📝 Mengubah Ide Cerita Menjadi Sebuah Premis ✨
Sebelum bahas ke premis, mari kita bedakan dulu. Apa, sih, itu ide cerita dan premis?
Karena, kadang-kadang, ada yang berpikir bahwa ide dan premis itu sama.
1. Ide Cerita (Story Idea)
👉 Adalah gagasan awal—biasanya masih mentah, luas, dan belum terlalu spesifik.
Bisa berupa potongan inspirasi, situasi menarik, atau pertanyaan “Bagaimana jika…?”
Contoh Ide:
> “Seorang gadis dipaksa menikah dengan pria asing demi melunasi utang orang tuanya.”
Atau
> “Seorang pria bangun setiap hari dengan identitas yang berbeda.”
NOTE!
Ide masih bersifat mentah, belum ada arah konflik atau hasil akhir.
—
2. Premis Cerita (Story Premise)
👉 Premis adalah versi lebih matang dari ide cerita. Premis mencakup;
Siapa tokohnya?
Apa konfliknya?
Apa tujuan atau pertaruhannya?
| Rumus Premis = ide + tokoh + konflik utama + arah cerita |
Contoh Premis:
“Seorang gadis miskin terpaksa menikah dengan pria asing yang lumpuh untuk menyelamatkan keluarganya dari kebangkrutan, tanpa tahu bahwa pria itu sebenarnya berpura-pura demi membongkar pengkhianatan keluarganya.”
NOTE!
Premis bersifat lebih konkret dan spesifik, dan bisa langsung dikembangkan menjadi outline novel.
•••
🍁 Langkah-langkah Mengubah Ide Cerita Menjadi Premis 🍁
Tuliskan Ide Cerita dalam Kalimat Singkat
Ide cerita biasanya sangat sederhana, misalnya:
“Seorang wanita kembali ke kampung halamannya setelah 10 tahun.”
“Seorang pria pura-pura lumpuh untuk membongkar rahasia keluarganya.”
Langkah pertama: Tulis ide tersebut tanpa perlu memikirkan detail.
Tentukan Unsur Utama dalam Cerita
Gunakan 5 unsur dasar untuk memperkuat ide:
Unsur Pertanyaan Panduan
Tokoh Utama — Siapa protagonisnya? Apa yang dia inginkan?
Konflik — Apa rintangan utama atau masalah yang dihadapi?
Tujuan — Apa yang ingin dicapai oleh tokoh utama?
Penghalang — Siapa atau apa yang mencegah tokoh mencapai tujuannya?
Akibat — Apa yang akan terjadi jika tujuan tidak tercapai?
Contoh penguraian:
Tokoh utama: Seorang pria muda kaya, Matthew.
Konflik: Dipaksa menikah dengan wanita yang tidak ia kenal untuk menyelamatkan reputasi keluarga.
Tujuan: Ingin membuktikan bahwa ia bisa mengendalikan hidupnya sendiri.
Penghalang: Ayahnya, masa lalu kelam, dan istri barunya yang misterius.
Akibat: Jika gagal, ia kehilangan kendali atas bisnis dan hidupnya.
Rangkai Unsur-Unsur Tersebut menjadi Premis
Format umum premis yang kuat:
—> "[Nama tokoh utama], seorang [identitas atau latar belakang], harus [tujuan atau tindakan] ketika [konflik utama], tetapi [hambatan atau rintangan] menghalangi jalannya, hingga akhirnya [taruhannya atau akibatnya]."
Contoh hasil premis dari langkah-langkah di atas:
—> “Matthew Stanley, pewaris hotel mewah di San Francisco, terpaksa menikahi wanita asing demi menyelamatkan reputasi keluarga, namun semakin lama ia justru mulai mencintai istrinya yang menyimpan masa lalu kelam, dan harus memilih antara kesetiaan pada keluarganya atau menyelamatkan cinta yang mulai tumbuh.”
Pastikan Premis Menjawab 3 Pertanyaan Penting
1. Siapa protagonisnya?
2. Apa yang diinginkan protagonisnya?
3. Apa yang menghalanginya?
Jika premis kamu menjawab tiga hal ini, artinya premis sudah cukup kuat untuk dikembangkan menjadi sinopsis dan outline novel.
✅ 5. Uji Kekuatan Premis
Tanyakan pada diri sendiri:
Apakah konflik dalam premis cukup kuat dan menarik?
Apakah ada perubahan yang akan dialami tokoh utama?
Apakah pembaca bisa membayangkan genre dari premis ini?
Jika iya, maka premis tersebut sudah siap dijadikan kerangka cerita.
📝📝📝
✅ Tips Menyusun Premis yang Kuat:
•• Buat konflik utama sejelas mungkin.
•• Tambahkan unsur emosi atau ketegangan.
•• Jangan ragu memberi twist atau misteri.
•• Gunakan kalimat aktif dan hindari penjelasan berputar-putar.
NOTE
MATERI INI HASIL DISKUSI TERBUKA RUANG AUTHOR. SILAKAN DIBACA, SEMOGA BERMANFAAT.
TIDAK DIPERKENANKAN UNTUK MENYIMPAN ILMU INI SENDIRIAN. SILAKAN SHARE DENGAN TETAP MENYERTAKAN SUMBER.