Ada sebuah kisah dari syeikh Dr. Ibrahim Al Talha lewat sebuah video youtube tentunya, sebagai pengingat bagi kita.
Kisahnya beliau dengar dari temannya, seorang sopir taksi yang sering mengantar penumpang ke mana saja. Begini kisah yang di ceritakan temannya itu.
Suatu ketika, di Riyadh ada empat orang penumpang pemuda.
"Apakah mau antar saya ke timur saudi? " tanya salah satu pemuda kepada saya.
*saya di sini adalah si sopir taksi ya*
Jarak timur saudi dan Riyadh sekitar 400 km.
Naiklah empat pemuda tersebut ke dalam taksi. Saya mengatakan kepada salah seorang dari mereka bahwa saya bukan seorang yang alim. Tetapi, saya cinta kebaikan. Maka, tape taksi saya selalu aktif dengan tilawah Al-qur'an atau ceramah agama. Kemudia, kami berhenti di salah satu pom bensin. Ketika itu, pas masuk waktu shalat Ashar. Saya berkata kepada mereka,
"saya bukan seorang da'i. Tapi, bagaimana kalau shalat ashar dulu? " ajak saya kepada empat pemuda tersebut.
Ketika itu, yang duduk di depan adalah pemimpin (alias orang yang paling tua) dari mereka. Ia berkata, "maaf kami semua tidak menjalankan shalat. "
Demi Allah, saya terkejut, apa ada seorang muslim yang tidak menjalankan shalat wajib? Apakah ada seorang muslim yang tidak mendekatkan diri kepada Allah melalui shalat?seumur hidup, saya belum menemukan hal semacam itu.
Maka, saya katakan kepada mereka, "wahai saudaraku. Janganlah kau tinggalkan shalat. Sebab shalat adalah alat komunikasi kita dengan Allah SWT..",lalu, sekali lagi saya ajak mereka untuk shalat, "Ayo, mari kita shalat Ashar dulu."
Maka, pemimpin mereka yang tadinya minta maaf menolak ajakan shalat langsung menoleh ke temannya. "Ayo shalat, "
Maka, trunlah saya dan mereka. Kami berwudhu, lalu masuk ke masjid. Maka, saya diminta untuk menjadi imam. Lantas, shalatlah kami berjamaah. Setelah selesai shalat, saya menoleh ke belakang. Ternyata, pemimpin mereka masih bersujud.
Akhirnya, saya dan teman-temannya pun membangunkannya, ketika kami gerakkan badannya, terjatuhlah dia. Ternyata...., dia sudah tiada.
Peristiwa ini terjadi di kota Riyadh wilayah timur. Demi Allah, kami semua tidak percaya, kami pikir dia hanya bercanda.
"wahai saudaraku! Bangun! " bahkan, salah seorang dari kami mencipratkan air ke wajahnya. Yang lainnya mencoba membisikkan sesuatu ketelinganya.
Kemudian tangisan maki mulai memenuhi ruangan masjid. Salah seorang dari kami ada yang menagis kencang seperti anak kecil. Ternyata, dia adalah adik kandung dari mayat. Ya Allah...,kami bungung apa yang harus kami lakukan, kami peluklah dia.
"segala puji bagi Allah, kakakmu meninggal dalam keadaan sujud. Manusia dibangkitkan dihari kiamatseperti dia wafat. Kakak kamu insya Allah dibangkitkan dalam. Keadaan beraujud."
Adik kandungnya berkata, "demi Allah, saya bukan sedih karena kakak saya wafat. Tetapi, apakah kalian tahu bahawa saya dan kakak saya sudah 15 tahun menjalankan shalat?
Lima belas tahun kami rukuk dan sujud! Kemudian, Allh mencabut nyawanya dalam keadaan sujud. "
Masya Allah.