4 tahun lalu muncul sebuah dungeon misterius,tidak ada yang tahu apa yang penyebab ke munculan nya tapi banyak orang yang beranggapan bahwa penyebab dungeon muncul karna kekuatan misterius. Namun keberadaan nya membuat kerajaan di seluruh dunia membangun sebuah asosiasi penjelajah,akan tetapi selama 4 tahun para petualang menjelajahi dungeon hanya bisa mencapai di lantai 5.
****
Eldwin pria berumur 20 yang sejak kecil cita-citanya ingin menjadi penjelajah,dan di hari ini juga dia baru saja menjadi petualang,dia sudah ada di depan pintu masuk dungeon dengan semangat yang membara.
"Baikkk... ayo masuk!"Eldwin melangkahkan masuk dungeon.
Eldwin masuk dungeon lantai 1 dimana Monster-monster di sini paling lemah tapi untuk para pemula akan cukup sulit saat eldwin masuk dia langsung bertemu dengan slime.
"Slime... Akan cukup sulit untuk pemula seperti ku."
Eldwin menganuskan pedang,langsung menyerang slime nya.akan tetapi slime menghindari dan menyerang balik eldwin di bagian perut.
Eldwi langsung menyerang balik,tapi slime nya kembali menghindari dan menyerang kepala eldwin.
****
Matahari akan terbenam eldwin masih melawan slime,setiap kali dia menyerang slime nya selalu saja gagal dan slime nya yang selalu berhasil menyerang dia, sekarang edwin sudah sangat kelelahan.
Dengan nafas terengah-engah eldwin langsung menyerang slime nya,dia mengayunkan pedangnya secara kasar karena dia sudah kelelahan. Keberuntungan berpihak ke eldwin,ayunan pedang yang kasar secara tidak sengaja berhasil mengenai nya,seketika slime nya mati dan jatuh sebuah relik.
"Kurasa cukup untuk hari ini... aku juga dapat pengalaman bagus,"kata eldwin sambil mengambil relik.
****
Esok harinya eldwin kembali pergi ke dungeon lagi untuk mencoba relik yang dia dapat kan.Jenis relik yang dia dapat adalah cicin yang dapat melindungi pengguna,tapi hanya sekali pakai bisa dibilang relik tingkat rendah.Saat masuk ke dungeon eldwin bertemu slime lagi.
"Slime lagi ya... Aku harap hari ini keberuntungan ada di samping ku."Eldwin menggunakan relik pelindung sekali pakai nya dan menganuskan pedang nya.
Eldwin pun langsung menyerang slime nya. Slime menghindari dan menyerang balik eldwin di bagian perut.Karena relik pelindung eldwin tidak terkena dampak apapun,slime nya pun terpental.
"Ini kah yang di nama kan relik... Sayang cuma sekali pake."
Eldwin mengambil posisi mengarahkan pedang nya ke slime nya bersiap menyerang,akan tetapi slime menyerang eldwin dulu di bagian kepala,eldwin terjatuh.Tiba-tiba eldwin menyadari sesuatu,Setiap kali slime menyerang selalu di bagian perut dan kepala,jika dia benar maka slime nya kali ini akan menyerang di bagian perut,eldwin akan manfaat kan kesempatan ini.Eldwin berdiri mengambil posisi menunggu slime menyerang nya.Setelah berapa saat slime langsung menyerang nya,seperti eldwin kira slime nya akan menyerang bagian perut,sebelum mengenai nya.Eldwin mengayunkan pedangnya ke arah nya dan berhasil mengenai nya,dia pun langsung mati.
Eldwin diam sejenak dan berkata,"...Kurasa aku dapat pengalaman baru."
"Kurasa aku akan memasuki lebih dalam dungeon."
Eldwin berjalan memasuki lebih dalam dungeon.
****
Setelah berjalan cukup lama Eldwin sampai di sebuah tempat yang ada air nya,eldwin memutuskan untuk beristirahat.Saat sedang beristirahat tiba-tiba ada monster jamur yang berlari ke arah eldwin,melihat itu dia langsung menganuskan pedang nya.Monster jamur nya sudah dekat dengan nya,eldwin langsung menebasnya, beruntung nya karna monster jamur itu berlari tidak terlalu cepat,serangan eldwin bisa mengenainya, seketika monster jamur itu mati.
"lagi beristirahat juga!"
"Karena aku sudah jauh, kurasa pergi ke aku akan pergi ke elen."
"Baiklah ayo beangkat!"
Eldwin melanjutkan kan perjalanan nya, tujuan nya sekarang pergi tempat yang bernama elen di dungeon lantai 1.
****
Elen adalah tempat dimana ada nya peti harta berada,dan juga tempat yang indah di lantai 1 karna setiap lorong dari elen di sinari cahaya dari sebuah bunga, layaknya seperti lampu.Untuk para pemula tempat ini bisa di bilang bahaya karna banyak sekali jebakan.
Eldwin sampai di tempat yang bernama elen.
"Elen tempat yang indah sekaligus bahaya untuk pemula."
Saat eldwin melihat-lihat sekitar,dia melihat peti harta yang di atas peti nya ada sebuah dua bunga.
"Peti harta... Keberuntungan ada di pihak ku!"Eldwin menghampiri peti harta nya.
"Ayo buka!"Eldwin membuka peti nya. Tiba-tiba peti harta nya mengeluarkan Gigi tajam dan lidah yang cukup panjang dari dalam,dia langsung mencoba memakan eldwin,beruntung nya eldwin berhasil menghindar.
Karena gagal memakan eldwin peti itu kembali jadi,peti biasa.
Eldwin diam sejenak karena masih kaget."Telat dikit aku bisa mati!"
"lain kali aku harus berhati-hati... Yah kurasa ini pengalaman bagus untuk ku."
Eldwin kembali mencari peti harta lagi.
****
Sudah cukup lama eldwin mencari peti harta yang dia dapat hanya tertipu oleh Mimics dan terkena jebakan,saat eldwin berjalan dengan penuh luka,eldwin menemukan sebuah peti harta berwarna hitam.Melihat peti itu berwarna hitam dia terkejut karna umum nya peti berwarna perak,emas dan coklat semua warna itu menunjukkan setiap nilai di dalam.Dengan waspada eldwin menghampiri peti harta nya.
"Aku harap ini bukan mimics,"kata eldwin sambil membuka peti nya sedikit demi sedikit.
Saat eldwin sudah mengangkat peti nya, dia hanya melihat satu ramuan hitam pekat tidak ada benda lain,selain nya.
Eldwin mengambil Ramuan nya dan berkata,"Apa ini? Warna nya aneh."
"Walau aneh kurasa tidak ada salah nya untuk menyimpan nya."
"kurasa sampai sini... Aku cukup lama mencari peti yang aku dapat hanya ramuan aneh."
****
Di setiap hari Minggu Zen selalu memanggil aku untuk ke rumah nya, untuk membantu penelitian nya dan sekaligus eksperimen nya,dia orang yang selalu suka meneliti benda aneh dan berbahaya.
Aku sampai di rumah Zen,ketika hendak akan mengetuk pintu rumah nya aku mendengar suara familiar dari belakang.
"Hey eldwin, akhirnya kau datang."
Aku melihat kebelakang dan melihat zen berdiri di belakang ku.
"Jadi Zen apa yang kau lakukan sekarang,"tanya aku.
"Woohhh, senang kau bertanya!"kata zen sambil menepuk pundak aku.
"Hari ini aku akan meneliti sebuah bunga yang berasal dari dungeon."
"Tidak usah basa-basi, ayo masuk ke dalam."Zen masuk ke rumah, begitu juga aku.
Saat aku masuk ke dalam seperti biasa rumah Zen selalu di isi oleh benda-benda aneh.Sejak dulu dia memang selalu suka memajang hasil eksperimen nya di rumah.
Aku melihat sekeliling ruangangan, menghela nafas panjang lalu menatap zen."Zen aku tidak kenapa kau selalu memajang hasil eksperimen mu."
"Hahahah! Eldwin teman baikku itu semua adalah yang di namakan seni!"Kata Zen sambil menepuk-nepuk pundak aku.
SENI... aku penasaran pandangan nya tentang seni gimana.
"Jadi apa yang kita lakukan kali ,"tanya aku.
"Sesuai kata aku tadi kita akan meneliti bunga dari dungeon, aku senang kau datang karna kau akan jadi kelinci percobaan ku,"kata zen sambil mengambil sesuatu
Dia ini menganggap hidup ku apa! Ya ampun kurasa jika di panggil lagi untuk membantu penelitian nya, aku akan menolaknya
Zen kembali dengan membawa sebuah toples kaca di dalam ada tanah berserta sebuah bunga warna merah.
"Ahem, eldwin lihat lah dengan mata kepala mu ini lah bunga darah dari dungeon!,"seru zen sambil menyodorkan toples kaca nya ke muka aku.
"Dan bunga ini dapat mengeluarkan cairan seperti darah, melihat bunga ini saja Membuat ku sangat-sangat sangat bergairahhhh!"seru zen.
Dia ini sudah gila?
"Aku mengerti jadi tenang lah... Jadi sebisa mungkin aku akan membantu mu."
"Senang mendengar itu, tapi sebelum itu aku akan menjelaskan tentang bunga darah ini, bunga darah itu sebutan untuk nya. Fan yangg paling menakjubkan dari bunga ini, akar dari bunga ini dapat mengeluarkan cairan merah seperti darah jika akar atau batang nya di potong."Zen menghela nafas pendek lalu melanjutkan.".... Aku ingin kau meminum cairan merah dari bunga ini yang sudah di siapkan oleh ku."
"Hah."
"... Maksud mu kau ingin aku meminum cairan merah dari bunga darah,"tanya aku.
"Ya betul sekali jika kau meminum nya aku bisa tahu efek nya juga di minumim manusia!"Seru Zen dengan mata berbinar-binar dan senyuman menjijikan nya.
Hentikan senyuman menjijikan muuu ituu!
.... Yaa ampun mau bagaimana lagi
Aku menghela nafas panjang."B-baik aku hanya perlu meminum nya kan."
"Eldwin kau lah memang teman baik ku!"
"Baiklah eldwin ini cairan merah nya,"kata zen sambil memberikan botol berisi cairan merah.
Aku mengambil botol nya dan membuka nya, dan dengan cepat aku meminum nya.
Hmmm seperti nya tidak terjadi apa-apa, ya syukurlah aku sempat khawatir
****
"Eldwin, eldwin apa kau tidak apa-apa."
Aku mendengar suara zen.aku membuka mata aku,melihat wajah zen.
Aku melihat sekeliling lalu menatap zen yang masih melihat aku."Apa yang terjadi, apa aku tertidur?"
"Yaah syukurlah kau tidak apa-apa aku sangat panik karna kau tiba-tiba pingsan,"kata Zen sambil menggaruk-garuk kepala.
pingsan?
"Pingsan? Karna apa,"tanya aku.
"Kau pingsan setelah meminum cairan merah dari bunga darah."
Aku baru ingat
Aku bangun dari tidurku dan berkata,"Aku pingsan berapa lama?"
"Kau pingsan sekitar 2 jam."
"Jadi apa yang kau rasakan setelah meminum nya apakah ada sensasi aneh di tubuh mu, beritahu aku-beritahu akuuuu!"tanya zen dengan semangat.
"Aku tidak merasakan apa-apa, mungkin cairan itu memang cairan biasa tanpa efek apapun," kata aku.
"Hahah!... ITU SEHARUSNYA TIDAK MUNGKIN TIDAK MUNGKIN TIDAK MUNGKINNN!?"gumam zen.
aku lupa dia ini jika benda yang dia teliti hanya benda bisa, dia akan kecewa dan jadi seperti ini
"N- ngomong-ngomong aku lapar apakah ada makanan,"tanya aku.
"TIDAK MUNGKIN TIDAK MUNGKIN TIDAK MUNGKINNN!?... A- ada di dapur."
Karna lapar aku pun pergi ke dapur. Saat Aku di dapur zen masih terus mengatakan hal berulang kali. Dia lama-lama jadi gila... apa mungkin sudah gila
****
Hari ini aku berada di dungeon lantai 2, lantai dimana monster sudah sedikit kuat di banding lantai 1,aku juga ke lantai 2 tidak lah mudah kini aku sedang beristirahat sejenak di Melena sebelum melanjutkan tujuan aku.
Aku ke Melena bukan tanpa alasan,zen meminta tolong pada aku untuk mencari buah bernama vils di Melena,aku sempat menolaknya karna Melena adalah tempat di lantai 2 dan aku baru petualang pemula, tapi dia terus memohon sambil bersujud, aku makin susah untuk menolaknya jadi mau gak mau aku menerima permintaan nya, sejujurnya aku juga sedikit penasaran dengan buah vils dan kenapa zen bersikeras ingin buah vils, apakah enak untuk di makan.
Tujuan aku kali mencari buah vils,jadi sebisa mungkin aku menghindar dari monster karna aku tidak tahu jenis monster apa di lantai 2,dan aku juga belum belajar tentang kekuatan monster di lantai 2,jadi sebisa mungkin aku harus menghindari dari monster.
Melena tempat yang bisa di bilang, banyak sekali Pohon-pohonan yang menjulang tinggi dan di setiap pohon pasti ada rambat nya,suasana yang mencekam.Bagi aku Melena bukan seperti dungeon tapi hutan yang dalam dungeon.
Setelah beristirahat aku melanjutkan perjalanan aku untuk mencari buah vils, dari yang di bilang zen buah vils ada di atas kepala monster,sejujurnya aku tidak tahu apa yang dia maksud tapi dia bilang aku pasti akan tahu nanti jika bertemu dengan nya,dan sekaligus dia memberi kan sebuah panah pada aku,zen bilang jika aku berjalan lurus selama 5 menit, aku bisa menemukan monster nya.
****
Setelah 5 menit berjalan aku melihat monster bentuk bulat berwarna ungu dan kaki yang kecil dan tangan nya seperti manusia,dia yang sedang tertidur pulas. Aku juga melihat di atas kepala ada sebuah benda bulat warna merah muda, seperti itu monster yang di bilang zen dan mungkin kah warna merah muda yang di atas kepala nya adalah buah vils, sekarang mengerti kenapa zen memberi kan panah pada aku.Bisa di bilang aku harus memanah benda bulat warna merah muda itu sampai jatuh untuk bisa mendapatkan nya.
Apakah aku bisa mengalahkan... Tidak ada waktu untuk ragu aku sudah ke lantai 2 dengan susah payah mana mungkin aku keluar tanpa membawa apa-apa, soal bisa atau tidak,setidaknya aku mencoba semampu nya.
Saat monster itu masih tidur aku mengambil anak panah ada di punggung ku. Lalu membidik buah vils yang ada di atas kepala monster ungu,sebisa mungkin aku harus langsung mengenai nya.Aku rasa langsung menembak.
Anak panah yang melesat ke arah buah vils tapi tidak langsung tepat sasaran,hanya menggores samping nya saja.Melihat itu aku langsung sembunyi di pepohonan takut monster ungu itu bangun.
Aku mengintip dari pepohonan untuk melihat apakah monster ungu itu bangun atau tidak.Monster itu tidur pulas.
Seperti nya buah vils tidak termasuk bagian tubuh nya, sebisa mungkin aku jangan mengenai tubuh monster ungu.Aku mengambil anak panah lagi dan langsung menembak nya.
Keberuntungan tidak berpihak pada aku. Sial nya anak panah kedua yang aku tembak bukan nya mengenai sasaran nya, malah menggores bagian tubuh monster ungu nya,yang menyebabkan dia bangun dan kebingungan juga dari sorot mata nya dia sangat marah besar.
Gawat kau membuat nya marah...
"Krek!"
aku tidak sengaja menginjak ranting. Membuat monster itu melihat ke arah pohon tempat dimana aku sembunyi.
Dengan ini mau gak mau, aku harus melawan nya
Mau bagaimana aku harus mengalahkan nya
Aku menganuskan pedang dan menenangkan diri untuk sesaat.Aku keluar dari tempat persembunyian membuat mata kami saling menatap,aku melihat mata nya masih dengan amarah yang besar.
"Grrr... Aargh!"Monster ungu meraung langsung berlari ke arah aku dan mengeluarkan sebuah cakar dari tangan nya,saat meraung kelihatan Gigi tajam miliki nya.
Dia berlari ke arah aku dengan capat, aku menghindar ke kanan dan monster itu menabrak pohon.
Aku menjaga posisi kembali,monster ungu itu sudah akan bersiap menyerang lagi. Dia kembali lari ke arah aku dengan cepat,saat menghindar lagi dia mengenai tangan aku yang menyebabkan pedang ku terpental cukup jauh dia juga menabrak pohon lagi.
Aku penasaran kenapa dengan tubuh bulat nya dia bisa berlari cukup kencang dan juga kenapa dia menyerang dengan menyeruduk... dia kan punya cakar
Karna aku kehilangang pedang,kini aku harus mengandalkan panah,hanya itu yang aku miliki saat ini.
Tunggu! dia dari tadi selalu menabrak pohon,apakah jika dia berlari tidak bisa langsung berhenti... Ini bisa aku manfaatkan Jika dia berlari lagi ke arah aku, cukup menghindar dan saat dia menabrak pohon, gunakan kesempatan ini untuk menyerang... aku harap ini benar.
Dia sudah mengambil posisi untuk menyerang aku kembali,aku juga sudah siap.Dia berlari lagi ka arah aku lagi tapi kali ini dia lari lebih cepat dari pada sebelum nya dia juga yang awal nya menyerang dengan menyeruduk sekarang dia berlari dengan mengayunkan ke dua tangan nya yang memiliki cakar.
Karena aku tidak mengira dia sekarang menyerang dengan dua cakar nya.Aku berhasil menghindar tapi aku terkena serangan nya membuat tangan kiri ku sedikit terluka,untung nya walau kena serangan aku tetap bisa menghindar.
Dengan cepat aku juga menyerang balik dengan panah dan mengenai tangan kanan dari monster ungu.Dia juga menabrak pohon,membuat dia mengoleng.Melihat kesempatan itu aku bergegas mengambil pedang ku dan langsung berlari ke arah nya saat itu aku menusuk nya dari belakang membuat dia mati seketika.
"Untung lah dia ini jika lari tidak bisa langsung berhenti!"
Setelah dia mati aku langsung mengambil buah vils di atas kepala nya.
"Apa ini memang buah,"kata aku sambil melihat setiap sisi dari buah vils.
"Aku tidak peduli ini apa bukan, tapi setidaknya aku mendapatkan nya... Yaa walaupun satu."
Aku istirahat sejenak.walau cuma melawan satu monster aku sudah kelelahan apa lagi melawan dua... Pasi mati,aku harap jangan bertemu monster ungu lagi.
Ngomong-ngomong lantai 2 sudah sesusah ini!
****
Saat aku berjalan untuk pergi dari Melena,aku tidak sengaja menemukan sebuah Reruntuhan.
Kenapa di sini ada semacam ini.Karena aku penasaran,aku masuk ke dalam.
di dalam ada sebuah satu pintu sangat besar,aku pun menghampiri nya dengan penuh penasaran.
"Kok ada pintu sebesar ini,"kata aku sambil mengetok-mengetok pintu nya.
Terbuka!
Tiba-tiba pintu nya terbuka secara perlahan entah apa yang terjadi.
"T- terbuka!?"
Hah!?.
"H- hah!?... N- nagaa!"mata aku terbelalak, jantung ku berdetak dengan kencang karena melihat apa yang ada di dalam pintu tersebut.
Yaa apa yang aku lihat di dalam adalah naga hitam. Dia mengembangkan sayapnya, matanya menatap ke arah aku.
Dia berdiri di hadapan aku, dan dia lebih tinggi dari pada rumah. Mata nya yang menakutkan tetap menatap tajam ke arah aku.
Aku tidak bisa bersuara dan insting aku berkata jika aku gerak, aku mati!
A- APA DISINI AHKIR DARI RIWAYAT AKU!
...............TAMAT................................................