NovelToon NovelToon

Me And Mafia

Indonesia

Tampak seorang gadis cantik keluar dari bandara dengan terburu-buru. Ia mendorong sebuah koper berisi barang-barangnya. Tenaga sang gadis tidak sekuat para pria, namun sedikit tantangan bukan masalah.

Gadis berparas menawan tersebut bernama Arabella. Dia baru saja turun dari pesawat menuju Indonesia untuk menemui kekasihnya-- Andrian. Sebenarnya, Arabella tinggal di Australia bersama keluarganya, namun semenjak berhubungan dengan Andrian, dia sering bolak-balik ke Indonesia.

Pertemuan mereka pertama kali di Australia karena kebetulan Andrian berkerja sama dengan perusahaan ayahnya. Tuan Jakson-- ayah Arabella sudah membari Restu untuk hubungan mereka jika memang Adrian ingin mempersunting putrinya. Sampai-sampai sang ayah menerima tawaran kerja sama dengan Andrian.

Arabella melirik kearah kanan-kirinya, tampak orang-orang sedang berjalan keluar dari bandara sambil mendorong koper sama seperti dirinya, negara indonesia memang berbeda dengan negara australia akan tertapi arabella sama-sama menyukai dua negara tersebut.

Tujuan utama gadis itu sekarang menuju ke apartemen tempat dimana ia sering menginap jika berkunjung ke indonesia, apalagi kali ini arabella sengaja tidak memberitahu Andrian jika ia berkunjung ke Indonesia berencana ingin memberikan kejutan kepada kekasihnya itu.

Saat dilihat ada taksi kosong berjalan melewati bandara tersebut, arabella dengan terburu-buru menyetopkan taksi tersebut supaya berhenti didepan dirinya.

"Mau saya antar kemana nona?" Tanya pak sopir taksi tersebut setelah arabella masuk kedalam taksi itu.

"Apartemen Graha." Jawab Ara singkat, pak sopir taksi itu pun langsung menjalankan taksi ke tempat dimana Ara sebutkan tadi.

Sampai di depan apartemen graha, Ara langsung masuk menuju ketempat resepsi untuk memesan apartemen terlebih dahulu.

Setelah memesan apartemen kunci pun sudah di serahkan pada Ara, berarti sekarang ia sudah bisa langsung menuju ke apartemen yang dia pesan tadi itu.

Ara menaiki lift untuk menuju ke kamar apartemen, sebelumnya pertugas resepsi juga memberi tahu kalau kamar apartemen ara berada di lantai enam kamar 103.

Sampai di lantai enam Ara pun langsung mencari nomor kamar apartemen ia pesankan tadi, ternyata tidak jauh dari lift yang ia naiki sehingga membuat ara begitu mudah mendapatkan nomor tersebut yang sudah tertara di papan pintu.

Setelah membuka kamar apartemen tersebut ara pun langsung memasuki koper terlebih dahulu kedalam kamar apartemen tersebut yang lumayan terasa sedikit nyaman, karena adanya penampakan pandangan dari arah luar kaca dinding kamar apartemen tersebut.

Bibir seksi itu sedikit melebar setelah melihat pemandangan indah dari arah luar kaca dinding kamar tersebut, karena memperlihatkan gedung-gedung yang berderet rapi dan tinggi sehingga siapapun yang memandang pasti indah.

Namun setelah puas melihat pemandangan tersebut, Ara mencoba menelpon kekasihnya-- andrian ingin menanyakan keberadaan andrian dimana posisi sekarang.

Tidak perlu waktu lama Andrian langsung mengangkat panggilan dari ara, sedangkan ara begitu senang dan langsung menyapa kekasihnya itu yang begitu sangat ia cintai.

"Hallo sayang!"

Dengan malesnya Andrian menjawab."Iya, kenapa?" Tanya Andrian to the poin, setelah mendengar suara kekasihnya ara tersenyum senang.

"Sayang! kamu lagi dimana?" Tanya Ara dengan lembut, niatnya ingin ketemu andrian sekarang untuk memberi supres kedatangan dirinya ke Indonesia.

"Aku di kantor." Andrian menjawab dengan jujur keberadaan dirinya,"memangnya kenapa?" Tanya Andrian balik pada Ara.

"Nggak papa tanya saja. sayang! aku kangen kamu ...." Ara merengek dengan manja, sedangkan andrian yang mendengar itu hanya  biasa saja cuek tampa peduli.

"Iya, aku juga kangen sama kamu. tapi kamu tahu sendiri kan aku sangat sibuk mengurus perusahaan, hari-hari ku hanya di perusahaan saja." Andrian menjawab dengan alasan itu-itu saja.

Ara tertawa pelan mendengar keluhan Andrian."Iya iya, aku tahu kamu orang sibuk." Ara menghentikan ucapannya. "Setidaknya kamu harus menomor satukan aku lah karena aku kekasihmu," sambung Ara tersenyum getir."Iya sayang, maafin aku!" ujar Andrian meminta maaf pada Ara, Namun Ara hanya diam saja tampa menjawab dirinya selalu mendengar keluhan tentang perusahaan dimulut Andrian, ika mereka sudah saling berkomunikasi gak ada kata seperti kekasih lain pada umumnya yang romantisan gitu.

"Sepertinya aku di panggil sama mommy, nanti kita bicara lagi ya sayang." Tampa mendengar sahutan Andrian, Ara langsung mematikan sambungan ponselnya dengan Andrian.

Ara berbohong pada Andrian supaya ia bisa langsung menuju ke kantor Andrian untuk memberi kejutan atas kedatangan dirinya ke Indonesia hari ini.

Ara tidak tahu bahwa kedatangannya nanti akan membuat Andrian senang ataupun tidak namun niatnya hanya ingin memberi kejuta, karena ara juga sangat merindukan Andrian yang selalu sibuk dengan perkerjaan saat dihubungi.

Karena baru saja sampai di Indonesia, Ara tidak akan betah jika tidak membersihkan tubuhnya terlebih dahulu sebelum berangkat kekantornya andrian untuk kejutan.

Ara langsung bergegas untuk membuka pakaiannya di dalam koper lalu menusun kedalam lemari yang sudah tersedia didalam kamar apartemen tersebut.

Pakaiannya tidak terlalu banyak di bawa oleh ara, karena dia pikir kalau dirinya hanya sementara tinggal di indonesian.

Selesai menyusun pakaian tersebut kedalam lemari, ara berniat ingin langsung bergegas untuk membersihkan tubuhnya dikamar mandi.

Tidak lupa juga ara membawa pakaian gantinya Untuk dipakai nanti setelah mandi, walaupun didalam kamar apartemen itu tidak ada cctv namun Ara tetap harus berhati-hati.

Selesai ara membersihkan tubuhnya yang tampak sudah sangat fres, ara langsung menuju kedepan meja hias cermin untuk mengoleskan lotion di tubuhnya supaya wangi dan harum, tidak lupa juga ia menyisirkan rambut panjang nya sejingkar punggung setelah itu baru ia menghiaskan wajahnya dengan makeup natural vaforitnya.

Dipandang wajahnya di cermin sudah terlihat cantik, ara pun tidak lagi melanjutkan ataupun menambahkan hiasan makeup takut jadi menor selepasnya.

Mengambil beberapa alat makeup yang khusus sering dibawa kemana-mana kalau pergi memasuki kedalam tas ranselnya, tidak lupa juga ara menyemprotkan parfum di bagian tubuhnya dan bajunya supaya wangi dan harum saat orang lagi berada didekatnya.

Setelah itu baru ara menuju ketempat Andrian yang katanya tadi berada di perusahaan, bibirnya melebar saat membayang wajah senang Andrian kedatangan dirinya yang tiba-tiba.

"Aku nggak sabar sayang, pengen cepet-cepet ketemu kamu." gumam Ara dengan wajahnya begitu ceria.

Ara langsung bergegas keluar dari apartemen itu setelah memakai tas ransel di bahunya, dilobi ara menyotopkan taksi untuk imengantar dirinya menuju ke perusahaan Andrian.

Sampai di depan gedung perusahaan bercak tinggi milik Andrian, Ara langsung turun dari taksi tersebut setelah dia membayar ongkos mengantarnya.

Ara melirik ke pintu perusahaan tersebut, tampak ada beberapa karyawan yang keluar masuk dalam gedung perusahaan tersebut.

Di lobi perusahaan Ara dicegah karena sudah masuk sembarangan ke perusahaan tersebut, beberapa orang yang berjaga pun sama sekali tidak mengenal ara.

"Maaf Nona! Anda siapa ya? dan ada keperluan apa di perusahaan kami nona?" Tanya penjaga tersebut melarang Ara yang ingin langsung masuk kedalam lift menuju keruangan Andrian.

Ara menoleh kearah asisten penjaga tersebut lalu ia tersenyum dengan ramah."Saya arabella, ingin menjumpai Andrian diruangannya, bisa?"

"Apa nona sudah ada janji sebelumnya dengan pak Andrian?" Tanya lagi si penjaga tersebut, Ara hanya menggelengkan kepalanya karena kedatangannya kesitu hanya ingin memberi supres pada Andrian.

"Maaf nona, Anda tidak bisa masuk kalau belum ada janji dengan pak Andrian. Anda bisa menunggu pak Andrian disana jika memang ada perlu," timpa penjaga tersebut pada Ara.

"Saya ada perlu, apalagi kami juga sudah saling kenal sangat dekat. saya ini keka - ."belum habis Ara menjawab namun penjaga tersebut langsung menarik paksa Ara untuk membawa ke sofa khusus tamu menunggu.

Ara hanya bisa pasrah karena di tarik paksa oleh penjaga tersebut kalau pun dirinya melawan yang ada orang-orang pada melihat kearah dirinya karena di seret paksa oleh penjaga tersebut.

Beberapa menit sudah Ara duduk menunggu di sofa tempat penunggu itu, namun ia malah ketar-ketir tidak tahan berlama-lama menunggu disitu dan ingin kabur dari penjaga tersebut untuk masuk kedalam lift yang tidak jauh darinya itu.

Dilihat penjaga sedang berbicara dengan seseorang dan arahnya membelakangi Ara duduk, tidak ingin melewatkan kesempatan itu Ara langsung berjalan pelan-pelan menuju ke lift yang masih terbuka untuk menaikkan ke lantai atas.

Keberuntungan berpihak pada Ara, dia lolos kabur dari penjaga itu untuk menuju keruangan Andrian memberinya supres.

Sebelum masuk kedalam ruangan Andrian, Ara menyemprot sedikit parfum di tengkuknya karena tadi dia sedikit berkeringat takutnya bauk saat di peluk oleh Andrian.

Selesai memasuki parfum kedalam tas, Dengan girangnya Ara membuka pintu ruangan  bertulisan CEO dipapan pintu dan berharap Andrian akan senang dengan kedatangannya.

Namun senyuman yang awalnya ceria kini berubah kaget karena melihat dua insan yang berada didalam ruangan tersebut  sedang?

Bersambung.

Kenyataan

Ara berdiri terpaku didepan pintu ruangan tersebut karena melihat kekasihnya sedang berduaan dengan wanita lain, posisinya begitu ektrim.

Andrian tentu kaget karena pintu ruangannya tiba-tiba terbuka tanpa permisi namun yang di buat kagetnya lagi yang membuka pintu tersebut ternyata Arabella__ tunangannya yang sejak kapan datang ke Indonesia.

Wanita yang tadi berdua dengan Andrian melirik kearah Ara, Ia sedikit kesal Arabella sudah mengganggu kemesraannya dengan Andrian.

"Siapa dia mas?" Tanya wanita itu pada Andrian, wanita itu bernama Sherly istri sah Andrian yang baru saja menikah tiga bulan ini.

Andrian terdiam kaku menatap kearah Ara dan Sherly, ia benar-benar tidak menduga hari ini akan tiba waktunya situasi semacam ini.

Menikahi Sherly karena cinta sedangkan ara hanya untuk berpura-pura menjadi kekasih supaya bisnisnya lancar dengan orang tua Ara.

"Mas!" Panggil Sherly lagi karena tidak kunjung mendapat jawaban dari Andrian, Andrian kaget saat Sherly memanggilnya lagi.

Ara yang tadinya berdiri didepan pintu sekarang sudah melangkah mendekat pada Andrian begitu juga Sherly.

"Siapa dia?" Tanya Ara menujuk kearah Sherly yang berdiri di samping Andrian, Sedangkan Andrian hanya bisa menggaruk kepalanya yang tidak gatal bingung harus menjelaskan gimana.

"Kamu yang siapa?" Sahut Sherly dengan wajah angkuh yang diperlihatkan pada Ara, Ara menoleh kearah Sherly wanita yang tidak dikenal sama sekali olehnya.

"Aku kekasih Andrian."

Plak!

Sebuah tamparan keras dari tangan Sherly mendarat dipipi mulus Ara, Andrian kaget karena istrinya begitu berani bertindak seperti Itu.

"Sherly!" Andrian melerai dengan menarik tangan Sherly, namun hal itu malah di tepih oleh Sherly yang sedang murka.

"Dasar jalang, berani sekali kau Ingin merusak rumah tangga kami dengan mengaku sebagai kekasih suamiku." ucapan Sherly benar-benar membuat Ara kaget karena baru mengetahui kalau Andrian ternyata sudah menikah.

Ara tidak memperdulikan Sherly matanya menatap kearah Andrian."Apa! benar kau sudah menikah Andrian?" Tanya Ara memastikan pada Andrian sendiri yang menjawab seperti yang di katakan oleh Sherly tadi.

"Maafin aku Ara," Tutur Andrian pelan, ia tidak berani menatap kearah Ara dengan rasa bersalah sudah membohongi nya.

Ara termudur selangkah setelah mendengar tutur Andrian yang meminta maaf padanya pertanda hal itu benar kalau mereka sudah menikah.

"Udah tahu kan, kami ini sudah menikah. tunggu apa lagi?" timpa Sherly ingin mengusir ara dari situ.

Sherly mengira kalau Ara ini ala-ala pelakor rumah tangga orang lain karena dilihat dari pakaian saja sudah terlihat seperti pelakor sebab ara memakai stelan drasnya sama seperti di Australia pakaian terbuka berbeda di Indonesia pakaian tersebut hanya di pakai oleh pelakor seperti itu untuk mengoda dan mengubar keseksiannya pada suami orang.

"Tolong beri aku waktu sebentar untuk berbicara dengan Andrian," pinta Ara pada Sherly karena ingin berbicara lebih jelas dengan Andrian, apa alasan Andrian selama ini membohongi nya.

"Tidak! aku bilang pergi ya pergi, dasar jalang jangan coba-coba ingin merusak rumah tangga kami." timpa Sherly sambari menolak tubuhnya Ara dengan kasar sehingga membuat Ara terhayut kebelakang.

"Pergi!" bentak Sherly lagi membuat Ara menutup matanya karena kaget , dengan perasaan sedih menatap kearah Andrian Ara terpaksa keluar dari ruangan tersebut.

Ara bisa saja melawan kelakuan sherly terhadapnya seperti tadi, selembut dan seanggunnya Ara namun ia juga mempunyai sifat bar-bar seperti Sherly tadi.

Gadis mana yang mau dihina jalang oleh wanita lain, namun Ara masih bisa bersabar karena tidak mau Sherly menganggapnya benar-benar seperti pelakor apalagi mereka dikantor apa kata karyawan kalau mengetahui perdebatan mereka, ujung-ujungnya Ara juga yang berdampak karena Sherly istri sah Andrian.

Keluar dari ruangan Andrian malah di tilang sama penjaga karena sudah berani melanggar peraturan perusahaan tersebut masuk tanpa izin kedalam ruangan CEO, pasalnya mereka hanya tahu kalau Sherly istri ceo perusahaan tersebut.

"Maaf nona, Anda sudah melanggar peraturan perusahaan ini. jadi sekarang Anda keluar dari perusahaan ini," ucap penjaga tersebut setelah menghentikan Ara.

namun tampa disuruh Ara juga ingin keluar dari perusahaan andrian karena kecewa setelah mengetahui Andrian ternyata sudah menikah dan dirinya hanya sebatas kekasih untuk memperlancar bisnis.

Kedatangan bertujuan untuk supres malah jadi berantakan dengan kekecewaan yang begitu menyakitkan, ara mencintai Andrian dengan tulus namun Andrian mencintai Ara untuk memperlancarkan bisnisnya.

Andrian bisa dibilang laki-laki bijak yang menghalalkan keinginan dengan apapun, itu sebagai kebusukan dalamnya sedangkan dari luar Andrian terlihat seperti laki-laki baik.

Ara berjalan keluar dari perusahaan Andrian dengan pandangan sedikit menunduk karena menutupi wajahnya yang berlumuran dengan air bening keluar dari pelupuk matanya.

Tampa sadar ia malah menabrak tubuh kekar seseorang yang tidak hati-hati saat berjalan, bagaimana mau hati-hati bahkan kakinya saja seakan terasa lemah seperti hatinya yang baru saja di patahkan.

"Maaf! Maafin saya tidak sengaja," ucap Ara yang menunduk-nunduk tubuhnya beberapa kali, namun pandangannya tetap kebawah tidak berniat menatap sedikitpun pada orang yang ia tabrak tadi.

Laki-laki yang ditabrak oleh ara hanya melihat sekilas kearah ara."Kalau jalan pandangannya kedepan bukan malah menunduk." sudah mengucapkan itu laki-laki tersebut langsung melanjutkan kembali langkahnya ketujuan.

Laki-laki tersebut bernama Mogan Rijkaard dikenal sebagai seorang mafia dan CEO perusahaan Ecxam grup, ia juga tidak segan-segan membunuh orang jika sudah mengusik dihidupnya ataupun keluarganya.

Umurnya yang sudah berkepala tiga seharusnya sudah menikah malah bertolak belakang dengan kehadiran dua anak tanpa istri.

Tidak ada yang berani ingin menjadi istri Mogan seorang mafia kejam, walaupun Mogan menjelajahi tubuh mereka namun itu hanya sekedar melayani kepuasan.

Ara melanjutkan kembali langkahnya setelah menundukkan beberapa kalinya tubuhnya sebagai tanda minta maaf di negaranya.

Setelah itu ia menyetopkan taksi yang kebetulan ada yang lewat untuk mengantarkan dirinya kembali ke apartemen tempat sebelumnya ia sewa untuk beberapa hari di Indonesia

Sampai di apartemen tujuan utama yang Ara cari adalah kasur, ia langsung merebahkan tubuhnya meluapkan amarah dan kesedihan di balik bantal empuk yang berada di atas kasur tersebut.

Tidak cukup di atas kasur Ara juga menangis keras dibawah guyuran air didalam kamar mandi membasahi baju dan rambutnya, karena kecewa atas Andrian yang sudah membohongi nya sedangkan Ara begitu cintanya pada Andrian.

Ara juga memikirkan bagaimana dirinya mengatakan pada orang tuanya kalau Andrian sebenarnya sudah mempunyai istri, dan hubungan dirinya juga tidak mungkin berlanjut karena sudah ada Sherly sebagai istri sah Andrian.

Sebenarnya tadi ara ingin berbicara dengan Andrian berduaan untuk mendengar penjelasan dari Andrian yang jelas, jika memang Andrian tidak mencintainya maka Ara akan rela Andrian bersama Sheryl lagian ia juga bukan gadis naif kalau memang bukan jodoh walaupun sudah cinta ara akan berusaha untuk melupakan Andrian.

Ara mematikan guyuran air setelah itu ia membuka pakaiannya yang sudah basah karena guyuran air tadi, kemudian baru ia mengganti dengan handuk kimono tidak lupa juga melilitkan handuk di rambut basahnya supaya tidak melelehkan air dilantai.

Bersambung.

Sherly

Ke esokan hari Ara sedang membereskan pakaian dan memasuki kedalam kopernya ia berencana ingin kembali ke australia.

Drettt Drettt

Suara ponsel menghentikan Ara yang sedang memasuki pakaiannya, ia menoleh pada ponsel yang terletak tidak jauh darinya.

Diraihnya lalu melihat siapa yang menelpon dirinya.

Ternyata Andrian yang menelpon setelah berapa kali panggilan darinya tadi.

Sebelumnya Ara sempat menelpon Andrian beberapa kali.

Namun panggilan itu tidak dijawab dan sekarang Andrian sendiri yang menelpon kembali.

Ara langsung mengangkatnya.

"Hallo!" Ara menempel ponsel di telinganya, namun diseberang tidak terdengar apapun.

lama Ara menunggu akhirnya Andrian pun membuka suaranya.

"Kamu tinggal dimana, Aku ingin berbicara dengan kamu sebentar. apa bisa?"

Andrian merasa bersalah dan ingin menjelaskan tentang masalah apa yang terjadi sebenarnya.

"Aku tinggal di apartemen tempat biasa." beritahu ara.

"Kalau begitu aku akan kesana."

Andrian langsung menutup panggilannya karena Sherly masuk kedalam kamarnya.

Saat ini Andrian sedang berada dirumah mertuanya, berniat ingin kekantor.

Namun tujuannya dia urungkan ingin berjumpa dengan arabella, tampa sepengatahuan Sherly secara diam-diam.

"Mas! kamu sudah siap?" Tanya Sherly sambari merapikan dasinya Andrian.

Andrian tersenyum lalu mengangguk.

"Aku berangkat sekarang ya," ucap Andrian sambil mencium sekilas bibir Sherly.

"Kamu gak sarapan dulu mas?"

Andrian menggeleng pelan."Nanti dikantor saja."

Andrian mengambil tas kantornya lalu meninggalkan tempat tersebut.

Namun cerobohnya Andrian malah meninggalkan ponselnya di atas nakas setelah menelpon Arabella dia malah lupa memasuki kedalam saku jasnya.

Setelah mengantar suaminya kepintu depan. Sherly kembali kekamarnya, berencana ingin membereskan kasurnya yang dari pagi belum sempat ia bereskan.

Namun matanya tertuju keatas nakas yang terlihat disana ada ponsel suaminya tertinggal.

“Dasar mas Andrian! coroboh,” gumam sherly.

Sherly pun langsung meraih ponsel tersebut, Akan ter tapi Adrian sudah duluan pergi ke kantor.

Namun masih ada supir yang bisa ia telpon karena Andrian pergi diantar supir.

Baru saja Sherly membuka ponsel suaminya langsung terlihat layar riwayat panggilan.

Terlihat diriwayat panggilan lima menit yang lalu Andrian menelpon seseorang.

Sherly pun penasaran dan memperbesarkan layar foto profil pemilik yang suaminya telepon sebelumnya.

Betapa terkejutnya Sherly saat melihat foto profil tersebut.

Terlihat dilayar profil seorang wanita yang baru saja kemarin ia kenal sebagai pelakor rumah tangganya.

Sherly sangat takut jika suaminya benar-benar selingkuh dengan wanita kemarin ia lihat.

Pernikahannya baru saja berjalan tiga bulan masih sebiji anak jagung apa mungkin Andrian seberani itu.

Jika memang benar apa kurangnya selama ini.

Apalagi sebelum mereka terikat dengan ikatan pernikahan.

Kakaknya sendiri yang bernama Mogan sudah mengancam Andrian untuk tidak pernah berkhianat pada pernikahan adiknya.

Karena Mogan tidak pernah main-main dengan ucapannya kalau memang benar terjadi.

Mogan tidak pernah segan-segan membunuh pengkhianat.

Apalagi orang tersebut sudah berhubungan dengan keluarganya ataupun bisnisnya.

Sherly langsung teringat dengan kakaknya, orang satu-satunya yang bisa membantu dirinya disaat ia butuhkan.

Mau itu masalah sulit ataupun ringan tertapi Mogan selalu bisa diandalkan karena kakaknya itu begitu menyayangi adiknya walaupun pada umumnya Mogan suka mempermainkan wanita.

Sherly langsung menghubungi kakaknya tanpa harus menunggu, karena saat ini ia benar sangat membutuhkan Mogan untuk membantu dirinya.

Sedangkan ditempat lain Mogan sedang berada di apartemen bergelayut manja dengan seorang wanita sewaannya tadi malam untuk memuaskan hasrat dirinya.

Mogan tidak pernah membawa wanita manapun kerumahnya jika ia ingin berhubungan dengan wanita sewaan palingan ia akan melakukan di apartemen ataupun hotel.

Drettt Drettt

Ponselnya diatas nakas berbunyi membuat Mogan harus melepas gelayut manja dari wanita sewaan tersebut dan langsung meraih ponselnya.

Dilihat ternyata adiknya yang menelpon, Mogan pun langsung mengangkat panggilan dari Sherly.

"Kenapa."

"Kak Mogan hiks hiks,"

Terdengar Suara Sherly menangis dibalik sambungan tersambung membuat Mogan tersentak kaget.

"Apa terjadi sesuatu dirumah, Kenapa denganmu?"

Tanya Mogan khawatir, mungkin terjadi sesuatu dengan Mama papanya karena Sherly tinggal dirumah orang tuanya.

"Kak Mogan hiks hiks, aku takut kak! Sepertinya rumah tanggaku ingin dihancurkan sama seseorang,"

Mogan mengerutkan keningnya."Andrian selingkuh?"

Tanya Mogan santai.

Dia mengira jika terjadi sesuatu dengan keluarganya, ternyata hanya masalah rumah tangga adiknya.

"Bukan mas Andrian tapi wanita pelakor itu ...."

Sherly menceritakan panjang lebar tentang terjadi kemarin dikantor Andrian.

Seorang wanita menemui dan mengaku kekasihnya Andrian.

"Kamu yakin! mungkin aja suami mu yang main selingkuh dibelakangmu,"

Timpa Mogan dengan remeh, dia bukan pria bodoh sesibuk apapun laki-laki dengan pekerjaan seperti Andrian namun nafsu dan hasrat tetap ada.

"Kak! tolong aku pisahkan wanita pelakor itu dengan mas Andrian, mas Andrian tidak akan tergoda jika wanita gatal itu tidak merayunya, bantu aku kak."

Mohon Sherly dengan penuh berharap Mogan membantu dirinya.

"Akan kupikir," ucap Mogan sekilas.

Sherly sedikit tenang tidak mungkin Mogan tidak akan membantunya.

"Tolong kakak jauhi wanita itu sejuah mungkin, kalau bisa kakak bunuh pun tidak masalah."sergap Sherly dengan suara dibuat geram.

"Kalau gitu kakak tutup," ujar Mogan langsung memutuskan sambungan panggilan tersebut dan kembali memeluk wanita bayaran itu sebentar.

"Kau boleh pergi," Setelah memberi tips pada wanita tersebut.

Karena sudah menerima tipsnya wanita itupun langsung memakai pakaiannya kembali lalu keluar dari apartemen itu.

Sedangkan Mogan kembali meraih ponselnya untuk mengurus masalah adiknya dengan wanita yang disebut pelakor oleh adiknya barusan.

Ia juga berencana ingin memberi Andrian pelajaran sedikit karena sudah berani berkhianat pada Sherly adik kesayangannya.

Setelah mencari Nomor ponsel asistennya Mogan langsung memanggil Nomor tersebut.

Tidak perlu waktu lama bagi Mogan menunggu asisten mengangkat panggilannya.

"Hallo bos!" terdengar Suara asisten Mogan diseberang telepon.

Asisten Mogan menebak jika dirinya pasti akan ada tugas baru dari Mogan.

"Kau mengenal Andrian CEO Ecxam grup?" Tanya Mogan pada asisten.

"Bagaimana saya tidak mengenalnya, beliau kan adik iparnya bos suami dari nona Sherly." Jawab si asisten tersebut.

"Bagus, kalau begitu kau harus melakukan sesuatu, kau ... Mengerti!"

Mogan menyuruh sesuatu pada asistennya.

"Baik bos, akan saya laksanakan."Jawab asisten tersebut.

"Tapi bos, jika boleh saya tahu siapa wanita tersebut?”

Sang asisten begitu penasaran dengan perempuan yang disebutkan oleh tuanya itu berhubungan dengan Andrian.

"Kau lakukan saja seperti perintahku barusan, aku akan melihat seperti apa wanita itu, sampai-sampai membuat adikku begitu takut kehilangan suaminya."

Asisten itu hanya mengikuti saja seperti yang diperintahkan oleh Mogan, Walaupun penasaran nanti ia juga akan mengetahuinya.

Setelah memutuskan panggilan dengan asisten.

Mogan menelpon salah satu pengasuh dirumahnya untuk menanyakan keadaan anak-anaknya yang satu sudah remaja dan yang satu masih balita.

Sambungan pun tersambung.

"Hallo tuan!" sapa wanita itu yang bernama Turi pengasuh dari anak kedua Mogan bernama Alif putra Rijkaard.

"Bagaimana dengan keadaan Anak-Anak saya?"

Walaupun sering mengontrol di CCTV morgan tetap menanyakan keadaan Anak anaknya.

Turi adalah pengasuh anaknya walapun Mogan pernah digoda oleh Turi akan tertapi Mogan tidak pernah tertarik sama sekali sama Turi.

"Tuan muda Alif sedang tidur tuan, tapi nona Elif masalahnya tuan ...."

Turi sering memberi informasi buruk atau menjeleki Elif pada Mogan.

Turi tidak menyukai Elif karena sangat mengganggu dirinya saat berdekatan dengan mogan.

Sesekali turi juga menerima uang dari nyonya besar keluarga Rijkaard.

Sebagai syaratnya ia harus membuat Mogan mengusir Elif dari kehidupannya.

Nyonya besar keluarga Rijkaard tidak menyukai Elif sedikitpun karena Elif bukan keluarganya.

Elif hanya anak yang dipungut oleh Mogan karena ibu kandungnya Elif mantan kekasih Mogan.

"Kenapa dengan Elif?" Tanya Mogan.

"Gini tuan non Elif sering keluyuran tidak jelas, disekolah juga sering bertenkar dengan teman-temannya.

“Saya dengan dari bi Ratih karena beliau tidak berani melapor pada tuan." bohong Turi.

"kalau begitu nanti saya selesaikan, kamu fokus saja rawat Alif."

Setelah itu sambungan pun diputuskan oleh Mogan.

Tampa di beri tahu morgan sudah tau apa yang Elif lakukan.

Laporan yang ia dapatkan dari wanita yang berkerja sebagai pengasuh putranya sama sekali tidak benar.

Itu hanya akalan ibunya yang sudah beberapa kali ia dapatkan tanpa sepengetahuan mereka.

Nyonya Shera sama sekali tidak menyukai elif sebagai anak kandung dari mantannya morgan.

Bersambung.

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!