Kau selalu berkata. "Aku menyukai hujan" Namun kau berdiri di tengah hujan deras menggunakan payung.
Kenapa kamu begitu takut dengan hal yang kamu sukai? Apa sebegitu menyakitkan jika hujan itu mengguyurmu?
Tenanglah hujan datang tak pernah bermaksud untuk melukaimu hanya saja keadaan dan waktu yang membuat kita membencinya.
Apa kau ingat? Ketika kita melakukan pesta pernikahan akan tetapi hujan tiba-tiba membasahi gaun dan jas pernikahan kita, acara yang meriah menjadi riuh yang tak jelas.
Hujan datang disaat yang tidak tepat membuat kita selalu membencinya, namun ketika awan mendung mulai membelah cahaya dari balik langit mulai menyinari dengan sangat mempesona.
Hal itu membuatku teringat, hujan adalah hal yang berharga bagi kita berdua mungkin ada alasan di balik katamu yang menyukai hujan.
Saat itu aku sedang menunggu bus sendirian di terik hujan lebat, tiba-tiba kau datang dengan tidak membawa payung membuat dirimu basah kuyup. Kau sangat membencinya dan terlihat begitu kesal.
Kau suka hujan namun kau juga melindungi diri dari airnya, aku biarkan payungku aku berikan dan aku pulang jalan bersama hujan, aku tidak menyukai hujan namun aku berdiri di tengah derasnya hujan.
Karena aku tahu hujan tidak akan tidak berhenti suatu saat nanti akan cerah seperti saat ini kita berdiri di pelaminan.
***