1.menolak lamaran
Aku dan keluargaku sangat terkejut tiba-tiba Tomi datang bersama keluarganya untuk melamarku,sebab Tomi tidak pernah bilang sebelumnya kalau malam ini dia akan datang melamarku.
Dia hanya tanya "besok malam kamu dirumah nga"
Aku besok nga kemana-mana tom dirumah aja"jawabku
Tapi malam ini dia benar-benar membuat kejutan
Selamat malam om Tante"Tomi menyapa orang tuaku
Selamat malam mas mbk"ayah Tomi menyapa orang tuaku (ayah Tomi adalah adik sepupu ibu ku)
Oh ya mari masuk dik yustono ,tomi "jawab ibu ku
Setelah mereka dipersilahkan masuk aku duduk di sebelah ibu sementara ayah duduk berhadapan dengan ayah Tomi yang sering Ku panggil om yus lalu ayah Tomi mengutarakan niatnya untuk melamarku
Maaf mas mbk mengganggu waktunya sebentar saya dan istri mengantarkan Tomi berniat untuk melamar zea menjadi istrinya Tomi"ujar ayah tomi
Ayah langsung memandang ke arahku sementara aku dan ibu ku saling berpandangan seraya terkejut
Hemm..saya terima niat baik dik yustono tapi terus terang saya terkejut dengan lamaran Tomi "jawab ayahku
Tomi dan keluarganya hanya senyum-senyum saja mendengar ucap ayahku
Zea ..kenapa kamu tidak pernah cerita ke ayah soal hubunganmu sama Tomi"tanya ayahku
Maaf yah zea juga kaget soalnya Tomi tidak pernah bilang apa-apa,dan zea sama Tomi ga ada hubungan apa-apa yah "jawabku sambil menatap Tomi
Iya pakde Tomi sama zea memang selama ini belum berpacaran tapi Tomi sudah mencintai zea sejak kami masih kecil masih sering bermain bersama"Tomi menjelaskan
Tapi tom bukan berarti kita harus nikah kan,kenapa kamu ga tanya pendapat ku dulu"jawabku kepada Tomi
Lho ze emang apa salahnya kita nikah justru keluarga kita makin erat kan"ucap Tomi seraya menatap ayahnya
Udah...udah..intinya gini ze ,Tomi sudah lama mencintai kamu dan dia tau kamu juga belum punya pacar makanya Tomi berinisiatif menyatakan cintanya sekaligus melamar kamu,menurut om itu tidak masalah toh kita keluarga"ucap ayah Tomi seolah ta peduli perasaanku
Gini aja kalo ayah terserah zea lamaran Tomi mau diterima apa tidak zea yang akan menjalani"ucap ayahku sambil memandang ibuku
Maaf om Tante Tomi bukan maksud zea menolak lamaran Tomi tapi zea belum siap untuk berumah tangga,zea masih ingin bekerja zea masih pingin cari uang sendiri"jawabku terbata-bata
Ze kamu mau apa pasti aku turuti justru kamu ga perlu cape kerja,lagian kamu kerja apa sih jangan-jangan kamu ikut-ikutan kerja kayak temen kamu si karin itu "ucap Tomi seolah memojokkan ku
Eh..jaga mulut kamu tom kamu jangan fitnah yang enggak-enggak"sahutku sambil sedikit bernada tinggi
Sudah-sudah Kalian jangan berdebat lagi"ujar ayahku
Tomi dan dik yus mending kalian pulang dulu kita dinginkan suasana dulu sembari kita pikirkan lagi kelanjutannya,yang jelas tadi zea sudah mengatakan kalau dia belum siap menikah,kami sebagai orang tua tidak bisa memaksa zea untuk menjalani pernikahan ini"ujar ayahku melerai perdebatan kami
Maaf pakde pokoknya zea harus nikah sama Tomi gimanapun caranya"Tomi masih dengan pendiriannya
Kami permisi dulu"ucap Tomi sambil berdiri keluar meninggalkan rumah kami diikuti kedua orang tuanya
Sejak saat itu hidupku seolah tidak tenang mengingat kata-kata Tomi yang memaksa harus menikah denganku.
Orang tuaku pun terus berfikir bagaimana caranya menolak secara halus tanpa menyakiti perasaan keluarga om yustono
2.jebakan Tomi
Aku sedikit heran kenapa akhir-akhir ini justru Tomi dan keluarganya terkesan cuek sama aku dan Tante Tutik juga sudah tidak pernah lagi main kerumahku untuk sekedar ngobrol dengan ibu ku
Tiba-tiba malam itu om yustono datang kerumah untuk mengajak ayah dan ibu ku menengok salah satu keluarga kami yang sedang sakit, akhirnya mereka ber empat pergi kerumah sakit,tinggal lah aku sendiri di rumah
Satu jam kemudian Tomi datang kerumah membawa beberapa makanan ada martabak kesukaanku,dia datang katanya untuk meminta maaf telah menuduhku yang bukan-bukan dan telah berkata yang menyinggung perasaan ku,tanpa rasa curiga aku memakan makanan dari Tomi sembari kami mengobrol seolah-olah semuanya baik baik saja.
Tak lama kemudian Tomi bilang ingin meminjam charger katanya hp nya lowbat,
Kebetulan aku sedang memakan martabak saat itu dan ketika aku akan mengambil kan Tomi bilang akan mengambilnya sendiri dikamarku.
Ze..dimana ya charger nya nga ketemu"
dari dalam kamar terdengar Tomi memanggilku.
Aku langsung masuk kekamar dan mencari charger itu,entah kenapa biasanya aku letakan di atas meja rias tapi kali ini benar-benar nga ketemu.
Tuh kan nga ada di atas meja ze"ujar Tomi sambil menunjuk ke arah meja.
Masa sih tom tadi beneran aku taruh di atas meja ini,emang biasanya disini ga pernah di pindah-pindah"sahutku sambil membuka rak make up ku.
Coba cari aja apa mungkin kamu lupa naruhnya dimana"kata tomi
Sembari terus mencari charger dari dalam kamar aku mendengar suara langkah beberapa orang masuk rumahku,tanpa rasa curiga aku dan Tomi mencari charger itu di beberapa rak dalam kamarku.
Lalu tiba-tiba Tomi memeluk ku dan menjatuhkan dirinya di atas kasur sambil terus memeluk ku yang tanpa sengaja menindih tubuh Tomi,ketika aku mencoba melepaskan nya Tomi justru semakin erat memeluk ku.
Apaan sih tom lepasin aku"ujarku sambil terus berontak.
Kenapa sih ze"jawab Tomi sambil senyum-senyum dan bahkan berusaha menciumku
Aku terus berontak tapi apalah daya tubuh langsing ku ini tak mampu melawan kuatnya pelukan Tomi yang terus berusaha mendekatkan bibirku ke bibirnya.
Tak lama kemudian terdengar suara orang masuk kamarku
Brakk"suara itu makin membuat ku panik
Astaghfirullah zea"suara ibu ku sambil berteriak tiba-tiba sudah masuk ke kamarku
Lalu ayah ku ,om yustono dan Tante Tutik yang mendengar suara ibuku pun berlari masuk ke kamarku
Aku masih belum sadar dengan apa yang terjadi tapi terus berontak dari dekapan Tomi
Tomi zea ngapain kalian dikamar peluk-pelukan seperti itu"kata Tante Tutik
Tomi pun lalu melepaskan pelukannya dan kami berdiri di dekat tempat tidurku
Oh..jadi kalian kalau berduaan seperti ini ya kelakuanya,ingat tom kamu belum resmi jadi suaminya zea"kata om yustono makin membuat ku panik
Zea ngapain kamu ,ayah tidak pernah mendidikmu seperti ini"ucap ayahku dengan nada tinggi menandakan kalau dia sedang marah besar
Yah ini bukan seperti yang ayah lihat kami hanya..."jawabku belum selesai
Maaf bude pakde kami khilaf" tiba-tiba Tomi menjawab lirih tapi sangat menyakitkan
Mendengar ucapan Tomi mataku langsung terbelalak memandang ke arah Tomi lalu memandang ke ayah dan ibuku.
Ma..maksud kamu apa tom"tanyaku sambil meneteskan air mata
Udah ze semua orang sudah melihat kita tidak perlu menjelaskan apa-apa"jawab Tomi dengan percaya diri
Udah.. daripada nanti timbul fitnah lebih baik kita nikah kan saja mas"ucap ayah Tomi seolah aku telah berzina dengan Tomi
Gimana mas mbk"tanya ayah Tomi kepada kedua orangtua ku
Ibuku masih terlihat lemas dan menangis syok melihat kejadian itu, sementara ayahku tak mampu berkata-kata.
Disisi lain aku melihat wajah Tomi tanpa rasa bersalah sedikitpun bahkan terlihat tenang seolah-olah kejadian ini sesuai dengan harapannya, sementara orang tua Tomi terus menyalahkan Tomi tapi sejatinya justru makin memojokkan aku dan mendesak orang tua ku agar kami segera di dinikahkan.
Sementara aku masih terkurung di kamarku dan sangat syok dengan kejadian ini bahkan air mata ku yang jatuh seolah tidak terasa lagi.
Aku bingung antara takut,malu,dan rasa bersalahku yang tidak bisa ku ungkapkan,dan saat itulah rasa benciku kepala Tomi makin memuncak.
Dari dalam kamarku terdengar Tomi dan kedua orangtuanya dan orang tua ku masih membicarakan kejadian ini dengan serius,aku tak tahu pasti apa yang mereka bicarakan sampai ibuku masuk ke kamar menghampiri ku dan membuat jantung ku seolah akan meledak.
Sudah nangisnya..kamu dan Tomi akan menikah Minggu depan"kata ibuku seolah suara petir yang menyambar
Bu..dengar dulu penjelasan zea Bu,zea nga mau nikah sama Tomi"jawab ku
Lalu kenapa kalian berduaan dikamar dan melakukan hal tak senonoh itu "tanya ibuku
Bu..dengerin zea Bu,Tomi sudah merencanakan semua ini,karena zea menolak lamaran nya jadi dia menjebak zea Bu,percaya sama zea Bu,zea nga mungkin melakukan perbuatan memalukan itu Bu,ibu tau kan zea seperti apa,ibu percayalah sama zea Bu"jawabku sambil menangis menjelaskan kejadian yang sebenarnya.
Sudah ze kamu terima saja Tomi lagian dia juga laki-laki yang baik, keluarga nya juga sangat menyayangi mu,ayah dan ibu tidak bisa berbuat apa-apa lagi"jawab ibuku seolah pasrah dengan keadaan ini
Sepertinya Tomi dan orang tuanya sudah merencanakan hal ini dengan matang, sampai-sampai orang tuaku tidak bisa berbuat apa-apa lagi untuk menghalangi pernikahan ini.
3.melarikan diri
Lima hari sebelum pernikahan ku dengan Tomi,ibu dan ayah juga aku sepakat bahwa tidak ada pesta pernikahan meriah semua akan dilaksanakan secara sederhana bahkan ketika ibu menanyakan soal rias pengantin dan sebagainya aku tidak semangat untuk membahasnya,ayah dan ibuku pun sepertinya tidak sebahagia orang tua lainya yang akan menikah kan anaknya,ayah bilang semua ini untuk menutupi aib yang terjadi antara aku dan Tomi meskipun mereka sebenarnya tahu kalau ini semua akal akalanya Tomi agar bisa manikahiku.
Keluarga Tomi tampak bersemangat akan mengadakan pesta pernikahan secara meriah,mereka mengundang beberapa keluarga dan juga sahabat untuk hadir di pesta pernikahan ini.
Tomi juga memberikan mahar yang banyak dan seserahan yang serba mewah,tapi aku tidak tertarik sedikitpun bahkan aku semakin membenci Tomi dan keluarganya yang telah merekayasa semua ini.
Tiga hari sebelum pernikahan entah mengapa tiba-tiba muncul ide gila untuk kabur dari rumah tapi aku masih bingung mau kabur kemana, akhirnya aku iseng-iseng membuka nomor kontak hp,aku scroll terus ke bawah beberapa kali sambil mencari siapa yang kira-kira bisa membantuku.
Akhirnya aku ingat Karin..ya Karin temanku yang bekerja sebagai kupu-kupu malam itu,aku menelponnya dan menceritakan semua kejadian yang aku alami,setelah aku cerita panjang lebar akhirnya Karin mau membantuku.
Dia bersedia menjemput ku di perempatan jalan gang menuju rumahku.
Rumah Karin lumayan jauh dari rumahku dia harus menempuh perjalanan kurang lebih 1 jam untuk sampai ke rumahku.
Sebelum pergi aku sempatkan menulis surat untuk ayah dan ibu agar mereka tidak terlalu khawatir dengan kondisiku.
Kebetulan dua bulan sebelumya aku telah selesai menjalani latihan kursus bahasa di balai latihan kerja (BLK) di kotaku sekaligus mengajukan lamaran pekerjaan di Korea yang difasilitasi oleh BLK tempat aku menyelesaikan pendidikan bahasa selama satu tahun.
Jadi aku menggunakan alasan bahwa aku telah di terima bekerja di korea kepada orang tuaku yang ku tulis didalam isi suratku.
"Assalamualaikum ayah ..ibu
Maafkan zea telah menggecewakan ayah dan ibu,zea belum bisa berbakti dan belum bisa membahagiakan ayah dan ibu,zea janji suatu saat nanti zea akan membahagiakan ayah dan ibu.
Ayah..ibu zea pamit pergi,zea tidak bisa melanjutkan pernikahan ini, zea tidak mau menikah dengan orang yang telah menjebak zea, Alhamdulillah zea sudah mendapat panggilan untuk bekerja di Korea,jadi ayah dan ibu tidak perlu khawatir,suatu saat nanti zea akan pulang membawa keberhasilan,doakan zea supaya selamat,ayah dan ibu harus selalu menjaga kesehatan jangan sampai sakit dan jangan terlalu memikirkan zea,zea baik-baik saja.
Dengan berlinang air mata ku bungkus surat itu pada sebuah amplop berwarna putih,sambil terus sesekali mengamati keadaan rumah ketika sudah sepi aku langsung pergi.
Sesampainya di perempatan jalan ternyata Karin ditemani seorang wanita sudah menunggu ku di depan sebuah mobil yang ternyata milik temanya itu,tanpa basa-basi aku langsung masuk mobil dan dengan hati kacau serta campur aduk meninggalkan kota kelahiranku.
Akhirnya kami tiba di sebuah rumah milik temanya Karin yaitu Maya,Karin menitipkan ku untuk tinggal sementara dirumah Maya karena kalau aku tinggal dirumah Karin Tomi pasti akan memcariku kerumahnya Karin,Maya tinggal disebuah rumah sederhana seorang diri, menurut pengakuannya itu sebenarnya rumah maya dan suaminya tapi suaminya meninggalkannya dan telah menikah dengan selingkuhannya.
Seminggu sudah aku tinggal dirumah Maya,dia sangat baik kepadaku,Karin pun kalau pulang kerja menyempatkan datang ke rumah maya untuk sekedar mengobrol denganku.
Pagi itu Karin menemuiku dan mengatakan kalau Tomi mendatangi rumahnya untuk mencariku,Tomi sempat bertengkar dengan Karin karena menuduh kalau Karin menyembunyikan aku untuk dijadikan kupu-kupu malam seperti profesi yang di jalani Karin dan maya,untung saja Karin punya pikiran cerdik menitipkan ku di rumah maya sehingga Tomi tidak dapat menemukanku, nomer kontak Tomi juga sudah ku blokir dan aku ganti nomer baru sementara nomer yang lama ku non aktifkan supaya dia tidak bisa menghubungi ku.
4.kupu-kupu malam
Sebagai tanda terimakasih ku kepada Maya yang telah memberiku tempat tinggal,aku sering melakukan pekerjaan rumah maya,karena kulihat Maya sering pulang kecapean dan rumah kelihatan berantakan.
Udah ze kamu nga usah beberes biar nanti aku saja yang kerjain"ucap Maya kepadaku
Ga papa May lagian aku kan dirumah nga ngapa-ngapain,kamu juga kelihatannya cape banget"jawabku
Kami tahu ze ...aku melakukan pekerjaan ini demi menghidupi anak semata wayangnya ku dikampung yang ku titipkan kepada orang tuaku"ucap Maya
Semenjak suamiku meninggalkan ku,aku terpaksa bekerja seperti ini karena dia tidak pernah mau tanggung sama anaknya"lanjut Maya
Sementara orang tuaku sudah tua dan hanya buruh tani di kampung"Maya melanjutkan ceritanya sambil sesekali memandang foto anaknya yang terpasang di dinding rumahnya.
Niat kamu baik may, kamu bekerja seperti ini demi menafkahi keluarga,kamu juga pasti terpaksa mengambil jalan ini kan"sahutku menanggapi cerita Maya.
Iya ze..tapi aku janji pada diriku sendiri,suatu saat nanti kalau aku mendapatkan pekerjaan yang halal aku akan berhenti sebagai kupu-kupu malam"ucap Maya dengan mata yang berkaca-kaca.
Iya may semoga kamu segera mendapatkan pekerjaan yang halal ya"jawabku sambil memegang tangan Maya.
Ternyata benar dugaanku kalau Maya menjalani pekerjaan ini karena terpaksa semua demi mencukupi kebutuhan keluarganya,bagitu juga Karin.
Semenjak ayahnya meninggal dunia dan ibu nya sakit-sakitan,Karin harus berjuang seorang diri menghidupi keluarga nya dan membiayai sekolah kedua adiknya yang masih kecil-kecil,Karin menjalani pekerjaan dosa itu secara sembunyi-sembunyi tanpa sepengetahuan ibu dan adiknya.
Malam itu ditengah kesunyian rumah karena Maya sedang bekerja aku iseng-iseng membuka email dengan harapan siapa tahu ada panggilan pekerjaan,dan ternyata benar aku mendapat panggilan pekerjaan di Korea dan besok aku harus ke kantor balai latihan kerja (BLK) dimana aku menyelesaikan program bahasa Korea,dengan hati gembira aku langsung menelpon Karin dan maya untuk memberikan kabar gembira ini.
Sekitar jam 9 keesokan harinya Karin dan maya mengantar aku ke BLK,disana aku di beri penjelasan tentang pekerjaan apa yang akan ku jalani dan bagaimana proses pemberangkatan ke Korea,kebetulan selama masa pelatihan ayah sudah memberiku uang untuk segala keperluan pelatihan sampai biaya administrasi semua sudah ada di tabunganku jadi aku tidak perlu meminta lagi kepada ayahku.
Malam ini aku tidak bisa tidur kepikiran ayah dan ibu terus,lali aku beranikan diri untuk menelpon ibuku.
Halo..ini siapa ya"jawab ibuku
Ini zea Bu..ibu sehat kan"jawabku sambil terisak-isak
Zea..zea kamu dimana nak, kamu baik-baik saja kan"terdengar suara ibu juga menangis.
Zea baik-baik saja Bu,zea sekarang di rumah maya temanya Karin"jawabku
Bukanya kamu bilang sudah berangkat ke Korea"tanya ibuku
Maaf Bu zea berbohong waktu itu,tapi ini zea sudah mendapat panggilan kerja ke Korea dan dua hari lagi zea akan berangkat kesana Bu"ucapku
Berarti sekarang kamu masih dirumah Maya,bisakan kalau ibu besok menemui kamu sebelum berangkat ze"tanya ibu
Oh..iya Bu bisa nanti aku kasih alamat rumah maya,tapi ibu perginya jangan sampai Tomi tau ya Bu"jawabku agak khawatir
Iya ..pasti"jawab ibu
Akhirnya ibu dan ayah sudah sampai dirumah Maya dan bertemu dengan ku,kami saling menangis sambil melepas rindu.
Selama aku pergi ternyata banyak kejadian yang di alami ayah dan ibu,termasuk Tomi yang menyebarkan fitnah kalau aku kabur dari pernikahan karena bekerja dengan Karin sebagai pelacur,dan Tante Tutik menyebarkan fitnah kalau aku merayu Tomi sampai melakukan hal tak pantas dirumah ku.
Karena tak tahan dengan hinaan dan cemoohan warga akibat fitnah yang di sebar oleh Tomi dan ibunya,akhirnya ayah dan ibu memutuskan untuk sementara meninggalkan rumah dan memilih mengontrak di tempat yang agak jauh dari rumah,hanya sesekali saja mereka menengok rumah untuk membersihkannya itupun di malam hari agar tidak bertemu dengan keluarga Tomi,karena rumahku dengan rumah Tomi tidak terlalu jauh hanya beda RT saja.
Selain itu ibu bercerita ada sebuah rahasia yang belum pernah dia ceritakan kepada zea