"Aku tidak mau bermain dengan Zayn lagi" gerutu Eliza kecil
"Kenapa? Zayn baik kok" ucap ibu Eliza
"Dia menghancurkan mainanku cuma gara gara aku gak sengaja nyenggol dia sampai jatuh"
"El kan gak sengaja, mungkin Zayn juga gak sengaja" Ibunya berusaha membujuk gadis kecil ini
"Tapi... Tapi.. Zayn jahat" suara tangis Eliza seakan memecahkan gendang telinga
"Kenapa Zayn rusakin mainan Eliza?" Tanya ibu Zayn
"Eliza jegal kaki aku, liat robot aku juga rusak karena jatuh" jawab Zayn
"Mungkin El gak sengaja, nanti minta maaf ya nak sama El"
"Enggak... Biarin aja dia duluan yang minta maaf" Zayn berbalik membelakangi ibunya sambil melipat tangannya di dada
"Sayang gak boleh gitu, kamu juga salah udah rusakin mainannya El"
"Anak mami itu aku apa El sih? mami selalu aja belain El" Zayn pergi dengan marah
"Zayn.. hah anak itu susah di atur" ibu Zayn menggelengkan kepalanya
Saat masa masa SMA
Anak anak berkerumun melihat perkelahian antara Zayn dan Eliza, Zayn menjambak rambut Eliza sementara gadis itu satu tangannya mencengkeram seragam Zayn yang kancingnya hilang entah kemana dan satu tangan lagi mencengkeram kepala Zayn
"Lepasin gak?" teriak Eliza
"Lo yang lepasin duluan"
"Gue gak mau"
"Gue juga gak mau"
"Stoooop.... " teriakan seorang guru menghentikan keduanya
"Ikut ibu ke kantor" guru tersebut menarik tangan keduanya
"Kalian ini kenapa sebenarnya? setiap hari ibu dengar kalian berkelahi, Zayn kamu laki-laki gak pantes kalo kamu berkelahi sama perempuan "
"Dia yang mulai Bu, dia sobek buku saya" Zayn memberikan pembelaan
"Kan gak sengaja Bu" ucap Eliza pelan
"Kamu juga El, perempuan kok cari gara gara terus.. ibu bosen tiap hari denger kalian ribut"
"Saya juga bosen tiap hari di panggil ke ruangan ibu" gumam Eliza
"Kamu bilang apa El?"
"Gak ada Bu" Eliza segera menggelengkan kepalanya
"Bohong Bu.. tadi dia bilang bosen liat muka ibu" Sergah Zayn
"Dia yang bohong Bu, saya gak ngomong gitu
" keduanya kembali saling adu mulut membuat gurunya pusing
"Keluaaaaaaar" teriakan guru itu membuat keduanya lari pontang-panting
Keduanya berhenti di samping sekolah dengan nafas tersengal, Eliza menatap Zayn dengan tatapan permusuhan begitupun sebaliknya
"Apa?"
"Apa?"
"Ini semua gara gara Lo" Eliza menginjak kaki Zayn lalu berlari meninggalkannya
"Dasar sialan" Zayn memegangi kakinya
Begitulah setiap hari mereka habiskan hanya untuk bertengkar satu sama lain, tidak ada satu hari pun mereka lewatkan kecuali mereka tidak bertemu
Hari Minggu seperti biasa keluarga Eliza dan Zayn akan berkumpul karena rumah mereka bertetangga, mereka akan menghabiskan waktu hanya untuk sekedar minum teh bersama dan bersenda gurau
"El... tolong buatkan minuman " ucap ayahnya
"Iya pa.." Eliza mengintip dari dapur takut seseorang tiba-tiba masuk
Eliza memasukkan beberapa sendok garam ke minuman Zayn lalu menandainya agar tidak tertukar
"Selamat menikmati" ucap Eliza dengan senyuman yang membuat Zayn curiga
Eliza menatap Zayn dengan senyuman anehnya namun setelah beberapa tegukan Zayn tidak bereaksi sama sekali
"Aneh.. apa dia suka rasa minumannya?" batin Eliza seraya meminum air di gelasnya
"Aku ambil kue sebentar" Eliza kembali ke dapur untuk memastikan toples garam yang tadi dia gunakan
"Beneran garam" gumam Eliza
Eliza kembali ke tempat duduknya namun disana hanya ada Zayn karena orang tuanya pergi ke kebun belakang untuk melihat koleksi bunga baru milik ayah Eliza
Eliza kembali meminum air di gelasnya namun kini terasa berbeda, Eliza menyemburkan air tersebut kearah Zayn karena rasanya yang sangat asin
"El..li...zaaaaaa" teriak Zayn
"Pasti mereka bertengkar lagi" ucap kedua orang tua mereka mendengar teriakan Zayn
Hari ini di sekolah Eliza tidak melihat batang hidung Zayn, hidupnya terasa ada yang
kurang tidak menjahili pemuda itu
Rupanya hari itu Zayn keluar dari sekolah dan Eliza baru mengetahuinya dari teman sekelasnya, ketika pulang sekolah Eliza begitu lemas menjatuhkan tubuhnya di sofa
"Kenapa sayang?" tanya sang ibu
"Zayn kenapa keluar dari sekolah ma?"
"Zayn dan keluarganya akan ikut ke negara papinya Zayn, om Vincent kan orang Belanda" jawab ibu Eliza
"Kok El baru tau? "
"Mama pernah kasih tau El waktu itu, tapi El gak denger dan langsung pergi sama temen temen El"
"Kapan mereka pergi?" tanya Eliza
"Hari ini sayang... ini mama sama papa mau bantuin mereka"
"Apa? " Eliza langsung bangun dari tidurnya
"Kenapa? El gak rela di tinggal Zayn? jangan jangan El suka lagi sama Zayn?" goda ibu Eliza
"Iihh.. amit amit, El gak akan pernah suka sama orang kayak dia"
"Jangan gitu loh.. entar tau tau jodoh "
"Mamaaa.. nyebelin deh"
"Mau ikut gak ke sana, kita bantu beres beres" Eliza mengangguk lalu ikut bersama orang tuanya
Sesampainya di rumah Zayn rupanya mereka sudah bersiap untuk pergi, keluarga Zayn berpamitan pada keluarga Eliza
"Maaf-maafan dulu sana" ibu Zayn mendorong anaknya agar berhadapan dengan Eliza
Keduanya bersalaman namun dengan aura permusuhan, Zayn mencengkeram kuat tangan Eliza sementara gadis itu membalas dengan menginjak kaki Zayn
"Akhirnya gue gak akan ketemu Lo lagi" bisik Zayn
"Semoga Lo kembali dan gue pastikan akan membuat hari hari Lo jauh lebih menyebalkan " jawab Eliza
"Dasar jelek" ucap Zayn
"Dasar gendut, jerawatan, kadas, kurap, kutu air, panu, sapi Limousine " jawab Eliza membuat Zayn marah dan menjambak rambut Eliza
Terjadilah perkelahian kembali di momen perpisahan mereka hingga harus di pisahkan kedua orang tuanya
"Adduuhh.. ini anak berdua bikin pusing aja"
"Kalian ini selalu ribut"
"Dia yang mulai" ucap keduanya bersamaan
"Kalau kalian berjodoh baru tau rasa " ucap papi Zayn dengan logat belandanya
"Amit amit"
Keduanya kembali menjawab bersamaan dengan gesture tubuh yang sama
Kedua orangtua mereka tertawa melihat kelakuan anak anaknya, Zayn dan keluarganya akhirnya pergi dengan mobil mereka meninggalkan halaman rumahnya
Tatapan Eliza sebenarnya menyiratkan kehilangan begitupun Zayn yang masih melirik Eliza dari kaca mobil
"Gak ada temen berantem lagi deh" ucap ibu Eliza sambil memeluk sang putri
"Makanya bikin adik dong ma biar ada temen berantem"
"Mama udah gak bisa kasih kamu adik sayang, saat kamu lahir terjadi sesuatu yang sangat darurat dan membuat rahim mama enggak bisa punya anak lagi" ucap ibu Eliza
"Jadi aku anak mama sama papa satu-satunya?" tanya Eliza dan hanya diangguki oleh kedua orangtuanya
"Asyiiik.... semua warisan jatuh ke tangan aku dong" teriak Eliza
"Eliza...." tegur keduanya
Eliza hanya nyengir kuda seraya menggaruk tengkuknya, kedua orangtuanya benar benar di buat geleng geleng kepala dengan kelakuan anak semata wayangnya
Vincent, Gina : orang tua Zayn
Andri, Tiara. : orang tua Eliza
10 tahun kemudian
"Pa.. aku mau jalan jalan sama temen aku ke Jepang" ucap Eliza
"El.. kamu udah dewasa dari pada cuma menghamburkan uang mending kerja di kantor papa"
"Papa... kalo aku langsung diangkat jadi pimpinan aku baru mau, papa mau masukin aku jadi staf biasa, ya.. aku enggak mau" Andri hanya bisa menghela nafas mendengar sang anak
" Kamu punya pengalaman apa? papa nyuruh kamu jadi staf biasa biar belajar, kalo pimpinan gak tau apa apa nanti malu sama kolega yang lain, masa pemimpin perusahaan bodoh"
"Papa bilang aku bodoh? tega banget sih sama anak sendiri" Eliza mengerucutkan bibirnya
"Kalo bukan bodoh terus namanya apa? kamu cuma bisa ngabisin uang papa "
"Aku anak satu satunya jadi kalo bukan aku yang abisin siapa lagi?" jawaban yang sama ketika sang ayah menyuruhnya bekerja
"El.. El.. kamu ini selalu mengatakan hal yang sama, lebih baik kamu nikah aja dari pada hidup gak jelas"
"No papa.. no.. no.. no.. El masih muda, El gak mau repot repot ngurusin orang lain" El menggelengkan kepalanya
"Pokoknya El mau pergi liburan titik gak pake koma, mama udah izinin berarti papa izinin juga dong?"
"Terserah kamu lah El.. pusing papa liat kamu" jawab sang ayah
"Maacih papa.. nanti aku bawain oleh oleh buat mama sama papa" Eliza mencium kedua pipi ayahnya sebelum pergi
"Oleh oleh apaan di beli pake uangku juga" gumam
Andri
...🍒🍒🍒🍒🍒🍒...
"Tuan.. cabang baru kita ada di Indonesia, tuan Vincent meminta anda untuk mengelolanya" Ucap seseorang dengan menggunakan bahasa Belanda
"Ya... itu bagus, akan semakin dekat dengan kekasihku disana " ucap seorang pria seraya melepas kacamata yang bertengger di hidung mancungnya
Pria itu berdiri menatap sebuah foto dirinya dan seorang wanita, tubuh pria itu begitu tinggi dengan atletis di sempurnakan dengan wajah yang tampan dan berewok menambah kesan gagah
...🍒🍒🍒🍒🍒🍒...
"Tuan Andri bukannya anda memiliki seorang anak perempuan?" tanya seorang kolega yang akan menjalin bisnis dengannya
"Iya.. tapi dia sedang pergi liburan bersama temannya "
"Tampaknya anda sangat memanjakannya?" ucapnya sambil tertawa kecil
"Ya.. bagaimana lagi, dia anak satu satunya apapun yang dia mau harus hari itu juga dia dapatkan, anak itu benar-benar manja sampai saya takut tidak ada yang mau menikahinya " ucap Andri dengan gurauan
"Anak anda begitu cantik, mustahil para pria tidak ada yang tertarik "
"Entahlah.. dia tidak pernah membahas pria, dia selalu mengatakan bahwa dia masih muda padahal usianya sudah 28tahun" lagi lagi dia dan koleganya tertawa
"Anak anda sepertinya sangat humoris, saya pikir bagaimana jika menjodohkan anak anda dengan anak saya?" Andri diam sejenak
"Tenang saja.. anak anda akan terjamin kehidupannya, lagi pula anak saya tak kalah tampan"
"Sepertinya kita harus mempertemukan mereka dulu baru kita bicarakan masalah ini lagi" ucap Andri
"Baik baik.. nah kebetulan anak saya menelpon " orang tersebut melakukan panggilan video Dengan anaknya dan tampaknya Andri menyukai pemuda ini
Dari caranya bicara dan tampangnya yang tampan sepertinya Eliza juga akan menyukainya, setelah bicara dengan pemuda tersebut akhirnya Andri menyetujui perjodohan ini
Setelah beberapa hari Eliza menghabiskan waktu di Jepang akhirnya dia pulang, seperti biasa dia akan membawa belanjaannya yang begitu banyak
Eliza bersama ibunya sedang membuka belanjaan yang di beli Eliza di Jepang, tiba tiba ayahnya datang dan memanggil Eliza keruangan kerjanya
" Simpan dulu belanjaannya, kamu ke ruangan kerja papa sekarang"
"Ada apa nak? kamu melakukan kesalahan?" tanya ibu Eliza
"Gak tau ma.. aku samperin papa dulu" Eliza beranjak mengikuti ayahnya
"Ada apa, pa?" tanya Eliza
"Papa ada rencana mau jodohin kamu sama anak rekan bisnis papa"
"Apa? gak.. El gak mau, kita gak saling kenal dan gak tau orangnya wataknya gimana?" El spontan menolak
"Itu sebabnya kalian harus bertemu dulu, dia sudah mengelola kantor cabang milik ayahnya, cara bicaranya dan wajahnya juga tampan, papa kira kamu juga akan suka"
"Itu kan menurut papa.. El gak mau ketemu sama dia, El gak mau dijodoh-jodohin, pokoknya enggak"
"Kali ini papa memaksa, kamu temui dia dulu papa yakin kamu akan suka pada pandangan pertama " ucap Andri
"Papa... El gak mau"
"El.. papa gak mau denger alasan, temui dia besok di restoran xxx nanti kamu langsung tanya aja sama penjaganya, kalo kamu gak Dateng papa blokir kartu kredit kamu" Eliza hanya bisa pasrah
"Iya.. besok aku ketemu sama dia.. puas?" Eliza pergi setelah mengatakan itu
"Kalo udah ketemu pasti dia yang minta di nikahin langsung " gumam Andri
Keesokan harinya Eliza diantar pelayan menuju ruang VIP yang sudah di pesan untuk pertemuan mereka, Eliza celingukan mencari pria yang di sebut tampan oleh ayahnya
Disana hanya ada pria tua yang botak dengan perut buncitnya, pria tersebut berdiri melambaikan tangan kearah Eliza
"Itu yang di sebut papa ganteng? jangan jangan dia udah guna guna papa" batin Eliza
"Selamat siang nona.. silahkan duduk" Eliza terpaksa duduk karena pria tersebut sudah terlanjur melihatnya
"Jadi anda yang ingin di kenalkan papa saya?" tanya Eliza to the points
"Iya.. tapi...." Eliza segera berdiri dari duduknya
"Saya lupa sesuatu tuan.. saya harus pergi" ucap Eliza
"Sesuatu apa?"
"Anjing saya mau melahirkan, sepertinya sekarang sudah pembukaan lengkap, saya permisi" Eliza langsung melesat kabur dari sana
"Gila.. gue mau di jodohin sama aki-aki tuir? yang bener aja, buang buang waktu gue aja" gumam Eliza pergi dari restoran itu dengan kesal
"Apa dia sudah datang? katakan sebentar lagi saya masuk.. tadi macet" ucap seorang pria melalui sambungan telepon
Brak
Eliza dan pria yang sedang menelpon tersebut jatuh karena saling menabrak, Eliza dengan cepat berdiri
"Kalo jalan liat liat do..." ucapan Eliza terhenti saat melihat seseorang yang menabraknya
"Ganteng banget" batin Eliza
"Kamu gak apa apa? maaf saya buru buru tadi" ucap pria tersebut
"Gak apa apa.. saya juga minta maaf" jawab Eliza
"Permisi ada seseorang yang harus saya temui, semoga lain kali kita bertemu lagi" ucap pria tersebut lalu pergi masuk ke restoran tersebut
"O my God.. di tabrak berkali kali juga gak apa apa" gumam Eliza
Pria tampan tersebut rupanya masuk ke ruang VIP yang tadi di tempati si pria tua botak
" Mana orangnya?" tanya pria itu
"Maaf tuan dia sudah pergi, katanya anjingnya melahirkan" pria tersebut mengernyitkan dahi mendengar alasan yang tidak masuk akal
"Kamu sudah jelaskan saya datang terlambat?" tanya pria itu
"Belum tuan, nona itu menyela ucapan saya lalu pergi begitu saja" rupanya si pria botak adalah orang kepercayaan pria itu dan Eliza salah mengira
Rupanya orang yang akan di jodohkan dengannya adalah pria tampan yang bertabrakan dengannya di pintu masuk restoran, andai Eliza tahu dia pasti akan langsung mengiyakan perjodohan ini
"Sudah ketemu? gimana orangnya nak?" tanya ibu Eliza
"Tua , botak" jawab Eliza
"Tua gimana? kata papa seumuran kamu kok" Tiara keheranan
"Sisa umurnya kali seumur aku, udah ah aku capek.. bilangin sama papa jangan jodohin aku lagi " ucap Eliza lalu pergi ke kamarnya
"Papa gimana sih masa anaknya mau di jodohin sama orang tua?" gumam ibu Eliza
...🍒🍒🍒🍒🍒🍒...
"Mario.. kamu udah ketemu sama anaknya tuan Andri?" tanya ayahnya
"Udah yah.. tapi..."
"Sebentar tuan Andri telepon " ucapan Mario terputus karena ayahnya menjawab telepon dari Andri
"Halo.. tuan Andri, tampaknya perjodohan ini akan berjalan lancar"
"Anak saya tentu akan sangat menyukai anak anda, dia cantik, berpendidikan dan dari keluarga yang luar biasa" ucap ayah Mario dengan tawa ringannya
"Kita tentukan tanggal secepatnya saja, lebih cepat lebih baik bukan?"
"Baiklah nanti saya hubungi lagi"
"Sampai mana tadi Mario? kamu tertarik bukan dengan gadis itu?" tanya ayah Mario
"Aku belum melihatnya dengan jelas"
"Kenapa? apa dia pakai masker? lihat ini fotonya" ayah Mario memberikan foto Eliza pada Mario
"Gadis ini.... " Mario tersenyum melihat kembali wajah cantik Eliza yang tak sengaja bertabrakan dengannya
"Ternyata kalau jodoh gak akan kemana" batin Mario
"Aku akan temui dia lagi besok" ucap Mario
"Tidak nak... besok kamu harus pergi ke luar negeri, selesaikan proyek disana baru kamu bisa pulang"
"Tapi yah..." Mario ingin bertemu dengan Eliza sekali lagi sebelum dia berangkat
"Sebagai hadiahnya sepulang dari sana kalian akan mengadakan pesta pertunangan "
"Baiklah.. aku setuju" berkat bujukan ayahnya akhirnya Mario setuju untuk pergi menggantikan ayahnya
...🍒🍒🍒🍒🍒🍒...
"Gimana El ?" tanya Andri saat makan malam
"Aku gak mau di jodohin"
"Loh kenapa? dia ganteng, masih muda, karirnya bagus" lanjut Andri
"Ganteng apaan papa? pokoknya aku gak mau di jodohin, papa aja yang nikah sama dia" ucap Eliza
"Keluarganya mau kasih saham loh buat hadiah pertunangan, belum nikah aja udah kasih saham gimana kalo udah nikah?"
"Ya udah kalo gitu papa aja atau mama yang nikah sama dia" ucap Eliza
"Eliza" bentak Andri membuat Eliza menunduk
Tanpa mengatakan apapun Eliza kembali ke kamarnya, Andri hendak menyusul namun sang istri melarang
"Nanti aja.. El lagi emosi"
Setelah beberapa lama ibu Eliza mengetuk pintu kamar putrinya, Eliza membukanya dengan wajah cemberut
"Kenapa kamu langsung pergi? dengerin dulu papa"
"Ma.. El udah gede gak perlu di jodohin gini" protes Eliza
"El... papa cuma mau yang terbaik buat kamu"
"Yang terbaik apanya? bisa gila aku dapet suami aki-aki botak" ibunya tersenyum menuntun tangan anaknya masuk ke dalam kamar
"Kamu mungkin salah El.. anaknya rekan bisnis papa masih muda, seumuran kamu"
"Mau muda atau tua pokoknya El gak mau di jodohin, biarin El milih sendiri pasangan hidup El ma.."
"Kamu tau sendiri papa kamu seperti apa, bicara baik baik sama papa nak biar batalin perjodohannya " Eliza menghela nafas
"Tapi ma.. mama juga tau sendiri papa gimana, kalo El negosiasi sama papa yang ada kita malah berantem"
"Coba dulu sayang... papa gak mungkin bikin El menderita " Eliza akhirnya mau bicara dengan Andri
Di ruang kerja papanya Eliza kembali beradu argumen dengan Andri, rupanya Andri dan rekan bisnisnya sudah menentukan tanggal pertunangan tanpa sepengetahuan Eliza
"Ini gak bisa pa.. El gak mau dan gak akan pernah mau"
"Kamu harus ikut aturan papa atau kamu pergi dan tinggalin semua fasilitas yang papa kasih" Eliza terkejut mendengar sang ayah mengusirnya
"Kamu cuma bisa senang senang, gak mau kerja, gak pernah nurut apa kata papa sama Mama, kamu udah terlalu liar, kamu tau itu?" bentak Andri
"Papa ini sebenarnya papa aku atau bukan sih? papa mau memperhitungkan semuanya? "
"Kalo iya kenapa? papa yakin kamu gak bisa hidup tanpa uang papa"
"Bisa pa.. papa liat aja" Eliza mengeluarkan semua kartu juga kunci mobilnya
"El pergi pa.. " Eliza berdiri dari duduknya
"Tunggu... papa akan tetap lanjutkan perjodohan ini walaupun harus paksa kamu, papa akan temukan dimana pun keberadaan kamu"
"Mau papa sebenarnya apa sih?" Eliza sudah merasa putus asa
"Papa akan batalkan perjodohan ini dengan syarat kamu harus dapat uang 500jt dalam satu bulan dengan kerja keras kamu sendiri, kalo gak bisa siap siap aja "
"Ini gak masuk akal pa.. aku harus kerja apa? aku aja belum cari kerjaan" Eliza tidak habis pikir dengan pikiran ayahnya
"Sekarang pergi.. papa gak mau tau gimana caranya kamu dapat uang itu, itu pun kalo kamu masih mau membatalkan perjodohan ini"
"Oke... aku akan berusaha, liat aja aku pasti bisa dapetin uang itu" Eliza pergi bahkan tidak menjawab ketika di tanya sang ibu
"Pa... El pa.. dia mau kemana bawa koper?"
"Biarin ma.. meskipun perjodohannya harus di batalkan papa pengen liat dia mandiri dan sadar kalo cari uang itu gak gampang "
"Jangan gini juga pa.. biarin El tinggal disini sambil cari kerja, dia mau tinggal dimana?"
"Mama tenang aja, El udah besar" ucap Andri lalu pergi
...🍒🍒🍒🍒🍒🍒...
Eliza menemui sahabatnya sejak kuliah dulu, saat jam makan siang sahabatnya itu membelikan Eliza makanan di sebuah cafe
"Lo kesurupan El? " Eliza makan begitu cepat
"Gue laper banget.. dari semalem gue keliling keliling karena Lo gak bisa di hubungin, Lo bayangin aja sekarang udah pagi berapa jam gue terlantar di luar"
"Sorry El... gue ngantuk banget, gue capek banget akhir akhir ini soalnya perusahaan diambil alih sama anaknya bos, mana galak banget lagi" keluh sahabat Eliza
"Lo ada loker gak Mel buat gue? bokap gue ngaco banget masa gue harus ngumpulin duit 500jt dalam waktu sebulan, gue mau kerja apa?"
"Banyak banget... Lo tinggal gesek kartu bokap Lo aja" ucap Melly
"Kalo gue pegang kartunya gue gak akan bingung Melly once, buat makan aja gue gak bisa bayar"
"Jadi makanan ini gue yang bayar?" tanya Melly
"Iya... gue juga mau nginep di kostan Lo ya"
"Ya udah... tapi gue gak punya AC jangan ngomel kalo kepanasan " ucap Melly
Karena Eliza juga banyak membantunya Melly tidak tega jika menolak, meskipun gajinya tidak seberapa
Melly memang bukan dari kalangan keluarga kaya tapi dia dan Eliza bersahabat sejak lama, Melly dapat kuliah berkat bantuan beasiswa
"Thank you Ayang" Eliza memeluk erat leher Melly
"Gue bisa mati.. Lo mau gue gentayangan "
"Lo waktu diajak liburan kemana? gue tadinya pengen liburan sama Lo " tanya Eliza
"Itu dia.. bos baru gue ganteng ganteng gila, waktu liburan dia minta semua karyawan masuk buat bikin laporan kerjaan sebulan terakhir, Lo bisa bayangin kita sesetres apa ?"
"Buat apa ganteng kalo nyebelin, emang atasan sebelumnya kemana?" tanya Eliza
"Awalnya di kelola pak Subhan orang kepercayaan atasan kita tapi dia kena serangan jantung jadi di ganti sama anak yang punya perusahaan, galaknya minta ampun"
"Ada kerjaan gak di kantor Lo?" tanya El
"Belum ada kalo di kantor, gue ada kerjaan sih tapi... ya lumayan lah kalo cuma buat makan sehari hari "
"Gak apa apa deh yang penting gue bisa makan, gak ngerepotin Lo" jawab Eliza
"Ya udah.. abis ini gue anterin Lo kesana"
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!