Di negeri kahyangan, dimana tempat para Dewa-Dewi tinggal. Dan mereka menerima tugas apa saja yang harus dijalankannya sesuai dengan bagiannya masing-masing. Seperti para Dewi Cinta yang akan menerima tugasnya untuk menyatukan dua sejoli dengan mengikatkan benang merah diantara kedua orang itu. Dan kini seorang Dewi Cinta sedang siap-siap turun ke dunia untuk menjalankan tugasnya.
"Asmara apa tugasmu kali ini?" tanya Amor yang merupakan Dewi Cinta temannya Asmara.
"Menyatukan seorang berandal sekolah dengan gadis cerdas yang suka menyendiri," jawab Asmara sambil melihat ke arah Amor.
"Kalau aku harus menyatukan lagi mantan suami istri yang telah lama bercerai," kata Amor lagi.
"Semoga sukses,ya. Aku pergi duluan, soalnya waktunya sudah mepet." Asmara melambaikan tangannya dan pergi.
*****
Kini Asmara sedang memperhatikan calon pasangan yang harus disatukan dalam ikatan benang merahnya. Ikatan benang merah mereka masih terurai dan rapuh. Tugasnya adalah untuk menguatkan ikatan itu.
Dilihatnya dua remaja yang menjadi targetnya itu duduk di ruang kelas yang sama. Seorang pemuda yang bernama Raja berpenampilan berantakan dan seorang perempuan yang bernama Ratu berpenampilan rapi.
Bel istirahat pun berbunyi dan para murid langsung berhamburan keluar kelas. Si target pemuda pergi ke belakang sekolah, sedangkan Si target perempuan pergi ke perpustakaan.
"Hah ..., ternyata targetku kali ini sepertinya susah. Aku kira bakal gampang karena mereka masih SMA."
Setelah seharian memperhatikan dua orang targetnya. Asmara memutar otaknya, bagaimana caranya supaya dua orang itu bisa berinteraksi dan saling terhubung satu sama lain.
***
Akhirnya Asmara mulai melancarkan aksinya di hari kedua. Dia merubah dirinya menjadi Kepala Sekolah.
"Raja, apa yang sedang kamu lakukan disini!" Raja kepergok sedang menindas seorang murid lainnya.
"Anda jangan salah paham. Aku melakukan ini karena dia dan teman-temannya telah mengeroyok temanku, Pak!" tampik Raja.
"Bapak nggak mau tahu. Pokoknya kamu akan mendapatkan hukuman membersihkan ruang perpustakaan!" Perintahnya kepada Raja.
Raja hanya pasrah menerima hukuman dari Kepala Sekolahnya. Yang merupakan kakeknya sendiri. Dia Pun pergi ke perpustakaan untuk menjalankan hukumannya.
Saat berada di perpustakaan, Raja melihat tidak ada siapa-siapa. Awalnya dia mau tidur saja tapi niat itu tidak bisa terlaksana saat dilihatnya ada teman satu kelas yang bernama Ratu, sedang berdiri di depan lemari buku. Raja sangat sungkan terhadap temannya itu. Saat Raja akan menghampiri Ratu, sesuatu jatuh dari atas. Dan membuat kedua remaja itu terkejut.
Prak …!
Benda yang jatuh itu terbelah menjadi dua. Kemudian kedua remaja itu memungut pecahannya, masing-masing sebelah.
"Ini apa, ya?" tanya Raja.
"Hei, Ratu apa kamu tahu apa ini?" tanyanya pada gadis yang berdiri di sampingnya.
"Coba kita satukan dulu pecahannya, Mungkin kita akan tahu bentuk asli dari benda ini," jawab Ratu.
Mereka berdua pun menyatukan benda itu. Kemudian keluar cahaya yang menyilaukan dan menyelimuti tubuh mereka.
Wuuuush ….
Kedua remaja itu terpana dengan kejadian barusan.
"Itu apa, ya?" tanya Raja. Dia merasa aneh saat mendengar suaranya berubah.
"Aku juga tidak tahu," jawab Ratu. Ratu merasa ada yang aneh dengan suaranya yang tiba-tiba berubah.
Kemudian keduanya memalingkan wajahnya dan saling berpandangan.
"Aaaaaakh …! Apa yang telah terjadi!"
Keduanya berteriak dengan suara yang sangat kencang. Wajah mereka berubah pucat.
"Kenapa tubuh kita bisa tertukar begini."
Raja dan Ratu pun melihat diri mereka di pantulan kaca jendela. Ternyata benar kalau tubuh mereka telah tertukar.
"Bagaimana bisa ini terjadi?" tanya Raja yang berada dalam tubuh Ratu.
"Apa gara-gara benda tadi, tubuh kita jadi tertukar?" Ratu menduga-duga.
"Mungkin saja. Ayo kita cari benda tadi!" ajak Raja.
Walau sudah di cari hampir satu jam lamanya, benda tadi tidak juga dapat ditemukan. Sepertinya benda itu telah menghilang.
"Lalu bagaimana sekarang?" tanya Raja panik dengan keadaannya sekarang.
"Ya terpaksa kita harus menjalani kehidupan kita. Aku akan menjadi kamu, dan kamu akan menjadi aku," jawab Ratu dengan pasrah.
Keduanya pun berbicara banyak mengenai orang-orang disekitar mereka. Apa hal yang disukai atau tidak disukai, dan apa saja jadwal kegiatan mereka sehari-hari. Bahkan mereka pun menukar telepon genggamnya.
Kini Raja sedang berada dikamar Ratu yang bersih, rapi, dan wangi. Berbeda dengan Ratu yang sedang berada di kamar Raja yang berantakan. Banyak barang-barang yang tidak berguna menurutnya. Akhirnya Ratu malah bersih-bersih di kamar Raja, karena dia tidak betah berada di kamar yang berantakan, karena terasa sumpek.
***
Saat pagi-pagi Ratu dikejutkan dengan suara dering teleponnya. Ternyata Raja yang meneleponnya.
"Ada apa?" tanya Ratu.
"Maaf, ini bagaimana caranya memakai bra aku nggak bisa-bisa mengaitkannya?" tanya Raja dengan nada kesal.
"Kalau kamu kesulitan, kaitkan dulu didepan baru kamu putar kebelakang," jawab Ratu dengan wajahnya yang memerah.
"Aku sudah peringatkan kamu kemarin. Jangan coba-coba kamu bertindak yang tidak-tidak pada tubuhku!" Ratu mengingatkan ancamannya pada Raja.
"Iya aku tahu. Aku memegangnya hanya saat membersihkannya saja," kata Raja.
"Dan satu lagi jangan kamu berantakan kamarku!" Peringatan Ratu untuk Raja.
*****
Penampilan Ratu sekarang berubah menjadi sangat cantik. Raja sengaja mengerjai rambut panjang milik Ratu, yang biasanya di kucir. Raja juga memakaikan aksesoris jepit kupu-kupu di rambut panjangnya itu.
Tak beda jauh dengan Raja yang merubah penampilan Ratu. Begitu juga dengan Ratu merubah penampilan Raja menjadi sangat rapi.
Kini Raja dan Ratu jadi sering bersama, walau mereka harus bersembunyi dari teman-temanya. Saat ada tugas mereka akan mengerjakannya bersama-sama. Sebenarnya orang-orang disekitar mereka merasakan keanehan pada Raja dan Ratu. Terutama keluarganya, Ratu yang biasanya suka bereksperimen memasak makanan. Kini tidak pernah menginjakan kakinya ke dapur. Sedangkan Raja yang biasanya suka keluyuran di luar rumah kini malah suka mengurung diri dikamar. Sampai-sampai orangtua mereka pun khawatir.
" Raja, nanti anak-anak mau kumpul, di markas. Kamu harus datang kali ini!"
Salah seorang temannya Raja memberitahu agenda mereka.
Ratu yang belum bertanya kepada Raja mengenai ini, bingung harus jawab apa, oleh karena itu dia hanya diam saja.
Saat pulang sekolah Raja ditarik sama teman-temannya, ketika dia mau pulang, dan dia dibawa masuk ke mobil temannya. Tujuan mereka adalah markas tempat berkumpulnya Raja dan teman-temannya. Ternyata markas mereka itu sebuah rumah yang asri layak untuk ditinggali, dan memiliki dua lantai.
"Agenda kumpul kita kali ini adalah untuk membalaskan dendam teman kita yang tiba-tiba dikeroyok oleh Geng Macan." Si A membuka acara pertemuan itu.
"Terus bagaimana caranya. Apa kita langsung serang saja markas mereka?" tanya Si B.
"Nggak, jangan terlalu gegabah bertindak kali ini," jawab Si A.
"Terus bagaimana?" tanya Si C.
"Raja apa kamu punya ide?" tanya Si A.
"Lebih baik kita laporkan saja pada polisi," jawab Raja, dan membuat teman-temannya terkejut.
"Itu bukan pola pikir kita," kata Si B.
"Kalau ada yang melanggar hukum, harus dilaporkan pada polisi," kata Raja lagi.
Akhirnya pertemuan itu diakhiri tanpa hasil. Dan Ratu pun pulang terus memberi laporan pada Raja. Apa yang telah dilakukannya tadi.
*****
Kini Raja dan Ratu semakin terlihat dekat. Bahkan teman-temannya curiga kalau mereka sedang pacaran. Karena ada beberapa temannya yang sering memergoki mereka sedang berduaan.
Dan saat ini Raja dan Ratu sedang makan siang bersama di taman dekat perpustakaan, yang jarang sekali dikunjungi para siswa.
"Ratu, kok sepertinya ada yang mengalir dari …." Raja melihat ke arah tubuh bagian bawah dengan wajahnya yang merona.
"Padahal aku sedang tidak buang air kecil," kata Raja panik saat merasakan ada yang aneh pada bagian inti tubuh Ratu.
"Ah …! Sepertinya sekarang sudah masuk jadwal tamu bulanan!" teriak Ratu yang berada dalam tubuh Raja. Mukanya menjadi merah padam karena dia malu.
"Tunggu dulu aku belikan dulu pembalutnya!" Raja pun berlari cepat ke minimarket depan sekolahnya, setelah minta izin pada penjaga sekolah.
Raja yang membeli pembalut dan celana dalam untuk perempuan, saat di kasir mendapat tatapan aneh.
"Sudah cepat hitung, temanku sedang menunggu!" kata Raja penuh penekanan, sehingga kasir itu ketakutan.
Raja dan Ratu masuk ke toilet wanita, dan sebelumnya mereka mengunci pintu toilet terlebih dahulu.
"Sini aku ajari kamu bagaimana memasang benda ini," kata Ratu.
Ada perasaan aneh dan geli yang dirasakan oleh Ratu saat dirinya dalam wujud laki-laki, mengajari bagaimana memasang pembalut yang benar, pada Raja yang berada dalam tubuh miliknya.
"Ingat jangan sampai salah pasang!" Ratu memperingatkan Raja.
Saat mereka berdua keluar dari toilet, ternyata ada Kepala Sekolah yang berjalan lewat kesana, karena kakinya digerakan oleh Asmara sang Dewi Cinta.
"Apa yang telah kalian berdua lakukan di dalam?" tanyanya pada dua remaja yang sudah tertangkap basah.
"Nggak ada Kek!" jawab Ratu spontan.
Raja lupa kalau sekarang ini dia yang berada di tubuh Ratu, malah yang menjawabnya.
"Maksud saya, kita berdua tidak melakukan hal yang aneh-aneh Pak," ralat Ratu.
"Raja, Kakek sudah ingatkan kamu. Jangan bertindak kurang ajar di lingkungan sekolah!" Kepala Sekolah menatap tajam pada cucu semata wayangnya itu.
"Baik, Kek!" jawabnya singkat.
*****
Saat malam hari, Raja terbangun karena merasakan sakit diperutnya. Dia menelepon Ratu, dan memberitahu kalau dia sakit perut yang amat sangat. Dia tidak kuat menahannya, bergerak sedikit saja rasa sakit itu makin terasa.
"Ratu perutku sakit sekali. Apa kamu punya obatnya?" tanya Raja sambil memegangi perutnya.
"Kamu bisa minum obat yang ada di dalam kotak obat. Dan kotak obatnya disimpan diatas meja belajar dekat kotak pensil. Cari obat yang bertuliskan Paracetamol." Ratu memberitahunya.
"Oh, ini. Aku sudah menemukannya. Terima kasih," Raja pun mengakhiri pembicaraannya.
Raja cepat-cepat minum obat itu, karena ingin segera menghilangkan rasa sakit yang dideritanya.
"Ternyata menjadi wanita itu tidak menyenangkan. Harus keluar darah banyak. Sakit perut yang tak tertahankan, pakai baju berlapis-lapis." Raja terus menggerutu.
*****
Saat istirahat, Raja dan Ratu makan berdua. Ternyata teman-temannya Raja datang menghampiri mereka.
"Oh ternyata, karena sudah punya pacar. Kamu jadi mengabaikan kami, teman-temanmu yang selalu setia padamu!" salah seorang teman Raja berkata sinis padanya.
"Sepertinya kamu salah paham." Ratu berbicara pada temannya itu.
"Maaf murid teladan, aku sedang tidak bicara padamu!" Katanya sambil menatap Ratu dengan tajam.
Raja yang sedang berada di dalam tubuhnya Ratu, sungguh ingin menonjok temannya itu.
"Iya, karena sekarang aku sudah punya pacar. Aku ingin berhenti dari Geng Rajawali."
Kata-kata yang diucapkan Raja barusan, membuat teman-temannya sangat terkejut. Bahkan Raja-nya sendiri juga terkejut oleh ucapan Ratu yang mengatakan kalau mereka pacaran.
"Raja, ternyata cinta telah membutakan matamu. Kamu lebih memilih membuang teman-temanmu yang selalu bersamamu selama ini!" teriak teman Raja yang lainnya.
Mereka semua pun pergi meninggalkan Raja dan Ratu yang masih duduk di taman.
"Kenapa kamu bicara seperti itu!" teriak Raja marah.
"Bukannya bagus, dengan begini kamu tidak akan berurusan lagi dengan mereka." Ratu berkata tanpa merasa bersalah.
"Apa kamu tahu kalau mereka itu adalah teman-teman yang berarti untukku?" Raja berbicara dengan sorot mata yang tajam.
"Menurutku mereka bukan teman-teman yang membawa pengaruh yang baik untukmu." Ratu pun membalas Raja dengan tatapan tajamnya.
"Kamu itu tidak tahu apa-apa tentang mereka. Dan kamu telah salah dalam menilai orang lain," Raja menekan ucapannya dan sorot matanya makin tajam.
"Sebaiknya kamu sekarang jelaskan hubungan kita pada mereka!" ucapnya lagi.
"Jadi sekarang kamu menyalahkan aku atas kejadian barusan?" Ratu pun tidak mau kalah, dan membalas tatapan tajam pada Raja.
"Ya. Dan sekarang aku tahu kenapa murid teladan sepertimu tidak punya teman!" Raja menarik napasnya.
"Karena kamu orangnya sulit menilai kebaikan orang lain." Kata Raja dan itu berhasil melukai hati Ratu.
"Hahaha …. Akhirnya kamu baru sadar sekarang kalau aku orang yang seperti ini." Ratu menatap Raja dengan sorot mata terluka. Ratu pun pergi meninggalkan Raja.
"Aduh …, kok kenapa jadi begini, ceritanya!" Asmara yang sedang mengawasi mereka malah frustasi, apa misinya kali ini dapat berjalan dengan lancar.
*****
Ratu yang berada di dalam kamar Raja, sedang menangis tersedu-sedu. Padahal dirinya selama ini, merasa sangat senang saat banyak menghabiskan waktu bersama Raja. Ratu berpikir kalau Raja pun sama senangnya, seperti dirinya. Ternyata dia salah, dan dia tidak tahu apa-apa tentang Raja. Bahkan teman-temannya sangat berarti untuknya, dibandingkan dirinya. Ratu bingung memikirkan bagaimana caranya agar Raja dan teman-temannya bisa baikan.
Ditempat lain, Raja sedang marah-marah. Gara-gara ulah Ratu, dia dan teman-teman jadi bertengkar. Padahal mereka itu orang-orang yang selalu ada untuknya. Dibandingkan dengan keberadaan kedua orangtuanya yang selalu sibuk bekerja.
Raja bingung bagaimana menjelaskannya pada teman-temannya itu. Dan akhirnya dia pun menghubungi teman kepercayaannya dan meminta untuk berkumpul di markasnya besok.
*****
Sepulang sekolah Raja yang berada di dalam tubuh Ratu mendatangi markasnya.
"Ada yang ingin aku sampaikan pada kalian semuanya," kata Raja dengan tegas.
"Memangnya apa yang mau nona murid teladan ini dibicarakan?" tanya seorang temannya.
"Aku mau bilang kalau aku dan dia tidak pacaran!"
"Tapi kemarin Raja bilang kalau kamu pacarnya?"
"Terserah dia mau bilang apa. Yang jelas aku tidak suka dengannya. Dia itu bukan tipeku!" Raja berkata dengan sangat meyakinkan.
"Oh. Ku kira kalian beneran pacaran. Karena banyak murid yang sering melihat kalian berdua selalu bersama."
"Itu aku hanya memanfaatkannya saja." Raja berbicara dengan tanpa beban.
Tanpa mereka sadari kalau ada seseorang yang berdiri didepan pintu dan mendengarkan semua pembicaraan mereka.
Hati Ratu seperti di iris-iris saat mendengar pengakuan Raja di depan teman-temannya. Dia tidak menyangka kalau kebersamaannya selama ini merupakan kebohongan. Karena beberapa hari yang lalu Raja sendiri yang bilang kalau dia senang bisa mengenal dirinya. Dan itu membuat Ratu sangat senang. Saking senangnya dia dapat merasakan hatinya berbunga-bunga.
Ratu pun pergi dari markasnya Rajawali. Dia tadi niatnya mau meminta maaf pada teman-temannya Raja. Dan meminta untuk berbaikan. Tapi dia malah mendengar pembicaraan yang menyesakan dadanya.
Sudah seminggu ini Raja dan Ratu saling diam dan mengabaikan satu sama lain. Tidak ada acara makan bersama dan belajar bersama. Bahkan menyapa pun tidak mereka lakukan. Dan perbuatan keduanya membuat Asmara murka.
"Kalian kalau tetap seperti ini sampai nanti malam. Akan aku gunakan mantra cinta milikku!" Asmara berkobar penuh semangat.
*****
Saat sore harinya, Ratu mendapat pesan singkat di telepon milik Raja, dari nomor tidak dikenal.
"Datanglah jam sembilan malam ini, ke gedung di sudut kota. Atau dua temanmu tidak akan selamat" Ratu membaca pesan itu.
"Apa aku harus memberi tahu pada Raja, ya?" Ratu bermonolog sambil jalan mondar-mandir.
Akhirnya Ratu pergi sendiri ke gedung itu, tapi sebelumnya mengirimkan pesan yang didapatnya tadi sore pada Raja.
Ratu tiba di gedung kosong yang sudah terbengkalai tepat jam sembilan malam. Saat dirinya baru menginjakan kaki di sana, dia sudah disergap oleh dua orang. Kemudian dia dibawa ke suatu ruangan dan di sana ada dua temannya Raja yang diikat dan duduk dilantai.
"Lihatlah, kedua anak buahmu yang sering berbuat kekacauan di wilayah kekuasaan ku!" kata lelaki yang memiliki tubuh yang tinggi dan kekar.
"Memangnya apa yang telah mereka lakukan?"
"Anak buahmu suka memalak beberapa siswa sekolahan yang berada di wilayah kekuasaan ku!" teriaknya.
Sedangkan kedua temannya Raja hanya diam dengan muka yang sudah babak belur.
"Lalu apa yang kamu inginkan?"
"Bagus, aku suka cara berpikirmu." Lelaki itu pun berdiri dan berjalan kearah Raja.
"Aku akan menghajarmu selama tiga puluh menit tanpa sekalipun kamu membalasku. Bagaimana?" katanya lagi.
"Baiklah, asalkan kamu membebaskan dahulu mereka berdua!"
"Lepaskan mereka berdua!" Perintahnya pada anak buahnya.
Setelah teman-temannya Raja dibebaskan. Lelaki itu langsung menghajar Raja tanpa ampun. Seolah-olah dia sudah lama menantikan ini. Ratu merasakan sakit disekujur tubuhnya yang sudah memar-memar. Dan beberapa kali dia muntah darah.
"Ayolah masa jagoan dari Geng Rajawali sudah mau pingsan. Padahal ini baru berjalan setengahnya." Katanya sambil terus memukul dan menendang tubuh Raja.
Raja yang ketiduran sejak sore hari tidak tahu kalau saat ini Ratu tengah disiksa oleh saingannya. Asmara malah marah-marah melihat Raja tidur sangat pulas. Akhirnya dia melemparkan telepon genggam yang ada di atas meja, ke mukanya Raja. Dan benar saja Raja langsung bangun saat dirasakannya ada benda yang dilemparkan ke mukanya.
Raja membaca pesan yang dikirim oleh Ratu. Dan dia langsung pergi kesana. Dia juga menghubungi teman-teman Raja yang lainnya dan meminta bantuan mereka.
Raja sangat marah melihat tubuhnya telah tak berdaya berbaring di lantai yang kotor itu. Dia pun berlari ke arah tubuhnya dan memeluknya. Teman-teman Raja yang datang bersamaan dengannya, langsung menyerang pihak lawan. Dan perkelahian pun terjadi sangat sengit diantara mereka.
"Ratu bangun ….!" Raja menepuk wajah yang sudah tak berbentuk itu. Hatinya sakit saat mengingat ucapan Ratu untuknya saat pulang sekolah tadi.
"Aku minta maaf, aku juga bersalah padamu." Tidak terasa air mata jatuh membasahi pipinya.
"Aku akan jujur padamu. Kalau aku sudah berbohong saat bilang aku tidak menyukaimu. Karena kenyataannya kalau aku mencintaimu." Raja mengungkapkan isi hatinya.
Pengakuan Raja ini sebenarnya dapat didengar oleh Ratu. Namun karena sakit ditubuhnya, dia sampai tidak bisa bicara. Di lubuk hatinya Ratu sangat senang karena cintanya tidak bertepuk sebelah tangan.
Asmara pun bersorak gembira, maka dia memberikan mantranya untuk memulihkan tubuh Raja seperti sedia kala. Ratu yang merasakan tubuhnya telah pulih. Dia menghapus air mata Raja di pipinya itu. Raja yang merasakan ada tangan yang memegang wajahnya. Dilihatnya Ratu sudah sadarkan diri.
"Aku ingin mendengar sekali lagi ungkapan perasaanmu," kata Ratu.
"Aku mencintaimu, Ratu!" Raja mengungkapkan perasaannya dengan sungguh-sungguh
"Aku juga mencintaimu, Raja." Wajah Ratu langsung merona merah, dan menundukkan kepalanya.
Asmara berjingkrak-jingkrak saat mendengar pengakuan perasaan mereka. Raja yang berada di dalam tubuh Ratu menciumnya terlebih dahulu, dan Ratu pun membalas ciuman itu. Tanpa mereka berdua sadari, saat mereka berciuman tubuh mereka diselimuti cahaya dan jiwa mereka telah kembali ke tubuhnya masing-masing.
Saat keduanya melepaskan ciuman karena kehabisan oksigen. Mereka sadar kalau telah kembali pada tubuhnya lagi. Raja pun berdiri dan ikut menghajar ketua Geng Macan itu, perkelahiaan dimenangkan oleh Geng Rajawali.
*****
Keesokan harinya Raja dan Ratu duduk di taman. Setelah pernyataan cinta semalam keduanya memutuskan untuk berpacaran.
"Aku tidak menyangka, kalau aku bisa jatuh cinta pada seorang berandal sepertimu." Ratu melirik ke arah Raja sambil tersenyum.
"Begitu juga denganku, baru menyadari telah jatuh cinta padamu saat kamu berusaha menjauhiku. Aku tidak mau kehilangan dirimu," kata Raja.
Kini keduanya saling memandang dan menautkan bibir mereka, merasakan kelembutan dan kehangatan yang memabukkan bagi keduanya.
"Apa yang sedang kalian berdua lakukan!" Suara Kepala Sekolah menginterupsi kegiatan dua sejoli itu.
"Kita berdua …," kata keduanya gugup karena telah terciduk.
"Kalian berdua secepatnya harus dinikahkan!" teriak Kepala Sekolah.
"Baik, Kek!" jawab keduanya.
Asmara yang sedang ada disana tersenyum bahagia karena misinya dapat diselesaikan dengan baik.
"Cinta dapat datang kapan saja, dan pada siapa saja tanpa kita bisa menolaknya. Jadi saat cinta telah hadir dalam hati kita, maka genggamlah dengan erat."
"Semoga kalian bisa hidup bahagia selamanya dengan penuh cinta."
Dewi Cinta yang bernama Asmara itu pun kembali lagi ke kahyangan. Karena misi dari tugas yang diembannya telah berhasil. Dia merasa sangat senang sekali dengan hasil akhirnya.
TAMAT
*****