Suatu pagi, di sebuah desa kecil di pedesaan, terdapat seorang petani yang sangat kaya raya. Dia memiliki segala sesuatu yang diinginkan oleh orang-orang, termasuk ternak yang gemuk, tanaman yang subur, dan bahkan mesin penggilingan tepung modern.
Namun, kekayaannya tidak membuatnya menjadi sombong. Dia masih berperilaku ramah dan ramah terhadap orang-orang di sekitarnya.
Suatu hari, seorang tetangganya datang dan berkata, "Hei, petani kaya, apakah kamu ingin membeli seekor kambing dari saya?"
Petani menjawab, "Tentu saja, saya selalu senang membeli hewan yang sehat dan kuat."
Tetangga menjawab, "Baiklah, berapa yang kamu bayar untuk kambing saya?"
Petani berpikir sejenak dan menjawab, "Saya akan memberikan kamu lima puluh ribu rupiah untuk kambing itu."
Tetangga tersenyum dan menjawab, "Baiklah, kamu memiliki sebuah kesepakatan!"
Namun, sebelum petani membayar, dia berkata, "Tunggu sebentar, sebelum saya membeli kambing ini, saya perlu mengajukan beberapa pertanyaan kepadamu. Pertama-tama, apakah kambing ini pernah jatuh sakit?"
Tetangga menjawab, "Tidak pernah, dia selalu sehat."
Petani bertanya lagi, "Apakah kambing ini memiliki kebiasaan makan yang aneh?"
Tetangga menjawab, "Tidak, dia hanya makan rumput dan pakan yang saya berikan kepadanya."
Petani akhirnya bertanya, "Baiklah, terakhir, apakah kambing ini pernah terkena penyakit yang menular?"
Tetangga menjawab, "Tidak pernah, dia selalu sehat dan kuat."
Petani kemudian menyerahkan uang kepada tetangganya dan mengambil kambing itu. Namun, begitu dia berbalik untuk pergi, kambing itu berkata, "Maafkan saya, petani. Saya khawatir saya harus memberitahumu sesuatu."
Petani terkejut dan bertanya, "Apa yang ingin kamu katakan, kambing?"
Kambing itu menjawab, "Saya tidak pernah bercanda dengan tetangga saya. Saya selalu sakit-sakitan dan sering makan sampah dari tong sampah."
Petani kembali kepada tetangganya dan berkata, "Maaf, tetangga, saya harus membatalkan kesepakatan kita. Kambingmu ternyata sakit dan tidak sehat."
Tetangga itu terkejut dan berkata, "Tapi bagaimana kamu tahu?"
Petani menjawab, "Dia memberitahuku sendiri."