Kisah cinta pada saat remaja itu terasa sangat indah, karena itu adalah first love dalam hidup kalian, berikut ini kisah nya
-
-
Pada suatu hari, ada seorang siswa yang bernama Stev, ia beragama Buddha di sekolah swasta yang hampir semua murid lain nya mayoritas Islam, kala itu ia masih menduduki kelas VII (7), pada awal belajar, mereka itu memiliki posisi duduk yang bebas memilih, karena si Stev itu kurang gaul, ia hanya memiliki teman laki laki nya yang bernama Fal. Mereka selalu bersama hingga pada saat wali kelas ingin mengubah tempat duduk karena kelas yang tidak bisa di atur, wali kelas pun ingin tempat duduk nya secara berpasangan, lalu pada saat pengacakan tempat duduk, Si Stev dapat tempat duduk bersama seorang perempuan yang bernama Siti, setelah pengacakan selesai, mereka pun di suruh bermain TOS TOS an untuk fokus dengan teman sebelah nya dengan saling berhadapan. Siti mengatakan "kenapa lah bisa duduk Ama kau pula aku ini" lalu Stev membalas "mana lah ku tau, ibu pun milih nya aneh aneh" lalu saat wali kelas memulai permainan TOS nya, Stev dan Siti memulai juga. Siti mengatakan "yang bener dulu kau, biar cepat siap ini soal nya tinggi kali kau" lalu Steven membalas "yaudah yang bener juga lah kau, pening kali udah liat ibu main main kayak gini". Setelah mereka selesai bermain TOS nya, mereka berdua pun saling berbicara, "ehh kenapa ibu milih tempat duduk yang begini ya, jadi jauh tempat duduk ku dari depan ke belakang" ucap Siti, lalu Stev merespon "mana lah ku tau, aku malah netap di belakang" ucap Stev yang sedikit malu.
Lalu keesokan hari nya, mereka berdua sangat akur, hingga setiap ada panggilan guru untuk membantu merapikan sesuatu, Siti yang selalu mau ketika mengajak Stev untuk membantu dan menemani nya, Stev mulai ada rasa suka terhadap nya, namun Siti tidak memiliki rasa suka terhadap Stev dan juga tidak tahu kalau Stev memiliki perasaan terhadap Siti.
Pada saat kelas VIII (8) Mereka duduk di satu barisan, Stev sangat senang karena duduk dekat dengan orang yang ia suka, namun ketika mendekati ujian akhir, Stev mendengar bahwa Siti akan pergi ke pesantren setelah naik kelas VIII (8), Stev pun terasa sangat sedih ketika mendengar itu, saat itu lah Stev selalu membantu, menemani hingga akhir nya Siti pergi setelah kenaikan kelas
Tamat......
(Maaf ya masih pemula, saya akan berusaha lebih baik, bila apa bisa masukan kritik dan saran 😁)