Di bagian paling Timur Kekaisaran Tianlong. Sebuah gunung berdiri kokoh di sana. Banyak pohon-pohon besar yang tumbuh di gunung hijau tersebut. Suara binatang terdengar seperti senandung kematian yang menandakan bahwa gunung tersebut penuh dengan bahaya yang mematikan.
namun meskipun gunung tersebut sangat berbahaya, di kaki gunung terdapat sebuah desa kecil dengan beberapa penduduk yang tinggal di sana. Desa itu, di sebut Desa Terbuang.
.......
Matahari baru saja menapakan diri dan menerangi dunia. Di Desa Terbuang, meskipun tidak banyak penduduk, namun orang bisa melihat para penduduk desa sudah memulai aktifitas mereka masing-masing.
Di sebuah rumah bambu yang sederhana namun bersih, sepasang suami istri duduk di teras rumah . Wajah mereka di penuhi dengan senyum ketika melihat seorang anak kecil sedang bermain dengan sebuah pedang kayu. Anak kecil itu bernama Fang Yuan, tahun ini dia tepat berusia 13 tahun.
Meskipun masih bocah dan mengenakan jubah biru sederhana, Fang Yuan sangat tampan. Rambut panjangnya diikat kebelakang menambah daya tarik ketampanannya.
"Yuan'er, hari ini ayah dan penduduk desa akan pergi berburu, apakah kamu mau ikut?" pria paru bayah itu berkata dengan senyum menghiasi bibirnya.
"Apakah boleh?" Fang Yuan melempar sembarangan pedang kayu di tangannya dan berjalan kearah Ayahnya. Dia bertanya dengan raut wajah penuh kegembiraan.
"Nak, Ayahmu dan para penduduk desa hanya berburu di kaki gunung. Jadi, kamu boleh ikut." Sebelum Ayahnya menjawab, Ibunya sudah terlebih dahulu menjawab.
"Hehehe, akhirnya aku boleh ikut berburu!" Fang Yuan melompat kegirangan ketika mendengar jawaban dari Ibunya.
Selama ini, dia selalu meminta untuk ikut bersama Ayahnya dan penduduk desa untuk pergi berburu. Namun ayahnya selalu melarang karena di gunung sangat berbahaya.
Melihat Fang Yuan yang begitu senang, Fang Tianhai dan istrinya, Yue Yan saling menatap sambil tersenyum.
"Yuan'er, ayah ayah akan menyiapkan alat berburu. Setelah itu kita pergi ke balai desa untuk berkumpul bersama penduduk lain yang ikut berburu." kata Fang Yuan sembari berdiri dan berjalan kedalam rumah.
"Oke Ayah!" Fang Yuan mengangguk dengan penuh semangat dan duduk di samping Yue Yan.
"Nak, kamu harus mendengarkan perintah Ayahmu ketika tiba di tempat berburu, jangan jauh-jauh dari Ayahmu, mengerti?" Kata Yue Yan sambil mengelus kepala Fang Yuan dengan penuh kasih sayang.
Fang Yuan mengangguk patuh, "Ibu tenang saja, aku pasti mendengarkan perkataan Ayah!"
"Yuan Kecil!"
Tepat pada saat ini, dua orang pria paruh baya berjalan kearah rumah mereka. Kedua pria tersebut sudah lengkap dengan peralatan berburu.
"Paman Mu, Paman Shen!"
Melihat kedua pria paruh baya itu, Fang Yuan berlari kearah mereka dengan senyum lebar, "Hehehe, hari ini aku di perbolehkan ikut berburu. Paman-paman harus menjagaku dengan baik. Kalau tidak, jika terjadi sesuatu dengangku, ibuku akan mengamuk!"
"Tenang, Pamanmu ini akan menjagamu!" Paman Mu yang berbadan kekar dengan jubah tanpa lengan menepuk dadanya dan berkata dengan senyum lebar.
"Yuan Kecil, ketika sudah di gunung, kamu harus dekat sama paman. Jangan dekat-dekat dengan orang tua bau ini, dia pasti tidak bisa menjagamu dengan baik!" Kata Paman Shen yang memegang sebuah golok besar.
"Apa kamu bilang, aku tidak bisa menjaga Yuan Kecil? Bah, kamu sendiri sudah di repotkankan dengan golok besarmu yang rusak, bagaimana bisa kamu menjaga Yuan Kecil?!" Kata Paman Mu dengan nada yang tidak terima.
Melihat kedua pria paruh baya itu akan bertengkar, Yue Yan menggelengkan kepala dan berkata, " Kalian berdua jangan bertengkar, kalian berdua yang akan menjaga Yuan'er di sana. Jika terjadi sesuatu, aku akan meminta pertanggung jawaban kalian berdua!"
"Oke Kakak Ipar!" Paman Mu dan Paman Shen menjawab serentak dan berhenti bertengkar. Meski begitu, mereka berdua saling melempar pandangan tidak bersahabat.
Melihat kedua pamannya langsung terdiam ketika Ibunya berbicara, Fang Mu tertawa kecil dan berkata, "Paman, setelah Ayah selesai menyiapkan alat berburu, kita akan pergi kebalai desa atau langsung pergi ke gunung."
"Kita akan pergi menjemput ke-7 pamanmu yang lain ke balai desa. Lagi pula, Nenek Kepala Desa sedang menunggumu. Katanya, beberapa hari ini kamu tidak pergi menemuinya!" Kata Paman Mu.
"Mu Wen, Shen Feng!"
Tepat pada saat ini, Fang Tianhai keluar dari dalam rumah dengan sebuah pedang terselip dia punggungnya. Dia mengenakan jubah hitam sederhana, dengan sebuah ikat kepala biru di kepalanya.
"Ayo berangkat!"
"Tianhai, perhatikan Yuan'er. Jika terjadi sesuatu, kamu dan dua pembuat onar ini akan aku kuliti hidup-hidup!" Kata Yue Yan dengan nada mengancam.
"Jangan khawatir. Bukan hanya kami bertiga yang menjaga Yuan'er, tapi masih ada ketuju pamannya yang membantu menjaganya." Kata Fang Tianhai.
"Kakak ipar, kami pergi dulu!" Paman Shen dan Paman Mu menggandeng Fang Yuan dan berjalan terlebih dahulu.
Desa Terbuang adalah sebuah desa kecil yang ada di kaki Gunung Liangshan. Desa ini hanya memiliki sekitar belasan orang yang tinggal. Selain itu, tidak ada pasangan suami istri yang memiliki anak selain Fang Tianhai dan istrinya Yue Yan.
Tidak heran jika Fang Yuan sangat di manjakan dan di jaga oleh para penduduk desa karena hanya dia sendiri yang masih kecil di Desa Terbuang. Jika di hitung, hanya ada dua perempuan yang tinggal di desa tersebut, yaitu Yue Yan dan nenek kepala desa.
Setelah mereka bertiga berjalan beberapa saat, mereka tiba di sebua rumah bambu yang sedikit lebih besar. Di sana ada 7 orang pria paruh baya yang duduk di halaman rumah, dan seorang nenek tua yang berdiri menggunakan sebuah tongkat kayu di pintu rumah.
Melihat Fang Yuan dan tiga lainnya tiba, senyum perlahan terbentuk di bibirnya saat dia berjalan cepat dengan tongkat kayu kearah Fang Mu.
"Dasar iblis kecil, kemana kamu dua hari ini? Kenapa tidak datang melihat nenek?" ketika tiba di depan Fang Mu, senyum di bibirnya menghilang saat dia menjewer telinga Fang Yuan.
"Aduh, ampun!" Fang Yuan meskipun tidak merasa sakit, tapi dia pura-pura menjerit sedih dan berkata, "Nenek, dua hari ini aku berlatih dasar-dasar berpedang bersama Ayah!"
"Hmph!" Nenek Kepala Desa mendengus marah dan berkata, "Berlatih Pedang? Tianhai, apakah benar?"
Ketika mendengar bahwa Fang Yuan berlatih pedang, kesembilan pamannya serempak menatap Fang Tianhai seolah-olah meminta penjelasan.
"Yah, Yuan'er dua hari ini memaksa untuk berlatih pedang. Aku tidak punya pilihan!" Fang Tianhai menjawab dengan nada pasrah.
Mendengar jawaban Fang Tianhai, Nenek Kepala Desa menarik napas panjang. Menatap semua orang yang ada di situ, dia berkata, "setelah pulang dari berburu, kalian semua akan bergiliran melatih Cucuku!"
Mendengar perkataan Nenek Kepala desa, wajah Fang Tianhai dan kesembilan Paman Fang Yuan seketika berubah serius. Namun hanya sesaat sehingga Fang Yuan tidak melihat itu.
Mereka semua tidak ada yang menjawab atau membantah perkataan nenek kepala desa. Namun dari tatapan mereka semua, ada keseriusan yang tersembunyi seolah-olah sesuatu yang besar akan terjadi.
"Yuan'er, ingat! Kamu harus mendengarkan Ayah dan Paman-pamanmu. Jangan berlari sendirian di gunung karena banyak bahaya yang tersembunyi di gunung, mengerti?" kata Nenek Kepala Desa.
"Baik Nenek!" Fang Yuan mengangguk patuh.
"Kalian berangkatlah, jangan masuk terlalu jauh kedalam gunung!" Kata Nenek kepala desa.
Mendengar perkataan Nenek Kepala Desa, Mereka semua serempak berdiri dan berjalan kearah Gunung Liangsan. Fang Yuan dengan patuh mengikuti ayah dan paman-pamannya.
Berjalan sekitar dua jam lebih, mereka akhirnya tiba di hutan besar di kaki gunung. Jika Fang Yuan sudah berkultivasi dan presepsinya sudah di asah, dia mungkin bisa merasakan perbedaan aura di hutan ini.
"Kita akan berburu di sekitar hutan ini saja, jangan naik ke gunung!" Kata Fang Tian Hai. Dia melanjutkan, "Yuan'er akan bersama Mu Wen dan Shen Feng pergi kearah timur. Sisanya, menyebar keskitar.
"Baik!" Shen Feng Mengangguk dan berkata, "Yuan'er ikut kami berdua kearah timur!"
Setelah membagi tugas masing-masing, mereka segera berpisah dan menyebar kesekitar. Fang Yuan memegang sebuah pedang panjang dengan lebar dua jari orang dewasa.
"Yuan Kecil, ketika bertemu Binatang Buas, kamu yang akan menyerang. Kami berdua akan mengawasimu." Kata Mu Wen.
"Hm, gunakan teknik pedang dasar yang sudah di ajarkan Ayahmu. Paman ingin melihat sejauh mana penguasaan pedangmu!" Shen Feng menggangguk setuju.
"Oke Paman!" jawab Fang Yuan dengan serius.
Mereka bertiga jalan sambil mengobrol. Meskipun begitu, mereka tetap waspada dengan keadaan sekitat.
Tepat pada saat ini, Mu Wen dan Shen Feng berhenti serentak. Tatapan mereka sangat tajam ketika melihat kearah sebuah pohon besar yang tidak jauh di depan mereka.
"Mengapa ada Binatang Iblis disini?" Mu Wen diam-diam waspada dan bertanya di dalam hatinya. Dia melirik Shen Feng dan nenemukan bahwa Shen Feng sedang menatapnya dengan serius.
Binatang Iblis adalah revolusi dari Binatang Buas. Binatang Buas yang hidup sampai kurun waktu tertentu akan berevolusi menjadi Binatang Iblis dan memiliki kecerdasan dasar seorang manusia.
Binatang Buas yang sudah berevolusi, meskipun tidak terlalu cerdas, mereka juga bisa berkultivasi seperti manusia. Mereka tidak membutuhkan Akar Spiritual sebagai fondasi kultivasi mereka.
"Fang Yuan, di depan kita ada seekor harimau! Kamu akan menyerang terlebih dahulu, sisanya serahkan kepada kami berdua!" Perintah Shen Feng sambil menunjuk kearah sebuah pohon besar.
"Oke Paman!"
Fang Yuan mengangguk patuh dan menghunus pedangnya. Ketika pedangnya terhunus, aura tubuh Fang Yuan tiba-tiba berubah. Jika di rasakan dengam benar, aura tubuhnya tajam seperti pedang kuno.
"ini......!" Merasakan aura tubuh Fang Yuan, Mu Wen dan Shen Feng terkejut. "Niat Pedang!" Serempak, dua kata itu muncul di benak mereka berdua.
"Tubuh Pedang Kekacauan memang menakutkan!" Mu Wen bergumam pelan diikuti anggukan oleh Shen Feng.
Fang Yuan tidak tahu keterkejutan kedua pamannya. Saat ini, dia berjalan pelan kearah pohon tempat harimau itu bersembunyi dengan pedang di tangannya.
"Roar!" Melihat seorang anak kecil berjalan kearahnya, Harimau itu menjadi marah. Dia meraung keras dan menerkan Fang Yuan dengan kedua cakar depannya.
Melihat itu, Fang Yuan tidak takut sama sekali. Dia berguling kesamping menghindari serangan dari harimau itu dan dengan gerakan cepat, dia menusuk pedangnya kearah tenggorokan Harimau tersebut.
Namun meskipun gerakan Fang Yuan cepat dan terarah dengan baik, Harimau itu juga tidak kalah cepat. Dia segera melompat mundur dan menghindari serangan Fang Yuan.
Melihat serangannya meleset, Fang Yuan segera menyerang lagi. Gerakan sangat cepat dan terarah meskipun hanya menggunakan gerakan pedang dasar yang dua hari ini dia berlatih bersama ayahnya.
"Heh, si kecil ini meskipun baru berlatih dasar pedang dua hari ini. Gerakan sangat cepat seolah-olah dia telah menyatu dengan pedang tersebut!" Mu Wen mengangguk puas.
"Benar!" Shen Feng mengangguk dan berkata, "Dengan Tubuh Pedang Kekacauan, meskipun dia tidak menggunakan Qi, serangannya sangat tajam dan mematikan!"
Mereka berdua tidak bisa tidak merasa kagum dengan kemampuan Fang Yuan. Bagaimana tidak kagum, Fang Yuan yang baru berlatih Pedang dua hari ini sudah sangat mahir dan yang lebih mengagumkan adalah dia sudah menguasai Niat Pedang seolah-olah itu adalah kemampuan bawaannya.
"Haa!"
Fang Yuan berteriak keras ketika dia melompat kepunggung harimau besar itu dan dengan sekuat tenaga menusuk kepala harimau itu dengan pedangnya.
Jika itu adalah orang lain tanpa kultivasi seperti Fang Yuan, apalagi dengan pedang biasa seperti itu. Meskipun dia menusuk dengan sekuat tenaga, itu tidak akan menggores luka tubuh harimau itu.
Namun, Fang Yuan berbeda. Dia memiliki Niat Pedang. Tanpa dia sadari, setiap serangannya mengandung niat pedang yang mempertajam serangannya.
"Roar!"
Harimau itu meraung keras dan meronta-ronta saat pedang Fang Yuan menusuk bagian belakang kepalanya. Dia menguncang tubuhnya dengan keras untuk menjatuhkan Fang Yuan dari punggungnya namun Fang Yuan memegang erat pedangnya yang tertancap di kepala harimau itu sehingga dia tidak terjatuh.
"Perjuangan terakhir sebelum mati!" Shen Feng yang melihat itu memggelengkan kepala dan berkata dengan suara pelan.
"Bakat bertarung anak ini bahkan melebihi Ayahnya ketika masih semuran dengannya. Jika di latih dengan benar, jenius-jenius sialan itu tidak bisa di bandingkan dengan Yuan Kecil!" Kata Mu Wen.
Setelah meronta-ronta beberapa tarikan napas, harimau itu mulai melemah. Merasakan itu, Fang Yuan dengan cepat menarik pedangnya dan menebas leher harimau tersebut dengan sekuat tenaga.
Seketika darah segar menyembur keluar dari leher dan kepala harimau itu sebelum jatuh lemah ketanah. Harimau itu menatap Fang Yuan dengan penuh kejutan seolah-olah tidak menyangka dia akan mati di tangan seorang anak kecil yang bahkan belum berkultivasi.
"Yuan Kecil, bagus, sangat baik!" Shen Feng bertepuk tangan dan berjalan kearah Fang Yuan dengan senyum lebar.
Mu Wen mengangguk puas dan berkata, "Aku akan membawa kucing kecil ini. Mari kita mencari Ayahmu dan paman-paman yang lain. Mungkin mereka juga sudah mendapatkan hasil buruan."
Sebenarnya mereka masih ingin berburu dan melatih pengalaman tempur Fang Yuan. Namun, dengan kemunculan harimau ini, mereka berdua merasa ada yang aneh sehingga mereka memutuskan untuk berhenti berburu.
Biasanya, di hutan ini tidak ada Binatang Iblis yang berkeliaran. Namun hari ini, mereka menemukan binatang iblis di sini yang membuat mereka merasa aneh.
Setelah membunuh Harimau Iblis, Fang Yuan dan kedua pamannya tidak berniat melanjutkan perburuan mereka dan memutuskan untuk berkumpul bersama yang lainnya.
"Paman, mengapa kita tidak melanjutkan untuk berburu binatang buas?" Saat di perjalanan kembali, Fang Yuan bertanya kepada kedua pamannya.
Shen Feng yang mendengarkan pertanyaan Fang Yuan menjawab, "Ada yang aneh. Selama kami berburu, kami belum pernah bertemu Bintang Iblis di sekitar hutan ini. Namun hari ini, kita bertemu satu meskipun baru berevolusi!"
Mu Wen menambahkan, "Kemungkinan, ada sesuatu yang terjadi di gunung sehingga Bintang Iblis tingkat rendah ini berlari kesini!"
Mendengar penjelasan kedua Pamannya, Fang Yuan meskipun belum paham tetap patuh dan tidak banyak bertanya lagi.
"Duar!"
Tepat pada saat ini, ledakan keras datang dari Gunung Liangsan. Meskipun mereka berada cukup jauh, namun gelombang energi dari ledakan masih mencapai mereka.
"Ini . . . Apa yang terjadi?!" Fang Yuang yang berjalan di belakang kedua Pamannya bertanya dengan sedikit ketakutan.
Mu Wen menatap jauh ke pegunungan dan berkata dengan kesal, "Sialan, mengapa orang-orang bodoh itu mengusik keberadaan yang menakutkan itu?"
"Cepat-cepat, kita harus segera kembali ke desa. Sebentar lagi, kemungkinan akan terjadi gelombang binatang iblis!" kata Shen Feng.
Berkata seperti itu, Shen Feng menarik Fang Yuan dan berbalik arah menuju desa. Namun, Fang Yuan sama sekali tidak mau bergerak, dia berkata, "Bagaimana dengan Ayah, dan Paman yang lain?".
"Jangan mengkhawatirkan mereka. Mereka semua mungkin sudah mengetahui apa yang terjadi dan sudah kembali ke desa!" Desak Shen Feng.
"Ayo pergi, jika terlambat kita akan tenggelam kedalam gelombang Binatang Iblis!" Kata Mu Wen.
Mendengar perkataan kedua pamannya, Fang Yuan meskipun masih ragu, dia dengan patuh berlari cepat bersama kedua pamannya. Namun mereka baru saja berlari tidak jauh ketika tanah di hutan tersebut berguncang keras seolah-olah terjadi gempa bumi dasyat.
Merasakan itu, Fang Yuan menoleh kebelakang dan mendapati banyak pohon-pohon besar di Gunung Liangsan tumbang secara besar-besaran.
"Cepat, kita harus segera tiba di desa sebelum Gelombang Binatang Iblis ini tiba!" Mu Wen membuang Harimau Iblis yang di bunuh Fang Yuan dari pundaknya dan menambah kecepatannya.
Shen Feng bergerak cepat dan menggedong Fang Yuan di punggungnya. Gerakan mereka berdua sangat cepat meskipun tanpa menggunakan Qi.
Di belakang mereka sekitar 3 mil jauhnya, semua tumbuhan yang ada di situ sudah rata dengan tanah. Semua Binatang Iblis yang ada di Gunung Liangsan berlari menuruni gunung dengan kecepat yang menakutkan seolah-olah sesuatu yang mengerikan akan terjadi.
Disisi lain, di desa buas, saat ini Fang Tianhai dan ketujuh Paman Fang Yuan berdiri di pintu masuk desa dengan wajah khawatir.
"Shen Feng dan Mu Wen ini! Mengapa mereka belum membawa Yuan Kecil kembali?" Tanya salah satu Paman Fang Yuan. Dia bernama Tu Shen.
"Jika terjadi sesuatu dengan Yuan Kecil, aku akan meracuni mereka sampai mati!" Kata Du Shen
Meskipun sedikit khawatir, Fang Tianhai berusaha tetap tenang dan berkata, "Jangan khawatir, mereka berdua juga bukan orang bodoh. Kita tunggu sebentar lagi, jika mereka tidak muncul aku akan mencari mereka!"
Tepat ketika Fang Tianhai selesai bicara, Fang Yuan dan kedua pamannya muncul dalam pandangan mereka. Namun mereka semua tidak senang sama sekali karena di langit, tidak jauh dari ketiganya, ada segerombolan manusia yang terbang cepat menuju desa.
"Sialan, orang-orang bodoh ini mengapa berlari kearah sini!" Kata Tu Shen dengan wajah kesal.
"Oh!" segerombolan kultivator yang terbang di langit itu berhenti tepat di pintu masuk Desa. Salah satu dari mereka yang mengenakan jubah merah darah mengerutkan kening dan berkata, "Aku tidak menyangka ada sebuah desa di tempat berbahaya seperti ini!"
Tepat setelah dia selesai bicara, Fang Yuan dan kedua Pamannya tiba dan memasuki desa. Di belakang mereka, hutan tempat mereka berburu sudah di ratakan dengan tanah oleh gelombang binatang buas.
"Kalian ambil jalan memutar, desa ini tidak menerima kalian!" kata Bu Shen. Berkata seperti itu, dia melambaikan tangannya sekilas dan sebuah penghalan transparan tipis tiba-tiba muncul dari tanah dan menutupi seluruh Desa Buangan seperti kubah.
Karena belum bisa berkultivasi, Fang Yuan tidak bisa melihat atau pun merasakan Formasi yang menutupi seluruh desa. Namun tidak dengan para kultivator yang berada di langit di depan pintu masuk desa, mereka semua di kejutkan dengan Formasi yang tiba-tiba muncul itu.
"Formasi?" Pria berjubah merah darah itu berkata dengan suara pelan, "Sepertinya orang-orang di desa kecil ini tidak sederhana. Namun mau menghalangi kami dengan Formasi kecil ini, mimpi!"
Berkata seperti itu, sebuah tombak merah darah muncul di tangannya. Aura kuat dari tubuhnya melonjak saat di dengan keras menusuk tombaknya kearah Formasi.
"Hancurkan untukku!"
"Duar!"
Ledakan keras terjadi ketika cahaya merah berbentuk tombak di tembakan kearah formasi desa. Seketika ledakan energi merah menutupi seluruh Formasi yang menutupi desa, itu terlihat seperti kabut merah.
"Dasar orang-orang bodoh! Berani menghentikan Tuan Muda ini dengan Formasi kecil ini? Sungguh menggelikan!" Pria bejubah merah darah itu menyimpan tombaknya dan berkata dengan sinis.
Namun tepat saat dia selesai berbicara, matanya melotot tidak percaya dengan apa yang terjadi di depannya. Setelah kabut darah itu mengilang, Kubah transparan yang menutupi desa tidak hancur, bahkan tergores sedikitpun tidak ada.
"Apa!? Tidak hancur, bagaimana mungkin?!" melihat Formasi desa masih utuh, pria berjubah merah itu berteriak kaget. Semua orang yang mengikuti pria berjubah merah itu juga sangat terkejut.
Melihat serangan kuat pria berjubah merah itu, mata Fang Yuan penuh dengan antisipasi. Dia bergumam pelan, "Apa inikah kultivator yang di ceritakan paman-paman? Sangat kuat!"
Menggelengkan kepala, Bu Shen berkata dengan senyum tipis, "Bocah ingusan ingin menghacurkan Formasi yang aku buat sendiri? Terlalu melebih-lebihkan diri sendiri!"
Semua paman-paman Fang Yuan menatap pria berjubah merah itu dengan tatapan seolah-olah melihat badut yang sedang melakukan atraksi di depan mereka.
Semua orang di Desa Buangan kecuali Fang Yuan adalah orang-orang dengan cerita masa lalu yang menakutkan. Gangguan kecil ini tidak akan membuat mereka takut, namun ada sesuatu yang membuat mereka diam-diam merasa khawatir di dalam hati mereka.
Fang Tianhai menatap jauh kearah Gunung Liangsan dan berkata dengan serius, "Masalah sebenarnya akan muncul sebentar lagi!"
Tepat setelah dia selesai bicara, Gelombang Binatang Iblis yang menakutkan akhirnya tiba sekitar satu mil jauhnya dari desa. Di depan gelombang binatang iblis, ada ratusan manusia dengan aura kuat yang terbang menuju desa.
*Tingkat Kultivasi
-Tingkat dasar
-Tingkat penyempurnaan Qi
-Tingkat penyatuan Qi
-Tingkat Inti Emas
-Tingkat Pembentukan Jiwa
-Tingkat Kesempurnaan Jiwa
-Tingkat kelahiran Kembali
-Tingkat Mahayana
-Tingkat Keabadian.
*Semua Alam Kultivasi di bagi menjadi sembilan tingkatan lagi.
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!