NovelToon NovelToon

Transmigrasi: Menjadi Istri Tentara Di Tahun 80-an

Kematian dan Transmigrasi Olivia.

Olivia Jakson seorang Desainer terkenal di abad ke -21 Dia di kenal sebagai Miss Queen. Banyak Karya-karya ciptaaanya yang sangat terkenal membuat banyak orang yang iri dan benci kepadanya.Sampai mereka merencanakan sesuatu yang sangat matang untuk menghancurkan nama baik Miss Queen.

Di Gedung aula besar, banyak sorot lampu dan juga kamera menunggu kehadiran Miss Queen di acara penghargaan nya sebagai Desainer terkenal di tahun ini. Para penonton begitu sangat antusias dan tidak sabar untuk bertemu dengan idola mereka semua sampai mereka rela berdesakan dengan yang lain.

Di atas panggung, seorang MC pria memegang mic dan berbicara di hadapan mereka dengan gaya yang sangat anggun dan berwibawa.

" Baik, kita panggil ini dia Desainer terkenal kita Miss Queen," ucap Pria itu sembari menunjuk ke Arah Olivia yang saat ini sudah berdiri di ujung pintu masuk.

Olivia yang mendengar namanya di panggil dia langsung saja berjalan masuk kedalam dan naik ke atas panggung, berjalan dengan anggun sambil tersenyum lebar menatap ke arah semua orang yang begitu antusias menyambut kehadirannya.

" Miss Queen I Love You," teriak para penonton dan penggemarnya.

Olivia begitu sangat bahagia saat melihat dan mendengar sendiri para penggemarnya memanggil dan menyanjung dirinya. Dia berdiri di tengah-tengah panggung, melambaikan tangannya ke arah mereka semua sambil tersenyum manis. Namun, saat dia ingin menyapa para penggemarnya tiba-tiba saja properti lampu di atas kepalanya terjatuh dan menimpa kepala Olivia sampai dia terjatuh tidak sadarkan diri.

"Apakah aku harus berakhir seperti ini tuhan," ucap Olivia Jackson sebelum dia benar-benar menutup matanya.

Di tempat lain seorang wanita gempal yang memiliki tubuh gendut dengan 150 kg tidak sengaja terjatuh dan tidak sadarkan diri di rumahnya, karena pertengkaran yang tidak berujung bersama dengan Jendral Rakha– Suaminya. Semua orang menganggap bahwa itu hanyalah sebuah sandiwara wanita itu karena selama ini dia tidak pernah berbuat baik dan selalu membuat ulah. Dia adalah Putri Ayu seorang istri Jendral yang sangat di segani banyak orang. Putri Ayu bisa menikah dengan Jendral Rakha karena dulu dia sengaja menjebak Jendral Rakha saat dia pulang ke desa, dia melakukan cara kotor itu untuk bisa menikah dengan Jendral Rakha, karena takut reputasinya hancur Jendral Rakha terpaksa menikahi Putri Ayu.

Beberapa saat kemudian

Putri Ayu membuka matanya dengan perlahan menatap ke arah sekelilingnya dengan pandangan asing. Dia heran melihat seorang pria tampan memakai pakaian tentara yang saat ini berdiri di hadapannya.

"Siapa kamu?" tanya Putri Ayu kepada Pria tersebut yang tak lain adalah Jendral Rakha Pratama. Seorang Jendral bintang Lima, yang sangat di segani semua orang, bukan hanya karena pangkatnya yang tinggi tapi juga karena dia memang seorang anak keturunan Pratama, Orang terkaya di masa itu.

Jendral Rakha hanya bisa menghela nafas kasar. Muak dengan tingkah Putri Ayu—istrinya yang selalu saja membuatnya kesal setengah mati.

"Ayu, sudah cukup sandiwaranya? aku sudah muak," kata Jendral Rakha dengan tegas dan keras.

Putri Ayu mengernyitkan dahinya heran.Dia memang benar-benar tidak tahu dan tidak kenal dengan pria di hadapannya ini, tapi kenapa dia berbicara seolah kenal dengannya.

" Tunggu, Ayu? siapa Ayu?" tanya Putri Ayu dengan polosnya kepada Jendral Rakha.

"Berhenti berpura-pura Putri Ayu, aku sudah hafal dengan tabiatmu, jadi jangan membuat ulah lagi," jawabnya sembari melototkan mata menatap tajam Ayu.

Putri Ayu yang berjiwa Olivia itu terdiam menatap bingung Jendral Rakha. "Siapa sebenarnya Putri Ayu, sudah jelas-jelas aku adalah Olivia Jakson, Seorang Desainer terkenal, tapi kenapa dia memanggilku Putri Ayu,lagian bukannya tadi aku sedang menghadiri acara di gedung utama, tapi kenapa tiba-tiba aku berada di sini?"

Putri Ayu mencoba mencerna apa yang sebenarnya terjadi dengan dirinya, sampai tiba-tiba dia berteriak dengan sangat kencang.

"Tidak.... Itu tidak mungkin," teriak Putri Ayu sampai membuat Jendral Rakha dan para anak buahnya menutup telinga.

Melihat tingkah Putri Ayu yang semakin menjadi mereka langsung saja pergi meninggalkan Putri Ayu di rumah militer miliknya dan Jendral Rakha.

♧♧♧♧♧

Setelah sadar dari keterkejutannya Putri Ayu langsung saja bangkit dari ranjang. Namun,saat dia akan turun dia merasakan tubuhnya terasa sesak dan juga sangatlah berat bahkan hanya untuk berdiri saja dia sampai kesusahan.

" Ada apa dengan tubuh ini kenapa sesak sekali," ucap Putri Ayu pada dirinya sendiri.

Berjalan dengan perlahan menuju Cermin untuk memastikan bahwa dugaannya memang benar.

Saat dia bercermin untuk melihat wajahnya Putri Ayu berteriak kembali setelah melihat wajahnya yang begitu sangat bulat bahkan sampai postur wajahnya tidak berbentuk. Hanya terlihat pipi yang bulat dengan dagu penuh lemak dan juga mata yang sipit.

"Aaaaaa." Putri Ayu bahkan sampai menutup wajahnya dengan kedua tangannya.

Bagaimana bisa dia seorang Desainer terkenal di abad ke-21 tahu di umurnya yang masih 21 tahun sudah menjadi Desainer terkenal. Mempunyai postur tubuh yang tinggi dan juga dengan lakukan yang pas ditubuhnya. Namun, sekarang dia terbangun dari tubuh seorang perempuan yang bernama Putri Ayu Istri Jendral yang di abaikan karena perbuatannya di masa lalu.

Dia seorang wanita bertubuh gendut dengan berat badan 150kg yang berkulit Hitam. Padahal umurnya saat ini tidak berbeda jauh dengan umur Aslinya bahkan lebih muda satu tahun darinya. Olivia sangatlah syok saat melihat tubuh asli Putri Ayu. Dia bahkan sampai menatap wajahnya dengan ekspresi jijik sambil bergidik ngeri.

"Astaga Hantu darimana ini, kenapa dia berdandan seperti ini," kata Olivia yang menempati tubuh Putri Ayu.

Bagaimana tidak dia berbicara seperti itu. Hanya untuk menarik perhatian sang Jendral, Putri Ayu bahkan sampai berdandan menor dengan riasan wajah yang terlihat seperti badut pancoran. Riasan itu bukan malah membuatnya cantik, justru malah membuatnya terlihat semakin jelek dan aneh. Perlahan dia mencuci wajahnya dengan lap dan membersihkan riasan itu sampai bersih.

"Tahun berapa ini, kenapa pakaian dan semua barang di sini terlihat sangat Kuno sekali?"

Putri Ayu mengedarkan pandangannya sampai matanya tidak sengaja menatap ke arah Kalender yang menggantung di tembok.

"Apa, jadi aku terlempar ke Zaman Kuno," teriak Putri Ayu.

Entah sudah berapa kali saat di bangun, Putri Ayu terus saja berteriak dan juga merasakan syok dan terkaget-kaget dengan semua yang tidak masuk akal ini.

"Tahun 80-an, jadi istri Tentara Militer pula,"

Olivia benar-benar tidak percaya dalam beberapa menit saja di sudah berada di jaman Kuno yang bahkan di sendiri tidak tahu dimana tempat itu.Dia bahkan sampai menutup matanya beberapa kali untuk memastikan bahwa ini hanyalah mimpi. Tapi, detik berikutnya dia menyadari bahwa dirinya saat ini memang benar-benar terdampar di jaman Kuno era 80-an. Menjadi Putri Ayu Istri Jendral Bintang Lima Jendral Rakha Pratama.

"Jadi sekarang aku adalah Putri Ayu, Istri gendut Jendral Rakha yang di abaikan?"

Mulai berubah

Setelah Olivia menerima takdirnya sebagai Putri Ayu, sekarang dia bertekad untuk berubah,bukan lagi menjadi Putri Ayu yang manja dan sering membuat ulah tapi, dia akan berubah menjadi wanita yang berkelas dan di segani banyak orang. Mereka semua sering menganggap Putri Ayu tidak layak untuk Jendral Rakha yang agung itu, karena bagaimana pun dari awal citranya sebagai Putri Ayu itu sudah sangat buruk akibat insiden saat dirinya menjebak Jendral Rakha sampai dia menikahinya.Namun, sekarang dia bertekad akan merubah dirinya menjadi wanita yang berbeda dari sifat Putri Ayu yang asli dan yang pastinya dia akan mencoba untuk memperbaiki hubungannya dengan Jendral Rakha.

"Hah, sepertinya mulai saat ini aku harus menurunkan berat badanku yang segede gaban ini," kata Putri Ayu sembari menghela nafas lelah.

Dia berjalan keluar dari kamarnya untuk melihat tempat tinggal nya saat ini. Saat dia membuka pintu kamarnya Putri Ayu terdiam berdiri mematung melihat keadaan ruang tamu di rumahnya. Bagaimana tidak, di rumahnya sangatlah kotor dan berantakan seperti kandang babi yang tidak pernah di bersihkan.Banyak barang berserakan di mana-mana, kain pakaian bahkan sampah makanan pun ada di sana.

"Astaga, apa-apaan ini," kata Putri Ayu dengan tatapan tidak percaya.

Melihat tempat itu, seketika bayangan Putri Ayu yang asli terlintas dalam bayangannya membuat Putri Ayu harus banyak mengelus dada dan bersabar dengan tingkahnya di masa lalu.

"Astaga, Putri Ayu kenapa kamu jorok sekali," gumamnya dengan pelan saat dirinya mengingat bayangan itu.

"Aku harus mulai darimana mana, kalau begini?" tanyanya pada dirinya sendiri.

Karena banyak kekacauan yang Putri Ayu perbuat membuatnya bingung harus bagaimana cara memulainya.

"Lebih baik aku bereskan saja dulu tempat ini sampai rapi," ucapnya pada dirinya sendiri.

Dia mulai membereskan semua sampah yang berserakan, memungut setiap pakaian yang bececeran di mana-mana dan menyapu semua kotoran serta sampah makanan yang tersisa. Lalu setelah itu dia keluar untuk membuang semua sampahnya. Di luar banyak orang yang menatapnya heran, mereka berpikir dan menebak apa lagi yang akan Putri Ayu lakukan.

Sedangkan Putri Ayu justru dia terlihat sangat santai, karena memang dia tidak kenal dan juga baru berada di dunia itu jadi dia tidak memperhatikan orang lain, dia hanya membereskan dan membersihkan semu rumahnya dengan cepat supaya dia bisa beristirahat dengan cepat.

Dua jam kemudian.

Putri Ayu menghempaskan tubuhnya di atas kursi sembari nyenderkan tubuhnya di sana."Hah capek juga ternyata," kata Putri Ayu sembari menyeka keringat yang bercucuran dari pelipisnya.

"Lebih baik aku segera mandi, sebelum keringatku semakin banyak," lanjutnya sembari bangkit dari duduknya berjalan ke arah kamar mandi.

Sementara itu Jendral Rakha dia pergi menuju markasnya yang jaraknya lumayan jauh dari komplek perumahan militer, mereka berjalan kaki dari rumah ke markas dengan jarak Dua kilometer. Sesampainya di sana dia langsung saja menghempaskan tubuhnya di kursi ruang kerjanya. Menutup matanya dengan sejenak, tubuhnya merasakan lelah yang luar biasa apalagi menghadi sikap Putri Ayu yang semakin menjadi setiap harinya, Mungkin saja jika perceraian itu sangat mudah dia akan menyerahkan Putri Ayu saat ini juga. Namun, karena dia seorang Militer banyak syarat yang harus dia ajukan untuk mengurus perceraian itu.

"Lama-lama aku bisa gila, jika terus bersama dengan Putri Ayu," keluh Jendral Rakha.

Banyak orang yang membicarakan dirinya. apalagi tentang dirinya dengan Putri Ayu, mereka menyayangkan Jendral Rakha yang harus menikah kilat dengan Putri Ayu hanya karena kejadian yang tidak terduga. Karena ini adalah Zaman 80-an masih banyak orang yang percaya kalau sesuatu terjadi antara pria dan wanita mereka harus segera di nikahkan kalau tidak mungkin nama baik kedua belah pihak akan hancur.Apalagi Jendral Rakha adalah seorang Perwira Militer, jika dia tidak menikahi Putri Ayu maka nama baiknya akan jatuh dan menghancurkan reputasinya sebagai Jendral.

Saat dia sedang bengong tiba-tiba saja seorang prajurit masuk kedalam ruangannya.

"Jendral," panggil orang itu kepada Rakha yang tak lain adalah anak buahnya.

Jendral Rakha langsung saja menoleh menatap ke arah orang itu." Ada apa Beni?" tanya Rakha.

"Jendral saya mendapatkan kabar, bahwa kita ada tugas mendadak dari atasan, untuk menjalankan misi penting sekarang juga," kata Beni kepada Jendral Rakha.

Jendral Rakha terdiam tidak percaya dengan apa yang barusan dia dengar, baru saja dia berbicara bahwa dia sangat prustasi dengan sikap Istrinya dan sekarang dia harus pergi dinas untuk menjalankan tugas dadakan. Entahlah itu adalah anugerah untuknya atau sebuah musibah Jendral Rakha juga tidak tahu.

"Baik, tapi sebelum itu, tolong kamu perintahkan kepada prajurit lainnya untuk mengabari Putri Ayu kalau aku akan pergi dinas hari ini juga," kata Jendral Rakha sembari bangkit dari duduknya.

"Siap laksanakan," jawab Beni dengan tegas.

Setelah mengatakan itu Beni langsung saja pergi untuk melaksanakan perintah dari Rakha. Sedangkan Rakha dia langsung saja bersiap-siap untuk pergi menjalankan misi.

♧♧♧♧♧

Di rumah Putri Ayu baru saja selesai mandi, dia merasa tubuhnya sangatlah lapar. Namun, dia tidak menemukan makan sedikit pun di sana. Dia masuk ke dapur untuk mencari bahan makanan yang bisa dia masak. Tapi dia tidak menemukan apapun selain beras, sayuran dan juga satu potong besar daging sapi.

"Mungkin ini cukup untuk mengganjal perut, mulai saat ini aku harus menurunkan berat badanku yang gendut ini," kata Putri Ayu sembari memegang Daging sapi dan memotongnya untuk di masak.

Saat dia sedang memasak tiba-tiba saja Putri Ayu teringat Jendral Rakha suaminya." Apakah malam ini dia akan pulang?" tanya Putri Ayu kepada dirinya sendiri.

Tak lama dari itu pintu rumahnya di ketuk dari luar, membuat Putri Ayu harus menghentikan kegiatannya sebentar. Dia berjalan mendekat ke arah pintu utama lalu membukanya sedikit.

"Ada apa?" tanya Putri Ayu kepada seorang Pria berserakan Militer berdiri di depan pintu masuk, menatap Putri Ayu uang hanya memperlihatkan sedikit wajahnya di balik pintu.

"Putri Ayu Malam ini Jendral ada tugas mendadak, kemungkinan dalam beberapa hari atau sampai beberapa bulan kedepan Jendral Rakha tidak akan pulang," kata pria berserakan Militer itu.

"Iya aku mengerti," jawabnya dengan tenang.

Setelah tidak ada lagi yang di bicarakan prajurit itu pergi meninggalkan halaman rumah Putri Ayu. Begitu juga dengan Putri Ayu yang langsung saja mengunci pintunya dari dalam, berjalan ke arah dapur kembali untuk melanjutkan masaknya.

"Bagus kalau dia tidak kembali, mungkin nanti saat dia kembali nanti tubuhku sudah normal," kata Putri Ayu pada dirinya sendiri sembari tersenyum.

Berharap Jendral Rakha–suaminya, saat pulang nanti melihat dirinya sudah terlihat langsing. Putri Ayu tidak mau Jendral Rakha tahu bagaimana pertumbuhan dia untuk menurunkan berat badannya. Cukup dia melihat hasilnya saja nanti. Putri Ayu berharap dan saat itu tiba dia bisa memperbaiki hubungannya dengan Jendral Rakha kembali dari awal, karena dulu itu bukan dirinya melainkan Putri Ayu yang asli.

Terpesona

Dua bulan kemudian.

Jendral Rakha baru saja pulang ke rumah setelah dua bulan menjalankan misi penting rahasia dari atasannya. Dia membuka pintu rumahnya dengan pelan lalu menutupnya dan tidak lupa menguncinya dari dalam. Rakha membalikan tubuhnya menatap ke arah ruang tamu, dia tertegun saat melihat rumahnya terlihat sangat rapi, semua perabotan tertata di dalam lemari, begitu juga dengan baju dan pakaian lainnya yang sudah tidak berserakan di mana-mana.

" Apakah mungkin Putri Ayu yang membereskan semua ini?" tanya Jendral Rakha kepada dirinya sendiri.

Dia berjalan perlahan mengelilingi ruangan itu, menatap setiap ruangan yang terlihat sangat bersih dan rapi. Saat dia sedang melihat keadaan rumahnya hidungnya tidak sengaja mencium aroma yang sangat wangi dari arah dapur sehingga dia tanpa sadar berjalan ke arah sana.Namun, saat Jendral Rakha masuk kedalam dapur dia mematung di tempat saat melihat seorang perempuan cantik sedang memasak, tubuhnya terlihat ramping dengan tinggi semampai, rambut lurusnya yang panjang tergerai menutupi sebagian tubuhnya, dia sungguh tidak mengenali siapa sosok perempuan di hadapannya ini apalagi posisinya saat ini dia sedang membelakangi Jendral Rakha.

Sedangkan Putri Ayu dia tidak menyadari kehadiran sang Jendral, Dia dengan santainya memasukan masakannya kedalam wadah membawanya menuju meja makan, untuk di tata di sana.Namun, saat dia membalikan tubuhnya Putri Ayu terkejut melihat Jendral Rakha sudah berdiri di hadapannya. Wadah yang dia pegang hampir saja terlepas dari tangan Putri Ayu karena rasa keterkejutannya itu.

"Aaaaaa," teriak Putri Ayu.

Jendral Rakha yang melihat kejadian itu dengan cepat langsung saja memegangi wadah itu bersama dengan kuat. Menahannya supaya makanan itu tidak tumpah.

"Astaga Jendral," kata Putri Ayu dengan sedikit terkejut. Namun, beberapa menit kemudian dia tersadar lalu menguasai dirinya kembali.

"Jendral, kamu sudah pulang?" tanya Putri Ayu menatap Jendral Rakha dengan tatapan tidak percaya.

Jendral Rakha terdiam terpaku menatap wajah Putri Ayu dengan lekat. Mulutnya bungkam tanpa suara hanya tatapan mata yang menggambarkan bagaimana suasana hatinya saat ini. Putri Ayu yang tidak kunjung mendapatkan jawaban dari Jendral Rakha dengan sengaja melambaikan tangannya di depan wajah sang Jendral sampai dia sadar dari lamunannya.

"Jendral Rakha, kamu tidak papa kan,?" tanya Putri Ayu dengan lemah lembut.

Jendral Rakha sadar dari rasa keterkejutannya. Dia langsung saja melepaskan tangannya dari tangan Putri Ayu lalu membenarkan posisi wadah itu dari tangan Putri Ayu supaya masakan itu tidak tumpah dan terjatuh.

"Siapa kamu, kenapa kamu berada di dalam rumahku? kemana istriku, Putri Ayu?" tanya Jendral Rakha kepada wanita cantik yang berdiri di hadapannya saat ini.

Putri Ayu tersenyum mengangkat wajahnya menatap ke arah wajah Jendral Rakha yang sedang menatapnya tanpa berkedip.

"Emangnya aku ini siapa? jika aku bukan istrimu terus akau siapa? Jendral Rakha," kata Putri dengan diiringi senyuman tipis di bibirnya.

"Hah, tidak kamu bukan Istriku, bagaimana bisa kamu jadi seperti ini, bukannya kamu...." Jendral Rakha bahkan tidak sanggup melanjutkan ucapannya apalagi saat ini dia melihat perbedaan signifikan dari dalam tubuh Putri Ayu istrinya yang membuatnya sangat terkejut.

"Iya, Aku memang Putri Ayu si gendut itu, lagian apakah kamu lupa, sudah berapa lama kamu tidak pulang karena menjalankan misi Rahasia itu?"

jendral Rakha menganggukan kepalanya. Benar? selama dua bulan ini dia belum pernah bertemu Putri Ayu kembali setelah pertengkaran waktu itu. Dan sekarang dia melihat perubahan pada tubuh Putri Ayu, tentu saja itu membuatnya sedikit terkejut apalagi tubuhnya saat ini sudah terlihat mengecil, tapi tidak terlalu kecil, mereka berisi pada tempatnya di setiap lekukan tubuh Putri Ayu membuat Jendral Rakha tidak bosan-bosan memandangnya.

"Jadi kamu itu Putri Ayu? Istriku?" tanya Jendral Rakha dengan tidak percaya menatap Putri Ayu dengan tatapan terkejut.

"Memangnya jika aku bukan istrimu terus siapa Hmm?"tanya Putri Ayu sembari menaikan sebelah alisnya mencoba menggoda suaminya yang kaku dan formal itu.

Karena merasa gemas dengan tingkah suaminya, Putri Ayu langsung saja menarik tangan Jendral Rakha membawanya menuju meja makan untuk melakukan makan malam bersama.

"Duduk," kata Putri Ayu kepada sang Jendral.

Jendral Rakha hanya menganggukan kepala lalu melakukan apa yang di perintahkan oleh Putri Ayu. Namun, setelah duduk dia semakin terkejut saat melihat banyak hidangan makanan di atas meja. Dia menatap Putri Ayu tidak percaya, semua ini seperti mimpi untuknya.

" Ayu, ini kamu yang masak semua ini?" tanya Jendral Rakha dengan ragu.

"Iya," jawabnya dengan santai sembari memberikan satu piring kosong kepada Jendral Rakha.

"Bagaimana bisa, bukannya selama ini kamu tidak bisa memasak?"

Putri Ayu yang berjiwa Olivia itu hanya tersenyum, tentu saja Putri Ayu yang asli itu tidak bisa memasak bahkan dia itu seperti babi yang hanya tahu makan, makan dan makan.

"Tentu saja, tapi selama dua bulan ini aku belajar memasak dan juga menurunkan berat badanku, kamu bisa lihat hasilnya kan sekarang Jendral?"

Karena tidak ingin Jendral Rakha menggali informasi yang lebih dalam dia langsung saja mengalihkan topik lain, supaya Jendral Rakha tidak curiga kepada perubahan Putri Ayu yang signifikan itu.

"Sudah jangan banyak berpikir ayo makan, tenang saja kok aku janji tidak akan membuat ulah lagi," kata Putri Ayu kepada Jendral Rakha dengan serius.

Putri Ayu harus memikirkan bagaimana dia hidupnya nanti jika dia bercerai dengan Jendral Rakha. Lagian, Putri Ayu yang asli itu sangatlah bodoh dan tolol, bisa-bisanya dia melakukan hal gila hanya untuk bercerai dengan Jendral Rakha. Padahal menikah dengan Jendral Rakha itu menurut Olivia adalah sebuah keberuntungan yang sangat besar untuknya. Hanya orang bodoh lah yang menyia-nyiakan Jendral Rakha.

Putri Ayu memberikan daging sapi sambal kecap yang telah dia buat. Entah kenapa hari ini Putri Ayu sangat ingin memasak yang banyak dengan daging sapi padahal biasanya dia akan memakan sayuran untuk menurunkan berat badan. Tapi siapa sangka ternyata hari ini Jendral Rakha pulang dinas sehingga dia bisa makan dan mencicipi masakan Putri Ayu.

"Ayo cobain,Aaa," ucap Putri Ayu sembari menyodorkan sendoknya di depan mulut Jendral Rakha.

Jendral Rakha tertegun dengan perlakukan manis Putri Ayu. Dia merasa seseorang yang di hadapannya ini adalah orang yang sangat berbeda, sungguh dia sangat sulit untuk percaya kalau itu adalah Putri Ayu karena dulu dia selalu bersikap kasar dan arogan kepadanya.Berbanding dengan Putri Ayu yang berada di hadapannya saat ini, terlihat lemah lembut dan penyayang.

"Ayo makan bukan mulutnya sayang, pegel nih," kata Putri Ayu dengan merengek manja kepada Jendral Rakha.

Deg

"Apa, Sayang?" tanya Jendral Rakha pada dirinya dalam hati.

Mendengar rengekan manja Putri Ayu, tiba-tiba saja jantung sang Jendral berdegup dengan kencang, wajahnya tiba-tiba saja memerah sampai ke belakang telinga.

"Ada apa dengan jantungku?" tanya Jendral Rakha pada dirinya sendiri dalam hati.

Dia dengan perlahan membuka mulutnya memakan masakan Putri Ayu yang di suatu olehnya.Meskipun Jendral Rakha sedikit malu karena ini pertama kali untuk Jendral Rakha di pelakukan manis dan di suapi oleh Putri Ayu, tapi dia sangat menikmati masakan itu yang ternyata sangat lezat dan juga enak.

"Bagaimana enak kan?" tanya Putri Ayu dengan sangat antusias menatap Jendral Rakha dengan tatapan mata yang berbinar.

Jendral Rakha hanya tersenyum sambil menganggukan kepalanya, karena memang tidak bisa dia pungkiri kalau makanan Putri Ayu itu sangatlah enak dan juga nikmat. Putri Ayu merasa sangat senang dengan pujian dan pengakuan dari Jendral Rakha bahwa masakannya itu enak sehingga Putri Ayu tanpa sadar mencium pipi Jendral Rakha.

Cup

Jendral Rakha melototkan matanya tidak percaya dengan aksi Putri Ayu yang begitu cepat. Tubuhnya menegang dan kaku saat Putri Ayu menciumnya bahkan dia tidak bergerak sama sekali sampai beberapa detik.

"Ayu Kamu...."

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!