Karina bluealexa gadis ceria yang sangat menyukai berbagai warna biru terutama lautan.Saat karina berusia 5 tahun dia di pertemukan dengan tetangga baru nya yang memiliki seorang putra seusia karina, bernama Aiden Alaska Bramanzo.karina merasa heran dengan keluarga Alaska "ayah kenapa tetangga baru kita tidak bahagia padahal mereka sedang pindah rumah" ucap karina kepada seorang pria paru baya yang tengah menggenggam tangan karina. karina berlari menuju keluarga Alaska yang tengah memindahkan barang "halo nama saya karina" ucap lugu karina dengan menjulurkan tangan nya. Tidak ada yang menyahut nya kecuali seorang lelaki paru baya yang tersenyum dan menyapa dengan hangat "kamu pasti tetangga baru kami kan" ucap pria baru baya itu dengan tersenyum "perkenalkan ini putra saya Alaska nanti karina bisa bermain bersama Alaska" ucap lelaki paruh baya itu karina membalas nya dengan senyuman karna dia merasa canggung melihat keluarga tetangga barunya. ayah karina menghampiri tetangga baru nya dengan menyapa hangat dan berbincang bincang bersama ayah nya Alaska . gadis kecil itu berlari kearah Alaska yang tengah berada di sebelah wanita paruh baya "halo Alaska perkenalkan nama saya karina panggil aja karin " ucap gadis kecil itu. Alaska hanya memandang karina dengan dingin dan tidak lama wanita paru baya itu berteriak ke arah suami nya yang tak lain ayahnya alaska "SAYA TIDAK MEMERLUKAN TETANGGA INGAT ALASAN UTAMA KITA KESINI UNTUK PEKERJAAN KAMU MAS, JIKA KAMU TIDAK MENGHALANGI KU UNTUK MEMBUANG ANAK INI SUDAH LAMA KU PASTIKAN DIA MENGHILANGKAN DARI PANDANGAN KU!!" teriak viona wanita paruh baya itu "jaga ucapanmu vio bagaimana pun dia tetap anak mu" ucap alvin Bramanzo yang tak lain ayah nya Alaska. "maaf ya pak alvin kedatangan saya dan putri saya membuat keluarga pak alvin jadi kacau" ucap ganta Alexander ayah dari karina. "ah tidak pak ganta istri saya memang seperti ini semenjak kehilangan putri kecil kami , maaf jika suasanya jadi tidak enak mungkin lain kali kita mengobrol saya harus mengemas barang barang dulu pak ganta" pak alvin yang merasa tidak enak hati "oh silahkan pak saya dan putri saya juga ada pekerjaan " balas ganta dan izin segera pamit dengan putri nya.
****
"ayah kenapa tante tadi teriak seperti itu ya padahal kan Alaska anaknya tante itu."
"ayah pun tidak tau sayang, mungkin ada penyebab nya tante vio berkata seperti. "
ganta yang tengah berbelanja kebutuhan bersama putri kecilnya melihat karina yang duduk memandangi boneka Octopus biru yang sangat lucu.
"putri kecil ayah mau boneka itu? " tanya ganta yang gemas di karenakan muka putri nya yang sangat lucu dan cantik. mata karina berbinar
" karina mau cuman karina juga mau beli buat Alaska , boleh tidak ayah belikan buat Alaska juga pasti Alaska sedih karna mendengar ucapan tante vio." ganta tersenyum hangat kepada putri nya dan mengusap pucuk kepala karina dengan lembut
" baiklah ayah akan belikan buat Alaska satu dan buat putri kecil nya ayah satu" karina kegirangan dan tersenyum manis ke arah ayah nya "ayok ayah kita harus membeli daging buat makan malam" gadis kecil itu menggandeng tangan kekar ayah nya.
"Diana lihat lah putri kecil kita dia sangat mirip dengan mu dia pasti akan tumbuh menjadi gadis yang cantik dan baik seperti kamu Diana" batin ganta.
****
"stt..Alaska...Alaska" bisik karina yang sedari tadi memanggil tetangga nya itu
"Lihat karina membawa dua boneka optupos warna biru lucu bukan.tadi karina beli sama ayah." karina mengangkat kedua tangan nya yang memegang dua boneka lucu.
"cih, bukan optupos tapi octopus ngomong aja ga bener " ralat alaska
"hehehe karina tidak ngerti bahasa Inggris, ini boneka nya buat kamu satu,tadi karina minta ayah buat beli dua boneka karna pasti kamu sedih gara gara tante vio marahin kamu" karina menyodorkan tangan nya yang terdapat boneka Octopus berwarna biru sangat menggemas kan .
Alaska memandang boneka tersebut
"ayok di ambil masak diliatin aja sih " karina meletakkan boneka Octopus itu di atas paha Alaska
" gua ga suka boneka."
"ih ga boleh begitu dong kan karina udah susah payah belikan boneka utupus ini.nanti karina kasih tunjuk deh tempat tempat rahasia karin."
"tempat rahasia? " beo Alaska
"iya di sana itu tempat adem banget tau, nanti karina bawak Alaska kesana deh tapi ambil dulu ini boneka nya kasian tau bonekanya nanti dia nangis. "
akhirnya Alaska menerima boneka nya
"Alaska tau ga karina juga punya banyak teman di sini. Alaska mau karina kenalin sama teman teman karina? "
"gua ngga tau cara berteman"
"nanti karina ajarin cara berteman."
karina mengajak Alaska buat bermain ke pantai yang tak jauh dari rumah mereka
"jadi Alaska tidak punya teman? " tanya karina sembari memeluk boneka octopus biru nya.
"ga" jawab Alaska dengan singkat
"kalo gitu ayok kita bermain sama teman teman karina"
Alaska hanya mengikuti karina yang sedari tadi heboh sendiri
"permisi tante iraa alga nya ada di rumah ga tante? "
" eh ada karina,alga nya ada kok sayang, karina mau main main ya sebentar ya tante panggilin alga. "
"iya tante"
"kok kita kesini? " tanya Alaska
"karina mau ajak teman teman karina juga biar sekalian karina kenalin sama Alaska"
Alaska hanya diam patuh.
"wah dia siapa karina" ucap alga yang baru datang.
"dia tetangga baru karin alga jadi karina mau kenalin ke giselle,alga,clara,dan langit"
tatapan alga tidak begitu menyenangkan menatap Alaska tapi alga berusaha tersenyum ramah
"yaudah kalo gitu ayok gita jemput giselle, Clara, dan langit" ucap alga.
karina yang sedari tadi melihat Alaska yang hanya diam sesampai pantai
"Alaska kenapa diam saja? " tanya karina
"gua benci pantai karina" Alaska berkata dengan tatapan sendu. karina segera memeluk Alaska yang dia kira ingin menangis.
untuk pertama kali ada seseorang yang memeluk Alaska dengan lembut, Alaska terdiam sejenak.
"Alaska pasti sedih karina punya permen, tapi janji ya jangan sedih lagi" karina memberikan 2 permen putih dengan bungkus berwarna biru
"kalo karina sedih karina sering makan permen ini Alaska cobain deh pasti enak"
Alaska membuka satu permen tersebut dan memakannya
"uda jangan sedih nanti bunda Alaska ikutan sedih tau"
Alaska hanya tersenyum tipis sebagai balasan
"KARINA, ALGA, GISELLE,LANGIT AYOK BALIK NANTI MAMA CLARA MARAH KARNA UDA MAU MAGRIB" teriak gadis kecil dengan kunciran dua. giselle sedari tadi kesal karna tidak mendapat kan kerang yang lucu, akhirnya dia berlari menuju Clara dan bergegas balik
"karina kami mau balik dulu soalnya uda mau magrib nanti giselle kenak marah sama mommy"
"kalian hati hati ya babay" karina melambai ke empat kawan nya tersebut .
"ayok Alaska kita balik juga sebentar lagi mulai magrib"
Alaska hanya mengangguk dan berjalan mengikuti karina
entah kenapa baru kali Alaska merasa ada seseorang yang baik kepadanya.
"BRAKKK... MENJAUH DARI GUA ANJ*NG LO BUKAN ANAK GUA BAJINGAN." teriak seorang wanita.
"mah berenti pecahin kaca Alaska takut mah" tangis seorang laki laki yang meringkuk ketakutan dengan menutup telinga nya agar tidak mendengar kan suara pecahan kaca.
"ANAK BAJINGAN BERARNI SEKALI LO SEBUT GUA MAMAH DASAR ANJ*ING"
plakkk.. tangan wanita itu menampar pipi mulus Alaska hingga Alaska tersungkur jauh.
"mah pukulan mamah nggak sakit di bandingkan perkataan mamah jauh lebih menyakitkan."
BRUHH.. aww rintih Alaska yang mendapati tendangan di bagian perut nya
"UDAH BERAPA KALI GUA BILANG JANGAN SEBUT GUA MAMAH LO T*LOL"teriak wanita itu dengan keras
teriakan itu terdengar gadis kecil yang ingin bermain bersama Alaska
"tante jangan pukul Alaska" gadis kecil itu segera berlari ke arah Alaska yang terduduk lemas. gadis itu segera membawa Alaska keluar dari neraka itu "Alaska kembali kesini gua belum puas pukul lo lagi anj*ng"
"kalo tante terus mukul Alaska nanti karina laporin ke pak polisi biar tante di tangkap terus di penjara, emang tante mau di penjara? ayah karina kaya tau nanti tinggal suruh pak polisi nangkap tante" ucap gadis kecil itu.
wanita itu berjalan mendekati mereka berdua sontak saja karina merentangkan tangan dan berjalan kedepan Alaska " bagus lah gadis kecil bawak anak sialan ini menghilangkan dari pandangan gua" wanita itu berjalan balik segera meminum minuman alcohol nya "PERGI ANAK SIALAN GUA BENCI SAMA LO ANJING. "
karina segera membawa Alaska kerumah pohon sekitar pantai, tempat itu adalah tempat dimana karina merasa sedih, bahagia, bahkan ketika merindukan bunda nya
Alaska berteriak histeris saat melihat pantai
"GUA BENCI PANTAI " teriak Alaska sontak saja karina panik dan segera memeluk Alaska
"tenang Alaska disini ada karina " gadis kecil itu berusaha menenangkan Alaska yang ketakutan
"singkirkan pita biru lo" pintah Alaska yang mulai tenang. segera karina singkirkan pita biru yang terdapat di rambutnya.
"sini biar karina obati luka Alaska dengan betadine" Alaska segera menjulurkan tangannya yang terkena kaca .
secara perlahan lahan karina menuangkan betadine ke arah luka nya dan segera menutup nya dengan plaster warna biru bermotif dinosaurus.
"gua ga suka warna biru buang plaster itu. " kesal alaska
"nanti kalo ga diplester luka nya membesar tau nanti bisa jadi ga punya tangan" bohong karina. Alaska terdiam karna takut tidak punya tangan.
"emangnya kenapa sih Alaska ga suka biru? "
"gua benci semua yang berbaur biru, gara gara biru adek gua meninggal" cerita singkat Alaska
"hah kok bisa? " karina kaget sekaligus heran
"adek gua meninggal di lautan yang biru sampai sekarang jasad adek gua ga ketemu semenjak kejadian itu gua mengira biru itu jahat,dia uda buat adek gua meninggal dan mamah juga benci sama gua gara gara mama ngira aku yang dorong adek gua" Alaska menahan tangis nya dengan meremas kuat genggaman tangan nya. karina segera memeluk erat Alaska yang ingin menangis.
" kalo ada bunda, Bunda pasti ga akan biarin ada anak kecil menangis"
"pasti bunda lo baik"
"iya bunda karina baik makannya cepat di panggil Tuhan."
karina mengeluarkan toples dari laci yang ada di rumah pohon itu terdapat banyak permen putih di bungkus warna biru.
"nah buat kamu biar ngga sedih lagi" karina memberi 5 permen dengan bungkus biru.
Alaska membuka bungkus permen tersebut dan memakannya
"Alaska jangan sedih lagi ya nanti karina ikutan sedih." Alaska tersenyum tipis ke arah karina
"lo mau nikah ga sama gua? "
sontak saja karina kaget
"ih kita masih kecil tau " pipinya begitu merah menahan malu
"maksud gua nanti pas uda besar kita nikah"
karina mengangguk sebagai jawabannya.
****
tanggal 28 September 2008 seorang gadis kecil dengan gaun biru serta pita biru yang terikat di pinggang gadis kecil itu. karina meniup lilin kue ulang tahun berwarna biru serta lilin dengan angka 6 semua yang hadir di acara ulang menyanyikan lagu ulang tahun tidak lupa dengan kado yang tertumpuk di meja
"wah karina udah mulai besar ya entar lagi sd" ucap salah satu rekan bisnis ganta
"karin ga sabar cepat besar om biar bisa nikah sama Alaska."
seketika semua tertawa mendengar celotehan gadis kecil itu.
Alaska hadir di acara ulang tahun karina. Dia berjalan menuju karina dengan bingkisan kado di tangan nya
" ini kado dari gua" Alaska menjulurkan tangannya yang berisi bingkisan kado
"makasih Alaska." segera karina mengambil kado tersebut dari tangan alaska.
"kalo mau buka kado jangan di sini, ayok ke taman belakang " Alaska sebenarnya malu jika kado nya di buka di depan umum.
karina segera menarik tangan Alaska ke taman belakang meninggal kan ayahnya yang sibuk berbicara dengan rekan bisnis nya .
"WAHHH KARIN SANGAT MENYUKAI KADO ALASKA" gadis itu sangat kegirangan karna mendapatkan kamera polaroid.
Alaska hanya tersenyum melihat tingkah karina yang lucu di mata dia.
"lo bisa ngambil poto lautan atau langit yang lo suka" jelas Alaska sambil menggambil kamera tersebut dan ingin memoto karina
"ayok cepat senyum" pintah Alaska
karina segera berdiri dan tersenyum manis ke arah kamera.
ckrikk... gambar nya perlahan lahan keluar menunjukkan gambar gadis kecil tersenyum.
"Alaska ayok poto berdua di dekat ayunan itu" karina menunjukkan ayunan yang terdapat banyak pohon bunga " tapi siapa yang fotoin? " tanya alaska.
" sebentar biar karina panggilin giselle ke sini." karina berlari menuju acara ulang tahun nya ia melihat gadis kecil yang tengah lahap memakan sajian acara ulang tahun nya karina. "giselle " giselle menoleh ke arah panggilan itu " eh ada karin, kenapa panggil giselle rin? "tanya gadis dengan melahap kue yang terlihat lezat
"karin minta tolong fotoin karina sama Alaska" pintah karina. giselle membalas dengan menggangguk karena mulut gadis kecil itu penuh dengan kue.
"cepat dong pose biar giselle fotoin nih"
karina berpose dengan kedua jari nya sedangkan Alaska hanya memandang lensa kamer tanpa tersenyum.
" SATU..DUA...TIGA CEKREK"giselle berlari menunjukkan hasil jepretan fotonya ke arah karina "wah hasil nya bagus kayak nya giselle cocok jadi kameramen. " puji karin
"jelas dong giselle gitu. " giselle menyombongkan dirinya dengan bangga dia bertepuk dada dan bersorak riang. "eh tadi gua liat om ganta cariin lo tuh" giselle baru ingat jika tadi om ganya mencari karin
"eh yaudah ayok kita kembali ke acara. " usul karina
"yaudah ayok keburu nanti kue nya belum abis kue nya" ucap giselle
Alaska berjalan mendekati karina dan dan menggenggam tangannya meninggalkan giselle berjalan sendirian.
Catatan Penulis
gadis kecil dengan cepolan rambut keatas yang tengah memotret pemandangan dengan kamera baru nya. i memotret lautan yang sangat biru serta langit yang cerah iya sangat menyukai kamera baru nya ia tidak sabar menunjukkan hasil jepretan nya ke tetangga sekali gus teman baru nya
"pasti Alaska bakalan senang melihat gambar ini" gadis itu trus memfoto tanpa ia sadar hari sudah mulai gelap. tetangga sekaligus temannya itu tak kunjung datang bermain ke pondok milik karina "kemana ya Alaska apa mungkin dia sakit? " pertanyaan yang terus berputar di kepala kecil gadis itu. ia segera balik kerumah sebelum malam tiba.karina ingin sekali menjemput Alaska tapi cuaca di luar mendadak hujan. "apakah Alaska sakit? atau mungkin dia di pukul lagi sama tante vio? gadis kecil itu mulai resah takut Alaska kembali di pukul tante vio. "sebaiknya karina tidur dan besok pagi karina bakal kerumah Alaska buat tunjukin hasil jepretan foto karina.
*****
pagi pagi sekali gadis kecil dengan piayama tidur berwarna biru ia segera datang kerumah Alaska tetapi rumah Alaska begitu sepi.
" Alaska main main yok karina mau tunjukin hasil jepretan kamera karina. " teriak gadis kecil itu namun tidak ada sahutan dari satu pun. karina menunggu hingga ada yang membukakan pagar hitam rumah Alaska.
akhirnya karina membulat kan tekat buat buka pagar rumah alaska.
"pagar rumah Alaska ngga dikunci?" tanya heran gadis kecil itu padahal ia sering melihat kalo rumah Alaska selalu di kunci jika tidak ada orang.
gadis itu berjalan masuk ke halaman rumah Alaska, rumah itu kelihatan sepi seperti tidak ada tanda tanda orang yang berada di situ.
"Alaska kamu kemana ayok main sama karina, karina mau nunjukin hasil jepretan gambar karina" teriak gadis kecil itu memastikan jika ada orang di halaman rumah nya Alaska. ia mengira jika Alaska dan orang tua nya sedang pergi berlibur akhirnya nya dia memutuskan untuk kembali ke rumah nya.
"putri kecil ayah kok bete gitu kenapa sayang? apa ada yang mengganggu putri kecil ayah? " tanya ganta kepada anak nya yang tengah duduk memegang kamera .
"ayah karina sedih karina ingin menunjukkan foto hasil jepretan karin ke Alaska tapi karin ngga jumpa dengan Alaska belakangan ini"
"Alaska? anak tetangga baru itu? bukanya dia sudah pindah ke Jakarta ayah semalam dengar jika mereka pindah karena om alvin pergi ada urusan bisnisnya."
karina kaget sekaligus sedih dia berlari ke kamar nya sambil menangis ia tak menyangka jika Alaska pergi meninggal dia begitu saja
" Alaska jahat hiks..hiks kenapa Alaska tinggalin karina hiks.. hiks" tangisan karina begitu pilu ganta segera memeluk tubuh kecil karina kedalam pelukannya.
"baby jangan salahkan Alaska kan om alvin pergi karna ada urusan bisnis pasti nanti om alvin balik lagi " ganta menenangkan putri kecilnya itu. tangisan gadis kecil itu mulai berhenti akhirnya dia tertidur di pelukan ayah nya.
*****
hari hari berlalu bulan ke bulan tahun ke tahun. gadis itu bermain dengan teman teman nya ia tak lupa juga selalu memotret pemandangan buat Alaska walaupun Alaska tidak ada di dekatnya, " Alaska sekarang usia gua sekarang sudah menginjak 15 tahun gua masih menunggu lo kapan lo balik kesini lagi Alaska, gua kangen lo"curhat gadis yang tengah menatap birunya langit dan laut.
"karin lo ngapain disitu ntar lo jatuh anjir." teriak giselle sahabat lama karin. "santuy aja girl gua ga bunuh diri kok yaelah takut amat"
"mana tau lo bosen hidup."
"iya kali anjir gua juga mau nikah"
"lo masih nungguin Alaska nikahin lo? "
seketika suasana menjadi hening
"uhuy gusyyyy princesss kembaliiii" teriak clara menghampiri kedua teman nya itu
" bisa ga sih lo jangan teriak teriak kek anak arzan sialan" kesal giselle yang selalu mendapatin teriak clara
"suka suka gua dong kan mulut mulut gua bukan mulut nenek lo" bales clara yang ga terima."
"kalian bisa diam gak? gua lagi renungin mau sekolah di mana."
"renungin sekolah atau renungin Alaska" celetuk clara "eh emang lo karin mau sekolah dimana? potong giselle karna ia tau jika yang di katakan clara benar ia hanya takut suasana nya jadi canggung.
" gua sih mau sekolah di sma high School cendrawasih katanya itu bagus sih sekolah nya"jawab karin
"eh tapi kejauhan tau momy clara bilang itu dekat Jakarta."
"emang kejauhan rin? " tanya giselle
"no guys soal ayah gua bakal ngejalanin bisnis di Jakarta jadi sekalian gua pindah ke Jakarta " ucap karin
"gua ikutan deh sama lo rin mommy gua juga punya bisnis Berlian di Jakarta" bales clara
"ih gua juga deh tapi papa gua bilang bakalan netap dijakarta sampai kuliah" sahut giselle yang tak ingin berpisah dengan kedua sahabat nya
"sebenarnya gua sayang sama kalian berdua" ucap clara setelah itu mecium pipi nya kedua teman nya sontak saja giselle ingin muntah
"sialan lo ,iler lo nempel ke pipi gua ." karina hanya tertawa melihat kedua sahabat nya ini
"eh ayok balik mommy gua ngajak kalian makan pizza" ucap clara dengan menunjukkan chatan ponsel nya "memang tante thalia baik best deh" sontak saja mereka langsung berlari kerumah ke clara yang tak jauh dari tempat mereka
*****
"akkk kenyang banget "
"sel perut loh buncit tuh. " sontak saja giselle berdiri memastikan perut nya
"ih perut gua rata gini lo bilang buncit? katarak kali mata lo ra."
"gua becanda juga serius amat lo kayak ada janji mau nikah aja. " sindir clara
"EH OMGGGG KALIAN TAU NGGA GOSIP HOT" teriak clara secara tiba-tiba
"uhuk uhuk sialan lo ra keselek gua bangsat." kesel karin.
"eh maaf kanjeng ratu minum dulu biar ga mati." clara dengan sigap mengambil air putih yang langsung di teguk abis oleh karin.
"emang gosip apa ra?" tanya giselle yang akhirnya buka suara setelah ngunyah pizza.
"itu loh samping rumah karina yang dulu itu rumah Alaska katanya itu rumah bakalan di isi sama orang lain." ucap clara .
"hah? bukanya itu rumah Alaska kenapa bisa orang lain tempati? " tanya giselle dengan heran.
"maybe itu rumah udah di jual mungkin sama bokapnya Alaska"
"bisa jadi sih apalagi itu udah lama banget ga di tempatin sayang juga kalo di biarin."
karina hanya bisa terdiam mendengar kan kedua sahabat nya berbicara.
"nih ya guys gua liat semalam di tiktok kalo rumah yang ga di tempatin berapa tahun bakalan ada penghuni nya hantu." heboh clara sambil menunjukkan ponsel nya yang terdapat video uji nyali di rumah lama di tiktok. " itu bohong anjir ga mungkin beneran" sela karin
"tapi ini live gamungkin bohongan " bantah clara.
"itu bohongan"
"ini live loh giselle anaknya om farel gimana ceritanya live bisa di setting" kesal clara yang kedua sahabat nya itu tidak percaya.
"yauda ayok kita buktikan kalo hantu itu gada" ucap karin dengan memutar bola mata ke atas.
"siapa takut " songong clara
"emang kalian mau uji nyali dimana?" tanya giselle
"gimana kalo di rumah lama Alaska kan penghuni barunya belum datang" usul clara.
"siapa takut dan liat aja kalo kita ga nemuin hal hal aneh lo harus bandarin kami makanan" pinta giselle."
"yaudah besok malam kita jumpa di rumah gua" ucap karin.
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!