( haloww perkenalkan saya author baru, disini jadi mohon kerjasama nya yaa, tolong dimaklumi bila ada salah kata di cerpen ini atau ada yang mengganjal dihati readers tentang cerpen aku ini saya minta maaf..)
Suatu hari di pagi hari yang cerah, ada seorang gadis tengah bersiap-siap menuju sekolahnya. Sebut saja gadis itu REA ANJANI PUTRI, atau kerap disapa REA.
Rea adalah siswa berprestasi disekolahnya, REA pun sangat cantik bahkan rea dijuluki primadona disekolahnya itu. htss akan tetapi.. ada satu orang yang sangat membenci rea, yaitu REVANO BAGASKARA. Revano atau kerap disapa Vano, ia adalah seorang ketos disekolah dan amat disegani para siswa maupun siswi Namun. Vano memiliki sikap yang amat dingin sedingin kutub Utara, meski vano memiliki sikat yang sangat cuek tapi tidak mengurangi kadar ketempanan nya.
Mungkin sebagian dari readers bertanya, kenapa vano sangat membenci rea, padahal rea cantik dan pintar lho ?
Yaa jawabannya karena Vano risih terus didekati.. oleh rea, bahkan ada suatu kejadian yang sangat memuncak amarah dari seorang Revano Bagaskara, kejadian itu dimana saat rea menembak dirinya di taman sekolah dengan disaksikan oleh seluruh siswa siswi, bahkan ada beberapa guru yang menyaksikan nya sungguh vano malu sekali. Vano pun menolak ungkapan hati dari rea dengan tegas dan lantang, karena Vano tidak menyukai sifat rea dengan kecegilannya itu.
Tringg 🔔🔔
Tringg 🔔🔔
Tringg 🔔🔔
Bel sekolah pun berbunyi menandakan para siswa/siswi harus masuk karena pelajaran akan dimulai
POV KELAS IPA
Suaru gemeriuh dari para siswa maupun siswi yang sedang berbicara sangat ramai sekali.
“ Hai rea, Lo nanti mau kekantin gak sama gue ” ajak Arga dengan senyuman yang lebarnya itu.
“ hmm, boleh deh arga.” jawab rea juga tersenyum.
“ Okeyy, Nona cantik.” gurau Arga dengan gombalannya itu.
“ haha, bisa aja sih Lo itu arga.” sahut tea sambil tertawa menikmati setiap guyonan dari Arga.
Tringgg🔔
Bel istirahat pun tiba.
Rea dan Arga berjalan beriringan, layaknya orang yang sedang berpacaran.
Semua mata tertuju kepada rea dan Arga saat mereka menuju kekantin, bagaimana tidak rea bagaikan Dewi yang turun dari surga parasnya yang sangat cantik itu sangat sering sekali ditatap penuh puja/nafsu oleh kaum Adam kecuali Vano. Dan Arga meskipun tidak seganteng Revano Arga juga terbilang cukup ganteng alis yang tebal dan hidungnya yang mancung, kulit sawo matang kerap juga diminati oleh sebagian siswi disekolah nya itu.
Sesampainya rea dan Arga, Arga pun mengajak rea duduk paling pojokan sana dengan alasan, tidak suka keramaian. Rea pun menyetujui nya, dengan tatapan yang seolah menyari seseorang. Sedari rea menuju kantin tadi.
Senyum rea terbit saat seorang cowok memasuki kantin dengan paras yang sangat tampan, namun tidak mengurangi sikap nya yang sangat cuek dan acuh pada seseorang.
“ Arga gue mau kemeja kak Vano dulu ya, Lo makan aja ” ucap rea menuju meja Vano.
“ oh okee, yaudah Lo sana aja ” jawab Arga sedikit berteriak karena suasana kantin itu sangatlah ramai.
Kini rea sudah didepan Vano dengan mata yang sangat memuja dan senyum yang sangat manis, rea pastikan siapapun orang yang melihat rea tersenyum bakalan diabetes sangking manisnya wkwk.. kecuali Vano yaa.
“ kenapa Lo kesini? Gak capek ngejar gue terus ha? ” tanya Vano dengan tatapan jengah menatap rea.
“ mau sampai kiamat pun gue gak akan pernah berhenti ngejar kak Vano ” canda rea sambil tertawa kecil.