NovelToon NovelToon

Laluna (Cinta Si Gadis Lugu)

Bab. 1 pertemuan tak terduga

Matahari baru saja naik setinggi jemari, menembus tirai putih di kamar Laluna. Gadis itu masih sibuk mengepang rambutnya yang panjang, sambil sesekali melirik cermin kecil yang mulai retak di ujungnya.

“Hari ini harus semangat,” gumamnya pelan, suaranya lembut seperti embun pagi.

Laluna bukan gadis yang suka menonjol. Ia sederhana, terlalu mudah percaya, dan terlalu sering tersenyum meski hatinya sedang patah. Tapi di balik keluguannya, tersimpan keberanian yang bahkan dirinya sendiri belum tahu.

...----------------...

" pagi nenek... Muahh" sapa Laluna pada Nenek Lasmi

" pagi juga sayang.. Semangat sekali ini" ucap sang nenek

" ya kan mau bantuin nenek panen sayur.. Aku tuh paling semangat kalau bagian ini" ucap Luna cengengesan

" Ouh nenek tau kamu paling semangat kalau nenek kepasarkan bukan panennya "

" iyuupps...nenek pintar sekali nebaknya" Luna mengambil gorengan buatan nek Lasmi

" kebiasaan kamu ini, ayo bantuin nenek bawain ini untuk nanti tempat sayurannya"

" siap nek" Luna langsung bergaya hormat dan membuat nek Lasmi terkekeh.

...----------------...

Mereka pergi ke kebun yang tak jauh dari rumah nya, di ladang itu tempat sang nenek mendapat penghasilan untuk biaya hidup sehari-hari bersama cucu nya...

sang nenek bersyukur karena memiliki ladang sendiri, ia jadikan tempat untuk menanam sayur-sayuran yang bisa ia jual ke pasar atau ke masyarakat sekitar yang mau membeli langsung dari kebunnya.

walau sederhana dan terbilang kekurangan nek Lasmi tak pernah berhenti bersyukur akan hidup nya, ia juga bersyukur karena ada sang cucu yang menemaninya di masa tua, suami yang sudah berpulang lebih dulu dan di susul anak menantu nya juga yang meninggal akibat kecelakaan, tinggalah ia dan sang cucu Laluna yang sekarang menjadi satu-satunya harapan nya.

" nek nanti kalau sayur nya habis semua aku mau ayam yah, sudah lama kayaknya tidak makan ayam bosen nek sama sayur terus" celoteh Luna sambil memetik sayur

" ia kamu berdoa saja supaya sayuran kita laris ya" luna selalu berceloteh tentang semua hal seperti layaknya anak kecil dan itu seperti hiburan untuk nek Lasmi.

...----------------...

" ayo.. ayo.. sayuran nya masih seger-seger baru di petik"

riuh suara di pasar tidak menurunkan semangat Luna ia terus menawarkan dagangannya pada setiap orang.

setelah dagangannya sisa sedikit Luna minta izin sama nek Lasmi untuk beli minuman dingin di depan pasar

" nek tinggal dikit nih aku beli minum dulu ya bentar, pasti nenek juga hauskan? "

" ia sana nih sekalian beli ayam tepung di depan" titah nek Lasmi pada Luna

" yeiii makasih nek" sorak gembira Luna sambil berjalan

" heemmm kapan anak itu dewasa nya, kalau begini terus mana ada yang mau dengan dia" nek Lasmi bergumam sambil menghela napas panjang

" pak esteh nya 2 ya.. Aku tinggal bentar" ucap Luna sambil lari menuju gerobak ayam goreng, untungnya semua pedagang pasar mengenal nya jadi meryek tidak aneh dengan tingkah gadis tersebut

tiba-tiba.... Bugh ia terjatuh Karena menabrak orang,

" aawww... Maaf kak gak sengaja" sesal Luna

" hemm... lagian kenapa harus lari lari sih kaya di kejar apa saja " jawab si pemuda yang tak lain adalah Rayyan Aditya

" ia maaf maaf.. " Luna menunduk

" ya gak apa-apa kok... Lagian kamu juga yang sakit kan " Rayan berkata ramah

" boleh kenalan ? Kaya nya kamu orang sini ya"

" eh ia aku asli sini, kakak orang baru ya"

" ya aku sedang tugas kampus disini"

" aku Rayyan" sambil menyodorkan tangannya

" Luna" Luna menjabat tangan Rayan dengan pandangan yang terkunci beberapa saat

" heemmm.." Luna berdehem pelan

" nama yang cantik seperti orang nya" Luna tersipu di buat nya

Maaf masih banyak typo, maklum pemula..

Jangan lupa tinggalin jejak ya

Bab 2. bertemu lagi

pagi hari yang sejuk terlihat seorang gadis cantik sedang menyiram tanaman di depan rumahnya, sesekali ia bersenandung kecil, saat sedang asik terdengar ada yang memanggilnya

" permisi... " tanya sekelompok pemuda yang lewat depan rumahnya, karena rumah Luna tidak memakai pagar jadi langsung terlihat dari jalan depan.

" ia ada perlu apa ya?" jawab Laluna

" heeyy bukannya kamu yang kemarin ya?... kalau gak salah Luna ya" kata seseorang yang tak lain adalah Rayyan

" ia kamu juga yang kemarin kan?"

" wahh kebetulan kita ketemu lagi... Jangan-jangan jodoh" kelekar Rayyan yang di sahuti yang lainnya

" bisa aja kakak ini... Ouh ya mau nanya apa tadi?"

" hampir lupa... Aku mau nanyain rumah nya pak RT ada perlu "

" Ouh pak RT toh... kebetulan aku mau kesana anter sayur pesanan Bu RT, Kita sekalian ajah ya" tawar Luna

" boleh tuh"

" tar aku ambil dulu sebentar" gegas Luna masuk kedalam rumah.

kebetulan nek Lasmi masih di kebun setelah tadi Luna pulang duluan untuk mengantar sayuran pesanan warga, biasanya memang kalau ada pesanan mereka selalu berangkat ke kebun setelah subuh, dan Luna langsung pulang setelah sayuran nya dapat biar masih segar.

" mari kak kita berangkat"

" ayo kamu duluan" sekitar 5 orang teman Rayyan yang ikut sebagian lainnya berpisah, mereka tinggal di villa milik salah satu dari mereka yang tak jauh dari rumah Luna.

" nah itu rumah pak RT"

" ternyata dekat juga ya"

" emang Deket kok"

" assalamualaikum Bu"

" waalaikumsalam... Eh Luna nganter sayur ya?" kebetulan Bu RT ada diluar sedang nyapu halaman

" ia Bu... Ini Bu mumpung masih seger-seger "

" terimakasih.. ini uang nya... Wah sama siapa nih ganteng-ganteng banget?"

" ini kakak-kakak dari kota katanya ada perlu sama pak RT "

" kalau begitu aku permisi dulu ya Bu.. Kak Rayyan silahkan... aku duluan "

" terimakasih Luna.. Nanti aku mampir ya "

" boleh kak"

"assalamualaikum "

"waalaikumsalam "

...----------------...

Sehari-hari Luna memang bekerja bantuin nenek nya, maklum di kampung tidak ada pekerjaan lain selain merantau ke kota, teman-teman Luna juga banyak yang berangkat ke kota untuk bekerja, sementara Luna harus mengurungkan niatnya karena nek Lasmi yang tidak mau di tinggal sendiri, nek Lasmi melarang Luna ke kota karena khawatir akan Luna yang memiliki sifat terlalu lugu dan mudah percaya sama orang, takut kena tipu katanya.

pagi itu Luna langsung memasak dan berberes rumah seperti biasa, setelah siap ia bergegas pergi ke kebun untuk mengantarkan makanan untuk nek Lasmi dan membantunya merawat kebun.

"nek ini makan dulu sudah siang pasti nenek laper kan"

" ia ini juga sudah, kamu udah makan belum?"

" belum sengaja pengen bareng nenek"

" kamu inih ya, kenapa gak makan aja dirumah"

" gak enak nek makan sendiri "

" ya udah yu kita makan"

Mereka makan di pondok tempat nek Lasmi berteduh dan memilah hasil panennya, dulu suami nek lasmi membuatnya karena mereka sering di ladang sampai sore, tempat itu bisa dijadikan tempat istirahat dan juga sholat.

" nek tadi aku ketemu lagi dengan orang kota yang kemarin, mereka cari rumah pak RT "

" Ouh yahh... Kamu jangan deket-deket sama orang baru"

" kenapa nek kak Rayyan kelihatan nya baik"

" baik di luar belum tentu di dalam nya, kamu jangan mudah percaya "

" ia nek.."

"tapi nek aku merasa nyaman sama kak Rayyan" Luna cuma bisa bergumam dalam hati

" kamu itu terlalu polos untuk mengenal laki-laki, jangan mudah percaya ya, apa lagi dia orang kota kita gak tau keadaanya gimana dan keluarga nya seperti apa"

" ia nek Luna mengerti "

Mereka makan sambil mengobrol, nek Lasmi terus menasihati cucunya.

...----------------...

Beberapa hari kemudian Rayyan datang kerumah Luna ia terpikirkan terus sama Luna, seperti nya ia telah jatuh cinta untuk pertama kalinya, kalau bukan karena sibuk ngerjain tugas mungkin sudah tiap hari ia main ke rumah Luna,

"assalamualaikum"

"waalaikumsalam... Cari siapa dek" ternyata nek Lasmi yang membuka pintu

" kenalkan saya Rayyan nek, mau cari Luna benerkan ini rumah nya" dengan sopan Rayyan mengenalkan dirinya

" mau ngapain cari cucu saya?" ketus nek Lasmi dengan mode galaknya

" mau ketemu aja nek, mau ngobrol bentar"

" Luna... Lunn.. ni ada yang nyari" teriak nek Lasmi dengan pandangan siap menerkam Rayyan

" siapa nek, "Luna yang baru beres mandi masih dengan rambut basahnya keluar

" ehh kak Rayyan" Luna langsung tersipuelihat laki-laki yang beberapa hari ada di hati nya itu

" hai..."

" hai... Ada apa ya ka" tanya Luna malu-malu

" mau mampir aja, boleh ngobrol bentar ga?"

" ia kak kita ngobrol di teras aja"

Mereka duduk di teras rumah dengan di temani teh hangat dan ubi rebus.

memang sore hari begini enak nya makan yang anget-anget, apa lagi sehabis hujan makin pas aja ya...

sore ini Luna memakai rok bunga-bunga di bawah lutut dan switer berwana putih tulang, rambut yang digerai dengan jepitan kecil menambah kecantikannya,

" ternyata nenek kamu galak juga ya" Rayyan berbisik

" nenek emang gitu kok, tapi dia baik"

" hemmm... Kamu masih sekolah?" bingung Rayyan mau ngobrol apa

" ngga kak baru lulus tahun lalu"

" wah aku kira kamu masih SMA"

" udah lulus kak, mau kerja tapi kerja apa di kampung begini"

" kenapa gak lanjut kuliah aja?"

" mana ada biaya nya, untuk makan aja harus capek-capek tanam sayur trus jual baru bisa beli beras "

Rayyan bingung mau bahas apa lagi karena ia terbiasa hidup berkecukupan, ia anak bungsu dari tiga bersaudara, Kakak pertama nya sudah nikah dan yang kedua sudah kerja, tinggal ia sendiri yang pasti selalu di manja semua orang, jadi ia tidak tau rasa nya bekerja untuk bisa dapat sesuap nasi,

" kamu wanita hebat yang pernah ku kenal.. Ouh ya nama kamu Luna aja Atau apa?"

" nama ku Laluna putri, orang manggil apa aja terserah mereka kebanyakan sih panggil Luna, emang kenapa?"

" gak da kok... Gimana kalau aku panggil Lala aja biar beda dari yang lain"

" Lala... Hmm kaya tokoh kartun gak sih?.. Tapi boleh juga"

" diel ya aku panggil Lala, kalau nanti ada yang manggil Lala itu pasti aku ya" mereka ngobrol seru seperti sahabat lama yang baru bertemu semua mereka omongin mereka terus bertukar cerita masing-masing.

Luna yang telah di ingatkan oleh sang nenek untuk tidak dekat-dekat dengan orang baru nyatanya tidak mengingat nya.

...----------------...

"Lala..." Luna yang sedang berjalan menuju warung tiba-tiba ada yang memanggil nya, siapa lagi kalau bukan Rayyan

" hei kak.. Mau kemana ?"

" dari warung beli mie"

" kamu mau kemana?"

" ke warung juga " mereka tertawa bersama sambil berjalan

" Laa besok ikut aku yu, temenin aku ke pasar ada yang mau aku beli?"

" ke pasar?... Boleh deh besok aku juga ke pasar nanti ketemu aja di sana"

" wahh serius ya kita ketemu di pasar"

" ia tapi agak siangan ya... Biar dagangan ku abis dulu, nanti aku temenin kamu belanja"

Tunggu kelanjutannya ya...

maaf masih banyak typo...

jangan lupa tinggalin jejak...

Bab 3. mulai dekat

Pagi itu, udara terasa berbeda. Entah karena sinar mentari yang lebih hangat, atau karena senyum seseorang yang tiba-tiba memenuhi pikiran Luna sejak kemarin, senyum tak pernah lepas dari bibir cantiknya.

ia begitu semangat membuat sarapan untuk di bawa nya ke kebun karena setelah mengambil sayur, mereka langsung pergi ke pasar.

" kenapa kamu senyum-senyum sendiri seperti itu?" heran nek Lasmi

" ahh masa sih neh perasaan gak da senyum deh" elak Luna, Luna tidak memberi tahu nenek nya kalau ia sudah membuat janji dengan Rayyan

" tidak usah mengelak begitu dari tadi juga nenek perhatikan tuh wajah senyum terus seperti dapat lotre ajah" ujar nek Lasmi

" nenek nih ada-ada aja masa pagi buta begini sudah menang lotre " Luna menggeleng-gelengkan kepalanya

" yah terserah kamu ajalah yang penting cucuku bahagia"

" aku pasti bisa bahagia,... asalkan nenek ada di sampingku" Luna memeluk neneknya manja

" tentu saja Nenek bakal selalu di sampingmu... Sudah lah jangan manja terus waktunya kita cari uang, ayo semangat"

" ayo nek semangat" Luna langsung berjalan duluan dengan penuh semangat.

nek lasmi tersenyum melihat cucu nya begitu bersemangat, ia bersyukur Luna tidak pernah malu atau pun mengeluh untuk membantunya, Luna juga tidak pernah minta apapun tidak seperti gadis remaja seusianya.

...****************...

Setelah sampai di pasar Luna begitu semangat menawarkan dagangannya, ia pengen cepat-cepat habis dan bertemu dengan pemuda yang membuat nya tidak bisa tidur beberapa malam ini,

" ayo.. Ayo... Sayurannya masih segar-segar... ibu ayo Bu sayur nya" Luna terus menawarkan dagangannya kesetiap orang lewat,

" semangat bener lunn" taka sesama pedagang di sana

" ia bi, pengen cepat-cepat habis"

" ia semoga laris"

" sama semoga dagangan bibi juga cebat laris ya"

" nek ini tinggal beberapa ikat lagi, aku beli minum dulu ya "

" ia sana pergi"

luna pergi ke depan pasar untuk beli minum sambil menengok kesana kemari, mencari Rayyan.

" heyy laa" sapa Rayyan

" hey sudah dari tadi?" ternyata Rayyan sudah menunggunya di tukang minuman yang di janjikan Luna

" baru saja kok"

" sudah habis jualan nya"

" dikit lagi, ni mau beli minum dulu"

" Ouh ya udah aku beli semua aja dagangan kamu"

" gak usah bentar lagi juga habis kok, kamu tunggu aja disini ya aku gak lama kok, jangan sampai nenek tau aku ketemu kamu"

" kok gitu sih, tadi nya aku mau izin dulu sama nenek biar nenek gak cemas"

" gak usah yang ada nenek gak kasih izin lagi, bentar ya aku tinggal dulu" Luna langsung pergi untuk nyamperin lagi nek Lasmi.

" wah nek sudah habis ya?"

" ia lagian kok lama beli minum nya?"

" tadi ketemu temen sekolah nek, dia pulang merantau, boleh gak nek aku main kerumah nya, dia katanya mau kasih oleh-oleh" Luna sudah mempersiapkan alasan supaya nek lasmi tidak curiga

" laki-laki atau perempuan?"

" perempuan nek, itu si Sari yang rumah nya di kampung sebelah" untung tadi Luna melihat sari yang belanja dengan ibunya, seperti nya ia juga baru pulang dari kota kelihatan dari penampilan nya.

" Ouh ya udah pulang nya jangan terlalu sore, Abis ini nenek langsung ke kebun"

" ia nek, nenek gak papa pulang sendiri?"

" gak apa, kamu puas-puasin lah main nya mumpung ia masih di desa"

" ia nek makasih ya nek"

nek Lasmi pulang sendiri, dan Luna cepat-cepat nyamperin Rayyan.

...****************...

Siang itu Rayyan mengajak Luna berkeliling untuk cari barang yang Rayyan butuhkan, sesekali ia juga beli jajanan yang mereka makan sambil berjalan, terakhir mereka membeli gelang couple untuk nya dan Luna, mereka juga mampir ke minimarket untuk beli camilan, Rayyan membawa motor dan itu yang pertama kali nya Luna jalan" sepuasnya menggunakan motor,

" laa mampir dulu ke villa ya, nyimpen dulu barang trus kita main dulu ke danau, mumpung belum terlalu sore " ajak Rayyan, mereka baru keluar dari minimarket

" ya udah tapi gak lama ya" seakan lupa akan nasehat sang nenek, Luna terbuai akan indah nya kebebasan

" ia gak lama kok" Rayyan yang bahagia bersama Luna, ia yang belum pernah dekat dengan cewek, bersama Luna menjadikan nya pengalaman terindah.

" uhuyyy sudah berani gandeng cewek nih??" ledek temannya yang kebetulan lagi baca buku di taman depan villa

" ciee ciee... Anak mamih sudah berani bawa cewek nihh" sahut yang lainnya, dan sukses membuat Luna terdiam

" udah laa gak usah di dengerin, anggap aja suara kenal pot tetangga"

" ia kak" jawab Luna lirih

" berisik Lo, awas Lo pada gangguin dia" kata rayyan pada teman nya itu

" laa kamu tunggu bentar ya aku nyimpen ini dulu"

" ia kak jangan lama-lama "

" ia" gegas Rayyan masuk untuk menyimpan barangnya

" tenang aja neng kita gak gigit kok, gak usah gugup gitu" kata teman Rayyan yang melihat Luna ketakutan

" lo apain dia" Rayyan datang buru-buru

" gak di apa-apain kok kak, yu kita pergi keburu sore"

" ayo" mereka gegas naik motor lagi, dan pergi ke danau tak jauh dari sana

...****************...

Sore hari yang cerah mereka duduk di bangku menghadap ke danau yang indah

keduanya saling terdiam menikmati keindahan alam di sore hari.

di danau itu banyak para muda-mudi yang berkunjung bersama pasangan nya,

" hemm... Kamu sering ke sini?" setelah beberapa saat terdiam Rayyan mulai bosan

" gak sering sih, tapi pernah waktu sekolah dulu sama teman-teman" jawab Luna tanpa mengalihkan pandangannya

" disini indah ya, tapi ada yang lebih indah dari itu" Sambil menatap Luna dalam

" apa?" jawab Luna spontan sambil melihat Rayyan, deg..deg.. Mereka saling pandang dan terdiam sesaat..

seperti adegan Drakor hihi...

" ehemmm...apa tadi" Luna berdehem untuk menenangkan detak jantung nya

" ada yang lebih indah dari danau itu... Kamu.. Kamu lebih indah laa kamu lebih indah dari apapun"

" kak Rayyan bisa aja" Luna tersipu di buatnya

untuk pertama kalinya ia di puji oleh seseorang, dan itu membuat nya salting.

Rayyan hanya terkekeh melihat Luna begitu, ia juga sama Pertama kalinya dekat dengan cewek dan berani memuji nya.

" pulang yu, nanti nenek kamu khawatir" ajak Rayyan

" hampir aja lupa pesan nenek, kalau gak boleh pulang terlalu sore "

" ayo aku anterin "

" tapi jangan sampai rumah ya, aku turun di persimpangan aja"

" kok gitu, aku seperti gak tanggung jawab gitu, bawa gadis orang dan di turunin di jalan"

" gak apa aku yang minta kok, jangan sampai nenek tau kita pergi berdua" Luna tetap pada pendirian nya yang mau turun di jalan saja.

" ya udah ayo, tapi lain kali aku anter sampai rumah ya"

"ya.. Ya.."

Mereka akhirnya pulang bersama dengan hati yang berbunga-bunga, tanpa tau sang nenek telah menunggu dengan marah, karena tadi bertemu dengan Sari sehabis dari kebun dan nek Lasmi menanyakan Luna yang katanya kerumah Sari, tapi Sari bilang tidak bertemu Luna...

...****************...

Ikuti terus kisah nya ya🤗

Mohon maaf untuk tyfo nya😉

Jangan lupa tinggalkan jejak 😍

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!