Hai, namaku yaya aku hidup dari keluarga yang mungkin bisa dibilang broken home.Ibuku meningal saat usiaku 7 tahun dan aku harus menerima semua cacian dari keluargaku. Aku tidak tau mengapa mereka selalu membeda bedakanku. Aku selalu merasa bahwa aku sendiri dimana aku harus selalu mencoba untuk mandiri dan menerima semua cacian mereka.
Saat usiaku menginjak 11 tahun ayahku menikah lagi dengan wanita yang bisa di bilang agak gila.Dia selalu iri denganku dengan apapun yang aku punya . Sebenarnya aku sudah lelah aku ingin menyerah.Tetapi aku selalu ingat jika aku menyerah aku tidak akan bisa membuktikan bahwa aku mampu dan bisa menjadi sukses.
Aku selalu bersyukur dengan apa yang diberikan Tuhan. Cobaan yang seberat apapun aku selalu jadikan pelajarn untuk aku selalu kuat .
Aku mmpunyai adik laki-laki yang satu itu denganku dulu saat ibu meningal dia berusia 11 bulan aku selalu mengendongnya. Aku sedih saat dia selalu bertanya"dimana ibu"aku menjawab"ibu ada di atas sana ada di langit" Rasanya aku ingin menangis saat itu tapi aku tidak bisa.
Sekarang dia sudah dewasa tetapi dia sangat nakal. Dia jarang masuk sekolah dengan alasan lelah. Aku selalu berfikir "apa dia sangat kekurangan kasih sayang".Tetapi aku pun juga jadi mengapa dia menjadi begitu.
Ayahku sangat keras dia selalu memukulmu jika aku berbuat salah. Meskipun begitu aku sangat menyayanginya dia satu satunya keluarga ku.
Ingin sekali rasanya aku mengobrol berdua dengan ayah tapi rasanya canggung sekali. Aku hanya ingin menyampaikan "Terima kasih ayah kau telah mendidiku menjadi wanita kuat aku akan mencoba untuk membahagiakan mu jadi aku mohon doamu dan juga tolong jangan rakykan aku agar aku tidak ragu untuk melangkah maju meningalkan masalalu kelam ini."
Mungkin hanya itu yang bisa aku sampaikan ini kisahku maaf ya jika tak sesuai. Aku hanya ingin menceritakan apa yang aku alami.
Terimakasih
Juni-28-2023/21:42