Mela 36 Tahun adalah, seorang manajer sukses di sebuah perusahaan besar milik suami nya dan suami nyalah yang menjadi CEO namun, sang suami tidak pernah mancamouri urusan perusahaan dan menyerahkan semua nya ditangan sang istri yang menjabat sebagai manager, wanita cantik yang baru saja dikarunia anak perempuan ini tengah duduk di kantornya sambil memikirkan adiknya yang bernama Mina.
Mina 31 Tahun, gadis cantik yang ceria dengan kemampuan yang mampu memiliki banyak teman disetiap hari karena bakat pendekatan nya yang luar biasa dan juga memiliki tempramen yang cukup tinggi namun ini ia tekan agar tidak mengacau diperusahaan abang ipar nya namun hal itu tidak berlaku bagi salah satu karyawan yang selalu mengusik Mina,
Mina, adalah seorang karyawan baru yang masih tiga bulan berada di perusahaan yang sama dengan sang kakak dan Mela adalah orang yang merekrut Mina tanpa interview karena Mina adalah adik kandung dari Mela, banyak hal terjadi selama tiga bulan dan Mela merasa bahwa adik nyalah yang tidak memiliki kemampuan dalam bekerja di perusahaan milik nya dan suami.
Ditambah lagi semakin hari maka semakin bertambah pula masalah yang didatangkan oleh Mina menurut laporan dari salah satu karyawan hingga Mela kembali berpikir keras tentang banyak hal yang menari nari di dalam kepala nya. Dan karena tidak ada waktu untuk menelusuri kebenaran akhir nya Mela hanya mempercayai laporan dari Nana tentang Mina.
Sampai Mela dengan tegas setiap malam terus menerus menasehati Mina dirumah dan ikut menekan mental Mina dengan kata kata yang tidak disaring terlebih dahulu hingga menyakiti sang adik, Mela pun merasa bahwa Mina masih perlu mengasah kemampuan dan perlu belajar lebih banyak di perusahaan mengingat salah satu karyawan terus melaporkan tentang kelemahan Mina yang sebetul nya belum pasti kebenaran nya disetiap hari apa bisa di telusuri.
Hingga pada suatu hari, salah satu karyawan senior bernama Nana yang juga masih bawahan Mela, datang ke kantor dengan lancang dan berkata "bu Mela, saya rasa adik ibu itu sangat bodoh.! Sebetul nya Dia tidak bisa melakukan apa-apa dengan baik bahkan saya terus yang memperbaiki pekerjaan nya." Ucap Nana dengan ketus penuh dengan ekspresi licik padahal Nana, yang selalu mengambil pekerjaan Mina hingga Mina tidak memiliki celah untuk belajar menyelesaikan pekerjaan nya.
Mendengar hal itu tentu saja Mela menarik nafas dalam dan merasa tidak nyaman dengan komentar Nana yang menurut nya lagi lagi sangat lancang, tetapi ia tidak melakukan apa-apa mengingat Nana adalah karyawan yang lintar, kreatif, dapat diandalkan dan kepercayaan Mela.
Hingga Ia membiarkan saja Nana terus berbicara sesuka hati dengan nada yang tidak sopan tentang sang adik, sementara sang adik tengah membuat kopi untuk Nana dan baru saja sampai di perusahaan setelah Nana menyuruh Mina membeli gorengan pak Nur di tepi jalan depan dengan cuaca terik.
Dan dilain sisi Mina sendiri merasa tidak percaya diri dan selalu merasa bahwa ia tidak dihargai di tempat kerja karena selalu di suruh untuk membuat kopi, membeli gorengan dan itu hanya untuk Nana bahkan setiap membeli Nana tidak pernah sekalipun mengucapkan terima kasih apa lagi berbagi gorengan atau sekedar menawarkan kopi.
Itulah kenapa setiap hari nya saat bekerja Ia selalu memulai dengan keragu-raguan tentang kemampuannya dan selalu menempatkan diri bahwa ia tidak pantas bekerja di perusahaan tersebut ditambah lagi tekanan diam-diam dari Nana yang tidak bisa di pantau dari cctv. Hal ini yang semakin menyudutkan Mina sekalipun iya pernah berusaha menjelaskan kepada sang kakak tentang beberapa hal yang ia alami namun sayang nya sang kakak yang juga atasan Mina malah lebih mempercayai perkataan Nana yang masih menjadi orang kepercayaan Mela.
Seiring berjalan nya waktu Mela, mulai menyadari bahwa ia telah membuat kesalahan dengan membiarkan Nana berbicara seperti itu tentang Mina. Hal itu mulai Ia sadari ketika Mina mengalami tekanan hebat diperusahaan, belum lagi ekspresi depresi yang tampak dari wajah pucat Mina yang baru-baru ini mendapat tekanan hebat dari Nana setelah Nana menyebut Mina dengan sebutan anj*ng.
"Kau memang adik manager hal itu tidak akan membuat saya tunduk atau menghargai kamu yang bodoh dan harus nya nama mu bukan Mina tapi Anj*ng.! Kau tau Mina kalau Saya sedang capek dan butuh istrahat tapi karena anj*ng jelmaan manusia yang bodoh seperti kamu bekerja di perusahaan ini saya jadi pusing merapikan tugas mu.!" Ucap Nana dengan emosi yang meluap luap padahal dialah yang tidak memberi celah pada Mina untuk bekerja dan Mina membalas hal itu dengan makian yang sama tapi, ia membatasi mengingat apapun perlakuan Nana selalu dibenarkan oleh Mela sang kakak kandung.
Hal itupun diketahui kembali oleh Mela dan ia tidak lagi diam atau ikut menekan sang adik melainkan ia memanggil Nana untuk datang ke kantornya, setelah kedatangan Nana yang sok dan tidak tau etika dalam bertutur kata masuk kedalam ruangan Mela tanpa mengetuk pintu terlebih dahulu dan tanpa menyapa Mela sang atasan.
Melihat hal itu Mela mulai geram dan berkata dengan tegas "Nana, saya tidak suka Anda berbicara seperti itu tentang adik saya" kata Mela dengan formal sambil memutar semua rekaman cctv yang dapat dijangkau sebagai bukti dan alasan untuk menegur Nana dengan tegas. "Saya yakin Mina adalah karyawan yang baik dan saya percaya bahwa dia dapat melakukan pekerjaan yang baik tanpa berlindung dibawah kekuasaan yang saya miliki di perusahaan ini." Ucap Mela tanpa berkedip menatap Nana yang sudah mulai pucat karena baru kali ini atasan tidak berpihak pada nya.
"Dan.!! Ingat ini anda tidak lagi saya izinkan memaki dan mengatai adik saya seperti yang setiap hari anda lakukan, ini peringatan dari saya sebagai kakak bukan atasan dan apa bila anda tetap melakukan hal yang sama untuk menekan mental adik saya maka, saya tidak akan segan memecat dan memenjarakan anda atas dasar bullying" ancam Mela
Nana begitu terkejut hingga bergetar dengan mengepalkan kedua tangan nya dan tentu saja reaksi itu dikarenakan Mela berbicara dengan penuh bentakan yang keras beserta ancaman juga teguran tegas karena sudah tidak ada celah pembelaan dari Mela untuk nya, sampai akhir nya Nana meminta maaf atas komentarnya.
"Maaf bu, saya hilaf" jawab Nana dan hal itu tidak membuat Nana merasakan damai dikarenakan Mela mengambil sebuah amplop dari laci meja dan memberikan nya kepada Nana dengan kasar.
"Ini SP 1 untuk mu.!" kata Mela sambil melempar surat peringatan tersebut kearah Nana dan dengan sigap Nana menerima nya walau berat hati. "sekarang anda pergi dari ruangan saya dan ingat lain kali anda harus sopan kepada saya, setiap kali masuk keruangan saya, anda harus mengetuk terlebih dahulu juga diwajibkan bagi anda untuk hormat kepada saya karena anda hanya bawahan, anda harus menyadari posisi di perusahaan saya.!" Tegas Mela dengan kalimat menyakitkan.
Setelah nya Mela menenangkan diri kemudian berbicara dengan Mina di dalam ruangan nya setelah melihat pintu diketuk sampai terlihat Mina masuk dan langsung duduk dihadapan sang kakak, Mela tanpa basa basi memberitahunya bahwa ia percaya pada kemampuan Mina dan akan selalu mendukung Mina selama adik dapat profesional dalam bekerja.