( Pengumuman ) mohon maaf.... Saya Penulis Amatir sehingga Kosa katanya sedikit Berantakan tapi tidak dengan jalan ceritanya Thx 🥰🥰😘😘😘😜
Senja itu terasa begitu lama bagi Rio. Dia Menunggu malam hari tiba untuk merayakan hari ulang tahunnya yang ke 12.
Di ulang tahunnya kali ini, Pak Minggus Ayah Rio akan merayakannya secara besar - besaran membuat Rio sedikit tegang menunggu acara tiba.
Pak Minggus ayah Rio mengundang serta seluruh keluarga besarnya untuk ikut hadir merayakan acara ulang tahun Rio kali ini bersamanya.
Sangat banyak keluarga besar Rio yang akan menghadiri perayaan ulang tahunnya malam ini. bahkan ada sebagian dari mereka rela datang dari kota yang jauh hanya untuk ikut menghadiri acara ulang tahun Rio.
Mereka yang datang dari kota yang jauh, menginap di rumah sanak saudara yang dekat dengan rumah Rio. mereka tidak ingin melewatkan perayaan ulang tahun Rio.
Mereka ingin menghadiri acara ulang tahun Rio sekaligus menggunakan moment tersebut untuk reuni bersama keluarga besar mereka.
Hadir juga saudara kandung pak Minggus, Hans Namanya. Dia relah datang dari kota yang jauh di seberang pulau hanya untuk menghadiri acara ulang tahun Rio. Dia datang bersama istri yang di nikahinya beberapa tahun lalu dan juga anak mereka, Randy.
Hans dan keluarganya menginap di Rumah pak Minggus karena pak Minggus merupakan satu - satunya kerabat dekatnya yang tersisa setelah kematian kedua orang tua mereka beberapa tahun lalu karena kecelakaan tragis.
Pak Minggus sangat senang dengan kehadiran Hans di rumah mereka karena Hans tinggal di kota yang sangat jauh sehingga mereka jarang berkumpul bersama.
Bahkan mungkin setelah ini, akan butuh beberapa tahun lagi untuk mereka bisa berkumpul bersama seperti ini mengingat jarak rumah mereka yang sangat jauh serta membutukan biaya yang tidak sedikit untuk mereka bisa bertemu seperti sekarang.
Pak Minggus sangat menyayangi Hans karena dia merupakan satu - satunya keluarga kandung pak Minggus yang tersisa semenjak kematian kedua orang tua mereka.
Begitu juga Hans, Dia sangat menyayangi Pak Minggus karena Dia menganggap pak Minggus sebagai kakak sekaligus orangtuanya.
meskipun Rio tidak begitu mengenal Hans karena mereka bertemu cuma sekali di saat Rio masih kecil, namun pak Minggus selalu brcerita mengenai saudaranya itu pada Rio sehingga membuat Rio selalu berusaha ingin mendekati Hans dan keluarganya terutama anak Hans Randy.
Rio tidak ingin melewatkan kesempatan yang langkah ini untuk berdekatan dengan keluarga pamannya. karena mereka tinggal sangat berjauhan sehingga akan sulit bagi mereka setelah ini untuk bertemu lagi.
selain itu, Rio juga sangat senang karena kini dia punya teman bermain yang sebaya dengannya di rumah.
Selama ini Dia sangat kesepian di rumah, karena cuma Dia satu - satunya anak kecil dirumah mereka.
Hampir setiap waktu Rio menghabiskan untuk bermain bersama sepupunya yang baru datang bersama keluarganya dari jakarta.
Mereka begitu akrab dan selalu bersama meskipun mereka baru saja bertemu beberapa hari yang lalu. Pak Minggus selalu mengingatkan Rio supaya menyayangi keluarga Hans karena di kemudian hari merekalah yang menjadi tumpuan dan harapa Rio.
merekalah yang akan berada di samping Rio dan akan bersama Rio ketika menghadapi segala situasi selain ayah dan ibu Rio.
Apalagi Rio merupakan anak semata wayang pak Minggus sehingga di kemudian hari dia akan sendirian Nantinya setelah kedua orangtuanya meninggal.
Nasehat dari pak Minggus itulah yang membuat Rio sebisa mungkin berusaha untuk dekat dengan paman dan bibinya serta anak mereka Randy. begitu juga dengan paman dan bibinya yang sangat ramah dan juga baik pada Rio keponakan mereka.
Hampir setiap Hari mereka selalu bercanda bersama. Karena sifat Hans yang tidak jauh berbeda dengan Pak minggus yaitu periang dan suka bercanda, membuat Rio dengan mudah akrab dengan pamannya itu.
Melihat keakraban Rio dengan keluarga Hans membuat Pak Minggus dan Bunda Rida merasa legah karena itu sesuai dengan harapan mereka yaitu mendekatkan Rio sebisa mungkin dengan keluarga Hans.
Pak Minggus dan Bunda Rida sudah Menganggap Hans sebagai putra sulung mereka semenjak kedua orang tua pak Minggus meninggal. Hal itu karena tingkah manja dan kekanak - kanakan Hans walaupun dia sudah punya istri.
Sifat Hans yang kekanak - kanakan tersebut membuat Pak Minggus dan Bunda Rida terpaksa harus menggantikan posisi kedua Orang Tua mereka Buat Hans sehingga Dia tidak terlalu merasa kehilangan atas meninggalnya kedua orang tua mereka yang secara mendadak tersebut.
Sifat Hans yang manja sekarang ini karena sewaktu kedua orang tua mereka masih hidup, mereka sangat memanjakan Hans sehingga Dia tumbuh menjadi pribadi yang lemah dan Manja.
semenjak kematian Kedua orang tua Pak Minggus, pak Minggus dan Bunda Rida Selalu berusaha untuk menggantikan posisi ayah dan ibu buat Hans, dan mereka Berhasil sehingga Hans tidak larut dalam kesedihan ketika kedua orang tua mereka sudah tidak lagi bersama mereka.
Hans masih tetap bisa menjadi anak yang manja dan periang karena Bunda Rida dan Pak Minggus yang masih selalu setia bersamanya dan selalu mendengar segala keluh kesahnya.
#Hallo semuanya. Jangan Lupa like dan vote'nya ya
Meskipun Rio sedang asyik bermain dengan Randy di teras rumah, namun perasaan Rio begitu cemas berharap malam segera tiba sehingga perayaan ulang tahunnya bisa di mulai. Karena acara ulang tahun Rio akan di mulai pada pukul 19.00 nanti.
Sewaktu sedang asyik bermain di teras, terdengar teriakan kecil dari dalam Rumah mereka
"Rio.... cepat mandi nak. sebentar lagi tamu undangan akan segera datang" kata ibunya pada Rio yang sedang ayik bermain bersama Randy
"iya bu" sahut Rio dan langsung menuju kamar mandi
"kamu juga Ran" lanjut ibunya ketika melihat Randy bersama Rio
"iya bi" sahut Randy lalu bergegas mengikuti Rio
"jangan rebutan kamar mandi ya, semua kamar mandi kosong" lanjut bunda Rida pada kedua bocah tersebut
"gk bun" sahut keduanya bersamaan
"yang bersih mandinya" lanjut bibi Ria isrti Hans
"iya" jawab mereka bersamaan
Setelah selesai mandi, Pak Mimin langsung bergegas membawa Rio ke kamarnya untuk mendandani Rio agar terlihat Rapih dan menawan di acara ulang tahunnya Malam ini.
Pak Mimin tidak ingin Rio terlihat jelek di acara ulang tahunnya malam ini, mengingat begitu banyak tamu undangan yang akan hadir di acara ulang tahunnya kali ini. Pak mimin mendandani Rio dengan sangat rapih sehingga dia terlihat begitu elok dan memukau.
Ketika Rio keluar menuju Tenda yang sudah di siapkan sedari kemarin oleh keluarganya dan juga para pekerja di perkebunan mereka, Rio begitu kaget karena ternyata sudah ada banyak orang yang hadir disana. termasuk paman dan bibinya serta kedua orang tuanya.
Rio disuruh duduk di samping kedua orang tuanya yang sedari tadi menunggunya. mereka duduk di hadapan semua tamu undangan yang hadir. Karena kursi mereka di tempatkan disana.
Rio terpaksa menuruti permintaa kedua orang tuanya untuk duduk bersama mereka di depan semua tamu undangan yang hadir.
awalnya Rio sedikit canggung, namun Pak Minggus berhasil menenangkan Rio sehingga dia terlihat lebih percaya diri dan mulai berani mengangkat wajah untuk melihat semua tamu undangan yang hadir.
Tamu undangan yang hadir di acara ulang tahunnya kali ini merupakan keluarga besar Rio baik dari ayahnya dan juga ibunya sehingga sangat banyak tamu undangan yang hadir malam itu. ada yang sudah pernah Rio temui sebelumnya ada juga yang belum pernah Rio temui sebelumnya.
Melihat tingkah Rio yang canggung dan malu - malu tersebut membuat semua tamu undangan yang hadir sangat gemas. ingin rasanya mereka mencubit pipi bocah kecil yang duduk di depan mereka tersebut.
Selang beberapa saat kemudian Pak Minggus mulai membuka acara ulang tahun Rio dengan memberi kata sambutan kepada semua tamu undangan yang hadir serta mengucapkan terima kasih kepada semua keluarga besar yang sudah menyisihkan waktu untuk bisa hadir di hari ulang tahun putra semata wayangnya tersebut. Dia juga mengucapkan selamat datang di rumah mereka kepada semua yang hadir malam itu.
setelah pak Minggus membuka acara ulang tahun putra semata wayangnya, Pak minggus lalu mempersilakan Rio memperkenalkan diri pada semua tamu yang hadir sekaligus mengucapkan terima kasih kepada mereka yang sudah berkenan hadir di acara mereka tersebut.
Rio lalu bangun dan memperkenalkan diri pada semua tamu undangan yang hadir serta mengucapkan terima kasih karena sudah bersedia hadir menemaninya merayakan hari bahagianya kali ini dengan malu - malu sehingga membuat semua tamu undangan yang hadir semakin Gemas dengan tingkah Rio tersebut.
Semua bertepuk tangan ketika Rio habis memperkenalkan diri pada mereka. Mereka begitu senang melihat Rio yang masih kecil namun sudah berani tampil dan berbicara di muka umum.
Setelah memperkenalkan diri, Semua tamu undangan yang hadir mulai berdatangan untuk memberikan ucapan selamat pada Rio sekalian memberi kado yang suda dari tadi mereka bawakan dari Rumah.
Ketika mengucapkan selamat pada Rio, Banyak dari tamu undangan yang Gemas padanya sehingga tidak sedikit dari mereka yang cipika cipiki dengan Rio bahkan memcubit pipinya yang tembem. Hal itu membuat Rio mengeluh kesakitan.
Melihat putra semata wayangnya kesakitan, Pak Minggus meminta pada mereka untuk tidak lagi mencubit pipinya. Dia tidak ingin putra semata wayangnya terus mengerang kesakitan karena cubitan mereka tersebut.
Semua menuruti prrmintaan Pak Minggus sehingga mereka hanya cipika - cipiki dengan Rio dan tidak mencubit pipinya Rio lagi. Hal itu membuat Rio mulai tersenyum saat bersalaman dengan mereka bukan mengerang kesakitan.
Rio sangat senang menerima kado dari mereka. Semua tamu undangan yang hadir membawa kado sebagai hadiah ulang tahun Rio sehingga sangat banyak kado yang di terima Rio malam itu.
Pak Mimin di bantu beberapa orang lainnya menyusun kado - kado tersebut di belakang mereka. Kado yang di terima Riopun terdiri dari berbagai ukuran sehingga sedikit menyulitkan Pak Mimin menyusunnya.
Setelah semua yang hadir memberikan ucapan dan juga selamat pada Rio, Pak Minggus lalu mempersilakan mereka untuk menyantap hidangan yang sudah di sediakan plPak Minggus dan keluarganya.
Pak Minggus menyuruh Kerabat dekat yang sedari tadi membantu mereka menyediakan hidangan untuk mengarahkan semua tamu undangan menuju meja tempat mereka menyediakan hidangan.
Dia juga berbisik kepada mereka agar sebisa mungkin membuat semua tamu undangan yang hadir merasa nyaman.
Semua tamu undangan yang hadir menikmati acara tersebut. Mereka sangat asyik mengobrol bersama dengan Riang karena kebanyakan dari mereka sudah lama tidak berjumpa sehingga mereka benar - benar menggunakan momen itu untuk bercengkrama bersama.
Acara ulang tahun Rio dipenuhi dengan canda tawa riah hingga acara usai. semua tamu undangan satu - persatu mulai meninggalkan acara hingga tersisa keluarga dekat maupun para pekerja perkebunan milik keluarga Pak Minggus yang kemarin sempat Dia minta bantuan untuk membantunya mengurus pesta ulang tahun Rio.
mereka semua menginap di rumah Rio malam itu sehingga keesokan harinya bisa membantu Pak Minggus membersikan semua sampah yang di tinggalkan tamu undangan semalam.
Setelah semua bubar, Rio langsung menuju kamar untuk tidur karena dia sudah sangat mengantuk dan juga kelelahan. Dia sudah tidak mempedulikan semua kado yang di terimanya. dia langsung bergegas ke kamar untuk beristrahat.
Pak Minggus tidak melarang Rio dan membiarkannya pergi beristrahat di antar oleh pak Mimin yang sejak tadi selalu berada di dekat Rio. Pak Minggus sadar bahwa putranya benar - benar kelelahan setelah melewati malam yang panjang tersebut.
Mereka menyimpan Kado yang di terima Rio dari tamu undangan yang hadir malam tadi di ruang keluarga sesuai permintaan pak Minggus sehingga keesokan harinya mereka bisa bersama Rio membuka semua kado ulang tahun itu bersama Rio.
Semua kado yang di terima Rio tidak bisa di buka malam itu karena pemiliknya sudah tidur. Mereka menunggu Rio sebagai pemilik kado tersebut yang akan membukanya ketika dia sudah bangun nanti sesuai permintaan Pak Minggus.
Rio bangun sangat pagi keesokan harinya. Dia langsung menghampiri ibunya menanyakan kado yang di terimanya semalam pada ibunya.
Bunda Rida langsung memperingatkan Rio agar membuka kadonya bersama setelah sarapan usai sehingga Rio mengurungkan niatnya untuk melihat kado - kado tersebut.
Rio langsung menuju Ruang keluarga untuk menonton Tv bersama yang lainnya sambil menunggu sarapan di siapkan oleh ibunya dan juga beberapa keluarga lainnya yang menginap di rumah mereka semalam. karena masih sangat pagi, ada 1beberapa dari mereka belum bangun dari tidurnya.
Di ruang TV, Rio hanya melihat semua kado tersebut tanpa menyentuhnya. Rio tidak bersekolah hari Itu karena Dia sudah selesai Ujian Akhir Nasional sehingga setelah selesai sarapan, Rio punya waktu seharian untuk melihat kado ulang tahun tersebut pikir Rio dalam hatinya.
Ada yang aneh ketika mereka menuju Ruang makan untuk sarapan. karena dia selalu di temani pak mimin yang dari semalam menginap di rumah mereka. Diruang makan juga, Dia di haruskan duduk di meja paling ujung berhadapan dengan pak Minggus ayahnya.
Ketika Hendak duduk di kursi lainnya, ditahan oleh pak Mimin agar tidak meninggalkan tempat duduknya. Rio hanya menuruti pak Mimin. Ayahnya juga mengangguk tanda setuju sehingga Rio tidak punya pilihan selain menurutinya.
Rio juga merasa sedikit gugup karena di meja makan itu cuma Dia sendiri yang anak kecil. Semuanya orang dewasa termasuk ayahnya. yang duduk dimeja itu juga semuanya laki - laki. sedangkan yang cewe duduk di tempat yang berbeda.
Termasuk ibunya bersama semua anak kecil duduk di meja lain termasuk Randy. Hal itu membuat Randy semakin gugup. Dia juga sangat heran kenapa semua itu bisa terjadi seperti itu. Meskipun gugup, Rio tidak berani bertanya pada semua yang hadir disitu.
Setelah semuanya hadir, pak Minggus mulai mengajak semua yang ada disitu untuk sarapan pagi bersama sehingga mereka bisa bersama membersikan sampah yang di tinggal tamu undangan semalam.
Setelah sarapan, Rio langsung menuju Ruang keluarga bersama ibunya untuk membuka kado ulang tahun yang di berikan tamu undangan semalam bersama ibu dan yang lainnya. Dia sudah tidak sabar ingin melihat isi semua kado yang di terimanya tersebut.
Di ruang keluarga, Rio membuka semua kado yang diterimanya semalam dan melihat isi di dalamnya. sangat banyak kado yang di terimanya semalam sehingga mereka membutukan waktu untuk membuka semuanya. Rio sangat senang melihat isi dari kado yang di terimanya semalam. Karena ternyata isinya beraneka ragam.
ada beberapa dari kado tersebut berisi makanan ringan sehingga mereka sama - sama menghabiskannya disitu. sebagiannya lagi di hidangkan kepada semua yang lagi membereskan sampah semalam bersama pak Minggus.
Kado yang berisi permainan dan juga lainnya langsung di rapikan oleh ibunya dan juga pak mimin sesuai pemberinya. mereka ingin menyimpan itu sebagai kenangan buat Rio di Hari tuanya nanti dan menunjukan pada anak - anaknya kelak.
Rio kebingungan memilih mana kado yang paling bagus karena semua kado yang di terima semalam bagus dan juga mahal harganya. Dia hanya memilih beberapa dari kado tersebut untuk di gunakan, sementara yang lainnya di tinggalkan begitu saja oleh Rio di Ruang keluarga.
Pak Mimin di temani pak Minggus membereskan semua kado tersebut dan menyimpannya di sebuah lemari yang sudah di sedaiakan khusus oleh Pak Minggus untuk menyimpan kado yang di terima Rio semalam. Rio dan ibunya ikut mengawasi proses penyimpanan kado tersebut.
Sementara itu, Hans dan yang lainnya membereskan sampah yang di tinggalkan tamu undangan semalam karena cukup banyak sampah yang ditinggalkan tamu undangan semalam.
Mereka sangat bersemangat membersikan sampah tersebut karena di suguhi makanan ringan dari kado pemberian tamu undangan semalam. di tambah lagi iringan lantunan musik semakin membuat mereka semangat untuk membereskan sampah - sampah tersebut.
setelah semua selesai, mereka membubarkan diri dan kembali ke rumah masing - masing terkecuali keluarga dekat pak Minggus. mereka bersama - sama duduk santai sambil menunggu waktu makan siang tiba.
#Hallo Readers, jangan lupa like dan vote'nya ya guys 🙂🙂😉😉😉
sore harinya, Pak Minggus mengajak mereka semua yang ada di Rumah untuk menengok perkebunan miliknya sekalian untuk menikmati buah - buahan yang ada disana karena saat itu bertepatan dengan musim panen sehingga mereka bebas menikmati buah - buahan yang ada di perkebunan miliknya.
semua sangat girang menerima ajakan Pak Minggus. Mereka langsung menuju perkebunan milik pak Minggus menggunakan mobil karena perkebunan milik pak Minggus agak jauh dari rumahnya sehingga mereka perlu menggunakan mobil untuk bisa cepat sampai kesana.
Dalam perjalanan, mereka asyik bercanda ria karena sebentar lagi mereka akan menikmati buah - buahan yang ada di perkebunan milik pak Minggus. Dalam perjalanan mata mereka juga dimanjakan dengan perbukitan nan Asri, Burung - Burung juga bekicauan sahut menyahut menambah kegirangan mereka sore itu.
Disana ternyata sudah banyak pekerja perkebunan yang sejak tadi menunggu kedatangan mereka. Para pekerja yang ada disana langsung menunjuk mana saja pohon yang buahnya sudah ranum dan siap untuk di panen. Mengetahui hal itu, mereka semua langsung berhamburan menyerbu pohon tersebut beramai - ramai.
Ada yang langsung memetik buah - buahan itu dari atas pohon, ada pula yang meminta bantuan para pekerja memetik buah - buahan untuk mereka karena mereka tidak bisa memetik sendiri buah - buahan itu dari atas pohon.
Setelah puas menikmati buah - buahan yang mereka panen, mereka menggunakan buahan - buahan yang tersisa untuk di jadikan bahan mainan karena saking banyaknya buah - buahan yang mereka panen sore itu. Hal itu semakin menambah semangat mereka sore itu. mereka berkejar - kejaran di perkebunan sambil membawa buah yang mereka panen sehingga membuat suasana Sangat rame dan riuh di perkebunan pak Minggus sore itu.
Diselah itu, Pak Minggus mengajak keluarganya dan keluarga Hans beserta keluarga lainnya berkunjung Ke pemakan leluhur mereka yang kebetulan bersampingan dengan perkebunan milik pak Minggus. karena tujuan utama mereka sore itu adalah Siarah ke Makam leluhur mereka termasuk makam kedua orang tua pak Minggus dan Hans yang ikut di semayamkan di sana bersama leluhur mereka.
Disana mereka Membersikan semua makam dari rumput liar yang sudah tumbuh di sekitar makam serta membakar lilin dan berdoa untuk ketenangan parah arwah seperti selayaknya yang semua orang lakukan ketika siarah ke makam keluarganya.
Menjelang Magrib, Pak Minggus mengajak mereka semua kembali ke rumah pak Minggus. Dalam perjalanan pulang, Mereka semua sangat gembira Ria. Mereka bernyanyi dan bersorak bersama seakan mereka sendiri yang menggunakan jalanan tersebut tanpa mempedulikan pengguna jalan lainnya.
Rendy yang sejak tadi ikut mobil Pak Minggus meminta untuk pindah ke mobil perkebunan bersama Rio dan lainnya karena di mobil yang di tumpangi Randy sangat sunyi dan hening. Hal itu karena di dalam mobil Pak Minggus berisi kedua orang Tuanya dan juga kedua orang tua Randy yang sudah pasti tidak bisa di ajak Randy untuk hura - hura seperti mobil perkebunan.
Paman Hans yang mengemudi mobil Pak Minggus terpaksa menghentikan mobil karena rengekan Randy dan memindahkannya ke mobil perkebunan bersama Rio. Rio langsung mengajak Randy agar duduk di sebelahnya. Melihat itu, Hans langsung berpesan agar Rio menjaga sepupunya.
Rio hanya menjawabnya dengan anggukan sambil terus bernyanyi karena suasana yang sangat Riuh di mobil yang sedang mereka tumpangi. Apalagi melihat Randy yang bergabung bersama mereka, membuat suasana di mobil perkebunan semakin riuh.
Kehadiran Randy semakin menambah semangat pada mereka dan membuat mereka semakin bersorak. Mereka terus bercanda bersama hingga mereka tiba di Rumah Pak Minggus.
Setelah Dirumah mereka bergegas mandi agar tidak kegatalan karena sedari tadi mereka bermain di perkebunan sehingga badan mereka penuh dengan keringat. setelah mandi, mereka semua langsung menyerbu meja makan untuk makan malam dan istrahat mengingat mereka semua sudah keletihan setelah berpesta pora di perkebunan milik pak Minggus.
Rio sedikit merasa aneh, karena setelah acara ulang tahun tersebut semua tampak berbeda pada dirinya. mulai dari setiap gerak - geriknya yang selalu diawasi hingga perlakuan orang lain yang semakin berbeda pada dirinya. Rio lebih di hormati, baik di rumah maupun di luar rumah termasuk ibunya sendiri.
Ayahnya juga kini lebih banyak menasehati ketimbang mengajaknya bercanda seperti biasanya. semua perlakuan yang berubah pada dirinya yang secara tiba - tiba itu membuat Rio sedikit tidak nyaman.
Rio lalu bertanya pada ibunya
"bu, ko sekarang perlakuan orang - orang padaku berbeda ya. Gk seperti dulu ?" tanya Rio pada ibunya
"kamu sudah semakin gede nak. kamu juga anak semata wayang kami. sudah sepatutnya kamu belajar untuk memikul tanggung jawab sebagai anak tertua dalam keluarga kita Rio" jelas ibunya
"oh,,,, gitu ya bu ?" jawab Rio lega karena sudah mulai mengerti tentang semua perlakuan yang berbeda sekarang
"banyak harapan bersamamu nak. jangan kecewakan mereka dan juga ibu dan ayahmu" sahut ibunya pada Rio
" iya bu. Rio janji" sahut Rio
"iya nak. Ibu dan ayah percaya sama kamu nak" Sahut bunda Ridha
"tapi aku masih kecil bu ?" protes Rio
"ayah tau itu, makanya ayah mendidikmu sejak kecil biar kamu lebi bisa di andalkan saat dewasa nanti" nasehat Bunda Rida pada Rio
"oh gitu ya, bu" sahut Rio
"iya nak. kamu ngerti kan maksud ibu ?" tanya ibunya pada Rio
"iya bu. Rio ngerti" sahut Rio sekedarnya menjawab mengerti pada ibunya
"ya udah, ayo bermain sama Randy. Randy udah nunggu kamu sejak tadi" suruh ibunya yang sedari tadi melihat Randy bermain sendirian
"iya bu" sahut Rio lalu pergi meninggalkan ibunya
Bunda Rida berharap Rio mampu memikul tanggung jawab ketika dia dewasa nanti serta bisa di percaya. Bunda Rida tidak ingin perkebunan keluarga pak Minggus yang saat ini di kelola oleh pak Minggus hancur di tangan Rio nantinya mengingat Hans yang tinggal jauh di seberang pulau sehingga Rio menjadi satu - satunya harapan yang suatu kelak akan mengurus perkebunan mereka.
Pak Minggus sangat mengharapkan itu dari Rio sehingga bunda Rida hanya bisa mendukung suami tercintanya itu. Dia tidak ingin mengecewakan suaminya mengingat perkebunan mereka sekarang ini sudah di kelolah sejak kakeknya buyutnya Rio.
Bunda Rida sedikit meragukan kemampuan Rio karena selama ini mereka sangat memanjakan Rio. semua keinginannya selalu mereka turuti. mereka juga tidak pernah memarahinya ataupun melarangnya melakukan sesuatu yang Dia inginkan. Hal itulah yang semakin membuat bunda Rida Kwatir pada putra semata wayangnya itu.
Akan tetapi bunda Rida yakin bahwa suaminya dan pak Mimin akan membimbing Rio menjadi pribadi yang kuat, Bertanggung jawab dan dapat di percaya. Dia sangat Yakin akan Hal itu.
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!