Aku sangat menyukai suasana di sore hari, apalagi saat senja menampakkan dirinya. Rasanya tenang, damai, juga lembut. Saat senja berganti bulan, ketenangan ini menjadi kesunyian di gelapnya langit malam.
.
.
.
Di hari itu, senja terlihat sangat indah, cerah, tanpa langit mendung, aku melihat terbenamnya matahari di pinggir pantai sambil duduk dengan sekaleng soda dingin.
Suara ombak yang sangat segar membuat hatiku damai, aku merasa sangat bebas dan damai.
Warna senja ini adalah warna kesukaan ku, melihat warnanya membuat aku semakin bersyukur dan juga merasa dunia ini tidak seburuk itu.
Setiap hari aku selalu datang ke tempat ini yang jaraknya sangat jauh dari rumahku hanya untuk melihat senja.
Hal yang paling aku tidak sukai adalah hujan di sore hari, aku tidak bisa melihat warna senja yang indah karena warna mendung yang abu abu, abu abu satu satunya warna yang tidak aku sukai saat ini, karena warna itu menghilangkan warna alami senja.
Hujan ini hanya air yang dingin, di saat hujan aku masih tetap datang dengan payung hitam untuk melindungi ku dari derasnya hujan saat itu. Langit mendung dan derasnya hujan itu perlahan tak terasa ketika ada payung lain yang menghampiriku.
"Hujan memang menyenangkan, tapi hujan juga bisa menyakitkan"
Kata kata itu di ucapkan oleh seseorang dengan payung biru navy, ia tersenyum manis sambil berdiri di sampingku.
Dia ternyata juga sering datang ke tempat ini untuk melihat terbenamnya matahari.
Sejak saat itu, kami sering bertemu setiap hari, dia juga sesekali membawa dua soda dingin untuk di nikmati bersamaku sambil melihat senja. Aku seketika merasa lebih hangat dari sebelumnya, perasaan yang belum pernah aku rasakan.
Sekarang aku memanggilnya "Angin Senjaku"
Kasih sayang....
Aku harus bersyukur seberapa banyak lagi....
Tuhan memang sangat baik....
Kami selalu menghabiskan waktu di sore hari bersama, mengobrol, bercanda, tertawa, berjalan jalan menikmati angin, dengan suara ombak dan cahaya senja yang indah.
Semakin kami dekat, kami memiliki perasaan satu sama lain, lalu kami memutuskan untuk bersama sebagai kekasih, sejak saat itu, kami jadi sering bersama di mana mana, dia ternyata juga seorang fotografer, hasil gambar yang ia ambil sangat bagus dan cantik, aku menyukainya, di albumnya kini lebih banyak fotoku dan foto senja.
Kami saling mencintai dengan tulus, orang tua kami juga sangat merestui hubungan kami. Apa yang harus di katakan?..... Hemmm meraka adalah pasangan yang cocok?.....
Kebersamaan kami membuat hidupku lebih ada artinya, sebelumnya aku selalu merasa aku tak pantas di cintai, namun, berkatnya aku merasa sangat berharga bagi seseorang.
Namun.....
Ini adalah hari dimana aku kehilangan angin senja ku. Itu tragedi yang mengerikan yang belum pernah aku lihat dengan mata kepalaku sendiri, sungguh, aku sangat tidak mau mengingatnya seumur hidupku.
Saat itu, dia melamar ku di sore hari....
Di bukit yang tinggi....
Senja di atas sini sangat indah, tak kalah dengan di pinggir pantai.....
Dia memberikan 99 mawar merah dan satu cincin, ia melamar ku dengan tulus, aku sangat bahagia di hari itu, itu adalah kenangan yang tak pernah ku lupakan.
Perjalanan pulang kami mengobrol santai sambil membicarakan acara untuk masa depan kami.
Namun.....
_________________________________
Angin senja ku.....
Mobil kami mengalami kecelakaan hebat yang membuat kami terpental keluar mobil, di saat genting itu, dia masih sempat memelukku dengan erat, memastikan aku selamat, sangat erat pelukannya, aku merasa seperti aku di dalam sebuah pelindung yang kuat, yang tak pernah hancur.
"Suatu saat nanti....99 mawar mawar itu.....akan menjadi 99 burung merpati.....dan satu cincin ini.....akan menjadi sesosok pangeran yang tampan....dan api ini akan menjadi mawar putih yang berterbangan....ratuku.....aku mencintaimu...."
Senyuman itu sangat manis dan tulus.....
Senyuman itu....adalah senyuman terakhirnya...
Angin senja ku sudah pergi....
Ia sudah bahagia....
Pasti di sana....
Senja nya lebih indah....
Ia bisa memotret senja yang lebih indah.....
Itu adalah hari terakhir aku mendengar suaranya yang sangat hangat....
Dan hari itu juga, adalah hari terakhir aku melihat warna senja yang indah....
Sekarang....senja ini bukan berwarna orange, tapi, abu abu.....
Kecelakaan itu membuat aku tak bisa melihat warna lain selain abu abu, ini adalah penyakit langka dari manusia.....
Aku kehilanga sesuatu yang sangat aku sukai. Satu satunya hal yang membuat aku merasa dunia ini tidak seburuk itu.....
Senja menjadi Abu Abu bersama dengan kenangan bersama angin senja ku....
Akhirnya, aku bisa tenang, setelah melihat senja terakhir dengan warna abu abu....aku pulang dengan melihat 99 merpati putih dan satu pangeran yang sangat tampan....ribuan kelopak bunga mawar putih membawaku terbang ke pelukannya...
Aku sudah bahagia...
Di sini senja lebih indah....
Terimakasih....senja....
[ 𝐾𝑒𝑏𝑎ℎ𝑎𝑔𝑖𝑎𝑎𝑛 𝑚𝑒𝑟𝑒𝑘𝑎 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑠𝑒𝑏𝑒𝑛𝑎𝑟𝑛𝑦𝑎 𝑏𝑢𝑘𝑎𝑛𝑙𝑎ℎ 𝑑𝑖 𝑑𝑢𝑛𝑖𝑎...𝑚𝑒𝑙𝑎𝑖𝑛𝑘𝑎𝑛 𝑑𝑖 𝑎𝑡𝑎𝑠 𝑠𝑒𝑛𝑗𝑎.... 𝑆𝑒𝑛𝑗𝑎 𝑚𝑒𝑚𝑎𝑛𝑔 𝑖𝑛𝑑𝑎ℎ, 𝑡𝑎𝑝𝑖, 𝑎𝑝𝑎 𝑖𝑛𝑑𝑎ℎ𝑛𝑦𝑎 𝑠𝑒𝑛𝑗𝑎 𝑡𝑎𝑛𝑝𝑎 𝑚𝑒𝑛𝑖𝑘𝑚𝑎𝑡𝑖𝑛𝑦𝑎...𝑠𝑒𝑛𝑗𝑎 𝑚𝑒𝑚𝑎𝑛𝑔 𝑡𝑎𝑘 𝑠𝑒𝑖𝑛𝑑𝑎ℎ 𝑎𝑢𝑟𝑜𝑟𝑎... 𝑇𝑎𝑝𝑖 𝑠𝑒𝑛𝑗𝑎 𝑠𝑒𝑙𝑎𝑙𝑢 𝑏𝑒𝑟𝑗𝑎𝑛𝑗𝑖 𝑗𝑖𝑘𝑎 𝑑𝑖𝑎 𝑎𝑘𝑎𝑛 𝑑𝑎𝑡𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖 𝑘𝑒𝑒𝑠𝑜𝑘𝑎𝑛 ℎ𝑎𝑟𝑖𝑛𝑦𝑎.... ]
🤍𝙋𝙚𝙣𝙪𝙡𝙞𝙨 𝙗𝙮: 𝘼𝙡𝙫𝙤𝙖