Saat itu waktu aku d pesantren, aku bertaaruf dgn seorang santri putra. Mungkin bagi mereka d luaran sana,kata kerennya adalah berpacaran.
jarak rumahku ke pesantren cukup dekat ,hanya sekitar dua puluh menit. Ayah ku beliau adalah seseorang yang alim . Tapi nakalnya aku ,aku tetap melakukan sebuah hal yang kurang baik ,yaitu berpacaran.
Karena saling nyaman kami melakukan ta'aruf itu secara terbuka.Mereka santri yang lain pun mengetahui nya.
Tapi pada suatu hari ,guru kami hendak menjodohkan kami dengan yang lain. Dia yang sebagai kekasih ku hendak d jodohkan dengan kerabat sang guru. Karena dia termasuk jajaran santri favorit yang pintar & baik.
Aku pun juga begitu ,hendak d jodohkan dengan yang lain . Tepat hari itu kekasih ku hampir mengatakan keseriusan nya pada ku.
Kami sebagai murid jelas tidak bisa menolak kepada tawaran sang guru. karena kami tak mau jadi santri yang kurang adab.
Namun aku menolak nya ,karena aku tak menyukai calon yang akan d hadapkan sang guru. Akhirnya situasi pun memanas. Ayahku menyarankan ku untuk keluar dari sana . kekasihku pun telah bersedia untuk menikah dengan pilihan sang guru.
Akhirnya akupun keluar dari sana ,dan ayahku mendaftarkan ku ke salah satu pesantren yang jauh dari sana . Hampir dua jam jarak dari rumah sampe lokasi. Ayahku berkata semoga ini yang terbaik untuk mu.
Alhamdulillah aku disana menjadi seorang santriwati yg berprestasi. Karena dari sebelumnya pun aku memang punya keahlian dalam bidang ku.
Disana aku mempunyai beberapa teman perempuan yang baik-baik dan cepat akrab denganku. Mereka ada yg sudah punya pasangan begitu juga yg belum.
Temanku Nur Hidayah dia memiliki kekasih yang cukup populer d pesantren. Karena kepintaran nya , siapapun selalu memujinya akan cepat tanggap dalam penyampaian kajiannya. Akupun kagum padanya ,dia benar-benar hebat dalam kajiannya. Mudah di mengerti dan meresap ke jiwa.
Namun entah mengapa temanku Nur Hidayah ini selalu galau , karena beliau tidak pernah menyampaikan keseriusan nya kepada Nur Hidayah. Seolah-olah dia sedang mempermainkan perasaan temanku itu .
Karena sebagai seorang perempuan butuh kepastian, akhirnya orang tua temanku pun menerima lamaran dari laki-laki lain yang serius kepada putrinya. Berita itupun sampailah pada santri populer itu . akhirnya dia mengakhiri hubungannya dengan temanku , Nur Hidayah.
Temanku sangat sedih dan kecewa . Mengapa dia tidak ada sedikit pun untuk memperjuangkan nya ?? Apa selama ini dia benar-benar tidak serius dengan temanku itu ?.
Akhirnya menikah lah temanku itu dengan laki-laki pilihan orang tuanya. Saat semua masalah selesai ,aku menerima sepucuk surat dari santri populer itu. Dia berkata bahwasanya beliau tertarik kepadaku. Sebelumya dia tidak pernah yakin dengan hubungan bersama kekasih yang terdahulu. Dia meyakinkan hatinya jika aku yang pantas untuk menjadi istri dan ibu dari anak-anaknya.
Aku jga terkejut dan bingung , bagaimana dengan perasaan ku . Satu sisi Akupun mendambakan laki-laki yang seperti dirinya. Tapi satu sisi pun aku tak enak hati kepada temanku yg mnjadi mantannnya itu. Takut akan ada hal buruk antara aku dan temanku . Karena kehadiran ku menggoyahkan hatinya darinya kepada ku.
Tapi karena istikharah ku ,aku mendapat petunjuk bahwasanya dia memang jodoh yang Allah takdir kan untuk ku .
Akupun memberi arahan kepada nya , jika memang serius dan bersungguh-sungguh maka temuilah kedua orang tua ku. Akhirnya beliau setuju dan kami pun langsung melaksanakan akad pernikahan dalam waktu singkat.
Alhamdulillah nya juga aku masih berteman baik dengan temanku itu ( mantan suami ) . Karena dia ikhlas menerima bahwasanya semua sudah menjadi takdir dari Allah.
Cinta kami berlabuh pada dermaga cinta yang sesungguhnya.😍