NovelToon NovelToon

Anak Yang Sengaja Di Tukar

Penokohan

Hai... Kenalan yuk sama mereka. Mereka adalah wajah tokoh-tokoh utama yang ada di dalam novel aku ya...

Mohon dukungannya untuk cerita aku ini ya, semoga saja kalian suka dengan cerita nya 🙂.. Jangan lupa tinggalkan comment kalian ya. Terima kasih banyak untuk kalian semua yang sudah mampir di novel aku 🙏

2

Sofia...!!!!!

Teriak ibu Mira dengan keras memanggil anak nya yang sedang mencuci piring di belakang

"Iya Bu, maaf aku gak dengar bu soalnya aku lagi di belakang" jawab sofia bergegas menghampiri ibunya

"Halah, alasan aja tuh bu biar gak di marahin" ucap amora yang setahun lebih tua darinya

"Gak bu, aku bener bener gak dengar bu, soalnya ibu juga nonton tivi nya gede banget suaranya" papar sofia

"Heeee!!! anak sial kamu nyalahin ibu? haaah?" Ucap bu mira

"Gak bu, maaf bukan gitu maksud aku" ucap sofia tertunduk

"Ya udah kamu ke warung sana beliin ibu sampo" pintanya

"Tapi aku kan lagi nyuci piring bu, aku juga capek bu, aku udah nyapu, ngepel, masak juga aku udah selesai bu, kan ada amora yang bisa ibu minta tolong buat ke warung" Ucap sofia lembut

"Apa kamu bilang? Kamu nyuruh amora ke warung di siang bolong kayak gini? Jangan ngelawan ya kamu, amora itu gak boleh kena matahari. dia sedang perawatan biar kulitnya tetap putih dan bersih, mending kamu aja kan kulit mu gak semulus Amora jadi mending sekalian " ucap bu mira bertolak pinggang

" Tuh dengerin apa kata ibu, aku sama kamu itu seperti langit dan bumi, hahaha" Ucap amora tertawa

" Udah cepetan sana ke warung, ibu mau mandi, abis itu kamu selesein semua pekerjaan yang belum beres, awas kalo gak bersih, ibu gak akan ngasi kamu makan, denger gak"? Bentak ibu Mira membuang uang pecahan sepuluh ribu ke lantai

"Iya Bu " jawabnya pasrah dan mengambil uang yang di berada di lantai

Sofia segera melangkah ke warung yang berjarak sekitar seratus lima puluh meter dari rumahnya, dengan terik matahari yang berada di atas kepala

" Permisi mak, aku mau beli sampo dong Mak" ucap sofia sopan

" Sofia? Kamu mau beli sampo apa nak? Tanya Mak sadia sang pemilik warung

"Ini mak aku mau beli sampo pan**ne yang warna ungu ya Mak, soalnya yang warna lain ibu gak mau Mak" ucap sofia

"Ooowww kamu di suru sama ibu ya?" Tanya Mak sadia

"Iya Mak" jawab sofia sambil tersenyum

"Ini nak samponya" ucap Mak sadia sambil memberikan sampo pada sofia

"Ya udah, ini uang nya Mak, makasih ya Mak, aku pamit dulu Mak" ucap sofia tersenyum

"Iya nak sofia"

Sesampainya di rumah sofia langsung memberikan sampo pada ibunya, kemudian menyelesaikan kembali pekerjaan yang belum dia selesaikan sebelumnya

Setelah selesai dia pun masuk ke dalam kamar nya, dia membaringkan tubuhnya sejenak, setelah di rasa sudah cukup istirahat, sofia segera bangkit untuk mengerjakan tugas dari sekolah

Waktu pun berputar, sore itu dia menyiram tanaman di depan rumah nya, menyapu halaman rumah yang di kotori oleh dedaunan pohon yang ada di halaman nya, bertepatan selesai nya membersihkan halaman, ayahnya pun kembali ke rumah

" Sofia " sapa pria paruh baya yang bernama pak Budi

" Ayah..! Ayah sudah pulang? " ucap sofia berlari memeluk ayahnya

" Anak ayah kok cantik banget sih, wangi lagi" ucap pak Budi sambil membelai rambut gadis manis itu

" Iya dong siapa dulu, anak nya ayah, hahahaha.. " mereka berdua tertawa bahagia

" Ayah, aku buatkan teh buat ayah yah, biar ayah semangat"

" Iya terserah kamu aja nak, tapi ayah mandi dulu, tehnya biar simpen aja di atas meja, nanti ayah minum setelah mandi" ucap pak budi

" Oke ayah" jawab sofia tersenyum

" Makasih yah nak sebelum nya" ucap pak Budi pada anaknya sebelum masuk ke dalam kamar nya

------

Malam pun tiba...

"Sofiaaaaaa... !!!!! " Teriak amora

" Ada apa sih kok teriak kayak gitu?" Ucap sofia menghampiri amora

" Kerjain PR aku sekarang, besok pagi harus di kumpul, cepatan" teriak amora

" Kok aku yang di suru kerjain sih, kan itu PR kamu, yang harusnya kamu sendiri yang kerjain, lagian aku kan kelas tujuh sementara kamu kelas delapan, mana sama lah pelajaran nya" ucap sofia

" Bu..!!!!!! " panggil amora pada ibunya

" Ada apa lagi si ra? " tanya bu mira sedikit kesal

" Lihat dia bu, dia gak mau kerjain PR aku" ucapnya sedikit keras membuat ayahnya segera menghampiri mereka

" kenapa sih nak? Kok kalian ribut malam malam kayak gini"? Ucap ayahnya dengan lembut

" Ini loh yah, Sofia gak mau kerjain PR aku. padahal besok pagi harus di kumpul" ucap Amora meminta pembelaan

" Ya tuhan amora, itu kan PR kamu masa suru sofia yang kerjain, itu kan tanggung jawab kamu dari sekolah nak, jadi kamu sendiri yang harus kerjain" ucap sang ayah

"Aduh pak, amora itu capek seharian beresin rumah, masak, nyapu, ngepel, jadi dia gak ada waktu kerjain PR nya pak, jadi biar aja lah si sofia ini yang kerjain PR amora " ucap sang ibu dengan nada ketus

" Tapi Bu, itu semua kan aku yang ngerjain, amora hanya santai aja di rumah gak bantuin aku sedikit pun, tapi kenapa ibu kok bilang kalo semua itu amora yang kerjain" Ucap sofia tak terima

" Udah diem kamu sofia, pokoknya ibu gak mau tau, kamu harus kerjain PR amora malam ini juga, ayo amora kita nonton aja" ucap bu mira menarik tangan gadis yang kini berusia duduk di bangku kelas sembilan

" Anak ayah jangan sedih ya, bantuin amora selesain PR nya, ayah janji ini untuk terakhir kali kamu bantuin PR dia " ucap sang ayah sambil mengelus rambut gadis yang setahun lebih muda dari amora

" Iya yah, gak apa apa kok biar aku yang kerjain PR nya, mungkin aja dia kurang ngerti cara kerja PR nya" papar gadis cantik pemilik lesung pipi itu

" Ya udah ayah ke kamar dulu ya nak, nanti kalo udah selesai langsung istirahat ya nak biar gak telat bangunnya"

"Iya ayah silakan istirahat" ucap Sofia dengan lembut

Tak menunggu lama akhirnya PR itu pun selesai, amora yang merasa PR nya sudah selesai segera masuk di dalam kamar sofia dan mengambil bukunya, tanpa mengucapkan terima kasih pada sofia dia pun langsung kembali ke kamar nya

Sofia yang sudah terbiasa dengan kelakuan amora dan ibunya cuma bisa menghela nafas sambil menggelengkan kepala

3

Pagi itu sofia membuat nasi goreng untuk sarapan mereka sekeluarga, setelah mengerjakan semua pekerjaan rumah. setelah itu dia pun segera mandi dan bersiap ke sekolah, kemudian dia membangunkan ibunya dan juga amora

" Apaan sih ganggu orang tidur aja, gak tau apa kalo aku masih ngantuk, ngapain sih kamu" ucap amora dengan nada marah

"Udah jam 6.15 loh ra, kok belum bangun juga, emang kamu gak sekolah? Ntar telat" ucap sofia

" Udah gak usah ngurusin aku, urus aja kerjaan kamu, awas aja kalo gak ada sarapan hari ini, kamu akan tau akibatnya" papar amora dengan nada mengancam

" Udah kok sarapan nya udah aku siapin, sekarang sebaiknya kamu bangun mandi, nanti telat loh upacara nya" ucap sofia dengan sabar

" Au ahh... Rese banget jadi orang" ucap amora keluar kamar sambil mendorong tubuh mungil sofia

Sofia telah bersiap dengan seragam sekolah nya kemudian sarapan yang di temani oleh sang ayah

"Sudah siap sekolah nak? Mau ayah anterin gak?" Tawar sang ayah pada sofia

"Gak usah yah, aku jalan kaki aja sekalian olahraga, kan sekolahnya deket, nanti juga ketemu sama temen temen di jalan jadi biar ramai ke sekolahnya" jawab sang anak dengan senyum

" Yah udah ini uang sangu buat kamu ya nak" ucap ayah sembari memberi sedikit uang pada sofia

"Makasih ya ayah" jawab sofia senang

Selesai sarapan sofia pun berangkat ke sekolah dengan berjalan kaki sejauh dua ratus meter, karena sudah terbiasa dia pun sangat menikmati perjalanan sambil bersenandung kecil

" Sofia...! " teriak celine sahabatnya yang sudah menunggunya di pagar sekolah

"Celine...!" teriak sofia sambil berlari dan memeluk sang sahabat

" Kangen banget aku sama kamu sof, tiga hari gak ketemu sama kamu" ucap gadis kecil bermata sipit itu

" Aku juga kangen banget sama kamu, tiga hari kamu gak di sekolah rasa nya sepi banget" ucap Sofia

" Cup, cup, cup, kasihan banget kamu" ucap celine sambil mencubit pipi Sofia sembari melangkah berdua ke kelas mereka

Lima belas menit berlalu Amora baru tiba di sekolah di antar oleh ibunya dengan mengendarai sepeda motor

Amora berjalan ke arah Sofia dan Celine menuju kelas nya dengan gaya yang sangat angkuh, seperti tidak mengenal adik nya sendiri

" Napa tuh anak?" Tanya Celine

Tanpa menjawab Sofia hanya mengangkat bahunya tanda tak tau

Hingga bel berbunyi, semua murid berkumpul di halaman sekolah untuk melaksanakan upacara bendera yang rutin di laksanakan pada hari Senin

Tiba saat sang kepala sekolah memberikan amanah untuk murid murid semua, dan memberikan pengumuman tentang pemenang lomba antar se propinsi

" Sofia Anastasya...!!!! Silahkan maju ke depan untuk mengambil hadiah dan penghargaan nya" panggil sang kepala sekolah sambil bertepuk tangan, murid yang lain pun bertepuk tangan sambil merasa bangga atas kemenangan sofia membawa nama baik sekolah mereka

Beberapa murid yang mengatakan Sofia adalah anak yang sangat beruntung lantaran dia cantik, baik, pinter lagi

Tapi lain halnya dengan amora, dia merasa sangat kesal dan cemburu atas kemenangan dan pujian atas adik nya, dia merasa semua pujian itu harusnya hanya untuknya

" Tunggu aja kamu sofia, sampai di rumah aku bakal kasi kamu pelajaran" batin amora sambil mengepalkan tangan

****

Sofia adalah seorang gadis kecil yang memiliki otak yang sangat cemerlang, selalu memenangkan perlombaan tingkat sekolah, maupun tingkat propinsi, sehingga di sekolah dia pun sangat di kenal oleh murid dan guru guru di sekolah

Namun dia tidak pernah sombong atau merendahkan teman teman nya, malah dia sering membantu teman teman nya jika mengalami kesulitan menjawab pertanyaan atau mengerjakan tugas

Bel pun berbunyi menandakan waktu istirahat telah di mulai

" Sofia..!!! Tadi ayah ngasi kamu uang sangu kan?" Tanya Amora sambil melipat tangan di depan dada

" Iya tadi ayah ngasi aku uang sangu kok, kenapa emang nya?"

" Sini uang nya, aku lagi butuh uang" ucap Amora sambil mengadahkan tangan di depan Sofia

" Tapi ini kan uang sangu aku, kok kamu minta sih? Emang kamu gak dapat sangu dari ayah atau ibu?" Tanya Sofia penasaran

" Gak usah banyak tanya, kasi sini cepetan aku mau pake, kalo gak aku aduin yang gak gak di ibu, kamu mau?" Ancam Amora sambil mengambil paksa uang sangu di saku Sofia

Sofia belum sempat mencegah, namun Amora sudah berlalu dengan sangat cepat, sehingga Sofia hanya bisa menghela nafas kasar

Waktu pun bergulir di pukul satu siang bel pun berbunyi menandakan jam pelajaran telah usai dan mengharuskan murid murid kembali ke rumah masing masing

Sofia pun keluar kelas bersama Celine sambil bercerita dan tertawa, sampai di depan pagar mereka berpisah karena Celine di jemput oleh supir pribadi, sedangkan Sofia melanjutkan perjalanan dengan berjalan kaki sebab rumah nya dan Celine berlawanan arah

Di pertengahan jalan dia melihat ibunya dan Amora sedang berboncengan sepeda motor, sofia memanggil mereka tapi seperti nya mereka tidak melihat dan tidak mendengarnya

Sofia hanya bisa pasrah berjalan kaki di siang bolong begini, dan berlapang dada meyakinkan dirinya kalo ibu dan Amora memang tidak mendengar teriakannya

******

Berbulan bulan pun berlalu, dan besok bertepatan adalah hari ulang tahun Sofia yang kedua belas tahun, dia pun meminta hadiah dari sang ibu

" Bu, besok kan aku ulang tahun, boleh gak aku minta hadiah dari ibu?"

" Emang kamu mau hadiah apa sih" tanya sang ibu dengan nada malas

" Aku pengen sepatu baru boleh gak Bu?"

" Emang sepatu kamu kenapa? Kan masih bagus tuh masih bisa di pake juga kan? Tanya sang ibu

Sofia segera berlalu dan mengambil sepatunya untuk di perlihatkan pada ibunya

" Ini Bu coba lihat sepatuku, udah gak muat, kaki aku sakit bu karena kekecilan, terus udah sobek juga" ucap Sofia

" Aduhhh!!! Masih bisa di pake itu, yang penting kan gak lepas dari dasar sepatunya sofia, kamu pikir harga sepatu itu murah? buang buang uang aja kamu" Ucap ibunya

" Tapi Bu, aku kan punya uang nya ada di ibu, aku cuma minta beli sepatu kok Bu, boleh ya Bu" bujuk nya

" Gak, gak, gak, uang kamu tuh udah habis di pake buat keperluan Amora, Lagian uang kamu hasil menang lomba itu gak seberapa sofia, jadi gak usah harap uang kamu masih ada, ngerti gak kamu"

" Ya udah kalo emang ibu gak bisa beliin aku sepatu, tapi ibu bisa gak rayain ulang tahun aku kali ini bu, aku juga pengen ngerasain tiup lilin kayak amora Bu" Ucap sofia berharap sang ibu menyanggupi nya

" Gak bisa sofia, bulan depan kan ulang tahun amora jadi kalo kamu mau tiup lilin tunggu bulan depan aja" Jawab sang ibu

" Ya udah janji ya Bu, bulan depan di ulang tahun amora aku boleh tiup lilin ya bu" ucapnya yang memang tak pernah di beri kue ulang tahun oleh ibunya tiap kali dia berulang tahun

"Hmmm" jawab sang ibu dengan malas

****

Sebulan pun berlalu, bertepatan hari ulang tahun Amora, sofia sangat bahagia karena ini pertama kali nya dia akan meniup lilin di kue ulang tahun, meski pun bukan hari ulang tahun nya

Amora terlihat cantik, dengan menggunakan gaun baru yang sangat indah, dan hiasan ulang tahun di dinding ruangan, serta kue ulang tahun yang sangat cantik berhias lilin angka tiga belas, Serta makanan dan minuman yang menggoda selera

Lain hal nya dengan sofia yang hanya menggunakan pakaian rumahan yang bisa di bilang sangat sederhana namun memang sudah dasarnya dia cantik, jadi tetap saja dia terlihat sangat cantik daripada sang pemilik acara

Tak terasa para teman teman amora berdatangan dan membuat acara ulang tahun amora sangat ramai, raut bahagia terpancar di wajah amora, begitupun dengan sofia, dia senang karena acara ulang tahun amora sangat ramai di bandingkan tahun tahun kemarin

Namun di acara ulang tahun itu, amora sedikit kesal lantaran para tamu mengangumi kecantikan alami sofia

Hingga tibalah waktunya untuk meniup lilin, namun amora masih saja menampakkan wajah kusutnya sehingga bu mira segera menghampirinya

" Wajah kamu kenapa seperti itu amora? Kamu gak takut di katain jelek sama teman teman kamu?" Bisik ibunya

" Bu, aku kesal banget sama mereka, coba aja ibu lihat mereka semua mengagumi sofia bukan aku, aku gak mau kalo gini bu" jawab amora

Bu mira sepertinya mengerti jika anaknya tidak mau jika ada sofia disana dan segera menghampiri sofia

" Sofiaaa, ayo ikut ibu " ucapnya menarik tangan sofia

" Kita mau kemana bu?" Jawab sofia mengikuti langkah ibunya

" Sekarang kamu masuk ke dapur dan beresin semua yang ada di sana" ucap ibunya

" Tapi bu, sebentar lagi kan acara tiup lilin untuk amora, dan aku juga mau bu" ucapnya

" Apaan sih kamu, ini ulang tahun aku. enak aja kamu mau niup lilin aku, jangan mimpi ya" ucap amora begitu menghampiri mereka

" Tapi kan ibu sudah janji sama aku, kalo kamu abis tiup lilin berarti giliran aku lagi" jawab sofia

" Sini kamu anak bandel" ucap ibu sambil menarik tangan Sofia masuk ke dalam kamar

" Kamu itu apa apaan sih sof, kamu mau bikin amora dan ibu malu? Lihat aja penampilan kamu kayak gini, gak nyadar diri kamu itu bau, jelek, beda sama amora yang segi penampilan nya aja kamu lihat sendiri kan, dia paling tercantik di sini" papar sang ibu marah

" Tapi kan ibu udah janji" ucap sofia

" Gak jadi lah, kamu udah bikin amora dan ibu marah tuh, gak ada tiup tiup lilin buat kamu, mending kamu di sini aja di dalam kamar, jangan keluar sampai acara nya selesai, dengar gak kamu" kata sang ibu menutup pintu kamar sofia

Sofia terdiam dan merasa bingung lantaran dia merasa tak melakukan kesalahan apapun pada amora

" Ibu sama amora jahat banget sama aku, mereka gak sayang sama aku, andai aja ayah ada di sini, pasti ayah bantuin aku, tapi sama aja ayah juga gak bisa membantah ibu" gumam sofia

Pak budi adalah seorang pegawai kantoran pabrik yang jarak rumah dan kantornya sangat jauh sekitar kurang lebih lima jam perjalanan, sehingga mengharuskan ayahnya tinggal di mes yang telah di sediakan oleh kantor

Pak Budi adalah seorang kepala pabrik yang mengharuskan selalu standby di tempat, Maka itu pak Budi hanya bisa pulang ke rumahnya pada saat liburan biasanya sebulan hingga dua bulan barulah pak budi bisa pulang ke rumahnya

*******

Kreeekk...

Suara pintu kamar Sofia terbuka

Sang ibu muncul dengan wajah yang tidak bersahabat sama sekali pada anak nya

" Keluar kamu, beresin sisa piring kotor para tamu sofia, abis tuh bersihkan rumah dan cuci piring nya, kalo gak mau, ibu gak akan ngasih kamu sepatu" ucap ibu ketus

" Yang bener Bu, ibu mau ngasih aku sepatu baru?"

" Iya makanya beresin semua cepat, ibu mau bantu amora bukain kado nya, kamu gak usah ikut" papar Bu Mira

" Baik bu, Ya udah aku beresin dulu ya Bu, biar aku bisa dapat sepatu barunya, makasih ya Bu" ucap Sofia sambil berjalan untuk memeluk ibunya

" Heeee..!!! Gak usah peluk peluk, kamu tuh bau, cepat beresin aja rumah ini kalo mau dapat sepatu nya" kata Bu Mira sambil mendorong tubuh mungil sofia

" Ya udah Bu maaf, abis beresin rumah baru aku mandi ya Bu"

"Terserah" ucap Bu Mira sambil berjalan meninggalkannya

Dengan hati yang sangat bahagia sofia mengangkat piring piring kotor bekas makan para tamu, menyapu dan mengepel lantai yang terkena tumpahan air dan cream kue

Tanpa rasa lelah dia mengerjakan semua dengan semangat mengingat hadiah yang di janjikan ibunya

Setelah di rasa sudah beres, dia pun menuju dapur untuk mencuci piring dan gelas kotor tersebut, setelah selesai dia pun menuju ke kamar mandi, namun tiba tiba langkahnya terhenti ketika melihat sebuah mobil mewah terparkir di depan rumah nya

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!