Jika kapal mu hanya menjadikan ku tempat persinggahan, maka biarkan aku menghancurkan pelabuhan nya.
Aku adalah seorang wanita yang pernah mencintai seseorang tanpa batas. Namun perasaan itu di abaikan dan di sia-siakan begitu saja. Bukan ingin membalas dendam, aku hanya trauma. Tidak pernah terbesit dalam hidup ku akan mengalami peristiwa seperti ini. Karena bagiku pernikahan itu sekali seumur hidup dan sampai mati, tapi nyatanya takdir ku berkata lain.
Peristiwa itu yang membuat kapal ku tenggelam hanya karena adanya kapal kecil yang menarik nakhoda ku untuk melompat kesana, dengan berlayar tanpa nakhoda aku yang tertidur pulas akhirnya sadar bahwa kapal yang aku dan putra ku tumpangi ternyata sudah tak lagi berada di atas laut lepas. Aku berusaha merangkul nya dengan pertanyaan kecil yang selalu ia ucapkan, “Ma, Ayah?” pertanyaan ini sering membuat ku tersayat, hati ku sakit melihat kapal kecil itu membawa nakhoda ku berlayar meninggalkan kami di tengah lautan. Tapi aku tidak menyesali kepergiannya, hanya saja ini terjadi begitu cepat dan tiba-tiba.
Begitu banyak tawaran yang aku terima dari orang lain. Tapi, siapa lagi yang bisa ku percaya? Tidak ada! Saat ini aku hanya mengandalkan diriku sendiri untuk mencapai tujuan. Sampai pada akhirnya seorang teman yang sama-sama merasakan hal yang aku rasakan menceritakan kisah nya dan ia berkata, “Mulai saat ini jangan lagi mempercayai siapapun, Pria mana pun, termasuk aku. Karena pria akan berusaha mendapatkan apa yang dia inginkan, tapi jika tujuan nya sudah tercapai maka pencapaian itu akan terlihat biasa saja, dan ia akan mencoba hal baru. Sejatinya seorang pria adalah manusia yang penuh dengan rasa penasaran”
Ternyata benar, cintanya pria itu 100-0 sedangkan wanita 0-100. Maka dari itu, jika kalian para pria belum siap untuk mencintai 1 wanita seumur hidup mu, maka jangan libatkan pernikahan dalam hubungan itu. Tali pernikahan bukan hal yang bisa kamu putuskan begitu saja, meski dalam beberapa riwayat memperbolehkan memiliki lebih dari satu, tapi yang harus kamu pahami bagaimana dan siapa pula yang cocok untuk kamu nikahi selanjutnya. Bukan hanya sekedar cinta lalu poligami, Tidak! Pahami dulu aturan nya lalu lakukan jika kamu mampu dan jika di beri izin oleh yang pertama, jangan pula di lakukan secara diam-diam.
Sedangkan untuk ku, aku hanya berharap bisa bertahan hingga akhir. Akhir yang sudah di buat Tuhan ku untuk ku, takdir yang menjadi jalan hidupku. Masih banyak yang perlu dibenahi, masih banyak hal yang perlu di perbaiki dalam kehidupan ini. Semoga luka yang tergores bisa berganti dengan keindahan di kemudian hari. Sama hal nya dengan Dermaga, aku hanya ingin menjadi tempat bersandar untuk putra ku. Biarkan lautan biru ini yang kemudian membawa nya berlayar, aku akan tetap berdiri disini menemani, melihat, memberikan pengajaran terbaik, dan menunggu sampai ia benar-benar bisa menjadi nakhoda untuk keluarga nya sendiri.
Jangan datang jika hanya ingin menggores luka. Aku menerima siapapun sebagai teman. Tapi untuk hati maaf, biarkan Tuhan ku yang membuka nya dengan seseorang yang benar-benar akan menjadi nakhoda ku sampai aku mati. Jikalau pun itu tidak ada, tak apa, tak masalah, aku yakin aku bisa melewati ini berdua bersama putra ku.
Apa itu cinta? Aku tak lagi ingin mengenalnya, bisakah rasa itu dihilangkan?
April, 2025
By: Cwuland…