Suatu hari tanpa disengaja di sebuah taman indah di kota jakarta. Sebeuah takdir mempertemukan dua insan. Raka yang sedang kebingungan ditengah-tengah ramainya kota jakarta tak sengaja menabrak seorang gadis cantik yang sedang membawa buku, alhasil buku itu pun terjatuh.
“Maaf-maaf aku tidak sengaja” ucap Raka dan berusaha membantu mengambil buku-buku itu “Iya tidak apa-apa” jawab gadis itu dengan kelembutan suaranya
Gadis itu mendongakkan wajahnya keatas terurai rambut pirangnya membuat Raka terpesona akan kecantikan gadis itu. “Subbahanalah bidadari surga” lirih Raka. “Maaf ya aku tidak sengaja” ucap Raka lagi “Sudahlah tidak apa-apa, oh ya kenalin nama aku Gisel Amanda panggil aja manda, kalau nama kamu siapa?” “Raka Pratama” “Aku nggak bisa lama-lama nih, ada tugas yang harus aku kerjakan, aku pergi dulu ya Raka, Assalamualaikum” Manda berlalu meninggalkan Raka “Waalaikumsalam”.
Dreeed dreeed dreeed handphone Raka berdering tertera nama pakde di layar handphonenya. “Assalamualaikum pakde” “Walaikumsalam le kamu kok belum sampai di rumah pakde, jangan-jangan kamu nyasar to le” “Hehe, iya nih pakde Raka nyasar emangnya rumah pakde dimana toh?” “Ya sudah kamu sekarang dimana biar pakde jemput” “Anu pakde, e aku nggak tau sekarang dimana, yang pasti sekarang aku ada di taman trus ada tukang bakao yang jualan disitu” “Oh ya pakde tau, kamu tunggu disitu biar pakde jemput” “Ya terimakasih pakde” Tuut tuut tuut pangilan pun terputus.
15 menit kemudian Suara sepeda motor gaya 90an menghampirinya empunya motor itu turun seorang lelaki setengah baya dengan wajah khas orang jawa tanpa berpikir panjang Raka langsung menghampirinya dan mencium tangannya “Cepat sekali pakde sampai disini?” “kamu jangan salah pakdemu ini dulu pas masih muda Pernah jadi pemimpinnya anak motor” “Wah pakde hebat” “Ya jelas donk pakde gitu loh, yasudah ayo cepat naik kita pulang” “Siap pakde”
Malam pun tiba. Raka terus saja memikirkan cewek yang ia temui tadi siang, gadis cantik itu terus saja mengelilingi pikirannya “Bidadari cantik lagi ngapain ya sekarang, apa dia sudah bobo, ah mana mungkin dia sepertinya rajin mana mungkin jam segini sudah tidur, ah ngaco kamu Raka” Raka berbicara sendiri seperti orang gila. Disisi lain Manda juga sedang membayangkan kejadian tadi siang, Manda juga terus terbayang akan wajah tampan Raka dan sifat sopan yang dimiliki oleh Raka.
Malam berganti siang Raka sudah bersiap-siap pergi ke sekolah, ini adalah hari pertamanya sekolah di Jakarta sekolah berkelas tinggi ternama di Jakarta “wah sudah rapi saja, sudah mau berangkat?” “Iya pakde, sengaja berangkat pagi soalnya Raka kan murid baru, nggak sepantasnya kan pakde murid baru datang terlambat” “ya itu yang bikin pakde itu suka sama kamu” “Hehe pakde ini bisa saja, ya sudah pakde Raka berangkat dulu ya, assalamualaikum” “Walaikumsalam”
Ditengah keramaian jalan Raka berdiri di pinggir jalan untuk menunggu angkot tiba-tiba mobil merah berhenti di depannya, tampak sosok gadis cantik yang tak asing baginya iya itu Manda Bidadari pujaan hatinya “Raka, kamu lagi ngapin disitu?” “Aku lagi nunggu angkot Manda” “Dari pada nunggu angkot lama mending bareng aku aja” “Tidak usah Manda, nanti ngerepotin” “Enggak apa-apa kok, nggak ngerepotin aku malah seneng ada temen ngobrol” Akhirnya Raka naik ke mobil manda
Dalam perjalanan mereka terus saja berbincang bincang. Semakin lama mereka semakin akrab, tak disangka ternyata Manda telah menyimpan perasaan kepada Raka, karena Raka yang selalu ada untuk Manda kebersamaan mereka menumbuhkan benih benih cinta, tapi cinta mereka menjadi sulit karena datangnya Briyan dan Bela 2 bersaudara yang memiliki sifat sombong dan selalu memamerkan kekayaannya. Bela selalu menggoda Raka yang membuat Manda cemburu dan menciptakan perselisihan diantara mereka berdua, karena tak tega teman teman Manda dan Raka membuat rencana untuk menyatukan mereka kembali, alhasil rencana mereka berhasil dan membuat mereka baikan kembali.
Suatu ketika sekolah mengadakan karya wisata di puncak. “Anak anak bapak akan mengungumkan, SMA kita akan mengadakan karyawisata ke kawasan puncak” “Wisata ye, wisata wisata wisata” sorak murid murid
Hari yang dinantiakan telah tiba sebuah bus besar membawa murid murid ke kawasan puncak. Tibalah mereka di puncak mereka sangat menikmati suasana indah puncak, di tempat yang indah Raka menyatakan cinta pada Manda “Manda, aku ingin mengatakan sesuatu hal padamu, apa kau tau selama ini aku sangat mencintaimu sejak saat pertama kali aku melihatmu, Manda apa kamu mau jadi pacar Raka Pratama orang yang sangat mencintaimu.” lirih Raka dengan sepenuh hati ia menyatakan cintanya pada gadis yang sangat ia cintai.
Sesaat kemudiaan suasana hening air mata mengalir di pipi gadis itu “Manda kenapa kamu menangis, apa kamu tak mau menjadi pacarku?” Lirihnya lagi suaranya menjadi serak “Raka aku menangis karena aku bahagia, Raka aku juga mencintaimu” mendengar jawaban Manda Raka langsung memeluknya “Manda aku janji aku akan menjagamu, membuatmu selalu tersenyum” Manda hanya menganguk dan tersenyum bercampur air mata.
“Raka” pangil Bima teman Raka “iya ada apa Bim?” “Ayo cari kayu bakar buat api unggun nanti malem” “Iya tapi bentar gue mau pamit sama pacar gue dulu” ucapa Raka “jadi sekarang udah pacaran nih?” “Sayang aku pergi dulu ya, jangan nakal” lirih Raka “iya sayang hati hati ya” Raka pun berlalu ia kembali ke tenda berkumpul bersama teman temannya.
Tiba-tiba Bima, Ega, dan Andre datang dengan raut wajah tegang “Bima, Ega, Andre kalian kenapa, Raka mana?” pertanyaan pertanyaan langsung keluar dari mulut manda “Ra..ra..raka terjatuh ke jurang dan tidak bisa ditemukan” jawab mereka gugup “Bercanda kalian nggak lucu” “Manda kita nggak bercanda, ini serius” “Udah deh hentikan sandiwara kalian, Sekarang jawab jujur Raka dimana!?” “Manda yang dibilang Bima, Ega, sama andre itu memang benar” “Enggak, nggak mungkin!!!” Manda langsung berteriak histeris “Istiqfar Manda istiqfar” “Kemungkinan Raka sudah tiada karena dia terjatuh di jurang yang sangat dalam” ucap Reno yang semakin membuat Manda histeris.
1 Tahun kemudian “Raka hari ini 1 tahun jadian kita, Raka aku rindu sama kamu” “Manda, ini sudah 1 tahun Raka, lupakan Raka nak, ada banyak pria diluar sana yang menyukaimu” ucap Dona ibu Manda sambil mengelus elus rambut anaknya “Mama, Manda nggak bisa Manda cinta sama Raka, Manda nggak bisa melupakan Raka, Raka adalah separuh jiwa Manda Ma” air mata mengalir di pipi Manda “Manda” Dona menangis sambil memeluk manda anaknya
Di sekolah Manda terus saja melamun seperti tidak ada gairah hidup di jiwanya. “Hai” ucap seorang pria wajahnya rusak dan penampilannya cupu “Kamu siapa?” “Kenalin nama aku Dodon, nama kamu siapa?” “Aku Manda” “Kayaknya kamu lagi sedih kenapa?” “Enggak nggak apa-apa” “Aku nggak akan maksa kamu buat cerita sama aku, tapi kalau kamu butuh temen curhat kamu bisa curhat sama aku” “Kita kan baru kenal kamu kok baik banget sama aku?” “Ya aku nggak bisa aja ngeliat cewek sedih” “Kata kata itu mirip banget sama yang selalu diucapkan Raka” “Raka, Raka siapa pacar kamu?” Air mata kembali lagi menetes di pipi Manda membuat Dodon Merasa bersalah.
BERSAMBUNG
Cerpen Karangan: Kunta Nurhayati Blog / Facebook: Kunta Nurhayati