Malam hari telah tiba.
Dimana Clarissa yang baru saja pulang dari pekerjaannya, dia begitu terlihat sangat lelah sekali karena hari ini dia dimarah oleh Bosnya.
Moodnya benar-benar sangat hancur sekali, namun saat dia membuka pintu rumahnya matanya terbelalak, dia sangat terkejut bahwa keadaan rumahnya begitu sangat rapi sekali.
Clarissa melangkahkan kakinya untuk masuk melihat disekelilingnya, lalu dia berjalan kearah kamarnya ternyata kamarnya juga begitu rapi dan wangi sekali.
Arden yang tiba-tiba muncul membuat Clarissa terperanjat sekali sambil mengelus-elus dadanya. Arden hanya tersenyum kepadanya.
" Jangan bilang ini semua kamu yang melakukannya?" tanya Clarissa kepada Arden
Arden menganggukkan kepalanya dengan wajah tersenyumnya.
" Kenapa kau lakukan itu?"
" Tidak apa-apa, hanya saja aku ingin membantumu. Sepertinya kamu terlihat sangat lelah hari ini. Aku ingin membuatkan makanan untuk tetapi aku tidak bisa menyentuh alat dapur dan makanan" jelas Arden dengan wajah sedihnya
Clarissa merasa sedikit heran, bagaimana dia begitu santai berbicara dengan hantu?
" Tidak perlu, aku bisa memasak sendiri kok dan lagi terima kasih ya atas semuanya ini, aku benar-benar tidak menyangka kamu malah membantuku"
" Tidak perlu berterima kasih, aku sangat senang melakukannya"
" Baiklah, kalau begitu aku masuk masak untuk makan malam"
Arden menganggukkan kepalanya, dimana Clarissa menaruh tasnya diatas meja tepat didepan kamarnya.
Moodnya seketika berubah menjadi baik saat melihat Arden membantu dirinya, tetapi hal yang aneh mengapa dia berwujud seperti manusia?
Bahkan Ibu Ana mengatakan dia begitu mengerikan sekali, Clarissa hanya menghelankan nafasnya saja dia benar-benar dunia ini sangat aneh.
Clarissa yang sudah didapur, setelah menguncir rambutnya dia merasa bagian tengkuknya dingin. Tentu saja itu Arden yang sedang menjenguk Clarissa.
Clarissa terdiam, lalu berbalik menatap Arden yang memang dibelakang Clarissa namun sedikit jauh.
" Kamu seperti itu sangat mengerikan tau, jika kamu ingin melihatku memasak mendekat kesini jangan jauh begitu rasa tengkukku benar-benar gak enak sekali"
Arden hanya cengengesan, lalu dia mendekat kearah Clarissa. Namun hal membuat Clarissa merasa sedikit takut, kakinya Arden tidak ada. Dia melayang diatas udara tentu saja diakan hantu.
Kini Arden sudah tiba didekannya Clarissa, namun saat dia mengeluarkan mie instan untuk dimakan seketika saja Arden menegurnya.
" Kamu hanya makan mie?"
" Aku sudah terbiasa seperti ini, menghemat uang belanjaku karena setiap gajian aku harus mengirimkan uang kepada ibu"
" Tapi mie tidak terlalu baik untuk kesehatan, seharusnya kamu makan yang sehat seperti sayur, ikan dan serta lainnya"
Clarissa menghelankan nafasnya kembali, ingin sekali dia makan begitu namun teringat tentang bagaimana dipanti asuhan yang susah makan.
" Sudahlah tidak apa-apa, aku hanya ingin makan ini saja. Apa kamu mau?"
Arden menggelengkan kepalanya.
" Aku tidak makan, aku hantu"
Lagi-lagi Clarissa lupa bahwa Arden bukan manusia, bisa-bisanya dia menawarkan makanan untuk Arden.
Merasa sangat malu, akhirnya Clarissa memasak untuknya sendiri hanya butuh beberapa menit saja mie yang dimasak oleh Clarissa sudah matang.
Kini Clarissa duduk dimeja makan, begitu juga dengan Arden duduk tepat didepannya Clarissa.
Clarissa merasa sangat penasaran sebenarnya dia mati karena apa? Jadi dia mencoba untuk bertanya kepada Arden.
" Apa aku boleh bertanya sesuatu kepadamu?" tanya Clarissa kepada Arden
" Tentu saja boleh, kamu ingin bertanya apa?"
" Kamu meninggal karena apa?"
Seketika Arden langsung menundukkan kepalanya, dia begitu sangat sedih sekali teringat waktu itu dia dibunuh oleh orang asing tidak dikenalnya.
Clarissa yang melihat Arden sedih, membuatnya kembali berbicara.
" Tidak apa-apa jika tidak mau menjawabnya, maaf ya aku membuatmu teringat"
Arden menggelengkan kepalanya, lalu dia mengangkat wajahnya.
" Aku dibunuh orang asing yang tidak aku kenal, waktu itu sebelum aku dibunuh. Aku bertengkar dengan tunanganku karena dia ketahuan selingkuh, setelah kejadian itu aku tidak sadar bahwa dirumah ini ada seseorang yang sudah mengintaiku, saat aku ingin tidur orang asing itu menerkamku habis-habisan tanpa aku bisa melawannya lagi, lalu aku ditemukan tepat 3 hari setelah aku dibunuh, sampai sekarang aku tidak tau siapa sebenarnya yang membunuhku. Makanya aku masih disini karena aku ingin mengetahui siapa dalang dibalik pembunuhan itu"
Clarissa terdiam, seperti ada sesuatu yang dia rasakan didalam dirinya. Dadanya begitu sesak sekali. Bagaimana bisa orang itu tega membunuh Arden secara sadis?
" Lalu, dimana tunanganmu?" tanya Clarissa
Arden menggelengkan kepalanya kembali.
" Aku tidak tau dimana dia, saat aku ditemukan meninggal serta pemakananku dia tidak ada sama sekali datang"
" Jadi sampai sekarang kamu belum menemukan orang yang membunuhmu?"
Arden menganggukkan kepalanya.
" Apa pihak keluargamu tidak menguruh polisi untuk menyeledikinya?"
" Sudah, hanya saja biayanya terlalu mahal sekali. Bahkan Ibuku tidak memiliki uang untuk itu dengan berat hati dia mengikhlaskan kematianku padahal sebenarnya dia tidak rela aku pergi"
Clarissa merasa sedih sedikit saat mendengar ceritanya Arden. Rasanya ingin sekali air matanya mengalir namun dia tahan..
" Yang selalu aku pikirkan hingga sekarang bagaimana Ibuku bisa mengobati Ayahku jika tidak ada biaya"
" M-maksudmu sekarang Ayahmu sakit?"
" Iya Ayahku sakit, dari dulu aku yang selalu mencari uang untuk Ayahku berobat. Namun setelah kematianku Ibuku benar-benar harus bekerja keras sekali. Aku sangat tidak tega melihatnya"
Arden menangis tepat didepan Clarissa, dia begitu sangat bingung sekali apakah hantu bisa menangis?
Clarissa juga sangat bingung harus bagaimana dia membujuknya?
" Apa kamu sering berkunjung menemui kedua orang tuamu?"
Arden menganggukkan kepalanya.
" Lalu apa Ayahmu semakin tidak ada perubahannya?"
Arden menggelengkan kepalanya.
Clarissa menghelankan nafasnya, rasa hati Clarissa juga sakit sekali mendengar bagaimana orang-orang itu membunuh Arden tanpa salah.
Clarissa terdiam, lalu dia menatap kearah Arden membuatnya kembali jua menatap Clarissa.
" Aku rasa, aku bisa membantu kedua orang tuamu. Tetapi mungkin tidak seberapa hanya saja bisa membantu Ibumu untuk membawa Ayahmu pergi berobat"
Seketika Arden menatap Clarissa begitu sangat lekat sekali saat mendengar ucapannya Clarissa.
" K-kamu mengapa ingin membantuku? Bahkan kita baru saja kenal"
" Aku manusia, aku masih punya hati. Aku ingin merasakan namanya merawat orang tua yang sedang sakit. Karena aku tidak pernah merasakan namanya dirawat oleh orang tua"
" Kenapa?"
" Karena aku dibuang dari bayi"
Arden terdiam, dia merasa juga sedih mendengarnya. Tetapi dia tidak bisa apa-apa karena dia saat ini adalah hantu.
" Besok, antar aku ketempat orang tuamu. Aku akan membantu pengobatan Ayahmu hingga sembuh"
Air mata Arden semakin mengalir, dia tidak menyangka ada orang yang baik ingin membantu keluarganya.
" Aku hanya bisa mengucapkan terima kasih kepadamu Clarissa, aku akan menjagamu dari orang-orang yang jahat kepadamu"
Clarissa merasa bingung, bagaimana Arden mengetahui namanya.
" Sebentar, sebentar. Kok kamu tau namaku? Sepertinya aku belum mengatakan namaku kepadamu?"
Arden terkekeh mendengarnya.
" Aku mendengar Ibu Ana menyebut namamu tadi pagi"
" Oh begitu ya"
" Tetapi, mengapa kamu tidak takut kepadaku Clarissa?"
Clarissa terdiam, dia memang tidak tau juga mengapa dia tidak takut kepada Arden padahal didepannya bukanlah manusia melainkan hantu.
" Aku juga tidak tau sih kenapa, dan lagi wajahmu begitu tampan serta sangat mirip dengan manusia hanya saja kakimu tidak terlihat hehe"
Arden tersenyum saat mendengar ucapannya Clarissa, rasanya dia benar-benar terhibur sekali. Biasanya dia merasakan begitu sangat kesepian sekali dirumah ini.
Namun saat ini sangat berbeda setelah Clarissa ada disini.