Senja di sore hari, ketika matahari mulai tenggelam di balik cakrawala, membawa rasa damai yang tak terhingga. Langit yang biru perlahan berubah menjadi oranye, merah, dan ungu, seperti sebuah lukisan alam yang indah. Di tengah keindahan alam ini, ada dua orang yang duduk berdampingan di sebuah taman, menikmati kehangatan senja bersama.
Mereka adalah Luna dan Arya, dua orang yang telah berbagi banyak kenangan bersama. Mereka duduk di bangku kayu, menatap keindahan senja, dan berbicara tentang kehidupan, cinta, dan impian. Arya memegang tangan Luna, dan mereka berdua merasakan kehangatan dan kenyamanan dalam sentuhan itu.
"Cinta itu bukan tentang memiliki, tapi tentang memberikan," kata Arya, sambil memandang Luna dengan mata yang penuh kasih. "Cinta membuat kita menjadi lebih baik, lebih sabar, dan lebih peduli."
Luna tersenyum dan mengangguk setuju. "Kamu benar, Arya. Cinta membuat kita merasa bahagia, tidak hanya karena kita memiliki orang yang kita cintai, tapi juga karena kita dapat membuat orang lain bahagia."
Mereka berdua duduk dalam diam sejenak, menikmati keindahan senja dan kehangatan cinta mereka. Kemudian, Arya memeluk Luna dan berkata, "Aku mencintaimu, Luna. Aku mencintaimu karena kamu membuatku bahagia, karena kamu membuatku menjadi lebih baik, dan karena kamu membuatku merasa bahwa aku tidak sendirian di dunia ini."
Luna tersenyum dan memeluk Arya balik. "Aku juga mencintaimu, Arya. Aku mencintaimu karena kamu membuatku merasa bahagia, karena kamu membuatku menjadi lebih kuat, dan karena kamu membuatku merasa bahwa aku dapat menghadapi apa pun yang datang dalam hidupku."
Mereka berdua berciuman, menikmati kehangatan dan kenyamanan dalam pelukan itu. Senja di sore hari itu menjadi kenangan yang tak terlupakan bagi Luna dan Arya. Mereka berdua menyadari bahwa cinta sejati bukan hanya tentang perasaan, tapi juga tentang tindakan, kesabaran, dan pengorbanan.