Suara gerimis saling bersaut-sautan dengan angin malam, mengisi kesunyian malam di kota keci ini, kota yang terletak di sebelah utara Italia tepatnya kota ini terletak 25 Km dari kota Milan,Itali. Arloji ku menunjukkan baru pukul 19.30 pm, sebenarnya masih terlalu sore untuk menutup kedai kopi milik Mr. IGOR . Memang tidak seperti biasanya, sangat berbeda suasana malam ini. Biasanya kedai kopi kami selalu ramai orang datang silih berganti meskipun hanya menikmati secangkir kopi hangat dan kudapan kecil, namun malam ini sangat berbeda tidak satupun yang datang ke gerai kami, apa mungkin cuaca malam ini begitu dingin hingga tidak ada satupun yang datang. " Selamat malam " tiba-tiba aku terkaget dari mana datangnya suara itu. Malam kata ku pelan sambil berusaha untuk tidak gugup, ternyata ada seseorang pria tampan duduk di sudut ruang sambil menatap ku dengan tajam. Ya Tuhan Matanya..mengapa jantung ku bedegup kencang, ada apa ini. Maaf Tuan mau pesan apa, aku sibuk mencari bolpen dan kertas namun seperti angin dia sudah berdiri di depan ku, sambil tersenyum, " aku mau Expresso tapi sepertinya aku tertarik dengan leher anda " . Astgaaaa aku shock seketika, aliran darah ku berhenti seketika, siapa dia...apakah dia Vampire ? Manusia kah dia ?. Lalau di tertawa... sory..sory aku membuat mu takut ya. Aku bercanda karena aku melihat mu begitu gugup dan lelah. Hi...( kata pria itu kepada ku ) aku Max..dia mengulurkan tangan nya. Aku membalas uluran tangan nya dengan ragu. Masih takut dan hanya menyentuh sedikit. Dea kata ku. OK Dea berikan aku satu expresso dan satu cannolli. Ada yang lain Tuan. Cukup itu saja Dea.
Sudah lebih 20 menit aku memperhatikan Max nama pria itu, dia hanya memandang cangkir kopi dan cannolli nya tanpa disentuh, sesekali dia melihat ke arah luar dan sesekali pandangan kami beradu, Arloji ku sudah menunjukkan pukul 20.25 menit, 55 menit lagi kedai akan tutup. Lalu dia kembali lagi mengagetkan ku. Jam berapa kedai anda tutup Dea ?. 50 menit lagi Tuan, apakah kamu tinggal disekitar sini Dea ?, Ya jawab ku, aku tinggal di belakang gerai kopi ini. Paling berjalan kaki hanya 15 menit. Hati-hati jika nanti kau pulang, jika boleh minta Tuan mu untuk menutup kedai mu sekarang juga sebelum jam 21.00. Dan kau boleh pulang sekarang. Karena sebentar lagi mereka akan datang, aku terdiam sejenak dan mengerenyitkan kening ku. Mereka ?....siapa mereka ?. Segera tutup...cepat Dea..Perintah ku tutup kedaimu. Belum sempat aku berjalan menuju pintu gerai, tiba-tiba Max menghampiriku...lalu dia menghampiri ku sambi memelukku erat dan menatapku. Dia lalu berbisik diam dalam pelukanku bernafaslah perlahan, mereka akan datang dan akan memangsamu. Aku memandang Max...tiba-tiba mata Max berubah merah wajah nya mendadak pucat dan dia sedkiti menyeringai seram sambil berbisik aku tidak akan menyakitimu, aku melindungimu Dea..selama kau disisiku tidak ada yg dapat melukaimu tidak juga mereka, lalu aku mendengar suara anjing menggonggong bersaut-sautan. Aku sangat ketakutan lalu aku tidak sadarkan diri. Pagi harinya aku terbangun sudah di ranjang apartment ku. Aaahhh apakah aku bermimpi semalam, tapi apa yang terjadi padaku, bagaimana aku pulang kemarin, aku tidak mengingat sama sekali kejadian nya begitu cepat. Yang aku ingat seorang seperti pangeran datang menolong ku kala segerombolan anjing liar memasuki gerai kopi Mr.IGor dengan kelaparan dan beberapa orang -orang seperti mereka gelandang dan Max menghalau mereka untuk pergi dari tempat itu. Sedangkan aku sangat ketakutan dan tidak melepaskan pelukan dari nya.kepala ku sedikit pusing. Mungkin aku bermimpi tapi...apa ini tangan ku luka seperti kena cakaran perih sekali. Aku lalu ke kamar mandi untuk mencuci muka dan menggosok gigi. Tapi betapa kaget nya aku saat melihat cermin di kaca toilet ada tulisan dari pasat gigi. Selamat Pagi Dea, jaga dirimu baik-baik.. Max, Oh Tuhan semalam bukan mimpi. Semalam nyata. Apakah aku akan bertemu dia lagi pangeran ku dari Busto arsizio ❤️.