Apa yang akan aku tulis. gadis manis duduk di lantai stasiun kereta. dingin angin malam yang membuat badan menggigil
"Zaiya querxa" seorang laki-laki parubaya mendekati dan memanggilku
"Iya tuan, siapa ya? " dengan wajahku yang kebingungan dan tatapanku yang dingin aku bertanya.
"Ayah angkat mu nak" jawabnya dengan wajah tersenyum melihatku
"Siapa anda jangan bercanda aku sudah di buang lebih dari lima bulan dan tidak mungkin kau datang lalu berkata kau ayah angkatku" tentu saja dengan wajah datar aku mengucapkannya tidak ada gunanya juga aku teriak.
"Maaf ayah saat itu sedang Tersesat jadi tidak bisa menemui selama itu" jawabnya dengan masih menampilkan senyumannya itu.
"Hmm, baiklah aku akan pulang bersamamu" aku tak punya pilihan lain selain ikut dia. Aku hidup di sini sudah susah, aku tidak mau mengorek orek sampah hanya untuk makan
"Anak gadis yang baik, oh iya perkenalkan saya guqian viciaxi " dia memperkenalkan dirinya dengan berjalan di depanku
"Lalu aku harus memanggil mu apa? " tentu saja wajah ku masih datar
" panggil saja ayah gu " jawabnya tersenyum sambil melihat kearah ku lalu melanjutkan jalan.
Kami berjalan melewati gang gang kecil entah mau kenama asalkan tidak harus dijalanan,sekali pun ini akhir dari hidupku pun aku tak peduli.Siapa yang menginginkan anak sepertiku. Jika kalian bertanya apa yang aku lakukan? , tentu saja aku hanya diam di sepanjang jalan. Bagaimana tidak,dia bukan orang yang aku kenal.tiba tiba dia jadi ayah angkat ku. Aku mengikuti orang itu sambil berbincang dengan diriku sendiri pastinya.
Tiba tiba laki-laki itu oh iya maksud ayah gu itu membuka suara
"Nak mengapa kamu ditinggalkan ayah kandung? Jujur saja, ayah tidak tau ayah gu hanya di beri tahu untuk mengangkat mu sebagai anak ku" kata ayah gu dengan wajah penuh tanda tanya serta bingung
"Memangnya apa pedulimu? Toh kamu bisa jadi orang jahat. Aku bukan orang bodoh yang bisa kau tipu dengan alasan kamu Tersesat ayah." Jangan tanya mengapa aku begitu tidak sopan. Apa kalian percaya dia Tersesat Selama lima bulan. Alasan yang tidak masuk akal bukan?
"Ah, baiklah" wajah yang tersenyum tiba berubah datar tanpa ekspresi. Kami berjalan tanpa ada percakapan setelah percakapan itu.
"Ah, betapa tidak sopannya aku, bukan kah aku harus menghormati nya. Aku harus minta maaf, tapi bagaimana" aku bergumang sepanjang jalan
Udah ya draf hilang da selamanya cinta fiksi