"Ini semua tentang gue.... Pahit manis nya akan kita rasakan setelah kita tahu semuanya!! Tentang hal apa saja yang amat penting dalam kehidupan semua orang....
Dan kepentingan yang sampai saat ini belum gue rasakan dalam hidup gue cuma satu....
-keluarga -"
"Brukk..... "
Jonathan melemparkan tas nya ke sembarang arah lalu membaringkan tubuh nya di atas sofa ruang tamu. Pelajaran matematika kali ini membuat kepala Jonathan meledak, bukan karena pelajaran nya yang sulit melainkan karena gurunya yang super cerewet. Bagi Jonathan, tidak ada satupun pelajaran yang sulit, karna Jonathan adalah siswa yang sangat pintar di sekolah nya.
"Jonathan!! " Panggil Kirana -mami Jonathan- menghampiri Jonathan dengan membawa paper bag berwarna coklat.
"Kenapa mi?! " Tanya Jonathan. Mata Jonathan menatap paper bag yang dipegang maminya, otak Jonathan seakan akan memperingati akan tanda bahaya dalam keadaan nya yang sedang malas untuk bergerak saat ini.
"Boleh anterin ini?! " Tanya Kirana lembut, ia tahu Jonathan pasti akan menolak.
"Mam..... Jonathan lagi mager, jadi Jonat-"
"Anterin atau mami potong uang jajan kamu !" Potong Karina cepat, ia langsung mengeluarkan kata kata andalannya agar Jonathan menurut.
"Iya deh iya.....! " Jonathan mendengus sebal, ia duduk lalu mengambil paper bag dari Kirana.
"Kemana?! " Tanya Jonathan.
"Nanti mami share lock!! "
Jonathan pergi mengambil kunci motornya lalu bergegas setelah mengetahui alamat yang ia tuju.
Jonathan Rayyanzha yang akrab dipanggil Jonathan, adalah anak dari pasangan mrs. Karina dan Mr. Hendra , pasangan terhormat dan mempunyai harta yang melimpah ruah. Jonathan memiliki adik laki-laki yang bernama Al Rayyanzha, ia masih menduduki kelas 8. Jonathan bersekolah di SMA GARUDA MUDA, dan ia duduk di kelas 11.
Jika semua orang menganggap kehidupan Jonathan adalah orang yang paling beruntung dan meyenangkan, maka orang yang beranggapan seperti itu, mereka salah besar. Karna kebahagiaan tidak bisa dinilai hanya karna ia adalah orang yang berkecukupan.
***
Jonathan berdiri mematung di depan pagar besi yang tinggi, ia sudah bosan berdiri disana. Sudah beberapa kali Jonathan memencet bel tapi masih belum ada respon dari orang rumah.
"Perasaan gak salah alamat deh !! " Gumam Jonathan pelan.
''Apa gue pulang aja ya.... "
"Lagian ini isinya apaan sih?! '' Jonathan mencoba membuka paper bag yang sedari tadi ia pegang.
" Permisi..... " Sapa seseorang tiba-tiba.
Jonathan mengangkat kepala nya, ia mendapati seorang wanita remaja cantik yang tengah berdiri dibalik pagar besi. Wanita itu membuka pagar lalu menghampiri Jonathan.
"Maaf mas, tapi saya gak pesen paket!! " Ujar wanita itu.
"Dikira gue kurir?! " Tanya Jonathan dingin.
"Oh maaf, bukan ya?! Lalu ada perlu apa mas?"
"Untuk yang namanya tante Kirana!! "
Jonathan menyodorkan paper bag nya pada wanita itu.
"Tapi mama nya lagi keluar mas!! "
"Diambil aja emang kenapa si?! " Jonathan mulai kesal.
"Cowok kok rese banget!! " Cibir wanita itu lalu mengambil paper bag dari tangan Jonathan.
"Hei nona!! Punya mulut tuh dijaga!! "Kesal Jonathan.
Mas nya yang songong, kok malah ngatain saya sih!! " Ujar wanita itu.
"Ish, untung aja lo cewek, kala-"
"Udah ah mas, saya masuk dulu!! "Potong wanita itu lalu meninggalkan Jonathan.
" Gak tahu Terima kasih banget jadi cewek! "
"Brak" Wanita itu menutup pintu pagar nya dengan keras, membuat Jonathan sedikit terlonjak kaget.
"Hei nona, gue jamin kita akan bertemu lagi setelah ini!! " Teriak Jonathan. Jonathan yakin wanita itu bisa mendengar Jonathan dengan jelas, karna wanita itu belum benar-benar masuk ke dalam rumah nya.
"Terus, gue peduli?! Gak mungkin.... Kita gak di takdirkan buat ketemu lagi... Lagian males juga kalau emang iya!! " Jawab wanita itu dari dalam dengan nada yang sedikit sewot.
Jonathan tersenyum tipis, ia menghidupkan motor nya lalu pergi dari tempat tersebut.
***
Jonathan menghentikan motornya di dekat gang sempit karna ia mendengar ponsel nya berdering.
"Halo.... " Ucap Jonathan setelah mengangkat ponsel nya.
"Mas.... Saya sudah kirimkan alamat ke kontak anda.... Saya sudah merekam semuanya"
"Baiklah..... Tunggu disana!! Saya berangkat sekarang.... " Ucap Jonathan lalu menutup ponselnya.
Jonathan melajukan motor nya dengan kecepatan tinggi setelah menerima titik lokasi yang akan ia tuju sekarang.
Jonathan berhenti di depan salah satu cafe yang biasa ia kunjungi, matanya langsung terfokus pada satu titik dan membuat hatinya bergolak marah.
"Mas.... " Panggil seseorang menghampiri Jonathan, ia mengenakan pakaian serba hitam dengan topi, kacamata, dan juga masker berwarna hitam.
"Selesaikan tugas kamu, kumpulkan untuk bukti, kumpulkan sebanyak mungkin.... Jangan sampai identitas kamu sampai terbongkar atau dia melihat mu!! " Ujar Jonathan menatap seseorang yang ada di dalam cafe.
"Baik mas.... "
"Saya ada urusan yang harus di selesai kan!! " Jonathan kembali menghidupkan mesin motor nya.
"Baik mas.... "
"Dan satu lagi.... Jangan sampai mami tahu soal ini, orang tua dia juga jangan.... Nanti biar saya yang urus semua nya!! Kamu lakuin aja apa yang saya minta kemarin!! " Ujar Jonathan memperingati.
"Baik mas, saya usahakan semuanya akan berjalan dengan lancar.
''Saya kasih bonus kalau kamu mengerjakan semuanya dengan baik.... "
Jonathan melenggang pergi, ia meninggal kan orang yang baru saja ia temui.
***
Jonathan pulang ke rumah nya di malam hari, ia melihat Karina yang sedang duduk di kursi tamu dengan tangan yang dilipat di depan dada.
"Dari mana?! " Tanya Karina dingin.
"Rumah Alex!! " Bohong Jonathan.
"Untung aja papi kamu belum pulang, kalau ketahuan papi kamu gimana?? "
Jonathan mendengus sebal, ia berjalan melewati mami nya begitu saja tanpa menghiraukan tatapan Karina yang terlihat sangat kesal.
"Jonathan...... Mami belum selesai bicara!! "
"Kenapa?! " Tanya Jonathan menghentikan langkah nya.
"Sekali lagi Jonathan ingetin, mami gak usah sebut nama papi lagi di depan Jonathan, Jonathan gak suka!! " Ujar Jonathan penuh penekanan.
"Kamu itu kenapa sih?! Gak seharus nya kamu benci sama ayah kamu sendiri, dia sayang banget sama kamu.... Dia rela korbanin waktunya buat nyari nafkah.... Buat kita semua!! "
"Mi.... Kita udah punya banyak uang!! Mami gak akan pernah bisa ngertiin Jonathan, jadi lebih baik mami diem aja! Ini semua masalah Jonathan sendiri!! "
''Sayang..... Mami ngerti, mami cuman mau kamu sam-"
"Mi, udah!! Kalau mami sayang sama Jonathan, cuma itu yang Jonathan minta, gak lebih!! " Potong Jonathan tegas.
Jonathan berlalu meninggalkan Karina yang hanya berdiri dengan raut wajah sedih, Jonathan berjalan menuju ke kamar nya.
"Brak.... " Jonathan menutup pintu kamar nya dengan kasar.
Jonathan membanting kan tubuh nya di atas ranjang, ia tersenyum miris mengingat hal hal pahit yang selama ini selalu datang menyapa kehidupan nya.
"Ya Allah..... Jonathan gak salah!! Kasih Jonathan kekuatan buat perbaiki semuanya... " Batin Jonathan.
Jonathan melirik foto keluarga yang terpajang di atas nakas dekat ranjang nya, semuanya terlihat sangat bahagia dengan senyuman yang begitu hangat.
"Mi.... Maafin Jonathan ya!! Jonathan terpaksa lakuin ini, ini semua buat kita!! " Gumam jonathan.
***
"Sudah kubilang.... Tuhan itu adil, ia akan mempertemukan kita kembali di kemudian hari!!
-Jonathan Rayyanzha-"
"Kriiiing..... Kriiiiing..... " Suara jam beker Jonathan terdengar hingga memenuhi seisi kamarnya yang luas.
Tangan Jonathan meraba nakas disamping nya lalu mematikan jam beker yang sedari tadi berdering. Jonathan membuka mata nya dengan susah payah lalu berjalan menuju ke kamar mandi.
Kini Jonathan sudah siap dengan seragam sekolah nya, tak lupa ia mempersiapkan tas yang penuh dengan buku dan juga alat tulis. Walaupun Jonathan ini anak nakal, tapi semua orang di sekolah nya akui ia rajin belajar dan juga sangat pintar. Jonathan sudah menyumbang banyak piala penghargaan pendidikan untuk sekolah dan sudah beberapa kali menyabet penghargaan lomba bela diri dan juga taekwondo di tingkat nasional.
Jonathan berjalan melewati kamar adik nya, dengan tatapan jahil ia masuk ke dalam kamar al -adiknya-. Jonathan memperhatikan al yang sedang fokus membongkar jam dinding di meja belajarnya.
"Al, ngapain lo?! Rajin amat!! "
"Nge bongkar jam lah bang.... Gak liat lo?! "
"Iya gue tau.... Tugas dari guru?! " Tanya Jonathan lagi.
"Nggak!! "
"Lah, terus?! "
"Gue kan pengen jadi dokter spesialis bedah, kata gurunya al bedah apa aja yang ada di rumah... Nah, ini al lagi nyoba!! " Jawab Al membuat Jonathan tercengang.
"Lo mau jadi dokter bedah apa tukang servis?! Bloon banget!! " Cibir Jonathan.
"Kenapa sih bang?! Sirik amat lo "
Jonathan membulat kan mata nya, ia tidak ingin diam terlalu lama di tempat seperti ini.
"Udah ah, males banget gue!! "
Jonathan keluar dari kamar Al ia menuruni anak tangga dan berjalan menuju ke ruang makan. Diruang makan, Jonathan melihat Karina yang sedang sibuk menata mangkuk di atas meja makan. Itulah kebiasaan ibu dari ibu dua anak ini, ia tidak suka terlalu mengandalkan orang lain, yah walaupun art dirumah nya terbilang lumayan banyak.
"Mi.... Jonathan berangkat'' pamit Jonathan.
" Lho, gak makan dulu?! "
"Gak usah mi!! " Tolak Jonathan lalu pergi keluar dari rumah nya. Jonathan pergi ke garasi untuk mengambil motor lalu pergi menuju ke sekolah.
***
Hari ini adalah hari senin, Jonathan berbaris dalam barisan upacara, begitu juga dengan kedua teman nya, Alex dan juga Bryan.
“untung aja kali ini kita gak terlambat…kalau terlambat bisa mampus !!”ujar
Alex.
“makanya kalau bangun jangan kesiangan “ tegur Jonathan.
“kalian jangan berisik!!” tegur Bryan.
“hei Bryan…. Jangan berisik !!” teriak pak Guntur -guru BK SMA Garuda Muda- dari belakang barisan.
“lah, kok saya pak?”tanya Bryan heran membuat kedua temannya tersenyum
puas.
“Bryan, sekali lagi kamu bicara, bapak hukum kamu !!”
“iya pak….”
Upacara sudah selesai, masih banyak murid yang belum masuk kelas karna gurunya belum datang. Jonathan berjalan bersama kedua teman nya di Koridor menuju ke kelas 11.2 MIPA.
"Iiiih, tu cowok cowok kenapa ganteng banget siiih.... "
"Emang mereka produk anti gagal "
"Jonathan.... Minta nomor wa nya dong... "
"Alex, kapan nembak aku sih?? "
"Bryan... Boleh dong dilirik kali kali!! "
"Kalian cuek banget sih... Jadi makin cinta kan jadinya!! "
" Iiih, cewek beruntung banget yang bisa dapetin hati kalian!! "
Itulah teriakan para siswi SMA GARUDA MUDA yang terdengar selama Jonathan berjalan di Koridor bersama dengan teman temannya.
"Eh bro, denger denger ada anak baru di kelas kita!! " Tutur Bryan.
"Iya gue juga denger, cewek pula!! " Timpal Alex.
"Segitu penting nya buat lo berdua?? " Tanya Jonathan dingin.
"Yah penting buat lo lah... " Sangkal Bryan.
"Gue?! " Tanya Jonathan menunjuk dirinya sendiri.
"Iyalah.... Siapa lagi?! "
"Kenapa jadi gue?! Sorry bro, gue gak punya banyak urusan sama orang baru!! " Tutur Jonathan.
"Dia itu orang yang akan mengikuti lomba Olimpiade matematika mewakili sekolah kita! "
"Bukannya dia baru kesini?! "Tanya Jonathan heran.
" Nah... Itu yang lo harus tahu, dia itu udah pernah menangin lomba Olimpiade matematika tingkat nasional beberapa kali!! " Jelas Alex.
"Oh.... " Hanya itu jawaban yang terlontar dari mulut Jonathan setelah mendengar penuturan kedua teman nya.
Ketiganya masuk kedalam kelas, Jonathan berhenti dan menatap seseorang yang kini sedang duduk di bangku paling depan.
"Woy, lo kenapa berhenti?? " Tanya Alex menyenggol lengan Jonathan.
"Iya, kenapa?! Suka lo?! " Tanya Bryan menggoda karna melihat orang yang ditatap Jonathan.
Jonathan hanya diam, ia langsung menghampiri orang yang sedari tadi ia perhatikan, orang itu seperti sedang mengobrol dengan teman nya.
"Jonathan Rayyanzha!! " Ucap Jonathan mengulurkan tangan nya pada wanita yang disebut murid baru itu.
Wanita itu terdiam sejenak lalu menerima uluran tangan Jonathan, tentu saja hal itu akan membuat para kaum hawa merasa iri.
“lo gak lagi sakit kan ?” tanya Alex heran.
“kenapa lo ?” timpal bryan.
“Nathalie Karlyn Azzahra, panggil aja gue Natha !!” Natha menerima uluran
tangan Jonathan.
“senang bisa ketemu sama lo,… lagi !!” ucap Jonathan menekankan kata lagi.
Natha membulatkan matanya, ia memperhatikan Jonathan yang
berjalan lalu duduk tepat di belakangnya.
“kenapa Natha ? lo kenal dia ?” tanya Fani teman barunya.
“ah enggak kok !”
***
Suasana kantin sudah mulai ramai di jam istirahat pertama, bahkan sangat penuh hingga perlu mengantri cukup lama untuk mendapatkan makanan. Jonathan berjalan Bersama kedua temannya menuju tempat
biasanya mereka duduk untuk makan.
“biar gue yang ambil makanan, kalian berdua mau makan apa?” tanya Bryan.
“gue salad buah sama es teh manis aja “jawab Jonathan
“gue bakso ekstra pedas, minum nya jus semangka…”
“siap….” Ucap Bryan menunjukkan sikap hormat.
Jonathan daan juga Alex duduk di kursi dekat meja berbentuk persegi itu untuk menunggu Bryan datang membawa makanan. Alex menatap Jonathan dengan tatapan mengintimidasi, sementara yang ditatap merasa terganggu.
“lo kenapa?”tanya Jonathan heran.
“lo kenal sama murid baru itu ? tadi aja pas selesai upacara lo kayak gak peduli, buktinya….”
“ngobrolin apaan nih, serius banget !!” ujar Bryan datang dengan membawa nampan berisi makanan.
“Bryan, lo sadar juga kan, kalau si Jonathan ini aneh tadi pas kenalan sama si murid baru …”
“oh…itu… “ bryan termangut mangut memegang dagunya mencoba untuk
berpikir.
“iya !! lo suka kan sama dia ?” tanya Bryan tiba tiba.
“gue Cuma pernah ketemu aja sama dia !!” jawab Jonathan jujur.
“oh….pantesan aja”
Jonathan mengabaikan obrolan Alex dan juga Bryan selanjutnya, ia fokus melahap makanan yang sedari tadi sudah ada di depannya.
“baru aja diomongin, udah nongol !!’’ucap Alex membuat Jonathan ikut menatap ke arah apa yang dilihat Alex.
Dan benar saja, Jonathan melihat Natha yang baru masuk ke kantin dengan
ketiga temannya,Fani, Dinda, Dan Kym.
“sasaran lo keburu di embat orang Jo ….” Ucap Bryan saat melihat Anggi -senior kelas 12- menghampiri Natha.
“lo ngomong apaan sih Bryan…”ujar Jonathan kesal.
“ya kali lo mau nembak dia…”
Jonathan hanya diam, ia tetap fokus dengan makanannya, tapi sesekali matanya melirik ke arah Natha.
Ketika Jonathan merasa ada yang tidak beres, ia langsung bangkit dan
berjalan ke meja Natha dan teman temannya.
“lo baru disini… jangan sok jadi cewek!! Dasar murahan…” maki Anggi.
“lo kenapa sih ? hobi banget ganggu hidup gue…” Natha tidak terima, awalnya ia diam saja karna ia baru saja masuk dan tidak ingin berbuat keributan, tapi karna Anggi yang memaki nya kasar, ia tidak terima
diperlakukan layaknya wanita rendahan.
“lo boleh benci gue, tapi lo gak berhak hina gue seenaknya…”
“ngehina? Kalau emang bener lo murahan? itu fakta kan..”
“bugh….” Kepalan tangan berhasil mendarat di rahang Anggi.
Anggi tersungkur ke lantai, ia memegangi sudut bibirnya yang berdarah, ia menatap Jonathan yang berdiri di hadapan nya.
“jangan ikut campur, “ bentak Anggi tidak terima karna Jonathan memukulnya tiba-tiba.
“gue gak suka sama orang yang main kasar sama cewek… kalau lo mau berantem, cari lawan yang setimpal” ujar Jonathan kesal.
“urusan gue sama dia, bukan sama lo !!” jawab Anggi, ia tidak berani melawan karena gak ada siapapun yang bisa mengalahkan Jonathan di
sekolah ini, walaupun Jonathan adik kelasnya.
“jadi cowok banyak bacot lo” ujar Jonathan Kembali memukul Anggi, sementara Natha berdiri mematung ditempatnya.
Anggi menatap Natha tajam, lalu berlari mninggalkan tempat itu. Orang
orang yang sempat menonton langsung bubar saat melihat tatapan tajam Jonathan.
“jo…Jonathan” panggil Natha sedikit terbata. dan membuat Jonathan langsung menoleh ke arah nya.
“lo gak usah takut !!” ucap Jonathan santai.
“gue gak takut…” bohong Natha.
“lalu…”
“gue cuman mau bilang makasih….. lo udah nolongin gue dari Anggi…”
“lo gak perlu berterima kasih !!”
“Anggi siapa lo ?” tanya Fani.
“kakak tiri gue…..”
“sekali lagi makasih ya….” Ulang Natha.
“lo gak perlu berterima kasih, lagian utang terima kasih lo ke gue banyak…”
“maksud lo ?” Natha mengerenyitkan dahinya.
“lo lupa?” tanya Jonathan membuat Natha terdiam.
“ngeselin banget sih lo jadi orang!!”
“ah dan 1 lagi, gue nolongin lo bukan karna lo, tapi gue gak suka kalau ada cowok brengsek yang berani nyakitin wanita…ibu gue juga wanita” tutur Jonathan lalu meninggalkan Natha dan yang lainnya.
Natha mendengus sebal, baru kali ini ia diperlakukan demikian oleh laki-laki, karna sebelumnya banyak laki-laki yang rela menolongnya atau mendekatinya hanya karna ingin mendapatkan hati Natha.
“Natha, lo gak papa kan?” tanya Dinda.
“gak, gue gak papa…”
“jangan bengong mulu… mending makan aja, kasian perut lo…” tutur kym menyodorkan makanan.
***
Jonathan duduk di kelas nya, ia tidak ingin melanjutkan makan karna mood nya hilang seketika, sementara teman temannya memperhatikan sikap aneh Jonatan.
“eh… lo liat kan Jonathan bela murid baru itu ?”
“iya… jadi iri kan gue ….”
Terdengar suara obrolan siswi yang melewati kelas Jonathan, hal itu membuat Jonathan kesal.
“tenang bro… wajar aja mereka gitu, baru pertama kalinya lo mau bantu cewek…” ucap Bryan yang melihat tangan Jonathan terkepal tiba tiba.
“Bryan bener, posisi lo sebagai most wanted boy di sekolah sangat berpengaruh….” Timpal Alex.
“udah lah….gak penting penting amat buat gue… yang penting lo tetep jadi temen gue !!” Jonathan tersenyum tulus.
“abang Jonathan jangan gitu… mealting kan jadinya !!” ucap Bryan memegang dadanya dengan wajah yang penuh drama.
“anjir, ngeri gue dengernya!!” Jonathan merinding, jawabannya dibalas tawa hangat Alex dan juga Bryan.
“kriiiing”
Suara bel terdengar nyaring, membuat kelas yang tadi hanya ditempati Jonathan dan juga teman temannya mendadak ramai kembali.
Selang beberapa menit, guru memasuki kelas XI.MIPA.2 membuat suasana yang cukup gaduh menjadi hening.
“anak-anak…. Beberapa minggu lagi sekolah kita akan menghadapi ollimpiade Tingkat SMA se-provinsi, jadi ibu harap kalian mempersiapkan diri untuk mengikuti tes nanti…”
“baik bu….”jawab siswa serempak.
“bu, bukannya yang mengikuti olimpiade sudah ditentukan?”tanya salah seorang siswa mengangkat tangannya.
“awalnya seperti itu… tapi kami para guru memberi seedikit kebijakan agar
kesempatan ini tidak hanya diberikan pada Jonathan setiap tahunnya. Benar Jonathan ?” tanya Bu Devi membuat semua pasang mata langsung menatap Jonathan, sementara Jonathan hanya mengangguk dengan senyum tipisnya.
“Jonathan, lo jangan senyum gitu lah…kasian gue jadi gak laku laku…”bisik jono yang duduk tepat di belakang Jonathan dan membuat orang yang mendengarnya refleks tertawa.
“entar gue cariin jon !!mau ? ”tawar Jonathan.
“nggak aja deh, kalah saing gue….”
“oke anak anak, untuk Pelajaran matematika kali ini… kita akan mempelaja…….”
“anak anak? Gue udah gede kali….”bisik Alex di sela sela penjelasan Bu Devi.
“lo masih anak anak …” jawab Jonathan.
“gue udah gede…”
“lo masih anak ibu lo…” jawab Bryan membuat tawa pelan mereka langsung terdengar ke beberapa arah.
***
Jam Pelajaran sudah selesai, kelas demi kelas bubar dan semua murid langsung melenggang pergi dari area sekolah menuju rumahnya
masing masing.
“Jonathan gak langsung pulang lo ?”tanya Alex.
“gue harus ke ruang guru dulu, lo berdua balik duluan aja, gue gak bisa nongkrong bareng siang ini…”
“oh gitu, duluan bro…”
Alex dan juga Bryan pergi meninggalkan Jonathan yang sedang membereskan tas dan juga buku buku nya. Jonathan pergi ke ruang guru, kata Bu Devi ada hal penting yang harus dibicarakan dengan Jonathan.
1 jam setengah Jonathan berada di ruang guru, setelah selesai ia langsung menuju ke tempat parkir sekolah untuk mengambil motornya.
Jonathan melihat Natha yang sedang berdiri seorang diri di dekat gerbang sekolah. Setelah menghidupkan mesin motornya, Jonathan menghampiri Natha dan berhenti dengan motornya.
“belum pulang ?” tanya Jonathan tiba tiba.
“belum!” jawab Natha singkat.
“habis dari mana ?”
“baru selesai les tambahan buat anak baru…”
“perlu tumpangan?” tawar Jonathan membuat Natha terdiam.
“gak usah…”jawabnya angkuh.
“beneran? Terus lo ngapain disini ?” tanya Jonathan penasaran.
“gu..gue lagi nunggu driver online "
“yakin gak bakalan lama ? bentar lagi hujan loh!!”
Natha menatap langit yang benar benar mendung, ia menatap Jonathan yang
masih diam di tempatnya.
“ya udah kalau gak mau !!”
“gue nebeng !!” teriak Natha pelan, ia tidak menatap Jonathan sama sekali.
“ya udah ayo, keburu sore….”
Jonathan memberikan helm pada Natha, Natha naik ke atas motor Jonathan
setelah selesai memakai helm nya.
“pegangan, gue mau ngebut soalnya !!”
***
"Ini tentang gue……
-Nathalie Karlyn Azzahra-”
Nathalie Karlyn Azzahra, nama yang diberikan oleh sepasang suami istri yang bernama Arga dan juga Kirana, ayahnya meninggal saat Natha berusia 9 tahun, ibunya lalu menikah lagi dengan Aditya dan Natha terpaksa harus mempunyai kakak tiri, Namanya Anggi Graha. Hubungan Natha dengan kakak tirinya tidaklah baik, keduanya saling membenci, apalagi Anggi yang selalu mencari masalah terhadap Natha.
Natha awalnya bersekolah di SMA MERAH PUTIH, tapi kedua orang tua Natha memindahkannya karena mereka bilang agar ada yang bisa menjaga Natha selama disekolah, apalagi Natha sering diperlakukan tidak baik karena banyak yang iri terhadapnya, sementara laki laki banyak yang mengejar Natha karna paras nya yang rupawan.
Kali ini keluarga kecilnya itu sedang berkumpul di meja makan dengan makanan dihadapannya. Keluarga Natha sangat terkenal, mereka orang baik dan memiliki penghasilan yang sangat besar, mamanya memiliki Perusahaan terbesar, warisan dari papanya. Aditya sangat baik pada Natha, itu yang membuat Anggi sangat membencinya, ia merasa tersisihkan.
“Natha, gimana sekolah baru kamu ?” tanya Aditya di sela makannya.
“oke pah…. Orangnya baik baik kok..”
“baguslah,kamu seneng kan ?”tanya nya lagi.
“seneng ko pah……”Natha tersenyum canggung, ia melirik Anggi yang sedang menatapnya tidak suka.
“Anggi, jaga adik kamu dengan benar….”
“iya pah…” jawab Anggi.
“kalian harus akur dong…. Kan mama sama papa bakalan seneng liatnya!!”tutur Kirana lembut.
“iya ma….” Jawab keduanya bersamaan.
“Anggi ke kamar…” ujar Anggi lalu pergi menuju ke kamarnya.
“lho…makannya belum selesai Anggi!!”teriak Kirana dan Anggi tidak menoleh sedikitpun.
“biarin, anak muda emang gitu…”ujar Aditya melanjutkan melahap makannya.
“Natha, kamu gak punya masalah sama Anggi kan ?”tanya Aditya.
“enggak kok pa….” jawab Natha berbohong, ia tahu jika Aditya tahu yang sebenarnya, ia akan marah besar pada Anggi.
“besok mama sama papa akan ada proyek keluar negeri selama satu minggu… papa sudah bicara sama Anggi, ia akan menjaga kamu selama dirumah!!” tutur Kirana.
Natha terdiam, ia membulatkan matanya, ia tidak tahu harus berbuat apa karna dirumahnya hanya ada sedikit pembantu dan kebanyakan hanya satpam, ia takut Anggi berbuat jahat padanya.
“kenapa Natha,”
“e,enggak mah…”
***
Natha menatap pemandangan langit lewat jendela kamarnya, bahkan bintang terlihat lebih banyak daripada hari hari biasa, mata Natha sungguh sangat dimanjakan oleh peandangan ini, apalagi pemandangan Gedung kota sangat indah Ketika malam hari.
Tiba tiba Natha teringat saat Jonathan
mengantarnya pulang sekolah tadi.
Flashback on
Tiba tiba hujan turun Ketika Natha dan juga Jonathan baru saja melewati pertigaan kota, membuat Jonathan terpaksa menghentikan
motornya karna tidak ingin kebasahan. Jonathan menghentikan motornya di
dekat warung makan sederhana, Natha juga mengikuti Jonathan
“kenapa berhenti sih?”tanya Natha.
“lo gak liat hujan?”
“yah …. Liat sih, tapi kan rumah gue udah deket”
“rumah lo, rumah gue kan enggak….”
“iiih….” Natha memegang tangan Jonathan dan membuat Jonathan menghentikan langkahnya.
“apa?” tanya Jonathan dengan nada suara berat.
“eum…enggak” jawab Natha terpaku ditempatnya.
“gue tunggu lo disini aja deh! emang lo mau kemana?”
“gue laper!!”
“lo harus temenin gue !!” ujar Jonathan dengan nada memaksa.
“tapi kan gue gak laper….”
“yakin mau tunggu disini ?” tanya Jonathan menaikkan sebelah alisnya.
Natha memandangi sekitar, ia melihat beberapa orang yang berpenampilan
seperti preman melihat ke arahnya.
“iya deh ikut…tapi jangan lama lama ya…..”
“sampai hujan reda!”
Jonathan Kembali berjalan dan Natha mengekorinya dari belakang, Jonathan
tersenyum tipis, tadi ia melihat Natha yang sepertinya ketakutan.
“bu…. Udang bakar sama seporsi nasi padangnya ya….” Pesan Jonathan setelah ia duduk di kursi yang disediakan di dalam.
“lo beneran gak mau makan ?” tanya Jonathan.
“iya, gue gak lagi laper…..”
“ini pesanan nya…..” penjaga warung itu meletakkan beberapa makanan di depan Jonathan.
Jonathan makan dengan lahap, benar saja ia sedang lapar. Natha memandangi Jonathan yang sedang makan, Natha tersenyum melihat mata Jonathan yang tajam dan berwarna hitam pekat, bak mata elang. Alis Jonathan sedikit tebal, tulang rahang nya terlihat sangat tegas, hidung nya sangat mancung dan wajah nya terlihat sangat tampan.
“dia ganteng banget sih….”batin Natha.
“eh….. kok gue jadi grogi gini ya…. Ngapain juga liatin dia !!” Natha berkalut dengan fikirannya sendiri.
“kenapa ?”tanya Jonathan tiba-tiba karna menyadari Natha yang terdiam.
“nggak, gue lagi kepikiran sama rumah aja ….”
“ngapain mikirin rumah…. Gak sekalian aja lo mikirin kolamnya?”
Natha tertawa lepas mendengar perkataan Jonathan, membuat Jonathan juga
ikut tersenyum.
‘’lo kok gitu sih….”
“Hujan udah reda, kita pulang sekarang !!” ajak Jonathan, ia meletakkan 3 lembar uang 100.000 diatas meja lalu keluar dari warung makan itu Bersama Natha.
“rumah lo masih yang kemarin kan ?” tanya Jonathan.
“iya lah, buat apa pindah terus….”
Flashback off
“baru kali ini ada cowok yang gak manis kata-katanya….. gue baru pertama kalinya ketemu sama cowok yang gak pengen bersikap sok lembut di depan gue !!” gumam Natha. “yah….selain Anggi sih”
“Natha ‘’ pangil Anggi dari arah luar kamar Natha.
“apaan si malem malem gini !!”ujar Natha lalu membuka pintu kamarnya.
“kenapa?” tanya Natha saat melihat Anggi yang beriri di depannya.
“selama mama sama papa ada proyek, gue gak bisa ada dirumah !”
“lho, kan papa bilang lo har-“
“lo udah besar, lo bisa jaga diri lo sendiri….” Potong Anggi.
“bukan gitu, tapi lo mau kemana sih ?”
“terserah gue lah, lo gak perlu tahu !! lagian lo bisa ajak temen lo nginap aja disini kan?”
“iya….”
Anggi pergi dari kamar Natha, sementara Natha langsung mengunci Kembali
kamarnya dan mencoba untuk segera tidur.
***
Pagi hari yang cerah, Natha berdiri di depan pintu rumahnya, menyaksikan orangtuanya yang akan berangkat, ia tidak bisa mengantar orang tuanya karna Natha harus pergi ke sekolah hari ini.
Natha pergi ke garasi setelah orang tuanya benar benar tidak terlihat untuk mengambil mobilnya agar bisa berangkat ke sekolah dengan cepat.
“yah…..mobilnya kok mati sih….”Natha bergumam kesal.
Anggi sudah berangkat dari pagi tadi dengan mobilnya, ia membawa tas besar di punggungnya, membuat Natha berfikir kalau Anggi memang benar-benar tidak akan pulang. Natha menghembuskan nafasnya kasar, ia membuka ponselnya untuk memesan taxi online dan memanggil montir untuk datang.
Setelah beberapa menit menunggu, ada mobil berhenti didepan pagar rumah Natha.
“dengan Nathalie Karlyn Azzahra?”
“iya pak…” jawab Natha langsung masuk kedalam taxi itu.
“bi…kalau ada montir suruh cek mobil Natha ya…”teriak Natha pada pembantunya.
“iya non….” Jawabnya sembari menutup pintu gerbang.
“kemana neng?”tanya sopir taxi.
“SMA Garuda Muda pak…”
“oh… sekolah itu, anak bapak juga sekolah disana….”
“wah.. Namanya siapa ya pak ?”
Sopir taxi itu tiba tiba terdiam, membuat Natha terheran.
“lho, kenapa pak ?” tanya Natha penasaran.
“ah enggak neng…”jawabnya gelagapan.
“anak bapak baru kelas 11, dia wanita !!”
“sama dong …..”jawab natha senang.
‘’sudah sampai neng…..”
“oh, iya makasih pak….” Ujar Natha memberikan uang lalu turun dari dalam
mobil.
Natha sedikit berpikir, bapak bapak tadi kenapa ya ?
***
“Natha, jadi lo pulang bareng sama Jonathan kemarin ?”tanya Fani heboh.
“hmmmm”gumam Natha.
“ih lo,,…. kalau lo suka bilang aja napa sih ?” oceh Dinda.
“iya, lagian kemaren lo udah di anterin pulang kan ? berarti dia peduli sama lo !!” timpal Kym.
“kalian kenapa sih ? kan gue udah ceritain kronologi nya kenapa gue bisa pulang bareng dia !”
“capek gue…..”
“iya sorry tha… kenapa sih, sensi amat ?”
“eh guys, lo semua bisa bantu gue gak ?” tanya Natha serius.
“bantu apaan?” tanya Kym.“orang tua gue ada kerja selama seminggu diluar negeri, terus lo harus temenin gue dirumah….” Jelas Natha.
“ah, gampang itu mah…. Apalagi rumahnya udah kaya istana aja si nona ini!!” timpal kym.
“kalian mau temenin gue ?” tanya Natha.
“oke…..” jawab ketiganya serempak.
Natha tersenyum senang karna teman temannya bersedia menemaninya selama seminggu.
“brakk”
Suara gebrakan meja didepan Natha membuat Natha dan juga teman temannya sedikit tersentak. Natha mengerenyitkan dahi melihat wanita yang tidak ia kenal berdiri didepannya Bersama 3 wanita yang terlihat masih asing
bagi Natha.
“jadi lo yang Namanya Natha ?” tanya wanita itu.
“lo siapa sih ?” tanya Natha balik.
“hah, lo gak tahu sama gue ?” wanita itu menunjukan senyum licik diwajahnya.
“belagu banget jadi orang” timpal wanita disamping kanannya.
“ck.”Natha berdecak kesal, ia muak melihat wajah mereka.
Sementara ketiga teman Natha hanya diam ditempatnya.
“gue kasih peringatan buat lo, lo gak usah sok keganjenan sama Jonathan, dia itu cowok gue, lo gak malu apa ?”
“siapa juga yang ganjen” balas Natha tidak terima.
“lo, ngeselin banget sih !! "
Wanita itu mencoba melayangkan tamparan pada Natha, tapi tiba tiba ada seseorang yang menahan tangannya.
“Jonathan?”
“lo ngapain disini ?” tanya Jonathan dingin.
“aku….. aku cuman-"
“jangan bikin ribut dikelas gue!!”suara Jonathan masih terdengar santai.
Wanita itu mendengus sebal, lalu keluar disusul ketiga temannya. Jonathan melirik Natha sekilas lalu duduk ketempatnya.
“hei, wanita tadi siapa ?” tanya Natha.
‘’nanti kita kasih tau di kantin!!” jawab Fani.
***
Jam Pelajaran pertama dan kedua sudah selesai, Natha Bersama yang lainnya pergi ke kantin untuk mengisi perutnya yang kosong.
“sekarang mau makan apa?” tanya kym.
“gorengan, bakso, es jeruk, sama kerupuk aja deh !!” jawab Natha.
“waduh, gak kebanyakan neng ?” tanya Dinda.
“kali kali…. Soalnya lagi laper banget !!”
“ya udah, gue yang ambilin…..” tawar kym.
“gak sekalian aja dibayarin?” tanya Fani.
“gak deh, lagi kosong ini dompet gue…..” jawab Kym.
“pesenin aja dulu, biar gue yang bayar semuanya” ujar Natha.
“bener nih?”
“iya, beneran kok!’’
“kym, kita tunggu disini ya “ ujar Fani menunjuk satu meja.
"Oke.... "Jawab kym lalu berjalan menuju ke ibu kantin.
" Eh, yang tadi itu siapa?! " Tanya Natha langsung duduk.
"Oh.... Itu Zinka sama temen temennya " Jawab Dinda.
"Mereka kenapa sih?! " Tanya Natha masih kesal.
"Itu yang harus lo tau dari sekolah ini... Disini ada wanita yang berkuasa.... Dia orangnya!! " Tutur Fani.
"Mereka emang kelas berapa?! " Tanya Natha penasaran.
"Sama kelas 11 tapi kelas nya di kelas 11.1!! " Jawab Fani.
"Zinka, Laras, Lia, dan juga Raisa... Mereka gak boleh di ganggu, mereka punya tameng!! " Timpal Dinda.
"Tameng?! " Tanya Natha mengernyitkan dahi nya bingung.
"Zinka suka sama Jonathan dari awal masuk SMA, namun Jonathan tak pernah merespon nya sedikit pun.... Tapi... "
"Tapi?! " Tanya Natha
"Entah kenapa beberapa minggu terakhir ini Jonathan selalu membelanya, katanya sih karna perintah dari ayahnya!! " Lanjut Fani.
"Kita gak tahu banyak... Tapi yang pasti, lo punya masalah sama Zinka kalau lo deket sama Jonathan.... Yah walaupun Jonathan juga pernah bilang kalau dia sama Zinka gak ada apa apa!! " Tutur Dinda.
"Satu lagi..... " Timpal kym yang baru saja datang membawa nampan berisi makanan.
"Ih... Ngagetin aja!! "
''Zinka itu cewek yang bermuka dua, dia cantik dan punya air mata buaya... " Lanjut Kym.
"Udah ah, gue rasa udah cukup gue tahu itu aja!! " Ucap Natha lalu mengambil makanan nya.
***
Jam istirahat berakhir, bel sudah berbunyi dari beberapa menit yang lalu. Semua murid sudah masuk ke dalam kelas nya.
"Selamat siang murid murid...... " Sapa bu lita yang sedang mengajar pelajaran kimia di kelas 11.2.
"Selamat siang bu... "
"Hari ini adalah hari dimana kalian akan di seleksi untuk menghadapai Olimpiade nanti, jadi ibu akan memberikan soal matematika dan kelompok soal sains kepada kalian semua.... "
"Apa.... " Teriak para siswa kaget.
"Soal dadakan ini akan membuktikan siapa yang lebih pantas, dan akan membuktikan bahwa siapa yang selalu belajar dan yang selalu bermalas-malasan!! "Bu Lita tersenyum.
"Waktu kalian 2 jam untuk mengerjakan 150 soal sains ini.... " Jelas bu Lita membagikan kertas pada setiap meja.
"Emang selalu dadakan gini?! " Tanya Natha pada Dinda yang menjadi teman sebangku nya.
"Baru kali ini.... Gue juga ngeri!! " Dinda menghembuskan nafas nya kasar. Sementara Natha hanya tersenyum, soal bukan masalah bagi nya.
"Woy, lo gak pusing apa?! " Tanya Dinda saat melihat Natha yang terlihat santai saja mengerjakan soal.
"Nggak kok.... Ini lumayan mudah.... " Jawab Natha membuat Dinda membulat kan mata nya.
Disisi lain Jonathan juga terlihat santai mengerjakan soal yang di berikan bu Lita, baginya soal matematika sudah tak asing lagi.
"Jonathan, lo bisa kasih tahu gue kan?! " Tanya Alex.
"Yang mana?! " Tanya Jonathan.
"Soal nomor 30 bro.... Soal fisika!! "
"Jawaban nya 1.200 n" Jawab Jonathan dengan santai nya.
"Ah, udah ah.... Nanti gue di hukum lagi sama bu Lita, disangka nyontek!! " Ujar Bryan, ia awalnya hanya bercanda dan ia tidak menyangka Jonathan akan memberi tahu jawaban nya. Tapi mumpung udah di kasih tahu gak papa lah, kali kali....
"Bro... Lo dikasih tahu sama Jonathan?! " Tanya Bryan pada Alex.
"Ah enggak.... " Jawab Alex nyengir kuda.
"Emang gak bener nih otak orang yang satu ini!! " Bryan menepuk pelan lengan Alex.
"Anak anak.... Waktu nya satu jam lagi!! " Ujar bu Lita.
***
Sore ini Natha berada di rumah, biasanya Natha selalu berjalan jalan, tapi kali ini berbeda, ia menunggu ketiga teman nya yang akan datang untuk menginap dirumah nya.
"Iiih, seneng banget!! Mereka mau nginap, padahal kan baru aja kenal!! " Gumam Natha kegirangan.
"Ting nong..... " Terdengar suara bel rumah Natha berbunyi, ia langsung terperanjat dan menghampiri pintu.
"Hai, guys.... " Sapa Natha saat membuka pintu.
"Hai tha.... " Ketiga temannya sudah berdiri dengan tas nya masing-masing.
"Orang tua kalian udah ngijinin kan?! " Tanya Natha.
"Aman itu mah.... " Jawab Kym.
"Ya usah.... Masuk yuk!! " Natha mempersilahkan temannya untuk masuk ke dalam lalu ia kembali menutup pintu.
"Bi.... Bisa minta tolong buatin minum!! " Teriak Natha.
"Iya neng!! "
"Rumah lo gede banget!! " Ujar Dinda langsung duduk di kursi tamu.
Natha hanya menanggapi Dinda dengan senyuman. Ia mengambil tas teman teman nya.
"Eh, kenapa Natha?! " Tanya Fani.
"Kalian disini aja, ntar bibi bawain minum!! Gue naruh ini dulu di kamar!! " Ujar Natha memperlihatkan tas yang mereka bawa.
"Oke... Makasih ya Natha!! "
Natha melenggang pergi, sementara teman nya duduk menunggu. Mereka melihat lihat sekitar, hingga mata Kym terfokus pada satu foto yang terpajang di dinding.
"Eh, guys!! " Panggil Kym.
"Kenapa Kym?! " Tanya Fani.
"Lihat foto itu deh!! " Kym menunjuk salah satu foto.
Fani dan juga Dinda melihat foto yang ditunjukkan Kym.
"Tha, itu foto lo?! " Tanya Dinda.
"Iya.... "
"Sama siapa?! " Tanya nya lagi.
"Oh... Itu papa gue, dia udah meninggal 7 tahun yang lalu, makanya mama gue nikah lagi sama papanya Anggi!! " Jelas Natha.
"Kenapa sih, tumben kalian nanyain itu?! " Tanya Natha.
"Enggak kok, cuman kita heran aja, baru lihat soalnya!! "
"Ini minumnya neng!! " Pembantu nya Natha meletakkan beberapa minuman di atas meja.
"Oh... Makasih ya bi!! " Ucap Natha tersenyum manis.
"Sama Sama neng.... "
***
''bugh..... "Satu kepalan tangan mendarat di tubuh Jonathan, membuat nya langsung tersungkur.
" Kenapa hah?! "Teriak Hendra -ayah Jonathan-
" Pih.... Jonathan gak mau jaga Zinka terus!! Jonathan benci sama dia !! "
"Papi bilang kamu harus bisa jagain dia!! Biar bisnis kita berjalan dengan lancar.... Atau kamu mau hidup miskin?! "
"Jonathan mending hidup miskin dari pada harus hidup di perintah sama orang kaya papi!! "
"Bugh.... " Hendra kembali memukul Jonathan karna perkataan Jonathan yang tidak pantas.
"Jonathan tahu kelakuan papi.... Jonathan tahu semuanya, Jonathan diam karna Jonathan sayang sama mami... Jadi papi gak berhak lakuin ini sama Jonathan!! " Teriak Jonathan marah.
"Diam kamu!! Dasar anak gak tahu diri!! "
"Bugh.... Plak.... "
"Jaga sopan santun kamu!! Atau pergi dari rumah saya!! " Teriak Hendra setelah puas memukuli Jonathan lalu keluar dari kamar Jonathan.
Jonathan memandangi dirinya dari pantulan cermin, ia menatap diri sendiri miris.
"Dasar bangsat!! " Umpat Jonathan.
***
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!