Mily duduk di bangku taman sekolah menikmati semilir angin sore yang membelai lembut wajah nya. Jemmy duduk di sebelah nya , memainkan gitar yang selalu ia bawa kemana mana.
Suara petik nya mlembut menyatu dengan suasana.
Sudah dua tahun berlalu sejak Levi pergi kuliah ke Malang. Dua tahun tanpa kabar , tanpa pesan bahkan tanpa satupun alasan kenapa ia menghilang begitu saja.Awalnya Mily menunggu tapi tak pernah ada.
Waktupun berjalan . Luka itu perlahan di sembuhkan oleh Jemmy. Teman Levi sendiri. Lucu ya dunia sering buat manusia terjebak dalam ironi.
Jemmy yang dulu cuek tidak begitu ia kenal ,.kini menjadi seseorang yang membuat Mily merasa di cintai dan di hargai.
Sampai hari itu datang.
Acara musik sekolah. Sorak Sorai siswa memenuhi lapangan. Mily datang bersama Jemmy. Bergandengan tangan sambil tertawa kecil. Namun tawa itu lenyap seketika ,ketika satu sosok muncul.
levi.
Dengan rambut sedikit gondrong, tubuhnya lebih tinggi dan dewasa. Ia menatap Mily tak berkedip. Mily tercekat Jemmy yang berdiri di depan Mily mentap Mily dengan memperhatikan arah pandang Mily.
Levi melangkah cepat . Dlaam sekejap ,ia sudah berdiri di depan Mily " kita perlu bicara " katanya ,lalu tanpa menunggu jawaban,ia menarik tangan Mily.
"Mily.. Jemmy berseru, wajahnya binggung dan khawatir.
"Levi lepasin," kata Mily cepat, mencoba melepaskan genggaman nya. Tapi tangan Levi tetap erat . Mereka berhenti di sudut lapangan, cukup jauh dari keramaian.
"Aku kembali buat kamu, Mil.." ucap Levi dengan suara berat " aku sadar selama ini aku salah,aku pikir aku bisa fokus kuliah dan nanti kembali dengan sukses. Tapi ternyata aku cuma kehilangan kamu."
Mily terdiam matanya memanas dua tahun, levi. Dua tahun kamu nggak kasih kabar ,aku nunggu tapi kamu gak pernah datang."
Levi menunduk "aku tahu, maaf,"
"Aku udh gak sendiri lagi lev," kata Mily tapi tegas "aku sama Jemmy sekarang"
Levi mendongak ,jelas terkejut "Jemmy?"
"Iya teman kamu yang selama ini ada buat aku waktu kamu pergi."jawab Mily.
Sejenak tak ada suara . Hanya dentuman musik dari panggung yang terdengar dari kejauhan.
Akhirnya Levi menghela nafas panjang "oke ... Kalau kamu bahagia, aku gak akan ganggu lagi."
Mily mengangguk, menatap Levi dengan mata berkaca-kaca "aku bahagia Lev. Tapi aku gak pernah lupa kamu, aku cuma belajar melepaskan."
Levi tersenyum getir " terimakasih masih ingat aku, walau cuma sebagai masa lalu."
Mereka kembali ke arah panggung. Jemmy masih di sana, menatap cemas. Saat Mily mendekat, ia langsung menggenggam tangan Mily.
Mily tersenyum pada Jemmy "aku sudah selesai ngomong sama dia."
Jemmy mengangguk pela. "Kamu yakin?"
"Sangat!" Jawab Mily menggenggam tangan nya lebih erat."hatiku di sini sekarang!"
Levi memandang mereka dari kejauhan. Lalu ia berbalik dan berjalan pergi perlahan lahan menghilang di antara lampu lampu malam yang temaram.
Mily menatap kedepan , langkah nya mantap . Masa lalu boleh datang tiba tiba ,tapi ia Tahu hatinya tak akan goyah lagi.
Selasai.