Alkisahlah sebuah kisah seorang anak yang terjatuh dari lantai 4 sebuah sekolah, dia terjatuh ketika sedang mencari temannya. Menurut rumor, rohnya masih bergentayangan di sekolah itu, dan masih mencari temannya. Dia terjatuh dari lantai 4 karena tidak sengaja terpeleset dari jendela kelas.
Alya, adalah seorang siswi SMP di sekolah itu, dia tidak percaya dengan kisah tersebut. “Itu cuma urban sekolah ga sih? Ga mungkin ada hantu di sekolah kita,”.Ujar Alya yang masih tidak percaya dengan kisah tersebut. “Tapi Lya, banyak yang udah pernah denger tangisan hantu itu di malam hari. Kamu lupa apa yang udah diceritain si Mia pas dia mau ngambil buku dia malem-malem di sekolah?”.Kata Anisa, “Halahhh… orang kek gitu dipercayain, dia tuh kan suka ngarang cerita”.Sahut Melinda. “Mel, lu ga percaya 'kan?”.Tanya Alya, “Gak lah, kalo mau nanti malem kita ke sekolah bareng-bareng, gimana?”.Tanya Melinda. Alya langsung setuju dengan hal itu, dan Anisa menolak ajakan Melinda karena dia terlalu takut.
Malam harinya, Alya dan Melinda datang ke sekolah malam-malam. “Hmm… suasananya agak beda.”.Ucap Alya, “Yaiyalah, orang ini kan malem.”.Kata Melinda. “Iya juga sih…”. “Yaudah, buruan masuk yookk, nanti keburu larut malem”.Ajak Melinda. Alya dan Melinda berjalan di lorong sekolah yang sepi dan gelap. Mereka naik ke lantai 4, tempat dimana orang tersebut jatuh. “Dipikir-pikir, ngapain kita naik ke lantai 4? Kan kabarnya jatuh di belakang sekolah.”.Heran Alya. “Kita cuma mau ngecek doang, nanti juga kita kesitu.”.Jawab Melinda.
Setelah mengeksplor lantai 4 yang ternyata tidak ada hal aneh terjadi, Melinda dan Alya berjalan ke arah belakang sekolah, tempat jasad tersebut terjatuh. Saat mulai berjalan, Alya merasakan ada seseorang yang mengawasi mereka, namun dia mengabaikan hal tersebut. “Kok… disini lebih dingin, dan mengapa lampunya redup sekali?”.Tanya Alya dalam batin. Mendadak, lampu belakang sekolah berkedip-kedip dan terdengar suara tangisan seseorang. Suasana mencekam, dan angin dingin menerpa kulit mereka berdua. “Heeh… Mengapa suasanya menjadi seperti ini?”.Tanya Melinda dalam batin. “Hmm… aku merasa ragu untuk melanjutkannya, aku ingin pulang…”.Ujar Alya dalam batin.
Tangisan itu semakin terdengar jelas, dan mereka terus berjalan menghampiri arah sumber suara tersebut. Saat mereka sampai, ada seorang anak yang memakai baju SMP yang sedang duduk di kursi taman, menangis… namun, itu bukan air mata… melainkan… “darah?!”.Ujar mereka berdua yang terkejut. Hal tersebut menarik perhatian anak yang menangis tersebut, dia berdiri dan mulai berbalik. Alangkah terkejutnya mereka, bahwa anak tersebut bersimbah darah, pakaian dan wajahnya penuh dengan darah dan bekas luka, dia tersenyum dan bilang “Ahh… teman-teman, kemana saja kalian? Aku sudah mencari kalian selama ini…”.Tersenyum seram. Mereka terkejut, dan berlari tanpa arah jelas, Alya berhasil keluar dari sekolah… namun, kemana Melinda? Alya ingin mencoba masuk kembali dan mencari Melinda, tapi tidak cukup berani, akhirnya Alya memutuskan kembali ke rumahnya.
Keesokan paginya, Melinda ditemukan meninggal bersimbah darah di belakang sekolah, terduduk di kursi taman. Alya tidak menduga bahwa dia akan melihat hantu itu kemarin malam, dia masih merasa gelisah dan takut. Mulai saat itu, Alya mulai percaya dengan kisah hantu, bahkan itu gurauan teman-temannya.
-TAMAT-
[THANKS FOR READING THIS STORY]