Suara keyboard yang sedang ditekan terdengar dengan jelas, begitu jelas hingga satu ruangan pun terdengar karena kesunyian didalam ruangan tersebut.
Jika diperhatikan, jari yang sedang berada diatas keyboard terlihat ramping, dengan kuku yang sedikit panjang beberapa inci dengan tidak ada cat diatasnya. Hanya dengan gambaran ini, tentu saja seseorang mengetahui jika ini merupakan seorang wanita.
Memiliki mata yang hitam kecoklatan, tatapannya tertuju pada layar monitor dengan serius. Beberapa saat kemudian, komputer telah matikan.
Ia merenggangkan tubuhnya yang terasa kaku, berdiri dan melihat keluar jendela yang menunjukkan cahaya remang dari jalanan di luar sana. Matanya tertuju pada handphone dan menyadari jika sekarang sudah pukul 19:12 malam.
Pantas saja ruangan ini sudah sunyi, ternyata semua orang sudah pulang. Pada jam biasa, para karyawan akan pulang saat pukul 16:00. Namun karena dia memiliki pekerjaan tambahan, dia harus menyelesaikan nya terlebih dahulu sebelum akhirnya pulang, dengan begitu hari ini dia lembur.
Membereskan meja kerjanya, wanita itu bergegas pulang.
*MC POV*
Aku memijit leherku yang terasa pegal, mataku juga terasa lelah karena terus melihat komputer. Hari ini, aku harus lembur hingga malam hari, berbeda dari biasanya karena aku memiliki pekerjaan tambahan.
Oh, namaku Erika Daran, seseorang dengan garis keturunan Rusia. Kakekku adalah orang Rusia, dan nenekku adalah seorang dengan kebangsaan Indonesia. Namun, meskipun aku memiliki garis keturunan Rusia, wajahku tidak seperti seorang gadis asing dan malah terlihat seperti orang Asia.
Aku mewarisi wajah ibu, dengan mata milik ayah yang berwarna Cokelat. Jika kalian berfikir aku anak tunggal dalam keluarga, itu salah. Aku memiliki 3 saudara lagi, satu kakak perempuan dan yang lainnya saudara laki-laki. Wajah mereka lah yang mirip dengan Ayah, namun tidak denganku
Aku memesan taxi online dari aplikasi, biayanya lebih murah dari pada taxi yang berlalu-lalang di jalanan. Bagaimanapun, aku harus hidup hemat.
Orang tuaku tidak lagi memberikan uang jajan, aku cukup hidup dengan mandiri sejak berusia 18 tahun. Dan sekarang, umurku sudah akan menginjak 27 tahun, usia seorang wanita yang benar-benar dewasa. Selain membiayai kuliah oleh orang tua, sisanya aku urus sendiri sejak aku mulai menginjak usia dewasa ini.
Aku lulusan S1 Universitas Udayana, dan sekarang bekerja juga di Bali sebagai seorang karyawan perusahaan Swasta, salah satu perusahaan terbaik yang memberikan gaji tinggi pada karyawan biasa seperti ku ini.
Mobil yang kunaiki saat ini terlihat biasa-biasa saja, setelah beberapa puluh menit mobil ini berhenti di depan bangunan 10 lantai. Aku membayar taxi tadi.
"Terima kasih, jangan lupa bintang 5 nya, Mbak." ucap supir taksi
"Iya, Bri. Terima kasih juga, hati-hati dijalan." balasku sopan, ini merupakan kebiasaan yang sudah ditanamkan oleh orang tua padaku sejak masih kecil.
Mobil itu mulai melaju meninggalkan bangunan ini, aku juga melangkah masuk melewati gerbang. Ada lift yang membawa orang dari lantai satu ke lantai 10, dimana semua lantainya memiliki 8 kamar apartemen.
Salah satu penghuninya adalah aku, Erika Daran. Kamarku berada di lantai 7, kamar nomor 7 pula dilantai ini.
Aku memasuki apartemen, lampu otomatis yang kupasang di depan pintu menyala saat aku masuk. Membereskan sepatuku di dalam rak yang kusiapkan di depan pintu, aku memasuki apartemen dengan perasaan nyaman.
"Aku pulang," ucapku meskipun tidak ada yang mendengarkan nya. Salah satu kebiasaan ku ketuk aku masih tinggal bersama Ayah dan Ibu, agar mereka tahu jika aku sudah pulang.
Namun kini berbeda, tak ada yang menyahuti salahku. Namun tidak masalah, karena aku merasakan ada udara dingin bercampur hangat yang melewati ku.
Ini sudah menjadi hal yang biasa bagiku.
Karena kelelahan, aku segera memasuki kamar mandi dan membersihkan tubuhku. Sebelum itu, aku memesan makanan dari luar, sudah malas untuk masak saat ini. Delivery adalah pilih terbaik.
.....
Makan malahku telah habis, aku kembali membuka laptop dan mengerjakan sesuatu setelah itu memasuki aplikasi Novel Online, dimana sudah ada lebih dari 10 karyaku disana. Pembacaku juga lumayan banyak, dan setiap bulannya akan ada 200 dolar yang masuk kedalam kantong ku, ini adalah cara aku menghasilkan uang sejak aku berusia 18 tahun.
Aku menghabiskan waktu hingga pukul 11 malam, merasakan rasa kantuk yang sangat berat menghampiri, aku mematikan laptop setelah mengunggah episode terbaru dari Novel yang kutulis.
Karena apartemen ini hanyalah memiliki 3 ruangan dengan; satu kamar, satu ruang tamu dan satu kamar mandi. Tentu saja aku tidur didalam kamar dengan nyaman, tidak ada AC namun kipas angin Sudak ku setel. Mataku sudah benar-benar terasa sangat berat, aku hampir lelap ketika aku merasa ada sesuatu yang memelukku dari belakang.
Itu terasa seperti seseorang, namun tidak ada siapapun di apartemen ini selain aku. Ini sudah biasa terjadi, Dan saat inilah baku mendengar bisikan "Selamat malam, kau sudah melewati hari ini dengan sangat baik. Besok, hari yang baru menantikan mu."
Kata-kata ini, membuatku merasa lebih nyaman dan aku mengebor kedalam selimut. Menutup hingga leher.
Sesuatu ini, aku tidak bisa mengatakan jika dia adalah "Hantu" karena itu benar-benar sangat terasa, terkadang ketika aku kelelahan namun masih memaksakan untuk bekerja di apartemen, "Dia" akan datang seperti udara dingin yang berhembus disekitaku. Ini membuatku merasa merinding.
Terkadang, jika aku ketiduran saat bekerja, diesok harinya aku akan terbangun di atas tempat tidur.
Tidak mungkin hantu bisa memindahkan ku, aku juga tidak memiliki kebiasaan tidur sambil berjalan.
Jika mengatakan itu manusia, aku juga menjadi ragu sebab tidak pernah melihat siapa yang datang menjelang aku tidur. Aku pernah memasang kamera untuk melihat, namun tidak ada apapun dihasil rekaman ku. Namun, ketika baku mencoba mencari tahu dengan meletakkan tepung di lantai, ternyata memang ada jejak sepatu.
Itu mirip seperti seorang.. Pria?
Namun, siapa? .. Mengapa bisa aku tak menemukan apapun lagi selain petunjuk ini. Petunjuk lain yang kupasang tidak mendapatkan hasil apapun, hanya satu ini saja.
Aku curiga, sehingga berganti tempat tinggal beberapa kali. Namun, hal ini juga masih terus berada di sekitarku.
Awalnya aku ketakutan, namun sekarang sudah terbiasa. Toh, tidak ada apapun yang terjadi, aku juga tidak rugi. Dan lebih anehnya lagi, pada setiap bulan ditanggal awal 20-an, akan ada transfer yang masuk kedalam rekening ku. Jumlahnya tidak pasti, terkadang 2 juta, kadang 5-7 juta rupiah. Hal ini sudah terjadi sejak aku masih duduk di bangku kuliah.
Ayah atau Ibu tidak pernah mengirimkan uang sebanyak itu padaku, hanya untuk bersenang-senang dengan uang sebanyak itu. Jika itu uang registrasi, akan berbeda ceritanya.
Kakak perempuan ku juga tidak mengirimkan uang, lalu dua saudara lagi? ..Aku tidak pernah berharap mereka mengirimkan aku uang sebanyak itu. Malah, adikku yang sering memintaku mengirimkan nya uang jajan.
Pengirim nya seorang yang tanpa nama, bahkan dari pihak Bank juga tidak bisa mencari tahu siapa itu. Mereka hanya berkata, "Nona. Orang ini adalah seorang anonim, dia memiliki akses yang tidak dapat dijangkau oleh kami. Seperti seseorang yang memiliki kekuatan yang baik dibelakang layar. Maafkan kami," itulah yang akan mereka katakan padaku.
Seorang anonim? ..Ya sudah, aku juga menggunakan saja uangnya. Toh, meskipun aku tidak menggunakan nya, setiap bulan akan ada angka nol yang bertambah di rekening ku.
....
Aku terbang di pagi hari, dan bantal di sampingku masih rapi seperti sebelumnya. Namun, disebelah ku ini terasa hangat, seperti seseorang baru saja bangun dan meninggalkan kamar. Namun, tidak ada siapapun disana.
Hal ini sudah terjadi sejak lama. Bahkan ketika aku masih duduk di bangku kuliah. Tak mempedulikan nya lagi, aku bangun dan melakukan rutinitas ku seperti biasa.
Terkadang, aku penasaran seperti apa sosok misterius ini. Dia datang seperti hantu, namun keberadaan nya masih bisa kurasakan. Lagi pula, hantu tidak memiliki suhu tubuh, namun "Dia" memiliki suhu di tubuhnya.
Aku meninggalkan Note kecil didepan kulkas sebelum aku meninggalkan apartemen.
Menjalani hariku seperti biasa.
*MC POV End*
Ketika Erika telah pergi, sesuatu muncul di depan pintu kamarnya. Pintu dengan akses Password sebagai kunci tersebut terbuka, "Dia" memasuki apartemen, berhenti didepan kulkas dan membaca tulisan tangan Erika yang kecil, rapi dan terlihat cantik tersebut.
Meskipun hanya menunjukkan matanya saja, dengan wajah yang ditutupi oleh masker, namun dibalik maskernya ia memiliki senyum yang terbentuk setelah membaca Note yang ditinggalkan oleh Erika.
"Sama-sama, malaikat kecilku." ucapnya dengan suara berat.
Membuka kulkas, ada pancake didalamnya. Dengan kotak yang dihiasi dengan pita, dengan stiker Senyum diatasnya.
"Dia" membawa kotak itu keluar dari apartemen Erika, namun tidak lupa untuk menuliskan sesuatu sebagai balasan untuk Erika.
Ketika Erika kembali dari kantor di sore hari, dia mendapati Kertas Note kecil yang sama, namun ada sesuatu disana yang membuatnya terlihat berbeda.
Itu adalah eskpresi senyum di sisi bawah sebagai balasan dari "Dia".
Seperti inilah Erika dan "Dia" berkomunikasi selama ini. Erika tersenyum, dia membuka kulkas dan tidak lagi menemukan kotak berisi Pancake didalamnya. Sudah hilang, namun Erika tidak khawatir karena mengetahui siapa yang mengambil nya.
Berhubung dengan cara seperti ini, cukup menyenangkan.
......The End......
Catatan kecil Author: Sebenarnya, ada seseorang dibalik bayangan yang selalu menyukaimu dan selalu hadir namun tidak pernah kau perhatikan.
Dia akan selalu berada di sisimu, menjagamu dari balik bayangan dan akan sigap melindungi mu.
Sama seperti Erika, meskipun dia tidak bisa melihat siapa itu, namun dia bisa merasakan dan tahu orang itu tidak memiliki niat untuk melakukan hal jahat padanya, selalu melindungi dan mendukungnya.
Jadi, jika kau merasakan hal yang sama, jangan usir dia dan coba untuk menjalin hubungan yang baik dengan orang tersebut (◠‿◕)