Bagaimana kabar bagi mereka yang terus berjuang untuk dunia?
Apakah mereka masih bahagia?
Atau sebenarnya... Semua perasaan kekecewaan dan penyesalan itu mati, dipendam oleh sibuknya dunia?
Kita selalu bertanya, mengapa kita harus melakukan hal yang dilakukan oleh khalayak umum lainnya.
Apakah karena takut berbeda sendiri?
Atau... Takut tersesat di jalan yang tiada titik cahaya nya?
Mereka yang berkuasa berkata, "oh para rakyat ku, mari kita membangun negeri ini untuk masa depan kita."
Coba engkau bertanya kepada mereka, masa depan siapa yang mereka maksud. Apakah masa depan milik bangsa dan negara... Atau masa depan milik mereka sendiri.
Manusia sebenarnya buta terhadap arah yang ingin mereka tuju.
Lahir dengan obsesi dan impian setinggi langit, tapi dihancurkan oleh kenyataan dan ekspektasi yang meninggi dan begitu berat.
Buta dan bodoh, tapi murni dan polos.
Kitalah yang mengubah diri kita sendiri, jangan menyalahkan orang lain atau dunia jika kau masih buta dalam memilih arah.
Cobalah untuk sesekali menjadi dewasa dan bertanya pada dirimu sendiri.
"Apa yang sebenarnya kuinginkan?"
Buang dahulu segala ekspektasi mu tentang dunia, pikirkanlah esensi murni dari apa yang benar-benar dirimu, jiwamu inginkan.
Mungkin bagi dunia ini untuk diatur oleh mereka yang berkuasa diatas dunia ini, tapi jangan lupa bahwa mereka masihlah manusia, bahwa mereka tetap membutuhkan makanan, bahwa mereka masih bernapas dan hidup di tanah yang sama.
Pada hakikatnya, segala sesuatu itu sama. Hanya nilai dari pribadi itulah yang membedakan dirimu, apakah kau layak atau tidak.
Dunia tidak akan pernah baik kepada mereka yang menjadi baik, dunia sebenarnya cinta dan membunuh mereka sebelum masyarakat membunuh nya.
Refleksikan kepada diri sendiri dan rasakan perubahan yang selalu terjadi, jangan hanya merengek dan menangis karena dunia ini jahat.
Kaulah yang egois, kaulah yang jahat.
Tidak ada yang peduli kepadamu jika kau jatuh, tidak ada yang akan membantumu jika engkau sengsara.
"Begitulah yang dipikirkan oleh para manusia egois."
Menghindari hakikatnya asli kemanusiaan dan berdiri mandiri atas nama 'ego'.
Mencoba menjadi pribadi yang dapat berdiri tegak, tetapi lupa bahwa fondasi mereka hampir runtuh.
Sekian dari saya, disini Sisi Gelap Dunia I akhirnya selesai.