Aurelia gadis yatim piatu saat ini hanya tinggal bersama Paman dan Tantenya. Namun mereka memiliki rencana untuk menjual Aurelia kepada para pembisnis.
Mereka dengan teganya memberikan obat perangsang kepada Aurelia, agar mereka bisa mendapatkan uang sejumlah banyak.
Aurelia tidak mengetahui tentang kelicikan mereka semua terutama Debbie kakak sepupunya Aurelia.
" Kak, kemana kamu membawaku pergi?" tanya Aurelia yang merasa heran
" Ikuti saja aku, nanti kamu akan tau kok" jawab Debbie dengan tersenyum licik
Aurelia benar-benar tidak tau kemana dia akan dibawa pergi, saat tiba disalah satu bar, Debbie berhenti serta memarkirkan mobilnya.
Dia turun terlebih dahulu, lalu berjalan mengarah pintunya Aurelia serta membukanya.
" Turun" ucap Debbie usai membuka pintu
Aurelia menuruti perintahnya dan turun dari mobil, lalu dia mulai bertanya kembali.
" Kak, kita ada dimana ini?" tanya Aurelia kembali
" Sudah jangan banyak bicara, ikut saja" jawab Debbie dengan ketusnya sambil menarik Aurelia
Aurelia masih mengikuti langkah kakinya Debbie, saat mereka sudah tiba didalam bar itu membuat Aurelia sedikit merasa sangat takut sekali.
Kini Debbie membawa Aurelia duduk tepat didepan orang yang sedang menyiapkan minuman beralkohol.
" Jus satu" ucap Debbie sambil memicingkan matanya kepada pria didepannya
Pria itu sangat paham sekali dengan apa yang dilakukan Debbie, karena sepertinya mereka sudah melakukan kerja samanya.
" Ini jus nya Nona"
" Terima kasih"
Debbie memberikan jus itu kepada Aurelia untuk dia minum, jika Debbie memesan bir Aurelia akan curiga dengan apa yang telah dia lakukan.
Aurelia pun langsung meminumnya saat diberikan oleh Debbie, dia tidak ingin banyak bicara karena tau sifat Debbie bagaimana.
Setelah beberapa menit Aurelia meminum jus itu, tubuhnya terasa aneh seperti panas sekali serta membuatnya sedikit bergairah.
Aurelia benar-benar tidak tau apa yang sudah terjadi kepada dirinya. Aurelia mulai gelisah sekali pandangannya juga sudah mulai kabur.
Nafasnya naik turun seperti habis jogging, dia mencoba memegang lengannya Debbie dan mulai bertanya.
" Kak, apa yang sudah kau buat dalam jus itu?" tanya Aurelia membuat Debbie menoleh kearahnya
" Apa yang kau maksud?"
Debbie yang berpura-pura tidak mengerti tentang apa yang ditanyakan oleh Aurelia.
" Tubuhku terasa aneh kak, seperti panas terbakar sekali"
Debbie tersenyum, ternyata obatnya begitu sangat cepat sekali bereaksi. Kini Debbie mendekat kearah Aurelia dan membisikkan sesuatu.
" Sebentar lagi kamu akan menikmati malam yang panjang bersama para pria tua" bisik Debbie membuat Aurelia membelalakkan matanya
Aurelia seketika turun dari kursinya dan menjauh dari Debbie, namun dia hanya tersenyum puas melihat Aurelia benar-benar tidak bisa menahannya lagi.
" Kau tidak akan bisa kabur kemana-mana Aurelia, sebentar lagi kamu akan masuk kedalam ruangan yang begitu bergairah"
" Kau benar-benar bukan manusia Debbie" teriak Aurelia
Debbie hanya tertawa saja, dia merasa sangat puas sekali dengan apa yang sudah dia lakukan.
Namun saat Debbie ingin mendekat, Aurelia dengan cepatnya melemparkan kursi sehingga mengenai kakinya Debbie.
" Aah" meringisnya Debbie
Saat itu juga Aurelia pun kabur.
" Aurelia, jangan kabur kamu" teriak Debbie mencoba mengejarnya
Namun, kakinya begitu terasa sangat sakit sekali sehingga membuatnya tidak bisa mengejar Aurelia.
Sementara Aurelia.
Dia sedang menelusuri lorong tersebut, tubuhnya yang sudah tidak bisa menahannya lagi.
Rasanya membuatnya begitu sangat kepanasan sekali, saat melihat salah satu dari kamar terbuka Aurelia pun masuk kedalam kamar tersebut.
Ternyata Aurelia bersembunyi dari orang-orang suruhan Debbie untuk menangkapnya. Akhirnya Aurelia berhasil masuk kedalam kamar tersebut.
Tetapi dia sangat tidak tau bahwa didalam kamar itu ada seseorang yang baru saja selesai membersihkan dirinya.
" Siapa kau?" tanya seseorang itu
Aurelia yang duduk dilantai tadi kini dia mencoba untuk berdiri, namun tubuhnya sudah tidak bisa lagi untuk menahannya.
" M-maafkan aku, s-sepertinya aku salah masuk kamar" ucap Aurelia dengan nada yang sudah gemetar
Seseorang itu mendekat kearah Aurelia, mendengar langkah kaki yang sedang berjalan mengarahnya Aurelia semakin merasa takut.
" J-jangan mendekat ku mohon, maafkan aku yang salah masuk kamar, tetapi tolong beri waktu aku sebentar untuk bersembunyi karena didepan ada seseorang sedang mencariku"
Seseorang itu adalah Elmero Harvey, pria yang dikenal sebagai Ketua Mafia yang dingin serta menakutkan.
Dia memiliki tubuh tinggi menjulang, serta otot-otot yang ada ditubuhnya membuatnya begitu terlihat sempurna sekali.
Saat dia sudah tiba didepan Aurelia.
" Menarik sekali, sepertinya kamu sudah diberi obat dengan seseorang" ucap Elmero dengan nada senangnya
" O-obat?" ulang Aurelia mencoba untuk tetap terjga" Obat apa yang kamu maksdu?" tanya Aurelia
" Kau tidak tau seseorang itu memberikan mu obat perangsang?"
Seketika mata Aurelia terbelalak saat mendengar ucapannya Elmero, ternyata Debbie benar-benar jahat memberikannya obat perangsang kepadanya.
" Siapa namamu?" tanya Elmero
" A-aurelia" jawabnya dengan penuh tahanan
Aurelia yang sudah benar-benar tidak tahan lagi, kini dia terjatuh kelantai hal itu membuat Elmero tersenyum miring.
" Sepertinya kau benar-benar sudah tidak bisa menahannya, kalau begitu akan ku bantu kau" ucap Elmero sambil menggendong Aurelia
" T-tolong jangan sentuh aku, ku mohon lepaskan aku" dengan nada memohonnya
Elmero tersenyum tipis, dia sangat menikmati dengan nada memohonnya Aurelia.
Lalu, dia menaruh Aurelia diatas tempat tidurnya rasanya dia ingin segera melahap Aurelia.
" J-jangan aku mohon lepaskan aku"
" Kau sendiri yang masuk kedalam sarangmu, dan tidak akan mudah bagimu untuk lepas dariku"
Dimana tangannya Elmero mulai meraba-raba tubuhnya Aurelia, seketika dia merespon sentuhan itu.
Elmero tersenyum sungging merasa semakin membara sekali didalam dirinya saat tubuhnya Aurelia merespon.
" Sepertinya kau sangat suka dengan sentuhanku"
Aurelia menggelengkan kepalanya, namun yang dikatakan oleh Elmero adalah benar setiap kali dia menyentuhnya Aurelia merespon.
Bahkan dia mendesah, semakin Aurelia mengeluarkan suaranya semakin membuat Elmero tidak bisa menahan dirinya.
" Baiklah, bagaimana kita mencoba untuk memulainya sayang?" tanya Elmero sambil mengelus-elus pahanya Aurelia
" Tidak aku mohon jangan lakukan itu" jawab Aurelia dengan menahan dirinya
Aurelia mencoba menggigit bibirnya agar dia masih bisa menahan sentuhan itu, dimana Elmero melihatnya mencoba untuk menegur Aurelia.
" No, no sayang. Jangan ditahan okey rileks saja percayakan kepadaku, aku akan bermain dengan lembut"
Apalah daya bagi Aurelia, dia sudah sangat begitu lemah sekali bahkan tidak ada tenaga untuk melawan Elmero.
Senyuman Elmero semakin lebar sekali dibibirnya karena dia mendapati bahwa Aurelia sudah tidak bisa melawannya lagi.
Dan akhirnya, Elmero membuka semua bajunya Aurelia. Air mata Aurelia mengalir dipipinya.
Apakah malam ini keperawanannya akan hilang diambil oleh pria asing?
****
Malam berganti pagi.
Dimana Aurelia membuka matanya perlahan-lahan, rasanya begitu sangat sakit sekali kepalanya..
Dia begitu sangat ingat sekali apa yang terjadi tadi malam, tiba-tiba Aurelia melihat kearah sampingnya ternyata pria asing itu sedang tertidur begitu lelap sekali.
Sangking lelapnya, dia memeluk Aurelia. Dimana Aurelia mencoba untuk melepaskan pelukannya dari tubuhnya.
Dia perlahan-lahan mengangkat tangannya Elmero dari atas perutnya, saat sudah terlepas akhirnya Aurelia bisa keluar dari dalam pelukannya.
Dia pun turun dari tempat tidur serta mengambil semua pakaiannya dan menggunakannya, sebelum dia bangun Aurelia harus pergi dari sini agar dia tidak terjebak dengan pria asing itu.
Waktu berjalan dengan begitu cepat sekali, dimana telah menunjukkan pukul 10 pagi.
Ternyata Aurelia bangun tadi tepat pukul 6 pagi, yang bisa dikatakan semua orang masih dalam keadaan tidur.
Elmero meraba-raba disampingnya mencari keberadaan Aurelia, merasa tidak ada dengan cepatnya Elmero bangun dan membuka matanya.
Saat dia sadar, bahwa Aurelia sudah tidak ada lagi hal itu membuatnya menjadi marah.
" Jangan pernah bisa kabur dariku Aurelia, aku akan segera menemukanmu"
Sementara itu.
Plak!
" Kemana saja kamu pergi ha?" teriak Thalita
" M-maaf tante, Aurelia tadi malam tersesat dibar itu"
" Halah bohong saja ma, dia tadi malam kabur kok" melainkan Debbie menyambung
Aurelia hanya menundukkan kepalanya, selalu saja dia mendapatkan perilaku yang tidak pantas dari mereka.
Dimana Thalita menarik rambutnya Aurelia dia begitu kesal sekali, karena gara-gara Aurelia kabur dia tidak bisa mendapatkan uang itu.
" Gara-gara kamu semuanya menjadi hancur, uang itu hangus begitu saja karena kamu kabur" teriak Thalita
Aurelia hanya bisa menangis saja, dia tidak bisa melawannya.
" Karena kamu menghancurkan semaunya, angkat kakimu dari rumah ini"
Aurelia langsung menatap Thalita dengan mata yang memohon agar dia tidak diusir dari rumah ini.
Aurelia menggelengkan kepalanya dengan air mata yang mengalir dipipinya.
" Tidak tante, jangan usir Aurelia dimana nantinya Aurelia akan tinggal"
" Aku tidak peduli dimana kamu akan tinggal, sekarang ambil semua barangmu dan pergi dari sini"
Brak!
" Barang-barangnya sudah aku siapin nih" ucap Debbie dengan wajah tersenyumnya
Aurelia kembali menggelengkan kepalanya, dimana Thalita melepaskan tangannya dari rambutnya Aurelia.
" Tidak, Aurelia mohon jangan usir Aurelia"
Namun Thalita dan Debbie tidak mendengarkannya, dimana mereka menyeret Aurelia keluar dari rumah itu serta membawakan barang-barangnya Aurelia.
" Pengemis tidak diterima disini" ucap Thalita
Debbie yang sedang mengejek Aurelia, karena ulahnya akhirnya Aurelia diusir dari rumah itu.
Aurelia hanya bisa menangis saja, dimana dia akan tinggal?
Aurelia bangun dari duduknya, lalu mengambil barang-barangnya dan pergi dari sana. Dia benar-benar bingung harus kemana?
Dia tidak memiliki uang sepeserpun, bagaimana dia bisa untuk menyewa rumah? Air matanya masih mengalir dipipinya, rasanya benar-benar sangat sakit sekali.
Kenapa hidupnya seperti ini setelah kepergian kedua orang tuanya.
Kini berbeda dengan suasana dirumah mewah, terdapat seorang pria yang begitu menuntut bawahannya untuk mencari Aurelia.
Siapa lagi kalau bukan Elmero.
" Cari gadis itu hingga ketemu, bawa dia kemari kepadaku" perintah Elmero kepada bawahannya
" T-tapi tuan, kami tidak tau gadis seperti apa yang tadi malam bersama tuan"
" Aku tidak peduli, intinya kalian harus temukan dia dan bawa kepadaku, jika tidak maka akan tau akibatnya"
" Baik tuan"
Para bawahannya itu pun memberikan hormat kepada Elmero lalu mereka pergi mencari gadis itu.
Mereka tampak frustasi, karena tidak tau gadis seperti apa yang tadi malam bersama tuannya.
" Bagaimana kita menemukan gadis itu? Kenyataannya kita tidak tau tentang gadis itu" ucap Rey
" Sudahlah kita cari saja" sahut Bimo
" Apa yang mau kita cari? Bahwa kita tidak tau wajahnya bagaimana" balas Rey
Bimo menjadi frustasi yang dikatakan oleh Rey adalah benar, karena mereka tidak tau wajahnya seperti apa.
Namun mereka masih saja tetap mencarinya karena tidak ingin dihukum oleh tuannya.
****
Setelah dua jam penuh.
Mereka kembali kerumah mewah itu untuk melaporkan kepada Elmero bahwa mereka tidak menemukan gadis yang dimaksud.
" T-tuan, kami mohon maaf tidak bisa menemukan gadis yang anda maksud"
Praaanggg tsssss!
Elmero melemparkan vas bunga tepat didepan kaki mereka, dimana terlihat sangat marah sekali wajahmya Elmero karena bawahannya tidak menemukan Aurelia.
" Bodoh sangat bodoh sekali kalian semuanya, hanya mencari gadis itu kalian tidak bisa menemukannya" teriak Elmero
Semua bawahannya hanya terdiam dan menundukkan kepalanya disaat Elmero sedang marah.
Dia begitu frustasi sekali tidak mengetahui dimana keberadaannya Aurelia.
" Aarrgghhh dimana sebenarnya kau berada Aurelia" teriak Elmero
Bawahannya saling bertatapan, ternyata nama gadis itu adalah Aurelia. Siapa sebenarnya gadis itu sehingga membuat Elmero seperti itu?
Ada hal apa sebenarnya dengan gadis itu sehingga membuat Elmero ingin mencari keberadaannya dimana. Ini untuk pertama kalinya Elmero bersama gadis padahal banyak wanita-wanita lainnya mengincar dirinya namun dia begitu tidak tertarik sekali.
Namun sekarang dia begitu sangat frustasi sekali karena tidak menemukan Aurelia.
Waktu berjalan begitu cepat, minggu demi minggu, bulan demi bulan. Akhirnya Elmero benar-benar tidak bisa menemukan keberadaannya Aurelia ada dimana.
Dia sudah menggeladah seluruh kota ini namun tidak menemukan Aurelia ada dimana,
Rasanya ingin sekali menyerah, tetapi dia sangat tau bahwa dia telah menaruh harapan kehidupan lain didalam Aurelia bisa dikatakan saat waktu bermain dengannya.
Elmero tidak sengaja membuang benih tepat didalam, jadi itulah mengapa Elmero mencari keberadaannya Aurelia.
Karena tau pastinya Aurelia akan mengandung benihnya.
****
2 tahun telah berlalu.
Akhirnya Elmero mendapatkan keberadaannya Aurelia dimana, dia sedang tinggal disebuah desa terpencil. Serta Elmero mendapatkan informasi lainnya.
Dimana Aurelia bersama anak kecil sekitar umur 2 tahun. Elmero sangat yakin bahwa itu adalah anaknya.
Elmero sedang berjalan menuju tempat tinggalnya Aurelia bersama anaknya, hatinya begitu bahagia sekali karena dia bisa menemukan mereka berdua.
Saat tiba, Elmero dengan cepatnya turun dari mobilnya dia melihat kearah rumah kecil didepannya..
Rasanya dia begitu sangat bersalah sekali karena telat mencari keberadaannya, hidup kesederhanaan lalu mengurus bayi dengan sendirinya hingga 2 tahun ini.
Dadanya begitu sesak sekali, rasanya seperti dijatuhi sesuatu. Kini Elmero melangkahkan kakinya maju kearah rumah itu.
Namun tiba-tiba.
" Maaf, siapa anda?" tanya seseorang dari arah belakang
Elmero membalikkan badannya saat mendengar seseorang menegur dirinya, saat dia berbalik betapa terkejutnya bahwa seseorang itu yang dicari-carinya.
" Aurelia" gumam Elmero namun didengar Aurelia
" Maaf, anda mengenal saya?" tanya Aurelia kepada Elmero
Dimana pandangan Elmero terfokus dengan gadis kecil yang sedang ada digendongan Aurelia, telihat dari mata gadis kecil itu sangat mirip sekali dengan dirinya.
Hatinya begitu sakit sekali melihat keadaannya begitu sangat buruk. Elmero melangkah maju mendekat kearah Aurelia serta gadis yang digendongnya.
Hal itu membuat Aurelia sedikit heran dan merasa bingung, siapa pria asing didepannya ini? Dan keperluan apa dia datang kemari.
Saat tiba.
Gleb!
Elmero langsung memeluk mereka berdua, Aurelia hanya terdiam dan menjadi patung saat pria asing baginya memeluknya secara tiba-tiba.
" Akhirnya aku menemukanmu Aurelia, sudah sekian lamanya aku mencarimu"
Aurelia merasa bingung saat mendengar ucapannya Elmero, dia benar-benar bertanya-tanya siapa sebenarnya pria didepannya ini?
" Maaf, apa kamu mengenalku?" tanya Aurelia
" Aku pria yang waktu itu di bar, apakah kamu tidak ingat denganku?"
Dug!
Jantung Aurelia berdebar begitu sangat kencang sekali saat mendengar ucapannya, dia benar-benar begitu ingat tentang waktu di bar itu serta didalam kamar.
Dimana Aurelia mendorong Elmero membuatnya menjadi terkejut.
" J-jadi kau pria brengsek yang mengambil kesempatan disaat aku terkena obat itu?"
" Iya kamu benar, itu adalah aku"
Aurelia benar-benar tidak menyangka, jika dia pria dimalam itu berarti dia adalah Ayah dari anak yang dia gendong.
" J-jangan bilang kau kemari ingin mengambilnya?" tanya Aurelia dengan nada gugupnya
" Mengambil?" ulang Elmero dengan wajah bingungnya" Mengambil apa maksudmu? Aku tidak mengerti" sambung Elmero
" Jangan berlagak seperti tidak paham, padahal sebenarnya kamu sangat paham apa yang aku maksud bukan"
" Aku benar-benar tidak paham apa yang kamu maksud, coba kamu katakan dengan jelas"
Aurelia menarik nafasnya, dimana gendongannya semakin erat sekali kepada putrinya.
" Kamu pasti ingin mengambil anakmu bukan?" tanya Aurelia dengan mata yang sudah mulai berkaca-kaca
Akhirnya Elmero paham apa yang dikatakan oleh Aurelia, dimana dia menggelengkan kepalanya dan menjawab pertanyaannya Aurelia.
" Tidak, aku tidak akan mengambil anak itu darimu" ucap Elmero membuat Aurelia merasa lega" Namun, aku kemari ingin membawa kalian tinggal bersamaku" sambung Elmero
" Apa maksudmu?" tanya Aurelia dengan bingungnya
Seketika Elmero mengeluarkan sesuatu disakuya, saat dia sudah mengambilnya pandangan Aurelia menatap kearah sebuah kotak merah yang ada ditangan.
" Menikahlah denganku" ucap Elmero sambil membuka kotak merah tersebut
Ternyata didalam kota merah itu adalah sebuah cincin berlian yang begitu cantik sekali. Aurelia benar-benar merasa bingung dengan apa yang dikatakan oleh Elmero.
" Kau bercanda bukan?"
" Tidak, aku tidak bercanda aku sungguh-sungguh. Aku sudah mencarimu begitu lama sekali namun keberadaanmu sangat susah aku temukan saat pada akhirnya aku menemukanmu aku merasa senang dan bahagia, karena aku ingin dari dulu mengajakmu untuk menikah"
Aurelia benar-benar sangat tidak menyangka sekali, apakah ini yang dimanakan jodoh?
Elmero pun melangkah mendekat kembali, lalu dia menarik tangannya Aurelia sangat lembut sekali.
Lalu dia memasangkan cincin berlian itu dijarinya Aurelia, menandakan bahwa dia sangat serius dengan hal itu.
" Aku senang bisa bertemu denganmu kembali, dan serta putri yang begitu cantik kau lahirkan"
Air mata Aurelia mengalir dipipinya, dia merasa seperti mimpi yang dimana malam begitu sial baginya namun tidak tau berujung sebuah kebahagiaan.
Elmero dengan lembutnya mengapus air mata dipipinya Aurellia.
" Jangan menangis, kali ini aku akan melindungimu serta putri kita"
Aurelia menganggukkan kepalanya, dia tdiak bisa berucap apapun lagi rasanya sangat tidak bisa dipercaya.
Namun kenyataannya seperti itu, Elmero langsung memeluk Aurelia tanpa disadari tangisnya Aurelia begitu pecah saat didalam pelukannya Elmero.
Dia mengiranya bahwa dirinya akan menjadi ibu satu anak, akan tetapi perkiraan begitu sangat salah sekali.
Pria asing yang dia anggap sebagai brengsek tidak menyangka dia adalah ayah dari putrinya.
Aurelia juga merasa senang, bahwa pria asing baginya itu ingin bertanggung jawab atas dengan semua perbuatannya itu.
Akhirnya kebahagiaan datang kedalam kehidupan Aurelia, karena dia mengira dirinya tidak akan pernah merasakan kebahagiaan dari setelah dia alami semasa hidupnya.