yang membuatku merinding. Ia mengangkat tangannya, seolah ingin meraihku. Aku memejamkan mata, berharap semua ini hanya mimpi. Namun, saat kubuka kembali mataku, wanita itu sudah menghilang.
Sejak saat itu, aku tak pernah lagi melihat wanita itu. Namun, bayangan senyumnya masih terpatri jelas di benakku. Aku tak tahu siapa dia, apa yang diinginkannya. Yang kutahu, perjalanan ke desa sunyi itu telah membuka mataku pada dunia yang tak kasat mata, dunia yang penuh misteri dan kengerian. Dan hingga kini, aku masih bertanya-tanya, apakah wanita itu benar-benar ada, atau hanya sekadar ilusi dari pikiranku yang ketakutan?