aku terbangun dipagi hari dengan penuh semangat karena hari ini adalah hari pertamaku bekerja disebuah perusahaan yang cukup terkenal di ibukota.
dengan penuh semangat aku melajukan kendaraan motor matic ku melewati hiru pikuk jalanan ibukota yang ramai.
karena ini hari pertamaku bekerja maka aku berangkat lebih awal tak ingin terlambat karena hanya membuat kesan buruk diawal aku bekerja jika terlambat
setelah sejam akhirnya aku tiba dikantor baruku, aku pun menemui HRD untuk mengetahui dibagian mana aku ditempatkan
tok tok dengan ragu akupun mengetuk pintu ruangan HRD
"selamat siang, saya Dira anak baru di perusahaan ini" ujar ku
"siang,mbak Dira saya Bu Putri bagian staf bagian HRD" cicit putri
"selamat mbak Dira , selamat bergabung di perusahaan ini, mbak akan ditempatkan di bagian pajak, silahkan mari saya antar keruangan anda mbak Dira" cicit putri
saya pun mengikuti Bu Putri
" nah ini ruangan anda mbak Dira, selamat bekerja" cicit Bu Putri
saya pun memulai hari pertama bekerja dengan semangat hingga tak terasa tiba waktu pulang kerja, akupun bersiap pulang kerumah.
saat hari mulai petang ku melajukan motorku membelah jalanan yang sepi hingga tiba ku melihat sebuah mobil berhenti ditengah jalan dan terdengar samar suara orang minta tolong
akupun menepikan motorku dan mencoba menghampiri asal suara itu dengan ragu karena keadaan saat itu sangat sepi dan mulai turun rintik hujan
saat aku mendekat aku melihat seorang pria terkapar dengan wajah lebam
"tolong, bawa aku kerumah sakit" cicit pria itu
"Anda, kenapa"cicitku
"aku barusan dirampok, handphone ku juga diambil jadi aku tidak bisa menghubungi keluargaku,
apakah kau bisa membawa mobil" cicit pria itu
"bisa" ujarku
"baguslah bawa mobilku dan bawa aku kerumah sakit" ujar pria itu sambil memberikan kunci mobilnya
" tapi bagaimana, dengan motorku" ujarku
"orangku Yang akan mengantarkan motormu kerumahmu" ujar pria itu
akupun mengambil kunci mobil pria itu dan mengendari mobilnya menuju rumah sakit terdekat
saat sampai dirumah sakit pria itupun langsung ditangani dokter yang bertugas di rumah sakit itu
" terimakasih karena sudah mau menolongku, perkenalkan namaku aku Bagas" ujar pria itu
"sama sama, aku Dira" ujarku
karena hari sudah mulai larut akupun pamit pada pria itu
" karena aku rasa kamu sudah membaik, aku pamit pulang karena sudah larut malam dan didepan sudah ada keluargamu" ujarku
"ok, baiklah tapi sebelum pulang tolong berikan alamat dan no handphone kamu biar orangku yang mengantarkan motormu, dan kamu bisa pulang diantar oleh sopirku" cicit pria
" baiklah" ujarku sambil memberikan no handphone dan alamatku padanya
akupun pulang dengan diantarkan sopir Bagas
setelah kejadian itu akupun mulai menjalani rutinitas aku seperti biasa hingga pada suatu malam seminggu setelah kejadian aku bertemu Bagas handphone menerima sebuah telepon dari no baru
dengan penasaran akupun mengangkat telepon itu
"hallo, selamat malam apakah ini dengan Dira" ujar pria diseberang sana
"ia ini aku dengan Dira, maaf anda siapa??" tanyaku
" ini, aku Bagas pria yang kamu tolong malam itu, apakah kamu masih ingat??" ujar Bagas
"oh, Bagas, apa kabar dirimu??" cicit Dira
"baik, hmm apakah besok kamu ada waktu, aku ingin bertemu denganmu, ujar Bagas
"besok, boleh tapi setelah aku pulang kerja" ujarku
"baiklah besok kita bertemu dicafe xx jam 8 malam" ujar Bagas
"ok, aku akan datang" ujarku
" terimakasih, dan selamat tidur" ujar Bagas
"selamat tidur juga" ujarku
akupun mematikan telepon dan beranjak tidur
keesokan harinya aku terbangun seperti biasa untuk berangkat kerja dan tak terasa tiba waktu pulang kerja akupun buru buru pulang karena mengingat ada janji dengan Bagas
setelah sampai dirumah akupun mulai ritual mandiku karena aku akan bersiap menemui Bagas
kebetulan cafe tempatku akan bertemu Bagas tidak terlalu jauh dari rumahku
pukul 7: 30 malam akupun berangkat menuju cafe tempatku bertemu Bagas
tepat pukul 8 malam aku tiba dicafe itu
"huff, untung tidak terlambat, ujarku
akupun memasuki cafe dan menuju kursi yang telah dipesan bagas
dari jauh aku melihat bagas dengan pakaian casual beda sekali saat pertama kali aku bertemu dengannya malam itu, dia terlihat amat ganteng malam ini
"ah mengapa aku memuji orang baru ku kenal" ujarku sambil menggeleng kepalaku membuang pikiranku itu
akupun berjalan mendekati Bagas,
"sudah, lama?" tanyaku pada Bagas
"belum lama kok, silahkan duduk Dira, mau pesan makan dan minum apa?? tanya Bagas padaku
"samakan saja denganmu" ujarku
"baiklah" ujar Bagas
diapun memanggil pelayan direstoran itu dan memesan makan dan minum untuk kami, setelah mencatat pesanan Bagas pelayan itupun pergi meninggalkan kami ber 2
" Dira, kamu pasti bertanya kenapa aku mengajakmu bertemu malam ini" ujar Bagas
"ia, ada apa kamu mengajakku bertemu Bagas??" tanyaku pada Bagas
"aku hanya ingin mentraktir kamu makan dan itung- itung ucapan terimakasih ku karena kamu sudah menolongku malam itu" ucap Bagas
" oh untuk itu" cicit ku
tak lama setelah perbincanganku dengan bagas pelayan datang membawa pesanan kami
aku dan bagaspun makan dengan hening
setelah selesai makan Bagaspun mengantar aku pulang karena saat ke cafe aku mengunakan taksi online
"terimakasih karena sudah mengantarkan aku pulang" ujarku pada Bagas
"sama sama, kenapa rumahmu terlihat sepi, apakah kamu tinggal sendiri?? tanya Bagas padaku
" ia aku tinggal sendiri karena kedua orangtuaku tinggal diluar kota" ujarku pada Bagas
"oh, kalau begitu aku pamit karena malam sudah mulai larut" ujar Bagas padaku
"ia, hati hati dijalan" ujarku
Bagaspun melajukan mobilnya meninggalkan rumahku
dan sejak pertemuan aku dengan Bagas dicafe malam itu akupun mulai intens berkomunikasi dan bertemu dengan Bagas hingga tanpa sadar aku dan Bagas mulai saling nyaman dan akhirnya berkomitmen menjalani hubungan sebagai sepasang kekasih.
hubungan pacar kami pun berjalan dengan baik walaupun kadang dibumbui dengan sedikit pertengkaran tapi itu wajar bagiku.
selamat berpacaran dengan Bagas aku tak mengetahui Bagas bekerja dimana karena setiap aku bertanya dia hanya berkata agar aku tenang saja dan pekerjaan diapun halal kok.
akupun akhirnya tak ambil pusing dengan pekerjaan Bagas akhirnya.
hari ini adalah 5 bulan aku bekerja di kantorku dan akupun sudah mulai nyaman bekerja dikantor ini
hari ini aku tiba lebih awal dari biasanya karena hari ini CEO dari perusahaan ini akan mengadakan sidak disetiap bagian diperusahaan ini
dan ini adalah pertama kalinya nanti aku akan bertemu CEO perusahaan karena selama bekerja disini aku tak pernah bertemu CEO perusahaan karena hanya orang tertentu saja yang bisa bertemu dia dan dari desas-desus para karyawan kalau CEO dikantorku itu amat ganteng tapi bagiku masa bodoh toh aku sudah memiliki Bagas sebagai kekasihku
dan tiba saatnya ruangan bagianku dikunjungi sang CEO
aku dan karyawan lain dibagianku mulai menyambut sang CEO, namun yang pertama kali masuk adalah Bu Putri staff bagian HRD
" selamat pagi semua dan selamat beraktifitas" ujar Bu Putri
" pagi Bu Putri" jawab kami serentak
" pagi ini ada sidak disetiap ruangan oleh CEO perusahaan ini, kalian pasti sudah mendengar hal itu kan?? dan ini adalah pak Arya CEO perusahaan ini ujar Bu Putri sambil memperkenalkan CEO perusahaan kami
" sudah" ujarku karena merasa gugup bertemu CEO aku tak berani menatapnya aku hanya menunduk
melihat lantai ruangan ku
"selamat pagi semua, terimakasih kasih karena telah bekerja dengan baik diperusahaan ini dan 1 lagi aku mendengar ada staff baru diruangan ini,??" ujar pak Arya
"hmm, kenapa suara pak Arya seperti suara khas Barito bagas, ahh itu hanya perasaanku saja mungkin aku terlalu memikirkan Bagas sampai suara pak Arya mirip suara Bagas lagipula tidak mungkin Bagas CEO perusahaan ini" cicitku dalam hati
"ia, ada pak, namanya Bu Dira, ujar Bu Putri sambil memperkenalkan diriku
" akupun mulai mengangkat kepalaku saat Bu dira memperkenalkanku dan alangkah terkejut saat yang ku liat didepanku sebagai CEO perusahaanku adalah beneran Bagas kekasihku
" iaaa perkenalkan saya Dira pak Arya" ujarku sambil terbata bata
" ok Dira, Selamat bergabung diperusahaan ini, dan saya ingin berbicara dengan kamu diruanganku, silahkan datang keruanganku" ujar Bagas padaku
" Bu Putri, tolong antarkan Bu Dira sekarang keruangan saya" ujar Bagas pada Bu Putri
sambil berlalu meninggalkan kami
" baik pak" ujar Bu Putri
" Bu Dira, silahkan ikuti saya, saya akan mengantarkan anda keruangan pak Arya sekarang" ujar Bu Putri
akupun mengikuti langkah Bu Putri menuju ruangan CEO perusahaan tempatku bekerja
" ini adalah ruangan pak Arya, silahkan masuk dan saya akan kembali keruangan saya Bu dira" ujar Bu Putri
"ia, terimakasih karena sudah mengantarkan saya Bu Putri" ujarku
"sama sama kalau begitu saya pamit Bu Dira" ujar Bu putri
Bu Putri pun berlalu dari hadapanku dan akupun mulai mengetok pintu ruangan pak Arya
" masuk" ujar pak Arya
akupun masuk
" silahkan duduk Bu Dira" ujar pak Arya
" terimakasih kasih pak Arya" cicitku pada pak Bagas
" Dira, apakah kau tidak mengenali kekasihmu ini??" ujar Bagas padaku
"hmm, apakah benar ini dirimu Bagas" ujarku dengan seribu pertanyaan dibenakku
" ia ini aku kekasihmu Bagas bagaimana kau tidak mengenaliku" ujar Bagas padaku sambil mendekat dan mencubit hidungku
" auh sakit dan bagaimana mungkin Bagas bukankah kau bilang kau hanya karyawan biasa" ujarku pada Bagas
" ia aku karyawan biasa dan ini perusahaan adalah milik keluargaku dan aku hanya pekerjaan disini" ujar Bagas sambil tersenyum padaku
" ihh nyebelin kamu Bagas, dan kamu berhutang penjelasan padaku dan tunggu dulu jangan jangan kamu sudah tau lama kalau aku bekerja disini??" tanyaku pada bagas
" ia aku sudah tau lama, dan hampir setiap hari aku memperhatikan dirimu dikantor" ujar Bagas
" ih dasar jadi diam diam kau mengawasi ku ia kekasihku yang jahil" ujarku pada Bagas
" ia bisa dibilang seperti itu" ujar Bagas sambil tertawa
" oh ia sebagai permintaan maaf ku karena sudah menutupi ini darimu, nanti malam aku akan mengajakmu kencan, bagaimana apakah kamu mau?? ujar Bagas
" hmmm, bagaimana ia" ujarku
" mau ia" ujar Bagas sambil memelas
" ok baiklah"ujarku
" kau bisa kembali keruanganmu sayang, nanti malam aku akan menjemputmu" ujar Bagas
" ok, aku kembali keruanganku dlu sayang,ujarku sambil meninggalkan ruangan Bagas
dan sejak aku mengetahui bahwa Bagas kekasihku adalah CEO tempatku bekerja, hubunganku dan Bagas tetap berjalan seperti biasa dan dikantor kami tetap bekerja seperti biasa secara profesional sebagai atasan dan bawahan dan diluar kantor kami tetap sebagai sepasang kekasih, dan keluarga Bagas dan keluarga sudah saling mengenal satu sama lain dan kami berencana akan menikah.
aku seakan bermimpi bahwa kekasih yang awalnya ku tolong adalah CEO perusahaan tempatku bekerja hingga saat ini
ternyata takdir tuhan padaku begitu indah