ini cerita pengalaman dari penulis sendiri
berawal dari murid SD, aku mengenal seorang tetangga pria. aku berteman sangat baik dengannya. kita bermain bersama setiap hari. waktu berlalu sangat cepat, dia sekarang sudah besar. dia murid SD kelas 5 sedangkan aku murid kelas 6, beda satu tingkat.
dia menyukai seorang teman kelasnya dan sedang mengejarnya. sedangkan aku, aku terjebak dengan cinta segitiga ini. aku mencintai pria masa kecilku ini...
rasa cemburuku melihatnya dekat dengan wanita lain selalu aku tahan. tapi, lama lama rasa itu sangat sakit!
setiap hari, aku menangis sendirian. aku tidak menceritakan semua itu pada teman terdekat ku. aku memendamnya sendiri. bayangkan, bagaimana rasa sakit itu.
semua sudah berlalu sangat cepat. singkat cerita, aku sudah menjadi murid SMP kelas 1. apa dia sekolah di sekolah yang sama dengan ku lagi? tidak, dia sekolah di tempat yang jauh. meninggalkan aku, dan juga... rumahnya. meninggalkan kampung halaman masa kecil kita.
dia dan aku, menjadi tidak akrab lagi karena ini.
aku sudah mulai move on dengannya. karena itu, aku mencari seorang pria untuk menjadi pelampiasan ku. tapi, siapa yang sangka aku akan mencintai pria itu. dia kakak kelas ku. lebih tua 3 tahun dari ku. ada lagi, 1 kakak kelas ku yang mengejarku. menurutku yang satu itu lumayan tampan. tapi, siapa sangka, seseorang yang satunya lagi yang sangat aku benci yang sedang mengejarku malah yang bisa menarik hatiku. aku menyukainya.
yang paling menyakitkan, saat aku mulai ingin menerima dia dalam hatiku, dia malah mulai menjauh. tidak tahu, apa yang ada di dalam hatinya dan apa yang dia pikirkan. anehnya, saat aku mulai mencoba melupakannya dan berlaku acuh tak acuh padanya, dia malah mengejarku! bagaimana? sungguh aneh kan?
tapi, tidak lamanya, aku mulai menerimanya. lucunya, dia malah ganti mengejar kakak kelas ku yang lebih tinggi satu tingkat dariku. ya, dia kelas 3 SMP
aku jadi galau lagi. aku sangat benci rasa cinta ini. Kenapa harus dia? kenapa aku harus mencintai orang itu? orang yang sangat aku benci!
yang satunya masih mengejarku, pria yang aku anggap tampan itu. aku ingin membuka hatiku untuknya, tapi, cinta tidak bisa dipaksa. aku tidak bisa mencintainya.
aku sangat benci rasa ini. sangat menyiksa hatiku. lagi lagi, aku terjebak oleh cinta seorang pria.
waktu sudah berlalu sangat cepat. dia sudah lulus sekolah. aku frustasi lagi. hatiku galau lagi. yang paling menyakitkan, aku masih tidak bisa melihatnya lagi. dia pindah ke Jakarta dengan ayahnya
aku sangat sedih. aku selalu berpikir, Kenapa semua orang yang aku cintai meninggalkan aku? tidak apa-apa kita tidak bersama. tapi, aku masih ingin melihat wajahnya setiap hari.
1 tahun kemudian, aku jadi murid SMA kelas 1. aku sudah mulai melupakan nya. tugas tugas yang banyak yang membuatku melupakannya. sekarang, aku sudah berpacaran dengan orang lain. tapi, dia hanya pelampiasan ku.
kita akhirnya pacaran. tapi, aku pacaran diam diam dengannya. itu terjadi karena, teman perempuan terdekatku mencintai pacarku. aku berkenalan dengan pacarku karena teman dekatku. jadi, aku merasa bersalah kepada temanku. tidak lama dia mengetahui semuanya. aku berpikir tidak perlu mempertahankannya. lagian, aku tidak benar benar mencintainya. dia hanya pelampiasan bagiku.
tidak lama kita berpacaran. itu hanya berlangsung 1 Minggu dan kita putus. aku membuat alasan aku ingin putus dengannya karena persahabatan.
tapi, tidak lama, aku minta balikan. aku merasa bersalah karena mempermainkan perasaan nya. dua bulan kita bertahan, lalu putus lagi. dia salah paham aku selingkuh dengan seseorang. kita bertengkar. aku ingin menjelaskan, tapi, dia tidak percaya.
aku berpikir lagi, "dia seharusnya tidak berpacaran dengan ku sejak awal. ini seharusnya tidak ada sejak awal! aku dari awal tidak mencintainya. untuk apa menjelaskan kepada nya? " akhirnya aku tidak menjelaskan nya lagi.
kita masih menyimpan nomer kontak. tidak beberapa lama, dia mengetahui kalau aku tidak selingkuh darinya. dia ingin balikan dengan ku, tapi, dia tidak ingin dia yang meminta dia ingin aku yang meminta balikan lebih awal. tapi, dengan sikapku, 2 kali balikan tidak ada yang kedua kalinya.
akhirnya, kita jadi orang asing.
aku ingin fokus belajar Mulai sekarang dan tidak fokus pada hubungan cinta yang terjerat lagi. semua sudah menjalani kehidupan baru. aku hanya ingin bilang pada mereka " terima kasih sudah hadir dalam hidupku, kalian pernah membuatku bahagia"
begitulah kisah ku. menurut kalian aku harus bagaimana menjalani kehidupan ku selanjutnya? komen di bawah ya...