"..." Aku terbangun dari tidurku dan segera meraba tempat tidurku mencari keberadaan Hp
"Sekarang jam berapa?" Ucapku dengan suara serak lalu melihat jam di Hp
"Jam 1 yaa?" Aku menatap ke depan dengan mata kosong
'Tik tik tik'
Rintinkan hujan terdengar aku menutup mataku rasanya begitu pilu,waktu terus berjalan kira-kira 2 menit berlalu
Aku mulai membuka mata dan duduk tanganku kembali meraih Hp kemudian membuka aplikasi WA
Aku mulai merasakan ada air membasahi pipiku
"..." Aku menghela nafas dan kembali dalam posisi tidur,tanganku mulai mengusap air mata yang ada di pipi
"Hiks" Air mataku tak lagi dapat ku bendung aku hanya berusaha menahan suara isak tangisku
...
Aku kembali terdiam rasanya ada yang aneh
"Aneh ya? kenapa saat terbangun tengah malam selalu saja mengingatnya masa aku kangen?" Ucapku sambil tersenyum miris
"Iya aku kangen,rindu ini hadir saat kau bukan lagi milikku aku bukan siapa-siapa dalam hidupmu sekarang..." Aku kembali melirik jam di Hp
Aku merasakan lelah dan aku sendiri tahu jelas bukan lelah akibat pegal di tubuh rasanya hati dan pikiranku sangat lelah
Aku membuka galeri dan memutar vidio,aku menaruh Hp disamping bantal dengan audio kecil
"Inget nggak ya dia?? Aku pernah ngirim vidio ini dan bicara bahwa aku juga menginginkannya," Ucapku penuh tanya dengan senyum miris
"Aku ngomong aku juga ingin banyak orang menangis untukku memberikan ku banyak bunga dan diangkat bagaikan Ratu,lucu sekali setelah mendengarnya kau tak meperbolehkan ku bermain tiktok seakan panik tak jelas." 🤭 Senyum bahagia terukir di wajahku mengingat sebuah kenangan
"Aku bodoh sangat bodoh..." Suara ku keluar dengan lirih udara malam yang dingin menyelimuti tubuhku
"Akan lebih indah jika aku mendengar semua kata-kata itu sekarang saat mati tak segan dan hidup sangat melelahkan,"aku tertawa kecil
"Mungkin saat itu pikiranku belum dewasa kau tau? Aku memang kekanak-kanakkan"Aku turun dari tempat tidur dan berjalan menutup jendela
"Perasaan aku sudah menutup jendala." Aku berjalan kembali kekasur lalu melemparkan diriku ke kasur
"Aku bukan bodoh menggenalmu tapi aku bodoh karena tidak terbiasa dengan rasa kesepian ini sekarang,"
"Anjing lawak banget sih Kalea padahal dulu kan sebelum adi dia Lo udah biasa sama rasa kesepian ini Kalea kenapa lo jadi bego jadi lemah gini sih!" Air mata kembali menetes membasahi pipiku rasa amarah dan sedih bercampur menjadi satu
"Ngantuk..." Ucapku lirih sambil mengerjab-ngerjabkan mataku
"Seperti ada yang mengusap rambutku laki-laki ya??"
Kantuk ku tak tertahan kemudian aku terlelap
Bersambung...