Sophie seorang putri kerajaan Genoharia yang terbuang sejak balita karena ayahnya menginginkan anak laki-laki jadi sejak balita ia di rawat oleh keluarga banggsawan yang mau menerimanya. Keluarga itu adalah Arduke Funflow sebuah tuan tanah sekaligus bangsawan di negeri Genoharia.
"Gerda, apa aku terlihat mencolok dengan dandananku??" tanya Sophie pada salah seorang pelayan.
"Aku rasa tidak, The young lady."
Sophie mengangguk dan segera berdiri tanpa di sangka ia bertabrakan dengan kakaknya dia adalah Jayden putra pertama Archduke. "Oh Jayden, selamat pagi. Aku ingin minum teh pagi ini bersama Mama." Sophie tersenyum pada sang Kakak.
Tangan Jayden mengusap pipi Sophie seolah ia jatuh cinta pada Sophie, "kau cantik sekali."
"Hahaha, terimakasih Jayden kau berlebihan." Sophie tertawa sambil menyenggol Jayden, karena sophie mengaggap itu hanya pujian sebagai seorang kakak tapi nyatanya Jayden memiliki perasaan lebih padanya.
"Baiklah Jayden ayo kita ke kebun pasti mereka sudah menunggu kita." Gadis bergaun biru dengan rambut sanggul itu mengamit lengan Jayden ada perasaan mengelitik pada Sophie saat mengandeng lengan Kakaknya.
'Perasaan apa ini? apa aku jatuh cinta pada Jayden saudara laki-lakiku? kenapa setiap aku bersama dengannya seolah ada perasaan ini?'
"Hei, adik kecilku kita sudah sampai di kebun." Jayden dengan jail mencubit hidung Sophie sampai gadis itu meringis kesakitan.
"Aah!! Jayden kau menyebalkan!!" maki Sophie pada Kakaknya.
Sophie berbaur dengan wanita dan para gadis bangsawan denga anggun Sophie hanya diam mendengar para bangsawan itu bicara satu sama lain sampai pada akhirnya Sophie meminta izin pada ibunya untuk ke belakang karena ia ingin mencari Nona Ruth sahabatnya.
Sophie yang sedang asyik berjalan akhirnya ia melihat Ruth yang sedang bicara dengan para gadis bangsawan ia mengenakan gaun ungu yang di dominasi warna hitam sambil membawa payung.
Saat Sophie ingin mendekat langkahnya terhenti tatkala ia mendengar para gadis berbicara tentang seorang putri kerajaan yang terasingkan sejak balita.
"Apa kalian tahu seorang putri yang terasingkan sejak Balita?"
"Iya, aku tahu itu."
"Aku tahu pasti Yang mulia menyesal karena menyia-nyiakan putrinya yang cantik."
"Tentu saja karena anaknya tak ada yang hidup termasuk sang putra mahkota, tapi yang kudengar sang putri diadopsi oleh orang kepercayaan dan terdekat raja."
"Oh benarkah siapa dia ya?"
"Oh, Sophie sejak kapan kau disana?" tanya Ruth pada sahabatnya.
"Iya kenapa kau tak bergabung dengan kami?"
"Ah soal itu___aku tak sengaja mendengar percakapan kalian tadi," ucap Sophie pada teman-temannya.
Sophie menghabiskan waktu pada teman-temannya sampai Jayden datang untuk meminta agar ia ingin berdansa dengan Sophie. Para gadis terkejut tapi hal itu tak masalah karena mereka juga ingin berdansa dengan Jayden calon Archduke.
Sophie mengaggukan kepalanya ia amat senang tapi ia merasa heran dengan dirinya lantaran hatinya bergetar pada pria ini meskipun yang ia tahu jika Jayden adalah kakak laki-lakinya.
Sophie dan Jayden berdansa sampai mereka berjalan-jalan, sesampainya di kolam air mancur dengan bentuk patung Jayden mencium Sophie hal itu membuat gadi yang berumur delapan belas tahun itu kaget.
Mereka merengkuh ciuman tak sadar jika Sophie juga merespon ciuman kakak laki-lakinya ini sungguh gila mereka melakukan incest atau hubungan sedarah pikir Sophie.
Sophie sadar seharusnya mereka tak melakukan ini tapi Jayden sudah sangat tergila-gila dengan Sophie, "ini gila Jayden tak seharusnya kita melakukan incest."
Sophie menjauh tapi Jayden terus mendekati adiknya, "aku mencintaimu Sophie." Sontak Sophie amat tak percaya apa yang dikatakan oleh kakaknya barusan sungguh gila.
"Aku... aku... aku."
"Jayden!!"
"Iya mama."
"Disini kalian rupanya, ayo ayah kalian ingin mengatakan sesuatu."
Mereka mengikuti arahan sang ibu untuk itu, tak lama ia melihat sang ayah sedang berdiri dengan pria bangsawan lainnya.
"Ini putraku Jayden, dan ini putriku Sophie dan Iva."
"Ada apa ayah ingin memanggil kami?" tanya Jayden.
"Jayden Papa ingin menikahkanmu dengan putri dari Count Gucster yang bernama Mary."
"Apa tidak papa, maksudku tidak sekarang."
"Jayden kau pewarisku satu-satunya dan kau harus menikah demi menyambung garis keturunanku."
Jayden pergi karena kesal sebenarnya pria itu tahu jika Sophie bukan adik kandungnya tapi ia mencintai Sophie dengan tulus bukan semata-mata Sophie adalah seorang putri.
Malam harinya para pelayan sibuk untuk menyiakan semuanya karena besok ada rombongan kerajaan yang berkunjung, Iva di hampiri oleh Sophie.
"Kemarilah Sophie." Iva amat manis sejak dulu pada Sophie ia menyelimuti bahu adiknya sambil membaca buku.
"Kau pasti bertanya-tanya mengapa pelayan sibuk sekali?" tebak Iva pada adiknya.
"Iya apa ada tamu penting?" tanya Sophie.
"Benar karena ada rombongan kerajaan yang ingin melakukan kunjungan."
"Astaga, Kak! gaun apa yang harus aku kenakan?!" ucap Sophie yang terlalu bersemangat.
"Hey, sayang tenanglah."
Iva menenangkan adik angkatnya yang sebetulnya Sophie tidak tahu jika ia hanya anak adopsi keluarga Archduke dan Archduchess Funflow.
⌐╦╦═─⌐╦╦═─⌐╦╦═─⌐╦╦═─⌐╦╦═─⌐╦╦═─⌐╦╦═
"Ah Gerda pelan-pelan." Sophie meringis kesakitan dan sesak tatkla tali korsetnya di tarik oleh pelayannya itu.
"Sabar The young lady, anda akan terlihat sangat cantik."
Sophie mengenakan gaun putih dengan renda dan rambutnya di sanggul indah lalu Gerda menyemprotkan minyak wangi pada tubuh Sophie setelah puas dengan dandanannya.
Iva berdiri diambang pintu. "Oh adikku amat cantik pagi. ini," puji Iva pada Sophie lalu ia mengamit lengan kakaknya untuk ke bawah.
Iva jadi mengingat percakapannya dengan Jayden waktu itu sungguh ia tak menyangka jika kakaknya jatuh cinta pada Princess Sophie yang notabenya sangat sulit di raih.
"Apa yang kau katakan Jayden?!" tanya Iva pada kakaknya.
"Iya aku mencintai Princess Sophie," kata Jayden dengan lirih.
"Kau jangan gila!! Papa sudah mengatakan pada kita waktu itu nanti Princess akan di nikahkan dengan Prince dari negeri tetangga Prince Of Tanzhaferlt!" maki Iva pada kakaknya yang benar saja jika Kakaknya mencintai sang putri.
Jayden frustrasi ia keluar sambil membanting pintu ini sungguh gila, meskipun ia selama ini tahu jika Sophie bukan adik kandungnya tapi ia amat menyanyangi Sophie.
"Lady kami ingin menyampaikan pesan dari raja diumurmu yang ke delapan belas tahun raja ingin kau mengantikan posisinya kelak."
"Apa maksudnya?" tanya Sophie.
"Selama ini anda diadopsi oleh keluarga Archduke Funflow."
Kepala Sophie langsung sakit tatkala mendengarnya sampai ia tak sadarkan diri para pesuruh raja segera membopong sang putri lalu Jayden hanya diam tak tahu harus apa.
Sophie di dalam kereta kuda untuk menuju kerajaan ia akan dinobatkan sebagai putri mahkota karena raja dan ratu tak memiliki anak lagi selain Sophie.
Sophie amat heran apa motif ayahnya mengasingkannya selama ini, apa ia dalam bahaya. Sophie sekarang tahu jika hatinya tak merasa berbohong ia mencintai Jayden yang notabenya bukan saudara kandung ia merasakan apa itu yang namanya cinta.
Sophie di nobatkam sebagai putri mahkota diumurnua yang ke delapan belas tahun, ia berusaha mengumpulkan keberanian jika ia ingin menikahi putra Archduke Funflow tapi sang ayah berserta para parlemen kerajaan telah memutuskan ada dua calon suami untuk Princess Sophie yaitu, Prince of Tanzhaferlt dan Prince of Iliria."
Sampai suatu hari Sophie memutuskan untuk bicara pada raja dan ratu jika ia mencintai Jayden sontak raja dan ratu amat tak setuju jika putrinya menikahi seorang bangsawan dengan kasta rendah di bawah mereka.
Di peraturan kerajaan jika seorang Prince atau pangeran ingin menikah maka ia boleh menikah dan meminang bangsawan kelas rendah tapi jika ia adalah Princess atau putri maka wajib menikah dengan seorang pangeran.
"Tapi ayah aku mencintai Jayden!"
"Sophie aku harap kau mengerti keadaan!"
"Apa salahnya kau menuruti permintaan pertamaku menjadi anakmu, aku minta bukam menjadi seorang Princess tapi aku meminta sebagai seorang anak yang meminta restu."
"Cukup!!" Ratu menengahi pertengkaran diantara keduanya.
"Aku memberikanmu restu, Sophie karena aku tahu jika Archduke bukanlah seperti bangsawan lain memiliki simpanan."
Raja keluar kamar dengan kesal segera setelah mendengar permintaan sang putri mahkota parlemen amat terkejut pasalnya belum. pernah ada seorang Princess yang menikah dengan bangsawan berkasta rendah.
Sampai akhirnya Sophie mengeluarkan keputusan yang membuat semua orang tercengang, "aku akan melepaskan tahta jika tak ada yang setuju." Ratu mendekat lalu menarik lengan putrinya.
Kingdom Genoharia melakukan rapat sampai 7 minggu untuk mengubah peraturan ini tapi syaratnya Sophie sendiri yang harus melamar Jayden karena peraturan tetaplah peraturan akhirnya Sophie setuju untuk melamar putra Archduke Funflow.
"Suatu kehormatan yang mulia ingin melamarku." Seluruh keluarga Archduke terkejut pasalnya mereka tak menyadari jika sang Princess mencintai putara mereka.
"Kalian jangan kaget aku mencintai putramu sudah lama, aku berfikir jika aku akan melakukan incest jika menikahi putra kalian tapi nyatanya aku dengan Jayden tak ada hubungan darah."
Akhirnya mereka menikah dan hidup bahagia selamanya sampai Sophie mengadung dan melahirkan seorang putra yang di beri nama Prince Louis yang di nobatkan di umurnya yang 5 tahun nanti sebagai putra mahkota.
Mereka memerintah dengan arif dan bijaksana juga mementingkan kebahagian rakyatnya. Sophie memberikan gelar pada Jayden sebagai King Consort atau pendamping mereka bahagia lalu memperluas kerajaan bukan dengan perang tapi secara diplomasi.
Tamat